BAB I PENDAHULUAN. mengesampingkan proses belajar. Pendidikan tidak semata-mata berusaha

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk. dan evaluasi pembelajaran (Hamalik, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan. yang memungkinkan perkembangan tersebut.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh :

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. telah terencana, dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimilikinya dan menjadikan peserta didik. sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan komunikasi antar manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran IPA. Selain itu mata pelajaran IPA sebagai objek penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

A UMS - Copy SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dihubungkan oleh sel-sel saraf yang milyaran jumlahnya. Dalam pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

belajar yang diciptakan guru, yaitu sebagai subyek pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. didik sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia. mendengarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan karena dianggap sebagai alat pengubah taraf hidup manusia dari

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting terutama di negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran tersebut

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. itulah terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan serta nilai-nilai. Ketika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan suatu bagian yang penting dan menjadi hal yang tidak dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi guru

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Standar kompetensi mata pelajaran IPA pada satuan pendidikan SD berisi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rischa Novitasari, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan

BAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

Multin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tentu tidak lepas dari dunia pendidikan. Karena. adalah dengan cara memeperbaiki proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aset masa depan yang menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan dan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi dalam kehidupan setiap manusia. Inti dari pendidikan adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. relevan, serta mampu membangkitkan motivasi kepada peserta didik.

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : MANIK SURYANTI A

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Aktivitas dalam mendidik yang merupakan suatu pekerjaan memiliki tujuan dan ada sesuatu yang hendak dicapai dalam pekerjaan tersebut, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan di setiap jenis dan jenjang pendidikan, semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. Proses pendidikan yang terencana itu diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, hal ini berarti pendidikan tidak boleh mengesampingkan proses belajar. Pendidikan tidak semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar saja, akan tetapi pendidikan juga berusaha mencapai hasil atau proses belajar yang terjadi pada diri anak didik. Dengan demikian, dalam pendidikan antara proses dan hasil belajar harus berjalan secara seimbang. Pendidikan yang hanya mementingkan salah satu diantaranya tidak akan dapat membentuk manusia yang berkembang secara utuh. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulusstimulus kepada anak didik, agar terjadinya respons yang positif pada diri anak didik. Kesediaan dan kesiapan mereka dalam mengikuti proses demi 1

2 proses dalam pembelajaran akan mampu menimbulkan respons yang baik terhadap stimulus yang mereka terima dalam proses pembelajaran. Respons akan menjadi kuat jika stimulusnya juga kuat. Ulangan-ulangan terhadap stimulus dapat memperlancar hubungan antara stimulus dan respons, sehingga respons yang ditimbulkan akan menjadi kuat. Hal ini akan memberi kesan yang kuat pada diri anak didik, sehingga mereka akan mampu mempertahankan respons tersebut dalam ingatannya. Akibat dari hal ini adalah anak didik mampu mempertahan stimulus dalam memori mereka dalam waktu yang lama (longterm memory), sehingga mereka mampu mengingat kembali apa yang mereka peroleh dalam pembelajaran tanpa mengalami hambatan apapun. Biologi adalah mata pelajaran yang menarik dan penting untuk dipelajari. Dengan mempelajari biologi tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang makhluk hidup, namun juga pengetahuan tentang metode memperoleh ilmu pengetahuan tersebut. Pengetahuan tentang makhluk hidup dimanfaatkan untuk memecahkan berbagai masalah guna meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Kesalahan yang sering timbul dalam memahami mata pelajaran ini adalah menganggap bahwa mata pelajaran biologi adalah mata pelajaran yang harus dihafalkan, sehingga bagi sebagian siswa menganggap bahwa pelajaran biologi adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. Belajar yang hanya mengandalkan indera pendengaran mempunyai beberapa kelemahan, padahal hasil belajar seharusnya disimpan sampai waktu yang lama. Agar otak dapat memproses informasi dengan baik, maka akan

3 sangat membantu kalau terjadi proses refleksi secara internal. Jika peserta didik diajak berdiskusi, menjawab pertanyaan, atau membuat pertanyaan, maka otak mereka akan bekerja lebih baik sehingga proses belajarpun dapat terjadi dengan baik. Hasil keseluruhan dari suatu proses pembelajaran ditunjukkan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar tersebut dapat dilihat dari tingkat kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam kegiatan belajar mengajar disekolah sering dijumpai beberapa permasalahan. Banyak dijumpai siswa yang mempunyai nilai rendah dalam sejumlah mata pelajaran, diantaranya pelajaran biologi, sehingga mengakibatkan prestasi belajar yang dicapai belum memuaskan atau belum sesuai dengan KKM yang ditetapkan. Rendahnya prestasi belajar biologi tidak hanya karena dari faktor siswa tetapi juga disebabkan dari faktor lain yaitu penyampaian guru yang kurang menarik dan strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pada umumnya strategi pembelajaran yang digunakan guru biologi dalam kegiatan belajar mengajar adalah strategi konvensional, di mana guru lebih memfokuskan diri pada upaya pemindahan pengetahuan ke dalam pikiran siswa. Siswa hanya mendengarkan dan ditempatkan sebagai obyek sehingga siswa lebih menjadi pasif. Strategi konvensional atau ceramah biasa digunakan oleh guru karena merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan.

4 Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan susara guru, dengan demikian tidak terlalau memerlukan persiapan yang rumit. Akan tetapi ceramah memiliki beberapa kelemahan diantaranya 1) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat menagakibatkan verbalisme. verbalisme adalah penyakit yang sangat mungkin disebabkan oleh proses ceramah. Oleh karena itu dalam proses penyajiannya guru hanya mengandalkan kemampuan auditifnya, disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam ketajaman menangkap materi pembelajaran melalui pendengarannya. 2) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembeljaran, pikirannya melayang kemana-mnanaatau siswa mengantuk oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik. 3) Melalui ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan tidak ada seorang pun bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham. Agar proses pembelajaran dapat berjalan maksimal, sebaiknya guru menggunakan perangkat pembelajaran berupa strategi pembelajaran dalam mengaktifkan kelas, dengan begitu siswa akan menjadi lebih aktif dalam proses belajar. Menerapkan strategi pembelajaran aktif, adalah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang dikemukakan diatas dimana proses pembelajaran tidak hanya berfokus pada guru tetapi juga melibatkan siswa

5 untuk aktif agar proses belajar menjadi menyenangkan. Menurut Zaini, dkk (2008: xiv) Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengingat informasi yang baru saja diterima dari guru. Menurut Gerlach dan Ely dalam Uno (2007: 1) strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik. Salah satu strategi pembelajaran aktif yang bisa digunakan dalam pembelajaran biologi yang memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih aktif adalah strategi Cooperative Script dan strategi Take and Give. Strategi Cooperative Script merupakan strategi pembelajaran dimana peserta didik bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari (Hanifah dan Suhana 2009: 42-43). Strategi Cooperative Script juga memiliki kelebihan dan kekurangan seperti halnya strategi pembelajaran lainnya, strategi ini memiliki kelebihan 1) Mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi dengan kemampuan sendiri untuk berfikir, mencari informasi dari sumber lain, 2)

6 Mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya, 3) Belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar dan menerima perbedaan yang ada, 4) Mampu meningkatkan hasil akademik, 5) Mendorong siswa yang kurang aktif untuk tetap berbuat, 6) Memudahkan siswa untuk berinteraksi sosial. Sedangkan kelemahan strategi ini adalah 1) Beberapa siswa pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide dan takut dinilai taman satu kelompoknya, 2) Memerlukan waktu yang cukup banyak untuk melaporkan setiap persentase siswa, 3) Sulit membentuk kelompok yang solid untuk dapat bekerja sama dengan baik, 4) Penilaian murid yang individual sulit karena tersembunyi di dalam kelompok. Strategi Take and Give merupakan strategi pembelajaran menerima dan memberi yang menuntut siswa mampu memahami materi pelajaran yang diberikan guru dan teman sebayanya (siswa lain). Siswa akan lebih cepat memahami penguasaan materi yang didapatkan dari guru dan teman sebaya (siswa lain). Strategi Take and Give juga memiliki kelebihan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, diantaranya strategi ini memiliki kelebihan 1) Melatih siswa untuk memahami materi dengan waktu cepat, 2) Menghemat waktu dalam pemahaman dan penguasaan siswa akan informasi, 3) Pemilihan materi yang sesuai untuk strategi pembelajaran Take And Give adalah materi yang mengandung informasi yang singkat, jelas dan padat, karena lebih menekankan pada usur ingatan dengan materi yang ringan dan mudah serta membutuhkan pemahaman yang cepat. Sedangkan kekurangan strategi ini

7 adalah 1) Tidak efektif dan terlalu bertele-tele, 2) Bila informasi yang disampaikan siswa kuran tepat maka informasi yang diterima siswa lain pun akan kurang tepat. Berdasarkan uraian diatas, masing-masing strategi memiliki perbedaan dalam proses belajar mengajar, masing-masing startegi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat menimbulkan efek terhadap penggunanya yaitu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui strategi mana yang baik digunakan dalam proses pembelajaran maka penulis mengadakan penelitian tentang Implementasi Strategi Pembelajaran Cooperative Script Dan Take And Give Dalam Pembelajaran Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Kurang tepatnya strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru biologi dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu akan mempengaruhi hasil belajar. 2. Rendahnya keaktifan siswa pada proses kegiatan belajar mengajar. 3. Masih rendahnya hasil belajar biologi siswa pada pokok bahasan tertentu.

8 C. Pembatasan Masalah Agar dalam mengadakan penelitian dapat seefektif dan seefisien mungkin, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Adapun masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran Cooperative Script untuk kelas eksperimen 1 dan strategi pembelajaran Take and Give untuk kelas eksperimen 2. 2. Keaktifan belajar dibatasi pada antusias siswa dalam mengajukan pertanyaan, antusias menjawab pertanyaan dari guru dan siswa lain. 3. Prestasi belajar biologi dibatasi pada hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran Cooperative Script dan Take and Give pada ranah kognitif dan afektif. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan keaktifan antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Cooperative Script dan strategi pembelajaran Take and Give? 2. Adakah perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Cooperative Script dan strategi pembelajaran Take and Give?

9 E. Tujuan Penelitian Tujuan diadakan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perbedaan keaktifan siswa dengan penerapan strategi pembelajaran Cooperative Script dibanding strategi pembelajaran Take and Give. 2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa dengan penerapan strategi pembelajaran Cooperative Script dibanding strategi pembelajaran Take and Give. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan antara lain : 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan pada pembaca dan guru serta dapat digunakan sebagai prinsip-prinsip pengembangan dalam pembelajaran biologi. 2. Manfaat praktis a. Bagi guru, sebagai masukan bahwa pembelajaran Cooperative Script dan Take and Give dapat digunakan sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa serta bahan pertimbangan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang aktif dan kreatif.

10 b. Bagi siswa, sebagai pemicu motivasi belajar sehingga siswa dapat belajar biologi dengan giat. c. Bagi sekolah, memberikan masukan yang baik dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran biologi dan sebagai bentuk inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan pada mata pelajaran biologi maupun mata pelajaran yang lain.