I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. mereka stress,secara fisik mereka juga kurang gerak. Jika terus seperti itu

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, bekal hidup di masyarakat. Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. merambah hingga masing-masing mata pelajaran, sehingga hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

2016 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERMAINAN EFTOKTON TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan jasd ni menurut Djamil (1995:1) ialah suatu

I. PENDAHULUAN. perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsikan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu hal sangat dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mengetengahkan tanggung jawab sebagai pendidik. Dimana pendidik adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

BAB I PENDAHULUAN. gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan.

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjaskes) adalah bagian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan, knowledgebased. society dan kompetensi masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia (human resources development) untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB I PENDAHULUAN. membekali siswa untuk mengembangkan kemampuan pribadi dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya. Manusia adalah unsur terpenting dalam. kualitas manusia sebagai pelaksana pembangunan baik kualitas fisik

BAB I PENDAHULUAN. kelembagaan maupun tujuan pembelajaran. Belajar diartikan sebagai proses. perubahan tingkah laku dari individu dari lingkungannya.

I PENDAHULUAN. Penddikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penddikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi, yang mana

BAB I PENDAHULUAN. moral, spiritual, dan lain-lain. Apabila manusia mengalami pendidikan yang baik

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang pendidikan adalah upaya yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang diselenggarakan melalui sekolah diharapkan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

I. PENDAHULUAN. nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Pendidikan merupakan kata yang tidak asing lagi untuk hampir

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta keharusan bagi manusia baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

siswa adalah selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

bangsa Indonesia yang sedang membangun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu. manusia dalam mengembangkan dirinya hingga mampu menghadapi setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya

PEMBANGUNAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN TENIS

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut : Untuk meningkatkan kualitas manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, disiplin, kerja keras, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Tujuan pendidikan nasional di atas harus diupayakan dapat dicapai oleh semua penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan yang bersifat formal. Untuk mencapainya membutuhkan waktu yang lama dan memerlukan analisis tujuan yang lebih spesifik dari setiap jenjang pendidikan disesuaikan dengan taraf kemampuan dan kebutuhan peserta didik. SD Negeri 1 Patoman sebagai lembaga pendidikan dasar berusaha mendidik dan ikut serta mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Lembaga pendidikan dasar ini memberikan kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan makhluk Tuhan, serta mempersiapkan siswa dalam memasuki pendidikan selanjutnya. Tujuan pendidikan dasar adalah memberi bekal kemampuan dasar kepada

siswa untuk mengembangkan kehidupanya sebagai pribadi, anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah. Tujuan pendidikan dasar di atas memberikan makna bahwa tujuan pendidikan dasar merupakan pondasi, dasar atau batu loncatan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Lembaga pendidikan dasar SD Negeri 1 Patoman merupakan salah satu tempat pendidikan dalam rangka membentuk manusia seutuhnya. Proses pendidikan di sekolah ini meliputi pendidikan agama, pendidikan jasmani, sosial, dan sebagainya. Pendidikan jasmani merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang objeknya mencakup usaha ke arah tercapainya kebugaran jasmani. Oleh karena itu pendidikan jasmani erat kaitanya dengan usaha-usaha pendidikan yang terencana dalam rangka membantu perkembangan dan kemampuan anak didik. Proses pendidikan jasmani di sekolah dasar harus benar-benar mendapat perhatian yang intensif. Hal ini perlu dilakukan karena status kebugaran jasmani yang baik pada siswa SD merupakan modal dasar untuk pencapaian status kebugaran jasmani selanjutnya. Siswa SD juga dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Maka dari itu, pendidikan jasmani selain bertujuan memperbaiki status kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan, juga membantu proses pertumbuhan dan perkembangan siswa. Tujuan pendidikan jasmani di SD yang tertulis dalam

penyempurnaan/penyesusian kurikulum 1994 suplemen GBPP SD (Depdikbud,1999: 3) sebagai berikut : Tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan di SD ialah membantu siswa agar memperoleh derajat kebugaran jasmani, kemampuan gerak dasar, dan kesehatan yang memadai sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya melalui penanaman, pengembangan, sikap positif dalam berbagai aktifitas jasmani yaitu untuk : 1. Memacu pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan secara harmonis. 2. Mengembangkan kebugaran jasmani, kemampuan dan keterampilan gerak dasar dan kesehatan. 3. Mengerti akan pentingnya kesegaran jasmani dan olahraga guna membentuk kesehatan jasmani dan mental emosional. 4. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam kaitanya dengan kesehatan, dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari. 5. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang dengan berolahraga. 6. Menumbuhkan dasar-dasar jiwa kompetitif ( bersaing ) yang sehat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan masa yang akan datang. Mengacu pada tujuan pendidikan jasmani di SD, maka dapat dikatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan jasmani khususnya di SD ialah mengembangkan kebugaran jasmani. Pencapaian tujuan kebugaran jasmani tersebut harus ditunjang oleh proses pembelajaran yang berkualitas. Proses pembelajaran yang berkualitas artinya proses pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa kepada tujuan pendidikan jasmani itu sendiri dan bermakna bagi perbaikan atau pengembangan kebugaran jasmani, mental, dan sosial. Berdasarkan keterangan pihak sekolah terutama dalam hal ini keterangan dari guru Pendidikan Jasmani SD Negeri 1 Patoman terdapat data tes kebugaran jasmani siswa pada semester sebelumnya kurang baik.

Menurut keterangan kepala sekolah SD Negeri 1 Patoman bahwa perkembangan kebugaran jasmani siswa kelas bawah yang kurang baik itu disebabkan oleh proses evaluasi pembelajaran pendidikan jasmani yang belum dilaksanakan secara optimal. SD Negeri 1 Patoman melaksanakan tes kebugaran jasmani siswa hanya pada akhir semester atau akhir pembelajaran, sehingga tidak ada perbaikan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam satu semester tersebut. Berdasarkan hal di atas, peneliti mensinyalir bahwa penyebab kurang baiknya perkembangan kebugaran jasmani siswa terutama kelas bawah ialah proses pembelajaran yang kurang optimal. Tidak adanya pengamatan terhadap perkembangan kebugaran jasmani menyebabkan tidak adanya perbaikan terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani yang diterapkan. Berdasarkan data dan fakta yang telah dipaparkan di atas maka penulis ingin meneliti Pengaruh Pembelajaran Penjas Melalui Pendekatan Bermain Terhadap Kebugaran Jasmani Siswa Kelas Bawah di SD Negeri 1 Patoman B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka permasalahan yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Belum optimalnya pembelajaran pendidikan jasmani dalam membina perkembangan kebugaran jasmani pada siswa kelas bawah di SD Negeri 1 Patoman.

2. Tidak adanya pengetahuan terhadap perkembangan kebugaran jasmani pada siswa kelas bawah selama proses pembelajaran pendidikan jasmani dalam satu semester di SD Negeri 1 Patoman. 3. Belum efektifnya penerapan pendekatan bermain dalam pembinaan perkembangan kebugaran jasmani pada siswa kelas bawah di SD Negeri 1 Patoman. C. Pembatasan Masalah Melihat berbagai permasalahan yang muncul, maka berdasarkan pertimbangan kemampuan dan disesuaikan dengan tema atau judul dalam penelitian perlu ada pembatasan masalah dari permasalahan yang muncul. Peneliti hanya akan meneliti pengaruh pendekatan bermain terhadap perkembangan kebugaran jasmani pada siswa kelas bawah yang diterapkan oleh guru yang bersangkutan di SD Negeri 1 Patoman. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah ada pengaruh pendekatan bermain terhadap kebugaran jasmani pada siswa kelas bawah selama proses pembelajaran pendidikan jasmani yang diterapkan oleh guru yang bersangkutan di SD Negeri 1 Patoman?. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan bermain terhadap

kebugaran jasmani siswa kelas bawah di SD Negeri 1 Patoman. F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian terhdap kebugaran jasmani diharapkan dapat : a. Memberikan sumbangan pemikiran pada guru pendidikan jasmani khususnya di SD Negeri 1 Patoman dalam memberikan tugas gerak pada saat pembelajaran pendidikan jasmani. b. Memberikan bahan pertimbangan bagi guru pendidikan jasmani dalam menentukan materi dan metode (pendekatan) pembelajaran pendidikan jasmani yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan serta tahap pertumbuhan dan perkembangan khususnya perkembangan kebugaran jasmani siswa kelas bawah. c. Memberikan gambaran hasil yang dicapai (evaluasi) bagi guru pendidikan jasmani di SD Negeri 1 Patoman tentang program pendekatan bermain yang telah dilaksanakan pada siswa kelas bawah. G. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Tempat penelitian dilaksanakan di halaman SD Negeri 1 Patoman.

2. Objek penelitian yang diamati adalah kebugaran jasmani. 3. Subjek penelitian yang diamati adalah siswa kelas bawah di SD Negeri 1 Patoman.