NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RITA EKAWATI J PROGRAM STUDY DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS DI RSUD SUKOHARJO

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM PENCERNAAN Tn. H DENGAN POST OP HERNIOTOMY DIBANGSAL CEMPAKAA RSUD PANDAN ARANG DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R DENGAN DEMAM TIFOID DI RUANG MAWAR RSUD BANYUDONO NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. P DENGAN MASALAH UTAMA ASAM URAT (GOUT) PADA Tn. P DI DESA, MAYANG, GATAK, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. anestesi dapat menghambat kemampuan klien untuk merespon stimulus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RUANG AB RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 31 TAHUN DI RSUD KARANGANYAR

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANNG CEMPAKA III RSUDPANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B DENGAN POST OP HEMOROIDECTOMI DI RUANG MELATI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

PENGKAJIAN PNC. kelami

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8)

BAB I PENDAHULUAN. tindakan perbaikan kemudian akan diakhiri dengan penutupan dengan cara. penjahitan luka (Sjamsuhidajat & De Jong, 2013).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB V PEMBAHASAN. mengggunakan teknik hypnoterapi dan musik relaksasi pada Tn. N berumur 45tahun dan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN POST OPERASI TONSILEKTOMI DI BANGSAL ANGGREK RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB IV PEMBAHASAN. yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 7-8 juni Dengan urutan asuhan

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB III RESUME KASUS

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K DENGAN GANGGUAN SISTEM SENSORI VISUAL: PRE DAN POST OPERASI KATARAK DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ABIMANYU RSJ DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan progresif, kadang sampai bertahun-tahun, dengan pasien sering tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan social dan spiritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. M G 4 P 2 A 1 UMUR 44. DI RSUD Dr. MOEWARDI KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : POST ORIF FIBULA SINISTRA DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM PENANGANAN FAJR DAN AL-HAJJI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

a. Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu : 1) Data Dasar Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pert

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan masyarakat perkotaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bells Palsy adalah kelumpuhan atau kerusakan pada nervus facialis

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri

Lampiran CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Dan Evaluasi Kepererawatan Tindakan Keperawatan Evaluasi Hari/ tanggal Pukul. No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. saraf di FK USU dan saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul: AKUT.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM IMUNOLOGI : POST OPERASI EKSTIRPASI TUMOR COLLI HARI PERTAMA DI RUANG MULTAZAM RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RITA EKAWATI J200 100 049 PROGRAM STUDY DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM IMUNOLOGI : POST OPERASI EKSTIRPASI TUMOR COLLI HARI PERTAMA DI RUANG MULTAZAM RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA ( Rita Ekawati, 2013, 50 halaman ) ABSTRAK Latar Belakang : Tumor colli atau kista brankial merupakan kelainan kongenital yang salah satunya disebabkan oleh ketidaksempurnaan obliterasi dari apartus brankial sehingga sisa-sisa sel akan mencetus terbentuknya kista. Angka kejadian tumor colli di RS PKU Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2013 mencapai 30 kasus tumor colli. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini juga memepengaruhi terjadinya peningkatan angka kejadian tumor colli karena mereka tidak dapat menyadari sejak dini tentang penyakit tumor colli dan mereka tidak tahu apabila tumor colli dibiarkan akan menimbulkan gangguan pada pernafasan dan gangguan pencernaan. Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan tumor colli meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 hari diagnosa yang muncul 3 yaitu : nyeri, gangguan pola tidur dan resiko infeksi. Dalam implementasi sebagian besar telah sesuai dengan rencana tindakan yang telah diterapkan. Kesimpulan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam mulai tanggal 30 April 2013 sampai dengan tanggal 1 Mei 2013 pada pasien Ny. P dengan post operasi tumor colli, maka penulis mendapatkan pengalaman yang nyata tentang pemberian asuhan keperawatan pada pasien tersebut. Penulis dapat melakukan langsung proses asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, memenentukan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta pendokumentasian. Kata kunci : Benjolan leher, tumor colli, ekstirpasi kista, kongenital, imunologi.

NURSING CARE FOR Ms. P WITH SYSTEM IMMUNOLOGY DISORDERS: POST SURGERY EXTIRPATION TUMOR COLLI IN THE FIRST DAY AT MULTAZAM PKU MUHAMMADIYAH OF SURAKARTA HOSPITAL (Rita Ekawati, 2013, 50 pages) ABSTRACT Background: Tumor colli or branchial cyst is a congenital disorder which caused by imperfections obliteration of apartus branchial so remain of cells that will provoke the formation of cysts. In 2013 the incidence of head and neck tumors in PKU Muhammadiyah of Surakarta Hospital until 30 incidence tumor colli. The lack of public knowledge about the disease is also used effects the increase in the incidence of tumors colli because they can not realize early on tumor colli disease and they don t know if the tumor colli left will cause respiratory disorders and indigestion. Objective: To determine nursing care of patients with tumors colli include assessment, intervention, implementation and evaluation of nursing. Result: after 2 days of action for nursing diagnoses that appear three are: pain, there is lack of sleep and there is no infection. In most implementations are compliant with the plan of action that has been applied. Conclusion: after action for nursing care during 3 x 24 hours began April 30th 2013 until May 1th 2013 for Ny. P with post operation tumor colli, cooperation between the health care team and patient or family is indispensable for the success of nursing care to patients. Process nursing care action of patients began from choice diagnoses of nursing, planning, actions, evalutions and documentations. Keywords: lateral neck lump, tumor or cyst branchial colli, extirpation of cysts, kongenital, imunologi.

PENDAHULUAN National Cancer Institute di Amerika Serikat, melaporan bahwa pada tahun 1991 terdapat 6 juta penderita tumor. Tercatat 78.000 orang menderita tumor leher dan kepala. Dari seluruh penderita tumor yang tercatat pada tahun 1991 tersebut, 10% penderita meninggal dunia dalam tahun pertama, diantaranya 3-4% adalah penderita dengan keganasan pada leher dan kepala. Pada awal Januari 1997 dilaporkan bahwa kira-kira 33% penderita tumor leher dan kepala telah meninggal dunia. Secara keseluruhan, angka rata-rata bertahan hidup 5 tahun untuk tumor leher dan kepala berkisar sebanyak 50-60% untuk tumor primer saja dan bertahan hidup 5 tahun sebanyak 30% pada penderita tumor primer yang bermetastasis (Aru W, 2013). Tanpa disadari salah satu bagian dari hal kesehatan yang sering diabaikan adalah sistem imunologi, dimana dapat terjadi gangguan yaitu salah satunya tumor colli. Banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang penyakit ini karena penyakit ini tidak begitu populer di masyarakat dan biasanya terjadi pada usia anak-anak dan usia muda. Masyarakat biasanya mengabaikan tanda gejala penyakit ini karena mereka menganggap penyakit ini tidak begitu parah dan tidak mengganggu aktivitas mereka sehingga mereka terkadang cenderung mengabaikan. Padahal penyakit ini lebih berbahaya karena terletak di leher dan jika dibiarkan akan mengganggu sistem pernafasan dan sistem pencernaan. Kasus ini sering terjadi pada usia dewasa muda dengan perbandingan perempuan : lakilaki adalah 3:2 (Soelarto, 2010).

Setiap massa baik kongenital maupun neoplasma yang timbul di segitiga anterior maupun posterior leher diantara klavikula pada bagian inferior maupun mandibula serta dasar tenggorokan pada bagian superior. Pada kasus benjolan di leher 50% kasus berasal dari tiroid, 40% disebabkan karena keganasan, dan 10 % disebabkan karena kongenital atau peradangan (Ramli, 2010). Salah satu tindakan medis yang dilakukan adalah pembedahan ekstirpasi. Pembedahan ekstirpasi merupakan tindakan pembedahan pengangkatan seluruh massa tumor beserta kapsulnya atau pengangkatan seluruh jaringan atau organ yang rusak. Pada kista brankial ini apabila pengangkatan tidak dilakukan secara sempurna akan menimbulkan kekambuhan dimasa mendatang (Jong, 2004). Tumor colli atau kista brankial sering terjadi pada anak-anak, walaupun dapat ditemukan pada semua usia. Penderita terbanyak 0-20 tahun yaitu 52%, usia 20 tahun yaitu 40%. Faktor yang memperburuk penyakit ini adalah stadium lanjut, usia lebih dari 40 tahun, ada pembesaran kelenjar leher, lumpuh saraf otak, mestastasis yang sudah jauh (Ramli, 2010). Dari data Rekam Medik RS PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2012, dalam satu tahun terdapat 30 kasus tumor colli dan pada bulan april 2013 terdapat 1 kasus tumor colli (Rekam Medik, 2013) Melihat bahaya dari penyakit tumor colli serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini, penulis tertarik membuat asuhan keperawatan dengan gangguan imunologi : post operasi ekstirpasi tumor colli.

TINJAUAN PUSTAKA Menurut Ramli (2010), tumor adalah pembangkakan atau benjolan pada bagian tubuh yang pertumbuhannya secara abnormal dan disebabkan karena neoplasma dan kongenital. Tumor colli merupakan kelainan kongenital yang disebabkan karena tidak sempurnanya obliterasi dari apartus brankial sehingga sisa-sisa sel akan mencetus terbentuknya kista ( Sjamsuhidajat, 2004). Menurut Jong (2004), tumor colli yang terdapat di bagian depan otot strenokleidomastoid ini biasanya disebut dengan kista brankinogen. Kista brankinogen merupakan sisa apartus brakial janin yang tertinggal dimana seluruh struktur leher berasal. RESUM KEPERAWATAN 1. Identitas pasien Nama : Ny. P Umur : 28 th Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan : SLTA Agama : Islam Pekerjaan : Ibu rumah tangga Status : kawin

Alamat : Musuk 2/3, Tohkuning, Karang Pandan, Karang Anyar Suku : Jawa Bahasa : Indonesia 2. Keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri dibagian leher bekas operasi. P (provoking) : Saat digunakan untuk bergerak. Q (quality) : Seperti ditusuk-tusuk. R (region) : Dileher kanan. S (severity) : Skala nyeri 6. T (time) : Intensitas sering. 3. Riwayat penyakit sekarang Pasien mengatakan kurang lebih 3 bulan yang lalu muncul benjolan di leher sebelah kanan dengan diameter 4 cm kemudian 1 minggu yang lalu muncul benjolan lagi di leher sebelah kiri dengan diameter 1 cm, setelah tahu muncul ada benjolan lagi pasien memeriksakan keluhannya tersebut ke dokter spesialis dan diberi obat tetapi obat sudah habis tidak ada perubahan, benjolan tidak hilang lalu pasien dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Pasien masuk lewat IGD RS PKU Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 30 april 2013 setelah dari IGD pasien di rawat di ruang Sofa, di ruang Sofa klien dipasang infus RL 500ml 20tpm dan pasien dipersiapkan untuk dilakukan operasi, klien di

bawa ke ruang operasi pukul 12.00, dilakukan pembedahan ekstirpasi dengan anastesi general atau anastesi total pada leher sebelah kanan luka pembedahan sepanjang 4-5 cm operasi selesai pukul 12.30 setelah di lakukan pembedahan dilanjutkan perawatan di ruang Multazam dan mendapat terapi infus RL 20 tpm, injeksi Brodced 1grm/24jam dan Toramin 50mg/8jam. 4. Data Fokus Data subyektif : Pasien mengatakan nyeri dibagian leher bekas operasi, P : saat digunakan untuk bergerak, Q : seperti ditusuk tusuk, R : dileher sebelah kanan, S : skala nyeri 6, T : intensitas sering, Klien mengatakan tidak bisa tidur nyenyak dan hanya bisa tidur 2-3 jam dan sering terbangun karena suasana yang ramai. Data obyektif : Klien tampak meringis menahan sakit, terdapat luka bekas operasi dengan panjang 4-5 cm, vital sign : TD : 100/70 mmhg, N : 86 x/m, R : 22 x/m, Klien tampak lesu dan lemah, Mata klien tampak merah, leher sebelah kanan terdapat luka bekas operasi sepanjang kurang lebih 4-5 cm, daerah sekitar luka teraba hangat, luka tertutup dan tidak ada rembesan darah, suhu tubuh 36 0 C, terpasang infus RL 500 ml 20 tpm terpasang dari tanggal 30 april 2013. HASIL PENELITIAN Diagnosa pertama adalah nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik. Masalah pada diagnosa ini sudah teratasi sebagian, pasien mengatakan nyeri sudah berkurang dengan kriteria hasil skala nyeri 0, klien tampak rileks. Karena

skala nyeri klien masih 3 sementara kriteria hasil yang ingin dicapai skala nyeri 0, maka tindakan keperawatan yang ditetapkan masih perlu ditindaklanjuti oleh perawat dengan mendelegasikan keluarga dan paisen, agar masalah yang ada pada pasien teratasi sepenuhnya dan rencana yang perlu dilanjutkan adalah anjurkan klien melakukan tehnik relaksasi sendiri dirumah kalau nyeri tiba-tiba muncul. Diagnosa kedua adalah gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor lingkungan (bising). Masalah pada diagnosa ini teratasi, pasien mengatakan sudah bisa tidur dengan kriteria hasil klien tampak lebih segar dan bersemangat. Karena kriteria hasil sudah dicapai maka pertahankan intervensi keperawatan yang ditetapkan masih perlu ditindak lanjuti oleh perawat dengan mendelegasikan keluarga karena pasien sudah mau pulang dan rencana keperawatan yang perlu dilanjutkan, anjurkan keluarga selalu menjaga lingkungan supaya tetap nyaman dan tenang. Diagnosa ketiga adalah resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif. Masalah pada diagnosa ini sudah teratasi sebagian, pasien mengatakan lebih nyaman dan sakit disekitar luka bekas operasi sudah berkurang dengan kriteria hasil tanda-tanda infeksi tidak ditemukan, suhu tubuh stabil. Intervensi dilanjutkan, maka tindakan keperawatan yang ditetapkan masih perlu ditindaklanjuti oleh perawat dengan mendelegasikan keluarga dan pasien agar masalah yang ada pada pasien teratasi sepenuhnya dan rencana yang perlu dilanjutkan yaitu anjurkan keluarga dan pasien untuk cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan pasien, anjurkan klien dirumah untuk banyak

mengkonsumsi makanan yang mengandung protein seperti telur, tempe, tahu, daging, ikan. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Diagnosa keperawatan yang muncul dalam asuhan keperawatan pada pasien Ny. P dengan post operasi tumor colli di ruang Multazam RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik (pembedahan), gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor lingkungan (bising), resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif. b. Intervensi yang penulis susun pada diagnosa pertama adalah observasi TTV, observasi keadaan umum, manajemen nyeri, ajari tehnik relaksasi, kolaborasi dengan dokter pemberian obat analgetik. Kedua batasi kegiatan di malam hari, beri posisi nyaman, manajemen lingkungan, batasi pengunjung. Ketiga observasi tanda-tanda infeksi, pertahankan tehnik aseptik, anjurkan klien makan-makanan yang mengandung protein, latih keluarga dalam melakukan perawatan luka, kolaborasi dalam pemberian antibiotik. c. Implementasi yang penulis lakukan pada diagnosa pertama adalah mengobservasi tanda-tanda vital, mengobservasi keadaan umum, manajemen nyeri, mengajari tehnik relaksasi, melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian obat analgetik. Kedua membatasi kegiatan dimalam hari, meberikan posisi yang nyaman, memanajemen lingkungan, membatasi pengunjung. Ketiga mengobservasi tanda-tanda infeksi,

mempertahankan tehnik aseptik, menganjurkan klien makan-makanan yang mengandung banyak protein, melatih keluarga dalam melakukan perawatan luka, melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antibiotik. d. Dari ketiga diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus Ny. P ada satu masalah (diagnosa keperawatan) yang dapat teratasi yaitu gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor lingkungan fisik (bising), sedangkan yang teratasi sebagian ada dua diagnosa yaitu nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik (pembedahan) dan resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif. 2. Saran a. Penulis mengharapkan kepada perawat sebagai tim kesehatan yang paling sering berhubungan dengan pasien sangat perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar mampu merawat pasien secara komprehensif dan optimal. Dan perawat juga harus bekerjasama dengan tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi, psikiatri dan pekerja sosial) dalam melakukan perawatan / penanganan pasien dengan post operasi tumor colli. dan untuk melakukan pengkajian pada pasien yang lebih komperhensif. b. Penulis mengharapkan kepada rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada pasien. Khususnya dalam bidang keperawatan, guna meningkatkan pelayanan atau asuhan keperawatan yang lebih optimal.

c. Untuk institusi pendidikan, penulis mengharapkan karya tulis ini sebagai bahan acuan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dan karya tulis ini sebagai tambahan literatur yang membahahas masalah tentang post operasi tumor colli