EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia azedarach Linn) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE JAMU EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN SWISS WEBSTER DEWASA

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE INFUSA KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

Anthony Wibowo K, 2011 Pembimbing Utama : Djusena, dr, AIF Pembimbing Pendamping : Dr. Sugiarto Puradisastra,dr, M.kes

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBANG GETIH PADA MENCIT SECARA TRANSIT INTESTINAL

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN PAPAYA ( Carica papaya L ) PADA MENCIT SWISS-WEBSTER JANTAN

Efek Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih dan Jambu Biji Daging Buah Merah Sebagai Antidiare

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. bijinya untuk asma, bronkitis, kusta, tuberkulosis, luka, sakit perut, diare, disentri,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil perhitungan frekuensi atau jumlah diare rata-rata terhadap. a. Kelompok I (kontrol normal) : 0 ± 0

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness.) PADA MENCIT Swiss Webster YANG DIINDUKSI Oleum ricini

Setiap tahun, diperkirakan terdapat 2 miliar kasus diare di seluruh dunia. Pada tahun 2004, diare menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja

UJI ANTIDIARE KOMBINASI EKSTRAK ETANOL TEMULAWAK, BELUNTAS, KEMUKUS DAN MENIRAN DENGAN METODE PROTEKSI DAN TRANSIT INTESTINAL

ABSTRAK. EFEK BUAH APEL (Pyrus malus Sylvestris Mill.) SEBAGAI ANTI DIARE PADA MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Selain itu, pengobatan antidiare juga dapat menggunakan obat-obat kimia. Salah satu contohnya adalah loperamid. Loperamid HCL memiliki efek samping

Penelitian efek antidiare ekstrak daun salam (Eugenia polyantha) dengan metode transit intestinal oleh Hardoyo (2005), membuktikan

BAB IV PROSEDUR KERJA

UJI ANTIDIARE JAMU DNR PADA MENCIT PUTIH JANTAN NETTY FEBRIYANTI SUGIARTO

PHARMACY, Vol.09 No. 01 April 2012 ISSN AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN SELEDRI (Apium graveolens L) PADA MENCIT JANTAN

ABSTRAK. Aprilia Puspitasari, 2015; Pembimbing I : Dra. Endang E., Apt. MS. AFK. Pembimbing II : Dr. Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes.

UJI ANTIDIARE KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KUNYIT, KEMUNING, TAPAK LIMAN DAN JAMBU BIJI DENGAN METODE PROTEKSI DAN TRANSIT INTESTINAL

ABSTRAK. EFEK LAKSANSIA JAMU EKSTRAK AKAR KELEMBAK (Rheum officinale Baill) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN Swiss Webster DEWASA

Pemanfaatan Hasil Alam (Daun Randu Dan Daun Jambu Biji) sebagai Antidiare

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) TERHADAP MOTILITAS USUS SEBAGAI ANTIDIARE

UJI EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL BUAH TANAMAN SAWO (Achras zapota L.) TERHADAP MENCIT JANTAN SKRIPSI

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)

UJI EFEK ANTIDIARE KOMBINASI EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN DAUN KESUMBA KELING (Bixa orellana L.)PADA MENCIT (Mus musculus)

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan penyakit yang umum dialami oleh masyarakat. Faktor

ABSTRAK. Efektivitas Infusa Daun Salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) Sebagai Antidiare Pada Mencit Swiss Webster Jantan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh (Sub Direktorat) Subdit Diare,

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Departemen. Farmasi FMIPA UI dari September 2008 hingga November 2008.

UJI EFEK ANTIMOTILITAS USUS EKSTRAK DAUN MIMBA (AZADIRACHTA INDICA A. JUSS) TERHADAP MENCIT

ABSTRAK. EFEK HIPNOTIK EKSTRAK ETANOL KANGKUNG (Ipomoea aquatica FORSK.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI FENOBARBITAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

UJI ANTIDIARE KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KUNYIT, BELUNTAS, SALAM DAN JAMBU BIJI DENGAN METODE PROTEKSI DAN TRANSIT INTESTINAL FANNIE NDAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN SEMBUNG (Blumea Balsamifera L.) TERHADAP MENCIT PUTIH

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring ( ) Terhadap Mencit

disebabkan oleh bakteri misalnya bakteri Salmonella thypi, Shigella, Campylobacter dan jenis coli tertentu atau dapat juga disebabkan karena

diare di Indonesia sebanyak kasus rawat inap dan kasus rawat jalan. Kematian akibat diare di Indonesia pada tahun 2009 mempunyai

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

PHARMACY, Vol.14 No. 02 Desember 2017 p-issn ; e-issn X. AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN SUJI (Dracaena angustifolia Roxb)

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

ABSTRAK. EFEK INFUSA RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza ROXB) DALAM MENGURANGI MOTILITAS USUS PADA MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

UJI ANTIDIARE KOMBINASI EKSTRAK ETANOLTEMULAWAK, KEMUNING, JAMBU BIJI DAN SALAM DENGAN METODEPROTEKSI DAN TRANSIT INTESTINAL

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

UJI ANTIDIARE KOMBINASI EKSTRAK AIR KERING KUNYIT, MAJAAN, JAMBU BIJI, DAN MENIRAN DENGAN METODE PROTEKSI DAN TRANSIT INTESTINAL

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

Hasil Pengamatan Standarisasi Simplisia No Analisis Hasil Analisis Standarisasi 1 2 3

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TERHADAP MOTILITAS USUS PADA MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

AKTIVITAS LAKSATIF INFUSA DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus L) PADA MENCIT. Tita Nofianti, Nurlaili Dwi Hidayati

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. EFFEKTIVITAS JAHE (Zingiber officinale Roscoe) SEBAGAI OBAT ANTIDIARE DENGAN METODA POLA DEFEKASI MENCIT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP MENCIT JANTAN

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), , 2016 ISSN CETAK X ISSN ELEKTRONIK

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Parawansah: Aktivitas Antidiare Seduhan Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Pada Mencit (Mus musculus)

EFEK ANTI-INFLAMASI DAN ANTI-DIARE EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) DAN DAUN UNGU (Garptophyllum pictum l.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Rhenata Dylan, Pembimbing I : Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes Pembimbing II: Dr. Slamet Santosa, dr., M.Kes

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

UJI EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN BAYAM MERAH (Althernanthera strigosa Hask.) TERHADAP TIKUS JANTAN

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus)

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK AIR BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

UJI ANTIDIARE KOMBINASI EKSTRAK AIR KUNYIT, KEMUNING, TAPAK LIMAN DAN JAMBU BIJI DENGAN METODE PROTEKSI DAN TRANSIT INTESTINAL

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) TERHADAP MOTILITAS USUS MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI SKRIPSI

AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT. TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman Volume 8, Nomor 2, November 2017 ISSN

ABSTRAK. Vivi Lingga, 2007 Pembimbing Utama : Sugiarto Puradisastra, dr.m.kes Pembimbing kedua : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF.

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus musculus)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

Transkripsi:

KARTIKA JURNAL ILMIAH FARMASI, Des 2013, 1 (1), 38-44 ISSN 2354-6565 EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia azedarach Linn) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN Linda P. Suherman, Faizal Hermanto, Mochammad Luthfi Pramukti Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani lindapsuherman@gmail.com ABSTRAK Mindi merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan di masyarakat sebagai antidiare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiare ekstrak etanol daun mindi terhadap mencit Swiss Webster jantan. Ekstrak etanol dibuat dengan menggunakan seperangkat alat Soxhlet. Pengujian efek antidiare dilakukan dengan metode transit intestinal dan metode proteksi diare yang diinduksi oleh Oleum ricini. Data dianalisis statistik menggunakan Uji-t dan Anova. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok uji ekstrak etanol daun mindi (DM) 295 pada menit ke 120, DM 442 pada menit ke 150 180 dan DM 590 pada menit ke 60-150 mengurangi frekuensi diare dan berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Bobot feses DM 295 lebih besar dan berbedabermakna dibandingkan kelompok kontrol pada menit ke 30 dan 150 (p<0,05). Sedangkan bobot feses DM 442 pada menit ke 60 dan 150 dan DM 590 pada menit ke 60, 150 dan 180 lebih kecil dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). DM 590 memperbaiki konsistensi feses dan berbedabermakna dibandingkan kelompok kontrol terutama pada menit ke 60-150 (p<0,05). DM 442dan 590 menghambat waktu timbul diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05) dan waktu timbul diare DM 590 lebih lama dan sebanding jikadibandingkan dengan loperamid 0,26 (p>0,05). DM 442 menurunkan durasi diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Rasio panjang usus yang ditempuh marker terhadap panjang usus keseluruhan menunjukan bahwa DM 295, 442 dan 590 menghambat gerak peristaltik usus dan berbeda bermaknadibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Hasil pengujian menunjukkan ekstrak etanol daun mindi memiliki efek antidiare dan dosis 590 menunjukkan efek terbaik pada pengujian antidiare dengan metode proteksi yang diinduksi oleh Oleum ricini dan metode transit intestinal. Kata kunci : Mindi, Melia azedarach Linn, antidiare, metode transit intestinal ABSTRACT Mindi is one of the herbs used to treat diarrhea in community. This study aimed to determine the anti-diarrheal effect of ethanol extracts of mindi leaves in oleum ricini induced mice and intestinal transit method. Ethanol extract is made by using Soxhlet. The test results were analyzed statistically using anova and t-test. Anti-diarrheal effect was observed with parameters including decreased frequency of diarrhea of ethanol extracts of mindi leaves (DM) 295 mg/ kg bw at 120 minutes, DM 442 mg/kg bw at minute 150-180, DM 590 mg/kg bw at minute 60-150 and all showed significantly different compared to that of control group (p<0,05). Stool weight DM 295 mg/ kg bw at 30 and 150 minutes more weight and significantly different compared to that of control group (p<0,05), DM 442 mg/kg bw at 60 and 150 minutes and DM 590 mg/kg bw at minute 60, 150 and 180 more less and showed significantly different compared to that of control group (p<0,05). DM 590 mg/kg bw at minutes 60-150 improved stool consistency and Penulis korespondensi, Hp. 081322989288 lindapsuherman@gmail.com

2 Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, Des 2013, 1 (1), 38-44 showed significantly different compared to that of control group (p<0,05). DM 442 and 590 mg/kg bw inhibited diarrhea onset and significantly different compared to that of control group (p<0,05). DM 590 mg/kg similar to loperamid 0,26 mg/kg bw (p>0,05). DM 442 mg/kg bw decreased diarrhea duration and showed significantly different compared to that of control group (p<0,05). The intestinal transit method of DM 295, 442 and 590 mg/kg bw inhibited activation of intestine peristaltic and showed significantly different compared to that of control group (p<0,05). The result showed that ethanol extracts of mindi leaves had anti-diarrheal effects and DM 590 mg/kg bw had best anti-diarrheal effect. Keywords : Mindi, Melia azedarach Linn, anti-diarrheal, intestinal transit method PENDAHULUAN Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena masih sering timbul dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB), dan disertai dengan kematian yang tinggi, terutama di Indonesia Bagian Timur. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, menunjukan bahwa penyakit diare merupakan penyebab utama kematian pada balita. (Kemenkes RI, 2011). Pada diare hebat seringkali disertai muntah-muntah, tubuh kehilangan banyak air dengan garam-garamnya, terutama natrium dan kalium, sehingga mengakibatkan tubuh kekeringan (dehidrasi), kekurangan kalium (hipokalemia), dan adakalanya asidosis (darah menjadi asam), yang tidak jarang berakhir dengan syok dan kematian. (Tjay dkk, 2002). Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan diare dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu antimotilitas, adsorben, antisekresi, antibiotik, enzim dan mikroflora usus. (Sukandar dkk, 2008). Tanaman obat merupakan sumber yang potensial untuk digunakan sebagai obat antidiare. Salah satunya adalah daun mindi (MeliaazedarachLinn). Kandungan kimia daun mindi adalah alkaloid, flavonoid, saponin dan polifenol. (Depkes RI, 2000). Hasil penelitian Kurniawan (2007) menunjukkan bahwa hasil uji fitokimia daun mindi mengandung alkaloid, kuinon, flavonoid, saponin, tanin, polifenol, steroid, terpenoid dan Infusa daun mindi kecil (Melia azedarach Linn) memiliki aktivitas sebagai antidiare pada dosis 7% b/v. Berdasarkan hal tersebutdi atas, maka tim peneliti akan mengujiefekantidiare ekstrak etanol daun mindi (Melia azedarach Linn) pada mencit Swiss webster jantan denganmetodeekstraksi yang berbeda, dengan tujuan untuk mengetahui secara ilmiah penggunaan daun mindi (Melia azedarach Linn) sebagai antidiare dan diharapkan akan terus dilakukan pengembangan obat tradisional daun mindi sehingga dapat digunakan sebagai obat herbal terstandar untuk pengobatan diare. BAHAN DAN HEWAN UJI Bahan.Daun mindi (Melia azedarach Linn), pakan mencit, Na CMC 0,5%, minyak jarak (Oleum ricini), norit, kertas saring, air suling, etanol dan loperamid BPFI. Hewan uji. Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dengan bobot 20-35 gram dengan umur rata-rata 8 minggu yang diperoleh dari Pusat Ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung. METODE PENELITIAN Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Mindi (Melia azedarach Linn). Simplisia diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan seperangkat alat Soxhlet. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan rotary eveporator, diuapkan di atas penangas air dan dikeringkan pada oven bersuhu 60 o C. Rendemen ekstrak etanol daun mindi yang dihasilkan sebesar 7,56%. Pengujian Efek Antidiare Ekstrak Etanol Daun Mindi (Melia azedarach Linn). Pengujian efek antidiare ekstrak etanol daun mindi (Melia azedarach Linn) diuji dengan metode transit intestinal dan oleum ricini.

artika Jurnal Ilmiah Farmasi, Des 2013, 1 (1), 38-44 3 Hewan uji dibagi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 ekor, yaitu : Kelompok kontrol, diberi suspensi Na CMC 0,5%. Kelompok pembanding, diberi suspensi Loperamid 0,26. Kelompok DM 1, diberi suspensi ekstrak etanol daun mindi 295. Kelompok DM 2, diberi suspensi ekstrak etanol daun mindi 442. Kelompok DM 3, diberi suspensi ekstrak etanol daun mindi 590. Metode proteksi diare yang diinduksi oleh Oleum ricini 1. Mencit dipuasakan selama satu jam sebelum pengujian dimulai. 2. Diberi sediaan per oral 0,5 ml/20 g bb pada setiap kelompok uji. 3. Mencit ditempatkan di dalam bejana individual yang beralaskan kertas saring pengamatan yang terlebih dahulu di timbang. 4. Satu jam setelah perlakuan, tiap mencit diberi 0,75 ml Oleum ricini. 5. Respon yang terjadi pada mencit diamati selang waktu 30 menit selama 4 jam, kemudian selang waktu 60 menit sampai 6 jam setelah pemberian induksi Oleum ricini. 6. Parameter yang diamati adalah frekuensi diare, konsistensi feses,bobot feses, waktu timbul diare dan durasi diare. 7. Data dianalisis secara statistika dengan uji-t dan anova menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0. Metode transit intestinal 1. Mencit dipuasakan terlebih dahulu selama kurang lebih 18 jam sebelum percobaan, tetapi air minum tetap diberikan. 2. Pemberian ekstrak uji, pembawa atau pembanding diberikan pada saat t = 0. 3. Setelah t = 45 menit, mencit diberi suspensi norit sebanyak 0,1 ml/10 g secara oral. 4. pada t = 65 menit, mencit dikorbankan secara dislokasi tulang leher. 5. usus mencit dikeluarkan secara hati-hati jangan sampai terenggang. 6. panjang seluruh usus dan bagian usus yang dilalui marker norit mulai dari pilorus sampai ujung akhir (berwarna hitam) diukur dari masing-masing hewan. 7. dihitung rasio jarak yang ditempuh marker terhadap panjang usus keseluruhan. 8. Data dianalisis secara statistika dengan metode uji-t menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian efek antidiare ini menggunakan dua metode yang saling berkaitan yaitu Oleum ricini dan metode transit intestinal. Pada metode proteksi diare digunakan Oleum ricini sebagai penginduksinya. Oleum ricini merupakan trigliserida dari asam risinoleat yang dapat terhidrolisis dalam usus oleh lipase menjadi gliserin dan asam risinoleat. Sebagai surfaktan anionik zat ini bekerja mengurangi absorpsi neto cairan dan elektrolit serta menstimulasi peristaltik usus, sehingga Oleum ricini dapat menyebabkan diare. Parameter yang diamati pada metode proteksi diare yang diinduksi oleh Oleum ricini adalah frekuensi diare, bobot feses, konsistensi feses, waktu timbul diare dan lama diare. Paramaeter pertama yang diamati pada Oleum ricini adalah frekuensi diare yang dapat dilihat pada gambar 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok uji ekstrak etanol daun mindi (DM) dosis 295 mengurangi frekuensi diare pada menit ke 120 dan berbeda bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Sedangkan DM pada dosis 442 mengurangi frekuensi diare pada menit ke 150 sampai menit ke 180 dan berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). DM dosis 590 mengurangi frekuensi diare pada menit ke 60 sampai menit ke150 dan menunjukan perbedaan bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol(p<0,05).

Frekuensi diare 4 Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, Des 2013, 1 (1), 38-44 2.75 2.25 1.75 1.25 Menit ke-30 Menit ke-60 Menit ke-90 Menit ke-120 Menit ke-150 Menit ke-180 Menit ke-210 Menit ke-240 Menit ke-300 Menit ke-360 0.75 0.25-0.25 kontrol Loperamid 0,26 295 442 590 Kelompok uji Gambar 1. Diagram batang frekuensi diare ekstrak etanol daun mindi Parameter kedua yang diamati pada metode proteksi diare yang diinduksi oleh Oleum ricini adalah bobot feses yang dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa bobot feses kelompok DM dosis 295 lebih besar dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol terutama pada menit ke 30 dan menit ke 150 (P<0,05). Sedangkan bobot feses kelompok DM dosis 442 lebih kecil dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol terutama pada menit ke 60 dan menit ke 150 (P<0,05) dan bobot feses kelompok DM dosis 590 lebih kecil dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol terutama pada menit ke 60, menit ke 150 dan menit ke 180(P<0,05). Parameter ketiga yang diamati pada Oleum ricini adalah konsistensi feses yang dapat dilihat pada Gambar 2. Konsistensi feses dikategorikan menjadi 5 yaitu padat (1), padat lembek (2), lembek (3), lembek cair (4) dan cair (5). Konsitensi feses dinilai dengan menggunakan scoring, sehingga kelompok yang dinyatakan memiliki efek antidiare adalah kelompok yang menunjukkan angka konsistensi paling kecil. Hasil penelitian menunjukan bahwa DM dosis 295 memperbaiki konsistensi feses pada menit ke 150 sampai menit ke 360 dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan DM dosis 442 memperbaiki konsistensi feses pada menit ke 60 sampai menit ke 300 dibandingkan kelompok kontrol dan DM dosis 590 memperbaiki konsistensi feses dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol pada menit ke 60 sampai menit ke 150 (p<0,05). Kelompok uji Kontrol Loperamid 0,26 DM 295 DM 442 DM 590 Tabel 1. Data bobot feses ekstrak etanol daun mindi Bobot feses pada menit ke- 30 60 90 120 150 180 210 240 300 360 ± ± 0,118 ±0,267 0,006 ±0,015 ± 0,186 ±0,212 0,024 ±0,027 1,393 ±1,735 0,009 ±0,015 0,006 ±0,016 0,520 ±0,898 0,197 ±0,303 0,761 ±0,897 0,054 ±0,080 ± 0,200 ±0,289 0,198 ±0,244 0,504 ±0,574 0,061 ±0,051 ± 0,313 ±0,287 0,072 ±0,118 0,199 ±0,222 0,034 ±0,038 0,022 ±0,041 0,188 ±0,319 0,049 ±0,087 0,218 ±0,213 0,038 ±0,037 0,008 ±0,019 0,142 ±0,184 0,010 ±0,012 0,126 ±0,143 0,006 ±0,013 0,084 ±0,155 Keterangan :n=6; p<0,05 dibandingkan terhadap kelompok control menggunakan Uji-t 0,030 ±0,052 0,056 ±0,098 0,176 ±0,188 0,018 ±0,031 0,019 ±0,031 0,031 ±0,036 0,046 ±0,071 0,067 ±0,090 0,049 ±0,067 0,034 ±0,053 0,081 ±0,113 0,009 ±0,022 0,041 ±0,071 0,051 ±0,112 0,077 ±0,168

Waktu timbul diare (menit) Durasi diare (menit) Konsistensi Feses artika Jurnal Ilmiah Farmasi, Des 2013, 1 (1), 38-44 5 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 menit ke-30 menit ke-60 menit ke-90 menit ke-120 menit ke-150 menit ke-180 menit ke-210 menit ke-240 menit ke-300 menit ke-360 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 kontrol Loperamid 0,26 295 442 590 Waktu pengamatan (menit) Gambar 2. Diagram batang konsistensi feses ekstrak etanol daun mindi Keterangan : Kategori konsistensi feses : 1 = padat 2 = padat lembek 3 = lembek 4 = lembek cair 5 = cair Parameter keempat yang diamati pada Oleum ricini adalah waktu timbul diare yang dapat dilihat pada Gambar 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa DM dosis 295 menghambat waktu timbul diare setelah diinduksi oleh oleum ricini dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan DM dosis 442 dan 590 menghambat waktu timbul diare setelah diinduksi oleh oleum ricini dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05), dan waktu timbul diare DM dosis 590 lebih lama dan sebanding jika dibandingkan dengan loperamid 0,26 (p>0,05). 300 250 200 150 100 50 0 58.3 Kontrol 176.7 Loperamid 0,26 mg/kg bb 131.5 DM 295 249.7 DM 442 281.2 DM 590 Kelompok uji Gambar 3. Diagram batang waktu timbul diare ekstrak etanol daun mindi Parameter kelima yang diamati pada Oleum ricini adalah durasi diare yang dapat dilihat pada Gambar 4. Hasil penelitian menunjukan bahwa DM dosis 295 dan 590 menurunkan durasi diare dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan DM dosis 442 menurunkan durasi diare dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). 250 200 150 100 50 0 221.333 98.167 Kontrol Loperamid 0,26 147.333 DM 295 125.167 DM 442 Kelompok uji 153.833 DM 590 Gambar 4. Diagram batang durasi diare ekstrak etanol daun mindi Metode yang kedua dalam uji efek antidiare ekstrak etanol daun mindi adalah metode transit intestinal. Prinsip dari metode

6 Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, Des 2013, 1 (1), 38-44 ini adalah membandingkan panjang usus yang dilalui marker terhadap panjang usus keseluruhan. Marker yang digunakan adalah suspensi norit 5% dalam Na CMC 0,5%. Norit merupakan senyawa yang bersifat adsorbensia dan tidak dapat dicerna. semakin kecil rasio usus maka dinyatakan memberikan efek antidiare lebih baik. Ratarata rasio usus yang didapatkan dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa kelompok kontrol memiliki persen rasio yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok lainnya. Hasil penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2 menunjukan bahwa DM dosis 295, 442 dan 590 mg/kg bb menghambat gerak peristaltik usus dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Hasil terbaik ditunjukan oleh DM dosis 590 dengan rasio panjang usus yang ditempuh marker terhadap panjang usus keseluruhan sebesar 0.35 ± 27,20 cm. Tabel 2. Rasio panjang usus yang ditempuh marker terhadap panjang usus keseluruhan ekstrak etanol daun mindi Rasio panjang Kelompok usus (x/y) Kontrol 0,51 ± 0,05 Loperamid 0,26 Ekstraketanoldaunmindi 295 Ekstraketanoldaunmindi 442 Ekstraketanoldaunmindi 590 0,19 ± 0,04 0,40 ± 0,05 0,44 ± 0,13 0,35 ± 0,1 Keterangan : n = 6 p<0,05 jika dibandingkan kelompok kontrol menggunakan Uji-t x = panjang usus yang dilalui marker y = panjang usus keseluruhan mencit Hasil penapisan fitokimia dari ekstrak etanol daun mindi menunjukan adanya golongan senyawa tanin, flavonoid, polifenol, steroid, monoseskuiterpen dan saponin. Wibowo (2004) meneliti bahwa seyawa tanin dari ekstrak herba meniran mempunyai efek antidiare karena sifat astringen yang dimiliki senyawa tanin tersebut. Tanin bekerja sebagai adstringensia yang mampu menciutkan selaput lendir usus dan mengeraskan dinding usus sehingga kemungkinan diperkirakan akan menghalangi penyerapan bakteri dan toksin sekaligus mengurangi pengeluaran cairan berlebihan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan frekuensi diare, bobot feses, konsistensi feses, waktu timbul diare, durasi diare dan rasio panjang usus yang ditempuh marker terhadap panjang usus keseluruhan, ekstrak etanol daun mindi memiliki efek antidiare dan ekstrak etanol daun mindi dosis 590 menunjukkan efek terbaik pada pengujian antidiare dengan metode proteksi yang diinduksi oleh Oleum ricini dan metode transit intestinal. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNJANI yang telah mendanai penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1) jilid 1, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, Jakarta, 155-156. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Buletin Data dan Informasi Kesehatan :Situasi Diare di Indonesia, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta. Kurniawan, E.G., 2007, Aktivitas Antidiare Infusa Daun Mindi Kecil (Melia Azedarach Linn) Pada Mencit Galur Swiss Webster Jantan, Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, 30. Sukandar, E.Y., dkk, 2008, ISO Farmakoterapi, PT. ISFI Penerbitan, Jakarta, 349. Tjay, TH dan Rahardja, 2002, Obat-obat penting, edisi kelima, Kelompok Gramedia, Jakarta, 273.

artika Jurnal Ilmiah Farmasi, Des 2013, 1 (1), 38-44 7 Wibowo, W., 2004, Uji Efek Antidiare Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus Niruri L) Pada Mencit dengan Metode Transit Intestinal, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta,1.