Drs. Setyanta Nugraha, MM Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Oleh Drs. Setyanta Nugraha, MM

BAB III OBJEK PENELITIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

Disampaikan Dalam Pembekalan Tenaga Ahli DPR RI Tanggal April /3/2013 Biro Analisa APBN 1

RAPAT KOORDINASI BIRO ANALISA ANGARAN DAN PELAKSANAAN APBN 19 MARET /19/2014 Biro Analisa APBN 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI


Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum terjadinya reformasi keuangan di Indonesia, Laporan Keuangan

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI REVISI PERJANJIAN KINERJA. Profesional, Akuntabel, dan Modern

SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN PEMERINTAH PUSAT. Created By: Ilma Rafika Andhianty Nur Pratiwi

DEPDIKNAS: MENATA AKSI MENUJU OPINI WTP 1. Oleh: Sapto Amal Damandari 2

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas

KATA PENGANTAR REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH INSPEKTORAT

Regulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi. Contoh Hasil Regulasi Publik Sektor Publik. Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

1/8/2014 Biro Analisa APBN 1

PERAN PARLEMEN DALAM TRANSPARANSI ANGGARAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SISTEM PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN APBN (BANSOS BIDANG PENDIDIKAN)

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Catatan Terhadap Peraturan DPR tentang Keterbukaan Informasi Publik di DPR RI Oleh: Ronald Rofiandri *

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMPERKUAT KELEMBAGAAN DPR-RI SEBAGAI PILAR DEMOKRASI. Oleh KETUA DPR-RI Dr. H.

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Rabu, 19 Agustus 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. SIKLUS ABPN

PEMPROV SULTRA KEMBALI RAIH PENILAIAN KEUANGAN WTP

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA. Oleh Dra Nia Kania Winayanti, S.H.,M.H

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua,

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Regulasi & Standar Akuntansi SEKTOR PUBLIK. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

BAB II LANDASAN TEORI

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkembangan Pasca UU MD3/2014. Herlambang P. Wiratraman Unair

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka reformasi di bidang keuangan, pada tahun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Kata Sambutan Kepala Badan

BAB I PENDAHULUAN. Berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara, pemerintah dengan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

NTT Raih WTP, Ini Untuk Pertama Kalinya

Dr. Moermahadi Soerja Djanegara, S.E., Ak., M.M., C.P.A Anggota V BPK. Blitar, 30 September

Pertemuan ke: 06 ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

Manajemen Keuangan Publik. Pengertian, Ruang Lingkup, Konsep dan Asas Keuangan Negara Pertemuan 2 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana kepada

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2017, No Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga Tahun 2010

Ekonomi Bisnis dan Financial

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SELAYANG PANDANG BPK PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BPK Memberikan Opini WDP untuk LKPD TA 2014 Pemprov NTT

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

4/11/2016 Irtama DPR RI 1

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA IKHTISAR EKSEKUTIF SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

Disampaikan dalam diskusi dan bedah buku Pokok-pokok Siklus APBN dan Dasar-dasar Praktek penyusunan APBN di Indonesia Jilid II

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.05/2007 TENTANG

AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang-

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

IMPLEMENTASI SPIP BALITBANG KEMENTERIAN KEHUTANAN

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

ARAH KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN ANGGARAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) lahir dalam

Transkripsi:

Drs. Setyanta Nugraha, MM Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

109 91 73 61 49 47 40 39 35 16 Kuota keterwakilan perempuan sesuai dengan UU adalah 30 persen di Parlemen. Namun Anggota DPR RI periode 2014-2019, hanya ada 97 perempuan dari total 560 anggota DPR atau 17 persen. 2

FUNGSI O UT PU T SEKRETARIAT JENDERAL DAN BKD INSPEKTORAT UTAMA TENAGA AHLI & ASISTEN ANGGOTA 3

Administrasi Negara adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan aparatur negara/pemerintah untuk mencapai tujuan negara secara efisien. Administrasi negara merupakan suatu bahasaan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif dan eksekutif serta hal-hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik, tujuan negara dan etika yang mengatur penyelenggara negara Pfiffner dan Preshtus: Administrasi negara adalah suatu proses yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan negara (Public administration is a procces concerned with carrying out public policies). Dimocks: Administrasi negara adalah kegiatan negara dalam melaksanakan kekuasaan/wewenangan politiknya (Public administration is the activity of the state in the exercise of its political power) 4

5

Kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Presiden sebagaimana diatur dalam Undang undang Dasar Pasal 4 ayat (1): Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-undang Dasar. Sebagai kepala pemerintahan Presiden memegang kekuasaan pengelolaan keuangan Negara sebagaimana Pasal 6 ayat (1) Undang-undang Nomor 17 tentang Keuangan Negara, yaitu : Presiden selaku kepala pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan Negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan pengelolaan keuangan Negara yang dimiliki Presiden meliputi kewenangan yang bersifat umum dan kewenangan bersifat khusus. Dalam penyelenggaraan kekuasaan dimaksud, Presiden (CEO: Chief Excecutive Officer) menguasakan sebagian kekuasannya kepada Menteri Keuangan (CFO: Chief Financial Officer) selaku Pengelola Fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan Negara yang dipisahkan, serta kepada Menteri/Pimpinan Lembaga (COO: Chief Operational Officer) selaku pengguna anggaran/pengguna barang kementerian Negara/lembaga yang dipimpinnya. 6

Amandemen Undang-undang Dasar 1945 Pasal 20 ayat (1): Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang. Pasal 20 A ayat (1) Amandemen kedua UUD 1945 menyatakan bahwa : Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi,fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3, Pasal 69 : DPR mempunyai fungsi: legislasi; anggaran; dan pengawasan. Ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam kerangka representasi rakyat, dan juga untuk mendukung upaya Pemerintah dalam melaksanakan politik luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 7

Secara konstitusional hanya UU tentang APBN yang tidak dapat diinisiasi oleh DPR. UUD 1945 Pasal 23 ayat (2) : Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. Pemerintah yang diberi tugas melaksanakan Pengelolaan APBN. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran termasuk pertanggungjawaban penggunaan anggaran di lingkup DPR dilakukan melalui pendelegasian wewenang kepada unit organisasi yang dilaksanakan pejabat yang menjalankan fungsi pemerintahan, yaitu Sekretaris Jenderal Pendelegasian kekuasaan pengelolaan keuangan Negara dari Presiden kepada Sekretaris Jenderal tidak secara penuh, artinya tidak termasuk wewenang untuk pembentukan kebijakan pengelolaan keuangan Negara, karena hanya sebagai pengguna anggaran dan barang/jasa. DPR tidak dapat menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan anggaran di lembaganya sendiri, karena kewenangan tersebut berada pada Menteri Keuangan. 8

Renstra merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program, Kegiatan, dan Kerangka Regulasi. Visi DPR : Terwujudnya DP-RI sebagai lembaga perwakilan yang modern, berwibawa dan kredibel Misi DPR: 1. Menyelenggarakan fungsi DPR RI untuk mendukung pembangunan nasional dalam kerangka representasi rakyat 2. Memperkuat kelembagaan DPR RI sebagai penyeimbang pemerintah AKUPA (Arah Kebijakan Umum Pengelolaan Anggaran) merupakan arah tahunan yang menjadi prioritas tugas dan fungsi DPR RI sesuai amanat konstitusi. Akupa DPR RI 2017 terdiri 4 Program, yaitu Program Pelaksanaan Fungsi DPR (Legislasi, Anggaran, dan Fungsi Pengawasan), Program Penguatan Kelembagaan, Program Dukungan Manajemen Tugas Teknis Lainya Sekretariat Jenderal, dan Program Dukungan Keahlian. 9

3. Dapat mengundang Unsur Pimpinan Fraksi BANGGAR PIMPINAN FRAKSI Fraksi menyampaikan usulan anggarannya melalui Setjen 2. Usulan Anggaran SETJEN & FRAKSI 6. Rancangan Anggaran disampaikan ke BANGGAR dilakukan pembahasan (92) BURT PIMPINAN DPR 1. Arah, Kebijakan Umum & Strategi Pengelolaan Anggaran DPR SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI AKD PEMERINTAH 7. Dapat mengundang Pem.utk memberikan masukan (92) PARIPURNA 2. Usulan Anggaran AKD 4. Kompilasi & Sinkronisasi Usulan Anggaran DPR dari AKD, Fraksi & SETJEN 5. Pembahasan hasil kompilasi & sinkronisasi dengan Pimpinan AKD & SETJEN 8. BURT menyampaikan Laporan Pembahasan Usulan Anggaran utk ditetapkan 10 10

Sekretaris Jenderal selaku Pengguna Anggaran/Pengguna menyusun laporan keuangan yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Sebagai entitas pelaporan, laporan keuangan DPR tersebut sebelumnya telah diperiksa BPK dan diberi opini atas laporan keuangan. Laporan Keuangan DPR telah memperoleh WTP 7 kali. Opini Badan Pemeriksa Keuangan merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. Pengawasan Pengelolaan Keuangan Negara di DPR secara intern dilakukan oleh Inspektorat Utama dalam bentuk Audit, Reviu, Pemantauan, dan Evaluasi serta Pengawasan lainya yang arahnya sebagai Quality Assurance dan Consulting, berfungsi sebagai Early Warning System. Sementara itu secara ekstern, Laporan Keuangan DPR diperiksa oleh BPK RI 11

12