BAB IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisis dalam penelitian ini adalah penghuni perumahan Puri Mansion: Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan, tujuan dan hipotesis yang diajukan, penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif dengan aksioma atau pandangan dasar hubungan antar variabelnya adalah kausal atau sebab akibat. Tujuan dari penelitian kausal adalah untuk mendapatkan bukti seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2014:11). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa statistik inferensial. Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik penyebaran kuesioner kepada seluruh karyawan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. 4.2. Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah penulis sampaikan pada bab tiga, dapat terlihat adanya empat variabel utama penelitian. Keempat variabel tersebut terdiri dari tiga variabel independent dan satu variabel dependent. Menurut Sugiyono (2014:39) yang dimaksud dengan variabel independent adalah variabel stimulus, predictor, antecedent, dalam bahasa Indonesia sering disebut juga variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel-variabel yang merupakan variabel independent (bebas) dalam penelitian 411

42 ini adalah kepemimpinan pengembangan karier (X 1 ), Kompensasi (X 2 ) dan Kepemimpinan (X 3 ). Variabel dependent adalah variabel output, kriteria, konsekuen, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat (Sugiyono, 2014:39). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependent pada penelitian ini adalah Turnover intention (Y). 4.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Empat definisi operasional variabel akan disampaikan pada pembahasan ini. Keempat definisi operasional tersebut diantaranya adalah definisi operasional variabel Turnover intention(y), definisi operasional variabel Pengembangan karier (X 1 ), definisi operasional variabel kompensasi (X 2 ), dan definisi operasional variabel kepemimpinan(x 3 ). Tabel 4.1. Operasional Variabel Turnover Intention (Y) Variabel Dimensi Indikator Turnover intention Thinking of Quitting Berpikir untuk berhenti dari (Mobley et al perusahaan (1978) dalam Berpikir untuk bisa bekerja Retno (2015:15) diperusahaan lain Intention to search for alternatives Intention to quit Mencoba mencari pekerjaan diperusahan lain Sangat berkeinginan untuk mencari pekerjaan pada organisasi lain Berniat untuk keluar dari perusahaan Ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik

43 Tabel 4.2. Operasional Variabel Pengembangan Karier (X 1 ) Variabel Dimensi Indikator Pengembangan Pendidikan Formal Meningkatkan pengetahuan Karier (Rivai, Keahlian dalam menjalankan 2009:291-293) tugas- tugas Sikap-sikap yang diperlukan untuk menjalankan tugastugas dalam jabatannya Penilaian Pekerjaan (Assessment) Pengalaman Jabatan Memiliki karakteristik kepribadian Keahlian administratif Interpersonal skill yang diperlukan suatu jabatan manajerial job enlargement rotation Tabel 4.3. Operasional Variabel Kompensasi (X 2 ) Variabel Dimensi Indikator Kompensasi (Mondy dan Noe Kompensasi finansial langsung Karyawan puas dengan tingkat gaji secara keseluruhan. (1993) dalam Karyawan mendapatkan Dessler (2005:443) insentif sesuai kebijakan yang berlaku. Bonus diberikan kepada karyawan sesuai dengan Kompensasi finansial tidak langsung kinerjanya. Perusahaan memberikan fasilitas asuransi kesehatan yang baik kepada karyawannya. Perusahaan mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun. Perusahaan memberikan hak cuti kepada para karyawannya sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Perusahaan mengadakan

44 Variabel Dimensi Indikator program rekreasi yang bermanfaat bagi karyawannya. non- Kompensasi finansial Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan dalam promosi. Perusahaan Perusahaan memberikan training dan pelatihan terhadap karyawan baru maupun lama. Perusahaan memberikan penghargaan pengakuan kepada karyawannya terhadap hasil kinerja dan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka Karyawan mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman. Karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan tidak bekerja dibawah tekanan dari atasan Tabel 4.4. Operasional Variabel Kepemimpinan (X 3 ) Variabel Dimensi Indikator Kepemimpinan Sikap- sikap Atasan atau pimpinan mampu (Davisdalam hubungan manusiawi mengidentifikasi peluang yang Reksohadiprodjo dan dimiliki oleh karyawannya Handoko, 2008: 290) sehingga ia medorong para karyawannya untuk bertanggung jawab dan berprestasi terhadap pekerjaan dan apa yang mereka kerjakan Motivasi diri dan dorongan berprestasi Kecerdasan (Intelligence) Atasan atau pimpinan selalu mendorong para karyawannya untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif. Atasan atau pimpinan fokus dalam meng-coaching dan me-mentoring para karyawannya.

45 4.4. Populasi dan Sampel Penelitian 4.4.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:80). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Index Selindo berada di kantor pusat dan kantor cabang yang berjumlah 621 karyawan. 4.4.2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:81). Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakili. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut : n N 1 N e 2 dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = batas toleransi kesalahan (error tolerance) Jumlah sampel yang akan diambil pada penelitian ini dengan menggunakan taraf kesalahan sebesar 5% atau taraf kepercayaan sebesar 95%. Alasan penggunaan tingkat kesalahan sebesar 5% adalah dikarenakan adanya faktor probabilitas dalam setiap penelitian yang hasilnya tidaklah selalu sempurna

46 100%. Perhitungan jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : n = 621 1 + 621 (0.05) 2 n = 242 4.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu penelitian lapangan (field research) dan studi kepustakaan (library research). Penelitian lapangan dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui metode angket (kuesioner) dan melalaui metode wawancara. Berikut adalah penjelasan atas teknik pengumpulan data pada penelitian ini : a). Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk memperoleh keterangan (Sugiyono, 2014:142). Penelitian ini menggunakan bentuk angket langsung tertutup yang dirancang sedemikian rupa untuk memperoleh data tentang keadaan yang dialami responden, kemudian semua alternatif jawaban telah tertera dalam angket sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sesuai. Instrumen yang diberikan kepada responden dengan menggunakan teknik skala Likert 5 poin untuk mengukur variabel penelitian. Responden nantinya memilih jawaban dari pernyataan positif dengan 5 alternatif jawaban yang ada, diantaranya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (ST), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Setiap alternatif jawaban tersebut mempunyai nilai skor sebagai berikut; Sangat Setuju skor = 5,

47 Setuju skor = 4, Netral skor = 3, Tidak Setuju skor = 2, dan Sangat Tidak Setuju skor = 1. b). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2014:137). Metode wawancara telah peneliti lakukan kepada 20 orang responden dan responden tersebut adalah karyawan tetap dari PT Mega Capital Indonesia yang berada di kantor pusat. Metode wawancara dilakukan sebagai salah satu metode awal bagi peneliti untuk mengetahui dan menemukan permasalahan yang sedang terjadi di PT Mega Capital Indonesia serta untuk mengetahui apa saja yang menjadi harapan dari para karyawan tersebut kepada pihak perusahaan atas permasalahan yang terjadi. c). Penelitian ini juga dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur, dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa buku-buku (text book), jurnal, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori untuk menunjang data yang dikumpulkan.

48 4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.6.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuosioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian validitas dilakukan dengan analisa korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Moment. Dasar pengambilan keputusan yang dijadikan sebagai acuan untuk membuat kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan bernilai positif (Ghozali, 2013:55). 4.6.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2013:47). Suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Alpha Cronbach adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan

49 secara positif berkorelasi satu sama lain. Coefficient Cronbach s Alpha yang dikatakan reliabel adalah 0,70 (Ghozali, 2013:48). 4.7. Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Data yang telah terkumpul akan di olah dalam bentuk angka dan dianalisis secara kuantitatif dengan uji hipotesis. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis data regresi sederhana dan regresi berganda (multiple linier regression method) dengan bantuan SPSS Windows versi 22. Adapun tahap pelaksanaan analisis meliputi uji asumsi klasik, korelasi dan regresi serta uji hipotesis. 4.7.1. Analisis Uji Asumsi Klasik 4.7.1.1. Uji Normalitas Regresi Menurut Ghozali (2013:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji t dan F mengamsumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Pelanggaran atas asumsi ini mengakibatkan uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Kelemahan dari penggunaan grafik histrogram pada penelitian terkadang dapat menyesatkan, khususnya untuk jumlah

50 sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2013:160-161). Uji normalitas yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis grafik histrogram serta melihat normal probability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : a). Data yang menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b). Data yang menyebar jauh dari diagonal atau grafik histrogram dan atau mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 4.7.1.2. Uji Multikolonieritas Ghozali (2013:105) menyebutkan bahwa uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Variabel independen yang saling berkorelasi menunjukkan bahwa variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai VIF (variance inflation factor) dari setiap varibel independen.

51 Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Intinya nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adala nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. 4.7.1.3. Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2013:139) menyebutkan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain yang nilainya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdasitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas. Kebanyakan dari data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode grafik Plot. Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik plot dilakukan dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut:

52 a). Adanya titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b). Tidak ditemukannya pola yang jelas, serta titik-titik yang terlihat menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y menandakan tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.7.2. Korelasi dan Regresi 4.7.2.1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih serta menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2013:96). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi untuk tiga prediktor adalah : Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y = Turnover intention α = Konstanta, merupakan nilai terkait yang dalam hal ini adalah Y pada saat variabel independennya adalah 0 (X 1,X 2,X 3 = 0).

53 b 1 = Koefisien regresi variabel independen X1 terhadap variabel Y, bila variabel X 2 dan X 3 dianggap konstan. b 2 = Koefisien regresi variabel independen X 2 terhadap variabel Y, bila variabel X 1 dan X 3 dianggap konstan. b 3 = Koefisien regresi variabel independen X 3 terhadap variabel Y, bila variabel X 1 dan X 2 dianggap konstan. X 1 = Pengembangan karier yang merupakan variabel independen ke-1. X 2 = kompensasi yang merupakan variabel independen ke-2. X 3 = Kepemimpinan yang merupakan variabel independen ke-3 4.7.2.2. Pengujian Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit nya. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (R 2 ), nilai statistik F dan nilai statistik t (Ghozali, 2013: 97-99). Berikut ini adalah penjelasan dari masingmasing pengukuran tersebut : 1). Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ). Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berati kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisiensi determinasi untuk data silang (crossection) relatif

54 rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. 2). Uji Statistik t. Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol (Ho : bi = 0) atau hipotesis arternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol (HA : bi 0). Perumusan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (HA) adalah sebagai berikut : a). Ho : b 1 = 0 = tidak terdapat pengaruh antara Pengembangan karier terhadap turnover intention. HA : b 1 0 terdapat pengaruh antara pengembangan karier terhadap turnover intention. b). Ho : b 2 = 0 = tidak terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap turnover intention. HA : b 2 0 terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap turnover intention. c). Ho : b 3 = 0 = tidak terdapat pengaruh antara kepemimpinan terhadap turnover intention. HA : b 3 0 terdapat pengaruh antara kepemimpinan terhadap turnover intention

55 Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : a). Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan sebesar 5 %, maka Ho yang menyatakan bi=0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Artinya kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempunyai pengaruh variabel dependen. b). Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Nilai statistik t yang lebih tinggi dari nilai t tabel, artinya kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 3). Uji Statistik F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau hipotesis alternatifnya (Hi) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Perumusan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (HA) adalah sebagai berikut : a). Ho : bi = b 1 = b 2 = b 3 = 0 = tidak terdapat pengaruh signifikan antara pengembangan karier, kompensasi dan kepemimpinan terhadap turnover intention. b). HA : bi b 1 b 2 b 3 0 = terdapat pengaruh signifikan antara pengembangan karier, kompensasi dan kepemimpinan terhadap turnover intention.