BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Furchan (1992:21), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Taman Kanak-Kanak Kartini. TK ini terletak di Desa

BAB II METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian, secara sistematis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. PLN Malang, tepatnya di PT. PLN

Sedangkan Sugiyono (2006) menyatakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dan teknologi berdasarkan iman dan takwa. Misi sekolah yakni

Gambar 3.1 Lokasi Pulau Tidung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan, dan memprediksi kejadian-kejadian pada setting sosial.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB II METODE PENELITIAN. pembiayaan qardhul hasan bagi usaha mikro di KSPPS BMT Bina Ummat. kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, di mana dalam pelaksanaan dilakukan secara alamiah, apa adanya,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan secara rinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif menurut Sukmadinata (2010: 72) adalah suatu bentuk penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Jln Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo, Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

LATAR BELAKANG Pembelajaran berbasis mencari informasi merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Meleong (2004: 26), penelitian kualitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Usaha Mikro dan Kecil (UMK) potensial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, Peneliti mendeskripsikan data yang sesuai kenyataan dilapangan, yaitu menggunakan metode kualitatif yang bersifat desktiptif analisis. Menurut Furchan (1992:21), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, ucapan atau tulisan dan perilaku yang diamati dari orang-orang (subyek) itu sendiri. Dengan demikian, penelitian ini akan mendeskripsikan motif gerak yang di buat oleh siswa, yang akan diamati oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam membuat motif gerak berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas manusia dilingkungan sekolah sebagai sumber belajarnya, yaitu dari mereka turun lapangan mengamati objek dalam sekolah, dan setelah mereka mengamati dalam sekolah, maka akan mengeksplor kembali apa yang telah mereka amati, melalui tahap- tahap improvisasi dan pembentukan. 1.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang ditetapkan oleh peneliti yaitu Sekolah SMK Negeri 2 Gorontalo sebagai tempat siswa dapat mengamati fenomena lingkungan sekolah dan tempat dimana siswa mengeksplor kembali. penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada beberapa alasan bahwa objek tersebut sesuai dengan tujuan penelitian, selain itu data yang digunakan sebagai bahan penelitian cukup

15 memadai dan mudah untuk memperolehnya, baik dari segi waktu, tenaga, dan biaya yang diperlukan. 1.3 Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti sebagai pengamat sekaligus pelaku, dalam hal ini peneliti terlibat langsung dilapangan dengan tujuan untuk mengumpulkan data sehingga data yang dikumpulkan benar- benar sesuai dengan kebutuhan peneliti. Kehadiran peneliti untuk mengetahui lebih dalam apa yang telah dilakukan oleh siswa sesuai yang telah diarahkan oleh peneliti. 1.4 Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Arikunto ( 1998:108) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. subjek penelitian ini berupa sejumlah manusia dan aktifitas manusia. Dihubungkan dengan pengertian di atas, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI. Populasi yang berada pada kelas XI sekolah SMK Negeri 2 Gorontalo, khususnya pada kelas XI Kecantikan. b. Sampel Menurut Sukmadinata (2007-252) Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. Sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. purposive sampling adalah teknik

16 pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan (Sugiyono, 2012:300). Sampel dari kelas XI kecantikan SMK Negeri 2 Gorontalo, yaitu 5 orang siswa kelas Kecantikan, Maka alasan memilih 5 orang siswa pada jumlah siswa yang ada pada 1 kelas yaitu dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan ini seperti dalam pembelajaran Seni Budaya yang lebih menguasai Tari atau kompetensi, memilih Tari dari Ekstrakurikuler lainnya, dan lebih memahami materi yang akan diberikan. 1.5 Data dan Sumber Data a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan. Menurut sugiyono (201 2:137) mengemukakan bahwa, data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam hal ini, data primer merupakan data yang diperoleh langsung melalui pengamatan atau observasi pada siswa kelas XI Kecantikan 2, khususnya yang akan menjadi sampel penelitian, yaitu siswa dalam bereksplorasi, improvisasi, serta melakukan pembentukan. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, dalam hal ini peneliti memperoleh data dari sumber untuk menunjang data primer data sekunder dalam penelitian

17 ini yaitu buku-buku yang berhubungan dengan penelitian yang dapat mendukung data primer. 1.6 Teknik pengumpulan Data Peneliti menggunakan pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi. Observasi merupakan pengecekan dan peninjauan langsung terhadap objek penelitian. Disini peneliti akan melakukan pengecekan dan peninjauan kembali pada siswa dengan mendeskripsikan apa yang telah mereka buat pada tahap pertama sampai tahap terakhir. b. Dokumentasi. Dokumentasi adalah alat pelengkap untuk membantu dalam pengumpulan data-data yang berhubungan dengan penelitian. Disini peneliti menyiapkan kamera untuk mengumpulkan data pada saat kegiatan penelitian, berupa foto atau video yang membantu dalam penelitian yaitu penyusunan data. 1.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012:91-99), yaitu: a. Reduksi Data Mereduksi data mencakup usaha-usaha merangkum hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

18 diperlukan. Dalam hal ini yang akan direduksi yaitu berupa data yang di dapatkan dilapangan dengan mengamati atau observasi langsung terhadap fenomena yang terjadi pada siswa dan sekitarnya. b. Penyajian Data Penyajian data merupakan langkah lebih lanjut dari kegiatan reduksi data. Dalam penyajian ini, maka dapat ditampilkan dalam bentuk uraian singkat atau bagan ataupun sejenisnya. Penyajian data dalam penelitian ini yaitu menganalisis data pada saat siswa dalam bereksplorasi, improvisasi, dan pembentukan motif gerak tersebut. c. Penarikan Kesimpulan Langkah terakhir adalah melakukan penarikan kesimpulan dari berbagai data yang telah diperoleh pada saat dilapangan, Yaitu berupa deskripsi atau gambaran suatu objek. 1.8 Tahap- Tahap Penelitian Tahap tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan, yaitu melakukan observasi, melakukan persiapan instrumen, mengamati keadaan lokasi. 2. Tahap pelaksanaan, yaitu melakukan pencatatan kelengkapan data, melaksanakan keabsahan data, menyusun kerangka hasil pengumpulan data. 3. Tahap analisis dan penilaian, yaitu menyusun hasil pengumpulan data dengan menghubungkan teori- teori yang ada dan menyusun dan

19 melengkapi hasil pengumpulan data dengan membandingkan aplikasi teori dengan pelaksanaan lapangan, dan melakukan analisis data. 4. Tahap penyelesaian, yaitu membuat laporan. 1.9 Kriteria Penilaian 1. Eksplorasi: Pada kriteria ini, siswa mengamati atau bereksplorasi pada Tingkat konsentrasi atau berpikir pada objek-objek yang diamati dan pemilihan objek yang benar 2. Improvisasi: Pada kriteria ini siswa dalam berimprovisasi siswa melakukan gerakan-gerakan yang spontantanitas atau tidak terencana dalam mencari-cari gerak yang cocok serta mengembangkan imajinasi yang ada pada gambaran pikiran 3. Pembentukan: Pada kriteria ini, siswa telah membuat sebuah gerak yang telah diperhalus yaitu terjadinya motif itu sendiri yang sebelumnya gerakkan itu belum didistilisasi. 1.10 Indikator Capaian 1. Apabila motif yang dihasilkan oleh siswa memiliki kesesuaian dengan subjek gerak yang diamati maka dikatakan berhasil 2. Apabila motif yang dihasilkan oleh siswa tidak memiliki kesesuaian dengan subjek gerak yang diamati maka dikatakan tidak berhasil