BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Husin Sayuti, 1989 ; 32). Metode penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Transkripsi:

A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan. Penentuan metode sangat penting karena akan membantu mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data. Untuk menentukan metode penelitian yang tepat maka peneliti harus memahami bentuk tentang permasalahan, tujuan dan ruang lingkup penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang bakat mekanik, motivasi intrinsik, layanan bimbingan karir kontribusinya terhadap hasil belajar kompetensi Keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Negeri I Kota Sukabumi. Oleh karena itu metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Hal ini sejalan dengan pandangan Kerlinger dalam Sugiyono (003: 7) mengenai metode survey sebagai berikut: Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadiankejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian ini diharapkan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang dapat diangkat kedalam generalisasi yang berlaku bagi populasinya, sehingga dapat digunakan untuk menggambarkan kontribusi bakat mekanik, motivasi 66

67 intrinsik, dan bimbingan karir terhadap hasil belajar kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Negeri I Kota Sukabumi. B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (006: 91) mengemukakan bahwa: Variabel adalah obyek penelitian, atau apa saja yang menjadi titik penelitian suatu perhatian. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kategori utama, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel perlakuan yang sengaja dimanipulasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel bebas kesatu adalah bakat mekanik peserta didik (X 1 ), sebagai variabel bebas kedua adalah motivasi intrinsik peserta didik (X ) dan sebagai variabel bebas ke tiga adalah layanan bimbingan karir (X 3 ). Sebagai variabel terikat adalah hasil belajar kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan (Y).. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakekatnya merupakan wahana untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk

68 mendapatkan kebenaran yang dilakukan oleh peneliti melalui modelmodel tertentu. Model tersebut dikenal dengan paradigma. Paradigma penelitian dibuat untuk memperjelas langkah, alur, dan rancangan penelitian yang diperjelas dengan alur penelitian sesuai dengan diagram alur, sebagai tahapan kegiatan penelitian secara keseluruhan. adalah: Sugiyono (003: 5) mengatakan bahwa paradigma penelitian Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti, kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumus hipotesis yang diajukan, metode dan strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data yang digunakan, serta kesimpulan yang diharapkan. Dalam penelitian ini, paradigma penelitian dapat digambarkan pada diagram di bawah ini:

69

70 C. Data dan Sumber Data Penelitian 1. Data Penelitian Menurut Arikunto (006: 99): Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi itu sendiri adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: a. Data mengenai bakat mekanik peserta didik diperoleh melalui tes bakat mekanik dalam bentuk skor dari jawaban yang diberikan oleh responden terhadap persoalan-persoalan yang diberikan. b. Data mengenai motivasi intrinsik peserta didik yang diperoleh dalam bentuk skor dari jawaban yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang faktor motivasi intrinsik dalam proses pembelajaran. c. Data mengenai layanan bimbingan karir yang diperoleh dalam bentuk skor dari jawaban yang diberikan responden terhadap persoalan-persoalan yang berhubungan dengan layanan bimbingan karir. d. Data mengenai hasil belajar kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan diambil dari hasil tes teori dan praktek dalam bentuk nilai.

71. Sumber Data Penelitian Menurut Arikunto (006: 10) mengemukakan bahwa: Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data itu diperoleh, apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan data, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan tertulis maupun lisan, sedangkan apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedangkan isi catatan adalah obyek penelitian atau variabel penelitian. Berdasarkan pada pernyataan di atas maka sebagai sumber data pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri I Kota Sukabumi tahun pelajaran 009/010. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pelaksanaan penelitian tidak akan lepas dari obyek yang akan diteliti karena melalui hasil penelitian akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian. Arikunto (006: 108) mengatakan bahwa: populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

7 Sedangkan Sugiyono (003: 57) mengemukakan pendapatnya tentang populasi sebagai berikut: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Negeri I Kota Sukabumi tahun pelajaran 009/010 yang sebanyak 7 orang.. Sampel Penelitian Arikunto (006: 10) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, Pada halaman yang sama dikemukakan: Untuk sekedar perkiraan, maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik di ambil semuanya agar penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subyek besar dapat diambil antara 10 %- 15% atau 0%-5% tergantung setidak tidaknya dari: Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana. Sempit luasnya pengamatan dari subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana.

73 Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya lebih besar tentu saja jika sampelnya lebih besar maka hasilnya akan lebih baik. Berdasarkan metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini, maka penulis mengambil sampel penelitian yaitu peserta didik kelas XI kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK Negeri I Kota Sukabumi tahun pelajaran 009/010 dengan sebanyak 7 orang. E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data Data dari suatu penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau untuk menjawab masalah yang dirumuskan. Data ini harus diteliti keakuratannya dan harus menunjang kepada permasalahan penelitian, jumlah data harus sesuai dengan ketentuan atau lebih besar dari batas minimal. Beberapa pertimbangan yang dijadikan dasar dalam pembuatan teknik pengumpulan data adalah: a. Agar hasil pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti dapat dianalisis secara sistematis. b. Dengan teknik pengumpulan data tersebut memungkinkan diperoleh data yang obyektif.

74 Adapun teknik pengumpulan data (instrumen) yang digunakan di dalam penelitian ini adalah: a. Tes Arikunto (006: 138) menyatakan: Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah, tes bakat mekanik yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar bakat mekanik yang dimiliki oleh peserta didik, data yang diperoleh pada tes bakat mekanik ini digunakan untuk mengolah variabel X 1. b. Angket (kuesioner) Arikunto (006: 140) menjelaskan, bahwa Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket ini pertama, digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat intrinsik peserta didik dalam mengikuti pembelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan, data yang diperoleh digunakan untuk mengolah variabel X, dan kedua, digunakan untuk mengetahui seberapa besar layanan bimbingan karir membantu peserta didik dalam mencapai

75 hasil belajar kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan, data yang diperoleh digunakan untuk mengolah variabel X 3. c. Dokumentasi Arikunto (006: 149) menjelaskan bahwa Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, notulen rapat, peraturanperaturan dan sebagainya. Studi dokumentasi ini merupakan usaha untuk mencari data yang erat hubungannya dengan masalah yang akan dibahas di dalam penelitian. Data dalam penelitian ini, yaitu nilai hasil belajar kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan peserta didik kelas XI tahun pelajaran 009/010. Data yang diperoleh digunakan untuk mengolah variabel Y.. Instrumen Penelitian Sugiyono (003: 119) menyatakan: Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Bentuk instrumen penelitian yang digunakan penulis dalam menjaring data disesuaikan dengan metode pengumpulan data yang dilakukan, yakni tes bakat mekanik untuk variabel X 1, angket minat

76 intrinsik untuk variabel X, angket layanan bimbingan karir untuk variabel X 3 dan dokumen nilai hasil belajar kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan untuk variabel Y. Langkah-langkah dalam membuat instrumen penelitian adalah sebagai berikut: a. Membuat kisi-kisi penelitian b. Menyusun instrumen penelitian. Di dalam kisi-kisi instrumen membuat indikator-indikator yang akan diukur dari variabel-variabel yang telah ditetapkan yang kemudian dijabarkan dalam butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Data yang diperoleh dari tes bakat mekanik merupakan data yang berskala rasio. Menurut pendapat Sugiyono (003: 70): Data rasio adalah data yang antara interval satu dengan interval yang lainnya mempunyai jarak yang sama, tetapi mempunyai nilai nol absolut. Untuk mempermudah dalam pengolahan data makam jawaban setiap item diberi nilai. Nilai-nilai tes bakat mekanik menurut alternatif jawabannya setiap item adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Nilai Setiap Tes Bakat Mekanik Menurut Alternatif Jawabannya Alternatif Jawaban Nilai Setiap Item Jawaban Benar 1 Jawaban Salah 0 (Suharsimi Arikunto, 006: 65)

77 Sedangkan data yang diperoleh dari angket merupakan data ordinal, dimana jarak antara satu data dengan yang lainnya tidak sama, Menurut Sugiyono (003: 70) Data ordinal, yaitu data yang berjenjang yang jarak satu data dengan data yang lainnya tidak sama. Data ordinal menggambarkan kualitas atau keadaan obyek yang diteliti bersifat kualitatif, untuk itu agar data tersebut dapat diolah dengan metode statistik maka data itu harus diubah menjadi data kuantitatif yang berbentuk bilangan. Skala pengukuran yang digunakan pada angket adalah Skala Likert dengan gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif dengan jenjang dari tidak pernah sampai selalu. Berikut ini jenjang dan nilai dari alternatif jawaban angket dari setiap itemnya. Tabel 3. Nilai Setiap Item Angket Menurut Alternatif Jawabannya Alternatif Jawaban Nilai Setiap Item Tidak Pernah 1 Pernah Kadang-kadang 3 Sering 4 Selalu 5 (Suharsimi Arikunto, 006: 67) Agar instrumen yang digunakan memiliki keampuhan dalam pengukuran, maka instrumen perlu diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumennya, sebab keampuhan instrumen sangat berpengaruh terhadap penelitian.

78 F. Pengujian Instrumen Penelitian Arikunto (006: 160) menyatakan bahwa Instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas instrumen dan uji reliabilitas instrumen dengan perincian sebagai berikut: 1. Uji Validitas Instrumen Sebuah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus dapat mengukur atau mengungkapkan data dari variabel yang akan diteliti. Hal ini dapat diketahui dengan uji validitas yang menentukan valid tidaknya sebuah instrumen. Validitas itu sendiri yaitu suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Arikunto (006: 138) menyatakan bahwa; "sebuah instrumen memiliki validitas yang tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrumen. Selanjutnya pada kesempatan lain Arikunto (006: 160) juga mengatakan bahwa; "Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis mengadakan pengujian validitas soal dengan cara analisis butir soal. Untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data digunakan rumus korelasi (r) dengan rumus korelasi Product Momen, yaitu:

79 r xy = {n n( X ( XY) ( X) }{n X)( Y) Y ( Y) } Di mana: r xy = Koefisien korelasi n = Jumlah responder X = Jumlah skor X Y = Jumlah skor keseluruhan Hasil dari koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan ke dalam tabel harga kritik tabel product moment pada tingkat kepercayaan 95%. Kriteria yang digunakan adalah jika t hitung t tabel, maka item tes adalah valid. Jika tes tidak memenuhi atau kurang dari signifikansi item, maka diuji dengan menggunakan rumus uji t, yakni: t hitung = r n 1 r Uji validitas dikenakan pada setiap angket, sehingga perhitungannya merupakan setiap item yang disebut analisis item. Validitas item akan terbukti jika harga t hitung t tabel dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila hasil t hitung < t tabel maka item angket tersebut tidak signifikan atau tidak valid.. Uji Reliabilitas Instrumen Definisi reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat tes dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya kapanpun alat ukur tersebut akan digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama.

80 Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa satu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik atau dapat memberikan hasil yang tetap. Pengujian tingkat reliabilitas angket dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha (r 11 ), mengingat skor tiap itemnya bukan 1 dan 0 melainkan skor rentang antara beberapa nilai. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (006: 64) yaitu: "rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau bentuk uraian". Adapun langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut: a. Mencari harga varian tiap butir dengan rumus: σ b = X [ X] N N (Suharsimi Arikunto, 006: 165) Di mana: σ b = varian tiap butir item X = kuadrat jumlah skor seluruh responden dari tiap item [ X] = jumlah kuadrat jawaban responden dari tiap N item. = jumlah responden b. Menjumlahkan butir varian seluruh item σ b = σ b 1 + σ b +... + σ b n (Suharsimi Arikunto, 006: 165)

81 c. Menentukan besar varian total dengan rumus σ t = Y [ Y] N N (Suharsimi Arikunto, 006: 165) Di mana: σ t = varian total Y = kuadrat jumlah skor responden [ Y] N = jumlah kuadrat jawaban responden = jumlah responden d. Menghitung koefisien reliabilitas dengan rumus alpha r 11 = k 1 k 1 σ σb t (Suharsimi Arikunto, 006: 165) Di mana: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan σ b = jumlah varians setiap item σ t = varians total Untuk harga r 11 yang diperoleh dengan menggunakan rumus alpha, tidak dapat menggunakan tabel product moment untuk dibandingkan. Bagaimana cara membandingkan harga r 11 kembali ke cara tradisional, yaitu mengartikan harga indeks korelasi dengan tabel interpretasi di bawah ini: Tabel 3.3 tabel interpretasi harga indeks korelasi 0,800 r < 1,000 sangat tinggi 0,600 r < 0,800 tinggi 0,400 r < 0,600 cukup 0,00 r < 0,400 rendah 0,000 r < 0,00 sangat rendah (Suharsimi Arikunto, 006: 165)

8 Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika harga dari t hitung lebih besar dari t tabel, dengan tingkat kepercayaan 99% dan 95% serta derajat kebebasannya (n-), maka item tersebut reliabel. 3. Teknik Analisis Data a. Langkah-langkah Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini diarahkan untuk menguji hipotesis dan menjawab perumusan masalah yang diajukan. Uji statistik yang akan dipakai dalam menganalisis data harus memperhatikan jenis skala data, apakah berskala nominal, ordinal, interval, atau rasio. Jika datanya berskala nominal dan ordinal atau jika datanya berdistribusi tidak normal, maka uji statistiknya ialah analisis non parametric memakai korelasi Rank-Spearman. Sedangkan, jika datanya berskala interval dan rasio atau jika datanya berdistribusi normal, maka uji statistiknya ialah analisis parametrik memakai korelasi product moment dari Pearson. b. Analisis Jalur (Path Analysis) Disain penelitian sebagai suatu konsep pengukuran statistic dirancang dengan menggunakan model Analisis Jalur (Path Analysis), analisis jalur dikembangkan oleh Sewall Wright (1934) digunakan untuk meganalisa hubungan kausal antara satu atau beberapa variabel penyebab (independent variable) dengan satu

83 variabel (dependent variable), Ating dan Muhidin (006: 59) mengatakan bahwa analisis jalur digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan masalah yang berhubungan dengan sebab akibat. Selanjutnya dikatakan pula bahwa analisi jalur bertujuan menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Tahap-tahap penyusunan analisis jalur adalah sebagai berikut: 1. Model analisis jalur berangkat dari asumsi bahwa model yang disusun adalah merupakan model kausal/recursive atau indirectional.. Disamping pengujian kausalitas, pengujian linieritas harus dilakukan, karena linieritas merupakan salah satu persyaratan analisi jalur. 3. Setelah kelengkapan dan persyaratan model analisis jalur dipenuhi, selanjutnya memeriksa kelengkapan substruktur/hipotesa. 4. Tahap selanjutnya adalah pendugaan/perhitungan koefisien jalur dan kontribusi pengaruh baik untuk substruktur/hipotesis, maupun untuk model keseluruhan. 5. Koefisien determinasi yang layak untuk suatu model adalah R = 0,60 (untuk mengeliminasi pengaruh error dari luar), tetapi

84 Michael Baye (dalam Wirasasmita, 004) berpendapat R = 0,50 sudah baik (with cross sectional data 0,5 might be considered a reasonably good fit). Ating dan Muhidin (006: 59) mengingatkan bahwa sebelum melakukan analisi jalur hendaknya memperhatikan beberapa asumsi sebagai berikut: 1. Hubungan antar variabel haruslah linier dan aditif;. Semua variabel residu tak punya korelasi satu sama lain; 3. Pola hubungan antar variabel adalah rekursif atau hubungan yang melibatkan arah pengaruh yang timbal balik; 4. Tingkat pengukuran semua variabel sekurang-kurangnya adalah interval. Formula Korelasi Path Analysis (Analisis Jalur): Y = b X1 + bx + b3x3 1 + Dari formula Analisis jalur di atas dapat digambarkan jalur ε sebab akibat yang dapat ditimbulkan dari variabel X 1, X, X 3 terhadap Variabel Y dan pada saat analisis dapat diketahui besaran pengaruh yang ditimbulkan baik secara langsung maupun secara tidak langsung dari variabel dependen terhadap variabel independen. Dengan begitu pula dapat diketahui pula pengaruh secara parsial maupun pengaruh secara simultan.

Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian 85