BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup manusia atau seseorang berarti secara otomatis berdampak pula

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk itu peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menciptakan. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang akan memberikan dampak positif dan negatif secara

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. penelitian, ditemukan bahwa nyeri punggung bawah mengenai kira-kira %

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU RI, NO 36 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson,

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan bebas dari

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu kelainan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri pinggang bawah atau dalam istilah medisnya Low Back Pain (LBP)

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya bebas dari

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

LAPORAN KASUS: PENATALAKSANAAN LOW BACK PAIN e.c SPONDYLOSIS LUMBALIS DENGAN SWD DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE

BAB I PENDAHULUAN. bagian yakni salah satunya bagian leher yang mempunyai peranan sangat

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan sampai lanjut usia pada

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang memanjakan kehidupan manusia. Sehingga akifitas fisik. mengalami peningkatan yang begitu pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang kini digalakan salah satunya adalah di

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sudah semakin terbuka luas.

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak penduduk baik yang berusia produktif maupun

BEDA PENGARUH LIFTING TECHNIC EXERCISE DENGAN BACK EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA GILING PADI

Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA SINISTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSAL RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan

PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI LATIHAN WILIAM S FLEXION DENGAN MCKENZIE EXTENSION PADA PASIEN YANG MENGALAMI POSTURAL LOW BACK PAIN

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

ABSTRAK. Griadhi, 4 I Made Muliarta. Program Studi Fisioterapi, Bagian Ilmu FAAL 3 Bagian Ilmu FAAL 4 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. seperti HNP, spondyloarthrosis, disc migration maupun patologi fungsional

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari kecacatan sehingga untuk dapat melakukan aktivitas dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat akan peningkatan derajat kesehatan mereka juga meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bertambah cenderung lebih cepat (Bandiyah, 2009). tujuh tulang (vertebra) dengan bantalan lunak (cakram) antara masing-masing

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya pembangunan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya ilmu kesehatan, semakin maju juga tingkat kesadaran manusia untuk hidup sehat. Hal ini dibuktikan dengan semakin tingginya tingkat kesadaran manusia akan pola hidup sehat. Dengan demikian perhatian terhadap kemajuan dunia kesehatan selalu di pacu, guna peningkatan terhadap pelayanan kesehatan. Perhatian dunia kesehatan meningkat secara relevan dalam akhir-akhir ini. Terutama pada problem-problem kesehatan yang sering di alami oleh masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat meningkatkan kelangsungan kehidupan. Ini dibuktikan semakin banyaknya tingkat kesadaran manusia untuk berobat, jika sakit tetapi ada juga sebagian besar dari mereka yang kurang memperhatikan keluhan atau gangguan kesehatan yang mereka derita. Hal ini menurut pengamatan penulis dikarenakan ketidak berdayaan atau ketidak tahuan mengenai kondisi kesehatan mereka sebenarnya Sebab lain faktor ekonomi, kegiatan, pekerjaan dan usia. Spondylosis Lumbal banyak terjadi pada pria dan wanita yang berusia 50-65 tahun insiden terbesar adalah wanita adapun penyebabnya adalah usia, cidera berulang obesitas dan Bad Posture. Spondylosis Lumbal adalah patologi yang diawali dengenerasi pada discus kemudian menyusul facet dikarenakan kemampuan discus menyerap air akan berkurang discus mengandung ± 85-95 % air, akan tetapi seiring 1

2 bertambahnya usia jumlah tersebut akan berkurang menjadi 65 %, sehingga discus menjadi tipis, rapuh, mengeras dan terjadi keretakan. Tekanan yang seharusnya diterima oleh discus kemudian diterima oleh pacet yang mengakibatkan terjadinya rawan sendi (chondrium) yang diikuti penebalan tulang subchondral dan akan menimbulkan osteofit pada tepi facet osteofit ini akan menekan otot-otot lumbal disekitarnya, ligamen, kapsul ligamen, sampai dengan foramen intervertebralis sehingga mengakibat terjadinya keterbatasan gerak lumbal dan akan menimbulkan nyeri pinggang saat digerakan. Selain itu akan mengakibatkan terjadinya tekanan pada corpus meningkat sehingga menimbulkan osteofit pada tepi corpus yang dapat mengiritasi durameter dan menyebabkan keterbatasan gerak pinggang dan menimbulkan nyeri. Selain itu jaringan ikat seperti ligamen dan kapsul ligamen menjadi kendur, instabil sehingga menjadi hipermobile dan apa bila terjadi pergerakan pada pinggang akan menimbulkan iritasi jaringan kemudian akan terjadi cidera, dan terjadi inflamasi, manifestasi. Inflamasi yang timbul adalah nyeri pinggang saat di gerakan karena nyeri itu menimbulkan keterbatasan gerak pinggang yang akan berdampak pada otot, membuat otot menjadi spasme, yang membuat timbulnya kekakuan otot yang berlanjut terjadinya capsular pattern sehingga mengakibatkan nyeri pinggang pada saat bergerak. Selain itu penekanan dan pembebanan otot-otot lumbal secara terus menerus akan meyebabkan jaringan lunak vetebra mengalami cidera dan menyebabkan timbulnya keterbatasan gerak pada thorakco lumbal sacral dan akan menimbulkan nyeri pinggang.

3 Dari hasil wawancara penulis dengan pasien yang berobat di RSU Mayjen H. A. Thalib Kerinci. Keluhan utama yang banyak di alami oleh para pasien yang berobat adalah keluhan nyeri pinggang. Meski ada tenaga medis di balai-balai pengobatan atau puskesmas belum tentu mengetahui cara yang efektif untuk membantu para pasien mengatasi keluhan nyeri pinggang. Bahkan tidak sedikit karena tidak mendapat penanganan yang baik keluhannya semakin berat, sehingga harus di rawat di Rumah Sakit (RS), akibatnya menambah beban biaya yang bersangkutan. Masih banyak tenaga kesehatan yang belum menyingkapi secara baik terhadap kemungkinan terjadinya nyeri pinggang yang di akibatkan beberapa hal atau faktor seperti : mekanik atau beban yang berlebihan yang tidak menguntungkan tulang pinggang dalam posisi tegak atau statis dalam posisi aktif. Nyeri pinggang yang banyak di rasakan oleh para pasien merupakan nyeri pinggang yang terjadi, karena proses degenerasi seiring bertambanya usia dan pekerjaan. Dimana tulang belakang khususnya pinggang mengalami proses degenerasi pada bantalan diskus yang diikuti gangguan stabilitas tulang pinggang, penebalan ligament, pengapuran tulang dan penebalan sendi facet yang menyebabkan penyempitan rongga sumsum syaraf. Proses degenerasi ini terus tanpa di sadari karena berlangsung berlahan dan membutukan waktu lama shingga menimbulkan gejala-gejala nyeri yang sangat menggangu sampai kelemahan kaki. Hampir semua jenis nyeri pinggang di kenal dengan istilah low back pain. Nyeri pinggang yang terjadi akibat manifestasi perubahan degenerasi disebut dengan low back pain spondylosis lumbal.

4 Dari data epidemologi memeperlihatkan bahwa 80% populasi dewasa pernah mengalami keluhan nyeri pinggang, sedangkan di Amerika Serikat nyeri pinggang merupakan penyakit akibat kerja nomor dua stelah penyakit pada sistem pernapasan atas. Salah satu cara yang murah dan mudah dilakukan dan tidak harus menggunakan alat canggih untuk mengurangi keluhan nyeri pinggang akibat proses degenerasi yakni dengan mengenalkan metode terapi Manual yang terdiri dari pemberian latihan Williams Flexion Exercise serta latihan Core Stability dan pada kondisi inilah fisioterapi dapat berperan lebih. Fisioterapi merupakan salah satu profesi kesehatan yang bertanggung jawab terhadap gerak dan kemampuan fungsional sangatlah berperan dalam menangani kondisi spondylosis lumbal secara profesional sesuai Kepmenkes 1363 tahun 2001 Bab I pasal 1 ayat 2 sebagai berikut : Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tumbuh sepanjang daur kehidupan denan menggunakan manual, meningkatkan gerak, peralatan (fisik, elektroferapeutik dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi. Sampai detik ini penyebaran tenaga fisioterapi masih hanya berpusat di Rumah Sakit saja, padahal cakupan layanan fisioterapi dapat dimana-mana, salah satunya di Puskesmas. Belum banyak kelinik kesehatan atau puskesmas yang menyediakan dan memperkerjakan tenaga fisioterapi, karena kondisi ini lah layanan fisioterapi yang salah satu modalitasnya adalah terapi latihan belum lazim digunakan. Bahkan tidak sedikit untuk mengurangi keluhan nyeri pinggangnya mereka pergi ketukang urut, minum obat pereda nyeri, hal ini membuat mereka tidak bisa melakukan kerja seperti biasanya. Padahal dengan

5 melakukan latihan yang sesuai dengan sikap kerja dapat di hasilkan kondisi fisik yang optimal untuk mendukung produktivitas kerja yang baik. Situasi ini dikarenakan masih sedikitnya informasi dan data-data mengenai manfaat Fisioterapi khusunya metode terapi latihan yang disesuaikan dengan pekerjaan. Dari uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian guna mengetahui manfaat terapi latihan khususnya Williams Flexion Exercise dan latihan Core Stability terhadap pengurangan nyeri LBP Spondylosis Lumbal. Williams Flexion Exercise merupakan salah satu bentuk latihan yang bertujuan mengurangi nyeri pinggang dan memberikan stabilitas trunk rendah yang secara aktif meregangkan Flexor pinggul, caranya dengan menguatkan (Strengthening) otot-otot Abdomen dan Glotues Maksimus serta mengulur (stretching) otot-otot ekstensor punggung. Core stability merupakan kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari trunk sampai pelvis yang digunakan untuk melakukan gerakan secara optimal dalam proses perpindahan, kontrol tekanan dan gerakan saat aktivitas. Core stability adalah latihan yang ditujukan untuk mengaktivasi kontrasi core muscle yang berfungsi untuk meningkatkan stabilitasi dari kolumna vetebralis untuk memelihara spine pada posisi yang netral. Latihan core stability akan meningkatkan Intra Abdominal Pressure (IAP) dan memberikan rigiditas cylinder untuk menopang trunk. Dan ini akan menurunkan beban pada otot-otot spine dan meningkatkan stabilitas trunk.

6 B. Identifikasi Masalah Problem nyeri pada LBP Spondylosis kebanyakan dikarenakan proses degenerasi pekerjaan posisi kerja ang tidak menguntungkan dan mengenakan yang berlangsung lama, trauma dan obisitas sehingga menyebabkan terjadinya cidera pada tulang belakang. Pada kondisi ini akan dijumpai adanya suatu nyeri spasme otot mobilitas thorakolumbasakral yang teratas, berkaitan dengan otot yang tegang sehingga mengganggu aktivitas fungsional. Selain diatas kondisi LBP Spondylosis lumbal dikarenakan adanya degenerasi discus, dimana discus mengeras, menipis dan retak sehingga menyebabkan keterbatasan gerak dan akan menimbulkan nyeri saat digerakkan. Ligamen yang mengalami kekendoran atau instabil penekanan dan pembebanan otot-otot lumbal secara terus-menerus akan menyebabkan jaringan lunak vetebra mengalami cidera dan nyeri. Tekanan corpus meningkat terjadi penebalanan tepi corpus yang menyebabkan timbulnya osteofit yang menekan otot-otot lumba disekitanya yang amengakibatkan keterbatasan gerak dan menimbulkan nyeri spasme dan kekakuan otot-otot lumbal. Penanganan spondylosis diawali dengan pemberian core stability yang bertujuan untuk mengaktivasi kontrasi core muscle yang berfungsi untuk meningkatkan stabilitasi dari columna vetebralis untuk menjaga spine dalam posisi yang netral. Dan dilanjutkan dengan pemberian williams flexion exercise yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitasi lumbal dengan prinsip latihan penguatan dan melatih otot-otot Abdominal Gluteus Maksimus dan Hamstring.

7 C. Pembatasan Masalah Penulis hanya membatasi penelitian pada masalah penambahan core stability pada Williams Flexion Exercise terhadap pengurangan nyeri LBP Spondylosis Lumbal. D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang ada, maka penulis menempatkan masalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Apakah williams flexion exercise dapat mengurangi nyeri pada penderita LBP Spondylosis Lumbal? 2. Apakah penambahan core stability pada williams flexion exercise dapat mengurangi nyeri pada penderita LBP Spondylosis Lumbal? 3. Apakah ada beda penambahan core stability pada Williams Flexion Exercise terhadap pengurangan nyeri pada penderita LBP Spondylosis Lumbal? E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui efek penambahan core stability pada Williams Flexion Exercise terhadap pengurangan nyeri pada penderita LBP Spondylosis Lumbal pada pasien di RSU Mayjen H.A. Thalib.

8 2. Tujuan Khusus a). Untuk mengetahui efek penambahan core stability terhadap pengurangan nyeri pada penderita Spondylosis Lumbal pada pasien di RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci. b). Untuk mengetahui effek penambahan core stability pada Williams Flexion Exercise terhadap penguranan nyeri pada penderita LBP Spondylosis Lumbal pada pasien di RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi penulis a). Mengetahui dan memahami tentang proses terjainya nyeri pada penderita Spondylosis Lumbal akibat proses generasi yang dipengaruhi faktor pekerjaan, posisi kerja, usia pada pasien di RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci. b). Membuktikan apakah ada efek penambahan core stability pada Williams Flexion Exercise terhadap pengurangan nyeri pada penderita LBP Spondylosis Lumbal. 2. Manfaat Bagi Fisioterapi Memberi bukti dari teriori nyeri yang terjadi pada penderita LBP Spondylosis Lumbal akibat proses degenerasi tulang belakang yang di pengaruh oleh pekerjaan, usia, posisi kerja, pembebanan tulang belakang yang terus menerus.

9 3. Manfaat Bagi Pasien. Memberikan pengetahuan baru bagi para penderita/pasien bahwa tidak harus dengan biaya yang mahal dan peralatan yang canggih kata bisa mengurangi atas bahas menghilangkan nyeri pinggang akibat LBP Spondylosis Lumbal dengan latihan yang sudah diberikan.