ANALISIS ANGIN KENCANG DI ABDYA, ACEH BARAT DAN ACEH SELATAN 05 AGUSTUS 2015 Oleh : Suyitno Tejo Arianto,A.Md PMG Pelaksana Lanjutan Stamet kelas 1 Blang bintang Banda Aceh 1. INFORMASI KEJADIAN ANGIN KENCANG LOKASI ABDYA, ACEH BARAT DAN ACEH SELATAN TANGGAL 05 AGUSTUS 2015 Sumber Laporan: Headline SERAMBI INDONESIA tanggal 07Agustus 2015 Angin Kencang Terjang Aceh Barat Daya, Puluhan Rumah Rusak Kamis, 6 Agustus 2015 14:27 SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF Bangunan rumah atap daun rumbia milik warga miskin di Desa Padang Bak Jok, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Abdya, rata dengan 1
Lokasi Kejadian tanah setelah diterjang angin kencang, Kamis (6/8/2015) subuh. Laporan Zainun Yusuf Aceh Barat Daya SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Peristiwa angin kencang disertai hujan terjang kawasan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (6/8/2015) subuh, sekira pukul 5.30 WIB. Tidak kurang 21 unit bangunan rumah warga dan 2 unit bangunan kilang padi mengalami kerusakan atap akibat diterbangkan angin badai, atau ditimpa pohon tumbang dalam peristiwa tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sejumlah warga mengungsi ke rumah keluarganya setelah rumah mereka rusak berat. Bahkan, satu rumah warga miskin dilaporkan rata dengan tanah. Beberapa warga lanjut usia dan anak-anak yang ada di dalam rumah pada saat badai menerjang, mengalami trauma. Keterangan diperoleh Serambinews.com dari Kepada Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, Anwar Daud, Anggota DPRK Abdya, Mahmud Hasyim dan Camat Kuala Batee, M Tahir, bahwa dampak angin kencang terjadi di empat kecamatan, dengan jumlah rumah rusak atap tak kurang dari 21 unit, ditambah 2 unit atap kilang padi. Di Kecamatan Kuala Batee 10 unit rumah rusak di enam desa. Kecamatan Tangan-Tangan 4 unit rumah dan 1 unit kilang padi rusak di dua desa. Di Setia 3 unit rumah dan 1 kilang padi rusak serta di Kecamatan Susoh 4 unit rumah rusak. Kejadian angin kencang ini juga terjadi wilayah Aceh barat dan Aceh Selatan. (*) Gambar 1. Lokasi kejadian Angin Kencang 2
2. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 2.1 Analisa Cuaca Global 2.1.1 Posisi Matahari Gambar 2. Gerakan Semu Tahunan Matahari Pada saat ini posisi matahari berada pada antara lintang 23,5 LU 0 (equator ), kondisi ini mengakibatkan tingginya pemanasan di wilayah yang berada di lintang ini, dan sebaliknya tekanan udara secara umum rendah. Sehingga massa udara lebih banyak terkonsentrasi di wilayah ini maka biasanya lebih mudah terbentuknya awan-awan konvektif di sekitar wilayah ini. 2.1.2 Outgoing Longwave Radiation (OLR) Gambar 3: Analisis OLR 3
Berdasarkan dari analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) pada tanggal 3 5 agustus 2015, pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di Sumatera bagian Utara dan terfokus pada sebagian besar Propinsi Aceh yang masih berpengaruh pada awal dasarian I Agustus 2015. OLR mempengaruhi pada kejadian angin kencang di wilayah kejadian dan wilayah Aceh secara umum. 2.1.3 El Nino / La Nina Berdasarkan pengaruh El Nino berada pada kondisi El Nino Moderate menuju Kuat di Indonesia, sehingga tidak mempengaruhi kejadian Angin kencang di wilayah kejadian. 2.1.4 DMI Gambar 4. Kondisi El Nino berada pada posisi Moderate - Kuat (sumber: bmkg.go.id) Gambar 5. Prediksi DMI berada pada posisi Normal Positif. 4
Berdasarkan prediksi Indeks Dipole Mode berada pada posisi Normal Positif /penambahan Curah Hujan kurang signifikan di Indonesia bagian barat. Hal ini mengindikasikan bahwa DMI juga tidak mempengaruhi terjadinya angin kencang di wilayah kejadian. 2.1.5 MJO Posisi MJO saat ini berada pada zona 7 yang merupakan wilayah samudra Pasific barat. Dari posisi MJO ini diprediksi tidak terlalu berpengaruh kejadi angin kencang di wilayah Aceh. Gambar 6 : Posisi MJO pada zona 7 Posisi MJO saat ini berada pada zona 7 yang merupakan wilayah samudra Pasific barat. Dari posisi MJO ini diprediksi tidak terlalu berpengaruh kejadi angin kencang di wilayah Aceh. 5
2.2 Analisa Cuaca Regional 2.2.1 Suhu Muka Laut Nilai suhu muka laut di pantai utara Aceh, tanggal 5 Agustus 2015 berkisar +28 s/d +30 0 C dengan anomaly +0.75 s/d +1.5. Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut lebih hangat dan nilai positif anomaly menunjukkan kondisi laut lebih menghangat dari biasanya sehingga dapat menambah peluang penguapan yang tinggi dan menambah pasokan uap air bagi terbentuknya awan-awan hujan di sekitar wilayah kejadian. Gambar 7. (SST 5 Agustus 2015) Gambar 8.( Anomaly SST 5 Agustus 2015) 6
2.2.2 Angin Gradient Gambar 9.( Angin Gradient 5 Agustus 2015) Dari analisis angin gradient menunjukkan adanya daerah belokan angin (Shearline) di wilayah Aceh. Belokan angin ini menimbulkan pengumpulan awan-awan yang berpotensi hujan diwilayah tersebut terutama peluang munculnya awan-awan cumulonimbus yang memicu terjadinya angin kencang dan puting beliung. 2.2.3 Streamline Gambar 10. Prakiraan angin 3000 feet 7
Dari prakiraan streamline bmkg menunjukkan adanya daerah belokan angin (Shearline) di wilayah Aceh. Belokan angin ini menimbulkan pengumpulan awan-awan yang berpotensi hujan diwilayah tersebut terutama peluang munculnya awan-awan cumulonimbus yang memicu terjadinya angin kencang dan puting beliung. 2.3 Analisa Cuaca Lokal 2.3.1 RH Gambar 11. RH 850 hpa 05/08/2015 18.00Z Gambar 11. RH 700 hpa 05/08/2015 18.00Z 8
Dari RH lapisan 850 hpa dan 700 hpa tanggal 5 Agustus 2015 dari pukul 18.00 wib memperlihatkan nilai RH ( Kelembaban udara ) 65-80 % pada wilayah kejadian. Dari kedua lapisan tersebut terlihat bahwa daerah sabang, banda aceh,aceh barat,aceh barat daya ( abdya) dan aceh selatan memiliki RH yang cukup basah sehingga dengan uap air yang cukup banyak potensi untuk pertumbuhan awan - awan konvektif (awan hujan) yang menyebabkan hujan,guntur/ petir, angin kencang dan lainnya. 2.3.2 Citra Satelit 21.00 wib 22.00 wib Gambar 12. Citra Satelit, tanggal 5 Agustus 2015 Dari citra satelit tanggal 5 Agustus 2015 dari pukul 21.00 wib sampai pukul 22.00 wib, memperlihatkan kejadian tutupan awan-awan konvektif (awan hujan) di wilayah kejadian. Awan-awan hujan di wilayah tersebut pada umumnya memiliki sebaran merata utamanya pada dini hari hingga pagi hari. 9
3. KESIMPULAN DAN PENUTUP 1. Berdasarkan analisa dinamis atmosfer pada skala global posisi gerak semu matahari dan OLR menunjukkan mempengaruhi terjadinya peristiwa angin kencang di wilayah ini. Sedangkan el nino/ la nina, dipole mode, dan MJO dan tidak berpengaruh pada kejadian angin kencang di wilayah Abdya, Aceh barat barat dan aceh selatan. Namun terdapat pengaruh Suhu Muka laut yang memanas dan OLR yang memicu pertumbuhan awan-awan hujan di Sumatera bagian utara. 2. Pada skala regional SST, gradient angin,dan streamline menunjukkan turut mempengaruhi terjadinya angin kencang di wilayah ini. Adanya pemanasan suhu muka dan anomaly SST yang cukup signifikan ditambah lagi terjadinya belokan angin (shearline) di wilayah Aceh. Keadaan ini memicu pertumbuhan awan-awan hujan seperti awan Cumulusnimbus yang dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan guntur diwilayah tersebut. Selain dari pengaruh lokal, kejadian angin kencang dapat juga diakibatkan pengaruh dari adanya badai tropis Soudelor di wilayah Timur Filipina, berdasarkan dari data-data yang ada bila terdapat badai tropis di wilayah tersebut, maka akan berpengaruh terhadap keadaan cuaca di wilayah Aceh. 3. Pada skala lokal dari RH lapisan 850 hpa dan 700 hpa, serta citra satelit MTSAT menunjukkan bahwa pada saat kejadian kelembaban udara cukup tinggi dan pengumpulan awan-awan cumulonimbus telah terjadi, dan puncaknya terjadi pukul 21.00 wib hingga pukul 22.00 wib tanggal 5 Agustus 2015. 4. Informasi peringatan dini telah disampaikan ke stake holder dan media massa sebelum kejadian terjadi. Demikianlah laporan analisis kejadian angin kencang Aceh Selatan yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2015. di Abdya, Aceh Barat, dan Banda Aceh, 8 Agustus 2015 Forecaster On Duty SUYITNO TEJO ARIANTO, A.Md SUYITNO NIP.197709191999031002 TA, Ah.MG NIP. 197709191999031002 10