Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak. Kata kunci: kemudahan pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak.

Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan,

A.A Inten Yulitasari NIM : ABSTRAK

ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai

ABSTRAK. Kata Kunci: kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak, dan sosialisasi perpajakan.

BAB I PENDAHULUAN. negara. Hal ini juga diiringi dengan meningkatnya APBN dari lima tahun

ABSTRAK. Kata Kunci: kualitas pelayanan, sistem elektronik perpajakan, kompetensi pegawai pajak, kepuasan wajib pajak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan infrastruktur serta perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembiayaan belanja negara yang semakin lama semakin bertambah

Abstrak. Kata kunci: pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, pajak kendaraan, daya beli

: Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak Air Tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung

I. PENDAHULUAN. maupun eksternal. Upaya untuk mengurangi ketergantungan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

Abstrak. Kata Kunci: administrasi perpajakan, kesadaran, kepatuhan, Wajib Pajak.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Sumbangan pajak

BAB I PENDAHULUAN. karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin meningkat setiap tahunnya. Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penjualan atas Barang

ABSTRAK. Kata kunci: kepatuhan wajib pajak, kesadaran wajib pajak, kewajiban moral, pengetahuan pajak, persepsi tentang sanksi perpajakan.

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor, diantaranya adalah pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. dari penerimaan dalam negeri maupun penerimaan luar negeri.

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN MOTTO

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK PADA KEMAUAN MENGIKUTI TAX AMNESTY

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia saat ini bersumber dari dalam negeri yaitu pajak. yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sasaran utama dari kebijaksanaan keuangan negara di bidang

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, SANKSI PERPAJAKAN, BIAYA KEPATUHAN PAJAK, DAN PENERAPAN E-FILING

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dibayarkan memiliki fungsi tertentu yaitu fungsi Budgetair (sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak memiliki peran yang sangat besar dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Kurang lebih 2/3

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepatuhan Wajib Pajak, Pelayanan Pajak, Penyuluhan Pajak. Universitas Kristen Maranatha

Disusun Oleh: LEONARDUS GADING LIMAN RERATON NPM:

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan. Self assessment system merupakan suatu sistem pemungutan

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. membiayai pengeluaran pemerintah. Semakin bertambahnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional di berbagai bidang guna mewujudkan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan self assessment system dan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. relatif terbatas, pada saatnya akan habis dan tidak bisa diperbaharui. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan menjadi suatu permasalahan yang pokok. Pembiayaan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negera hukum yang menetapkan pajak. Pajak

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PENGETAHUAN DAN SANKSI PERPAJAKAN PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KPP PRATAMA GIANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan. Pemerintah melalui dirjen pajak telah menetapkan pajak sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dalam upaya mengurangi ketergantungan sumber eksternal,

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN AKADEMIS...

BAB 1 PENDAHULUAN. internal adalah pajak. Dalam Undang-undang Perpajakan No. 28 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui. Berbeda dengan pajak yang mempunyai umur tidak terbatas, dengan melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk.

MADE WISNU PRAWIRASUTA NIM:

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran. Adriani (dalam Kangtoshi, 2010), pajak adalah iuran masyarakat kepada

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR LAMPIRAN... iv BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dibayarkan oleh wajib pajak (WP) digunakan untuk pembiayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur (Punarbhawa dan Aryani, 2013). Pembangunan

PENGARUH SISTEM PERPAJAKAN, KEADILAN, DAN TEKNOLOGI PERPAJAKAN PADA PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PENGGELAPAN PAJAK SKRIPSI

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS

BAB III METODA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat, pemerintah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Perkembangan yang

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARATA RAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimiliki suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran

PERSEPSI MANAJEMEN ATAS KEUNGGULAN PENERAPAN E-BILLING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

: : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang penelitian Pajak merupakan sumber utama pendapatan pemerintah dan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional. Pajak yang bertujuan meningkatkan. kesejahteraan seluruh rakyat melalui perbaikan dan penambahan

BAB I PENDAHULUAN. Kasus korupsi seperti kasus Gayus Tambunan, Dhana Widyatmika, dan yang baru-baru

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan

Indikator Tax Penalty (Sanksi Perpajakan) Tax Administration (Administrasi Perpajakan) Pengertian Administration

PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI PERPAJAKAN, KESADARAN PERPAJAKAN, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. pajak; sumber penerimaan ini mempunyai umur tidak terbatas, terlebih. dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULAN. perundang undangan. Setiap wajib pajak dituntut untuk memahami. semua aturan perpajakan yang berlaku. Tetapi tidak semua semua wajib

ABSTRAK. Kata-kata kunci : Sistem administrasi perpajakan modern, Kepatuhan wajib pajak. Universitas Kristen Maranatha

DEWA AYU MAS PUTRIARI NUSANTARI NIM:

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vii. DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan potensi penerimaan pemerintah dari sektor pajak meskipun

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang dasar Dalam rangka memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan dari aparat perpajakan sendiri. perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan oleh setiap warga negara yaitu dengan membayar pajak. Sesuai

: Siti Wulandari Fauziah NPM : Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain dengan cara menggali, mendorong, dan. mengembangkan sumber-sumber penerimaan dari dalam negeri agar

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan Negara Indonesia berasal dari bermacam-macam sektor,

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan pembangunan dan pengeluaran Negara. sistem perpajakan dari Official Assessment System menjadi Self

BAB I. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Pemasukan dari pajak diharapkan terus meningkat salah satunya dengan membuat

Transkripsi:

Judul : Pengaruh Pengetahuan Dan Pemahaman Tentang Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus dan Persepsi Atas Efektivitas Sistem Perpajakan Terhadap Kemauan Membayar Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur) Nama : Ida Ayu Candra Apsari Manuaba NIM : 1306305026 Abstrak Pajak memiliki peranan yang besar dalam pembangunan negara. Salah satu faktor agar pembangunan negara dapat terealisasikan dengan baik yaitu meningkatkan kemauan membayar pajak yang saat ini masih dirasa kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, pelayanan fiskus dan persepsi atas efektivitas sistem perpajakan terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode nonprobality sampling dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Denpasar Timur tahun 2016. Hasil analisis menemukan bahwa pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi, pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi, dan persepsi atas efektivitas sistem perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi vii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Kegunaan Penelitian... 8 1.5 Sistematika Penulisan... 9 KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka... 11 2.1.1 Teori Atribusi... 11 2.1.2 TeoriMotivasi... 13 2.1.3 DefinisiPajak... 14 2.1.4 Fungsi Pajak... 15 2.1.5 Sistem Pemungutan Pajak... 16 2.1.6 WajibPajak... 17 2.1.7 Hak dan Kewajiban Pajak... 18 2.1.8 Kemauan Membayar Pajak... 20 2.1.9 Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Peraturan Pajak... 21 2.1.10 Pelayanan Fiskus... 23 2.1.11 Persepsi AtasEfektifitas Sistem Perpajakan... 24 2.2 Hipotesis Penelitian... 27 2.2.1 Pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Peraturan Pajak Terhadap Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur... 27 2.2.2 Pengaruh Pelayanan Fiskus Terhadap Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur... 28 2.2.3 Pengaruh Persepsi Atas Efektivitas Sistem Perpajakan Terhadap Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi viii

di KPP Pratama Denpasar Timur... 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 33 3.2 Lokasi atau Ruang LingkupWilayah Penelitian... 34 3.3 Objek Penelitian... 35 3.4 Identifikasi Variabel... 35 3.5 Definisi Operasional Variabel... 36 3.6 Jenis dan Sumber Data... 41 3.6.1 Jenis Data... 41 3.6.2 Sumber Data... 41 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 42 3.7.1 Populasi... 42 3.7.2 Sampel... 42 3.7.3 Metode Penentuan Sampel... 43 3.8 Metode Pengumpulan Data... 44 3.9 Teknik Analisis Data... 45 3.9.1 Intervalisasi Data... 45 3.9.2 Uji Statistik Deskriptif... 45 3.9.3 Uji Kualitas Data... 46 3.9.3.1 Uji Validitas... 46 3.9.3.2 Uji Reliabilitas... 46 3.9.4 Uji Asumsi Klasik... 47 3.9.4.1 Uji Normalitas... 47 3.9.4.2 Uji Heterokedastisitas... 48 3.9.4.3 Uji Multikolinearitas... 48 3.9.5Uji Regresi Linier Berganda... 49 3.9.5.1 Uji R 2 (Koefisien Determinasi)... 50 3.9.5.2 Uji F (Uji Kelayakan Model)... 50 3.9.5.3 Uji Hipotesis (Uji t)... 51 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian... 53 4.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Denpasar Timur... 53 4.1.2 Cakupan Wilayah Kerja KPP Pratama Dentim... 55 4.1.3 Susunan KPP Pratama Denpasar Timur... 56 4.2 Data Penelitian... 58 4.2.1 Karakteristik Responden... 58 4.3 Hasil Penelitian... 61 4.3.1 Uji Statistik Deskriptif... 61 4.3.2 Uji Kualitas Data... 62 4.3.3 Uji Asumsi Klasik... 64 4.3.4 Uji Regresi Linier Berganda... 66 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 69 ix

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 73 5.2 Saran... 74 DAFTAR RUJUKAN... 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 80 x

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1 Tingkat Kepatuhan WPOP di Denpasar Timur... 5 3.1 Variabel Penelitian, Indikator, dan Skala Pengukuran... 40 4.1 Karakteristik Responden... 59 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif... 61 4.3 Hasil Uji Validitas... 62 4.4 Hasil Uji Reliabilitas... 64 4.5 Hasil Uji Normalitas... 64 4.6 Hasil Uji Heteroskedatisitas... 64 4.7 Hasil Uji Multikolonieritas... 65 4.8 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda... 66 xi

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian... 34 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Denpasar Timur... 56 xii

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Kuesioner Penelitian... 79 2. Tabulasi Data Ordinal... 86 3. Tabulasi Data Interval... 98 4. Hasil Uji Statistik Deskriptif... 113 5. Hasil Uji Validitas... 114 6. Hasil Uji Reliabilitas... 119 7. Hasil Uji Normalitas... 121 8. Hasil Uji Heteroskedatisitas... 122 9. Hasil Uji Multikolinieritas... 123 10. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda... 12 xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak memiliki peran yang sangat besar dan semakin diandalkan untuk kepentingan pembangunan dan pengeluaran pemerintah.pembangunan merupakan kewajiban negara yang dilaksanakan untuk memenuhi kepentingan rakyatnya. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa kekayaan alam maupun iuran masyarakat.pajak merupakan salah satu bentuk iuran dari masyakarat.kontribusi penerimaan pajak terhadap penerimaan negara diharapkan semakin meningkat dari tahun ketahun (Nugroho, 2016). Penyebab rendahnya kemauan para wajib pajak untuk membayar pajak adalah para wajib pajak tidak langsung menikmati hasil dari pemungutan pajak yang setiap tahunnya dibayarkan. Kita sebagai masyarakat harus sadar dengan fasilitas-fasilitas yang pemerintah berikan tidak semuanya sempurna.saat ini masih banyak ditemukan jalan raya yang rusak, pusat kesehatan masyarakat yang perlu direnovasi, bangunan-bangunan maupun fasilitas-fasilitas publik lainnya yang seharusnya dapat dinikmati masyarakat, menjadi tidak dapat berfungsi secara maksimal dikarenakan kerusakan yang terjadi. Apabila fasilitas-fasilitas publik yang tadinya rusak dan mampu diperbaiki kembali oleh pemerintah, itu 2

dikarenakan berasal dari pemungutan pajak yang dibayarkan tiap tahunnya. Namun pada kenyataannya, masyarakat tidak mampu memenuhi kewajiban perpajakannya yaitu kurangnya kemauan membayar pajak yang disebabkan karena masyarakat saat ini tidak pernah tahu wujud konkret imbalan dari yang dikeluarkan untuk membayar pajak (Widyawati dan Nurlis, 2010). Pajak mempunyai umur tidak terbatas, apalagi semakin bertambahnya jumlah penduduk yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.maka sumber penerimaan perpajakan mengalami peningkatan setiap tahunnya baik secara nominal maupun persentase dalam pendapatan negara (Istiqomah, Siti dan Anita, 2016). Kemauan wajib pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam rangka optimalisasi penerimaan pajak.kemauan membayar pajak (willingness to pay tax) dapat diartikan sebagai suatu nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara yang tidak mendapat jasa timbal balik (kotraprestasi) secara langsung. Pengetahuan tentang peraturan perpajakan akan meningkatkan kemauan wajib pajak untuk membayar pajak. Karena wajib pajak yang sudah memahami peraturan pajak lebih rentan untuk berpikiran lebih baik membayar daripada terkena sanksi pajak. Pemerintah telah menyiapkan rambu-rambu yang diatur dalam Undang-Undang Perpajakan yang berlaku agar pelaksanaan pemungutan pajak dapat tertib dan sesuai dengan target yang diharapkan. Apabila kewajiban perpajakan tidak dilaksanakan, maka ada konsekuensi hukum yang diterima dikarenkaan pajak mengandung unsur pemaksaan.konsekuensi hukum tersebut 3

adalah pengenaan sanksi-sanksi perpajakan (Suyanto, 2015).Pengetahuan tentang peraturan perpajakan penting untuk menumbuhkan kesadaran membayar pajak, karena pemerintah Indonesia memilih menerapkan Self Assessment System dalam rangka pelaksanaan pemungutan pajak. Berdasarkan sistem ini, wajib pajak khususnya Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) diberikan kepercayaan untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajaknya sendiri, selain itu WPOP juga mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) dengan benar, lengkap, dan jelas. Penerapan Self Assessment System mewajibkan WPOP harus mengetahui tentang peraturan perpajakan.machogu (2013) berpendapat bahwa pemahaman dan pengetahuan mengenai peraturan perpajakan sangat penting untuk mengubah pandangan wajib pajak mengenai pentingnya pajak bagi pembangunan negara. Pelayanan fiskus merupakan salah satu permasalahan yang terjadi pada kesadaran wajib pajak dalam menjalankan dan memenuhi pelaksanaan perpajakan. Pelayanan fisus dapat diartikan sebagai cara petugas pajak dalam membantu mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorang yang dalam hal ini adalah para wajib pajak (Arum, 2012). Maraknya isu negatif pengelolaan pajak di masa lalu masih sering kali menyebabkan kurangnya kepercayaan masyarakat kepada fiskus. Fiskus yang berkualitas adalah fiskus yang memberikan informasi yang akurat tentang hal-hal yang berkaitan dengan pajak dan tata cara perhitungannya serta tidak melakukan penggelapan pajak ataupun tindakan lain yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Munculnya oknum seperti Gayus, Dhana Widyatmika dan banyak petugas pajak 4

lainnya membuat keyakinan wajib pajak atas kinerja pelayanan fiskus berkurang sehingga wajib pajak tidak mau membayar pajak karena takut uangnya digelapkan, bukan untuk pembangunan negara, atau adanya biaya tambahan yang dipungut oleh fiskus (Nugroho, 2012). Selama ini banyak wajib pajak yang berpersepsi negatif pada aparat pajak yang terlihat pada rendahnya pelayanan pada wajib pajak. Apabila kualitas pelayanan fiskus sangat baik, maka Persepsi wajib pajak terhadap pelayanan akan meningkat. Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk dapat meningkatkan kemauan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan yang masih rendah. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan fiskus atau aparatur pajak.pelayanan fiskus juga merupakan hal yang penting dalam menggali penerimaan negara, maka dari itu fiskus seharusnya melayani para wajib pajak dengan jujur, professional, dan bertanggung jawab. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sudah membuatkan sistem pendukung yang diharapkan dapat memudahkan Wajib Pajak dalam membayar dan melaporkan kewajiban pajaknya yaitu dengan adanya e-filling, e-spt(surat Pemberitahuan Tahunan), e-npwp (Nomor Pokok Wajib Pajak), drop box dan e- banking. Wajib Pajak mempunyai persepsi sendiri tentang sistem-sistem yang dimiliki oleh DJP. Sebelum adanya pembaharuan sistem pengisian SPT dan pembayaran pajak melalui internet, Wajib Pajak harus datang ke KPP untuk melakukan semua proses. Dengan adanya e-filling, e-spt, e-npwp, drop box dan e-banking, Persepsi Wajib Pajak atas sistem perpajakan meningkat karena semua sistem tersebut membuat Wajib Pajak dapat melakukan semua proses pajak 5

(Nugroho, 2012). Perkembangan teknologi sebenarnya telah memudahkan Wajib Pajak untuk melakukan pelaporan pajaknya.masih banyak Wajib Pajak Orang Pribadi yang mengalami kebingungan dalam mengakses sistem DJP yang menggunakan internet, dikarenakan banyaknya Wajib Pajak Orang Pribadi yang belum paham dalam menggunakan komputer. Kemauan membayar pajak saling berhubungan dengan kepatuhan membayar pajak bagi WPOP. Menurut Ronald (2003), kepatuhan pajak merupakan masalah perilaku wajib pajak yang terjadi secara berkelanjutan. Dengan adanya rasa kesadaran membayar pajak, WPOP akan timbul rasa mau dan patuh dalam membayar pajak. Tingkat kepatuhan WPOP dalam memenuhi kewajibannya dalam urusan perpajakan masih tergolong rendah terutama WPOP di daerah Denpasar Timur. Hingga tahun 2015 Denpasar Timur mencatat terdapat sebanyak 102.145 WPOP yang terdaftar dan sebanyak 77.150 WPOP yang efektif. Namun hanya sebanyak 36.921 WPOP yang menyampaikan SPT, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan WPOP di Denpasar Timur hanya 47,86%. Gambaran mengenai tingkat kepatuhan WPOP di Denpasar Timur dari tahun 2013 sampai tahun 2015 disajikan dalam Tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 Tingkat Kepatuhan WPOP di Denpasar Timur dari Tahun 2013 sampai dengan 2015 No Tahun WPOP Terdaftar WPOP Efektif WPOP Yang Menyampaikan SPT Persentase Tax Compliance 1 2013 91.972 66.988 36.357 54,27% 2 2014 96.901 71.909 35.805 49,79% 3 2015 102.145 77.150 36.921 47,86% Sumber: KPP Pratama Denpasar Timur, 2016 6

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat diketahui bahwa presentase kepatuhan WPOP yang berada di lingkungan KPP Denpasar Timur dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 cenderung menurun. Menurunnya kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak penghasilan akan berpengaruh terhadap tidak tercapainya target penerimaan untuk mendanai program pemerintah. Ketidak tercapaian ini akan berdampak terhadap tidak tersedianya dana untuk pembangunan infrastruktur dan program pemerintah lainnya (Shanti, 2016). Dalam hal ini tentu membutuhkan suatu kajian lebih lanjut agar tidak berlarut-larut.oleh karena itu, diperlukan kajian secara intensif guna mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya kemauan WPOP di lingkungan KPP Pratama Denpasar Timur untuk memenuhi kemauan membayar pajak.faktor yang dipilih peneliti sebagai beberapa penyebab kurangnya kemauan membayar pajak WPOP ialah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, pelayanan fiskus, dan persepsi atas efektivitas sistem perpajakan. Pada penelitian ini akan meneliti tentang bagaiamana pengaruh pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, pelayanan fiskus, dan persepsi atas efektivitas sistem pepajakan terhadap kemauan membayar pajak WPOP di KPP Pratama Denpsar Timur. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas maka dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Persepsi atas Efektivitas Sistem Perpajakan Terhadap Kemauan Membayar Pajak (Studi Pada WPOP di KPP Pratama Kota Denpasar Timur). 7

1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak WPOP di KPP Pratama Denpasar Timur? 2) Apakah pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak WPOP di KPP Pratama Denpasar Timur? 3) Apakah Persepsi atas efektivitas sistem perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak WPOP di KPP Pratama Denpasar Timur? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang disajikan, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk membuktikan secara empiris bagaimana pengaruh pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak terhadap kemauan membayar pajak WPOP di KPP Pratama Denpasar Timur. 2) Untuk membuktikan secara empiris bagaimana pengaruh pelayanan fiskus terhadap kemauan membayar pajak WPOP di KPP Pratama Denpasar Timur. 3) Untuk membuktikan secara empiris bagaimana pengaruh Persepsi atas efektivitas sistem perpajakan terhadap kemauan membayar pajak WPOP di KPP Pratama Denpasar Timur. 8

1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya mengenai pengaruh pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, pelayanan fiskus, dan Persepsi atas efektivitas sistem perpajakanterhadap kemauan membayar pajak.sesuai dengan teori atribusi, dijelaskan bahwa seorang individu membuat penilaian terhadap suatu hal sangat dipengaruhi oleh kondisi internal maupun eksternal.oleh karena itu teori atribusi sangat relevan dalam penelitian ini agar dapat menjelaskan faktor internal dan faktor eksternal WPOP yang berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.teori motivasi menjadi teori yang mendukung dalam penelitian ini, karena dengan adanya motivasi yang tinggi mampu menumbuhkan rasa kemauan yang besar bagi wajib pajak agar mampu memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak. 2. Manfaat Praktis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan yang berguna bagi masyarakat dan para fiskus bahwa kemauan pembayaran pajak dapat membantu pelaksanaan pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. 9

1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab satu dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Dalam bab ini menguraikan pendahuluan yang mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dankegunaan penelitian serta menguraikan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Dan Hipotesis Penelitian Bab ini menguraikan berbagai landasan teori yang terkait dengan pokok permasalahan yaitu pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, pelayanan fiskus, persepsi atas efektivitas sistem pepajakan, serta kemauan membayar pajakdan hipotesis. Bab III Metode Penelitian Pada bab ini disajikan mengenai metodologi penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi dan ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. 10

Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Dalam bab ini dikemukakan tentang gambaran umum daerah penelitian, deskripsi data hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan Dan Saran Bab ini memuat simpulan yang diperoleh dari hasil penulisan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan. 11

12