BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA TAHUN 2016 MENCAPAI 5,19 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA TAHUN 2015 MENCAPAI 4,86 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakatnya. Pembangunan

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2012 MENCAPAI 5,61 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2011 MENCAPAI 5,11 PERSEN

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2011

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. kapita Kota Kupang sangat tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan pembiayaan. Ditinjau dari aspek kemandirian daerah, pelaksanaan otonomi

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2014

PROGRES IMPLEMENTASI 5 SASARAN RENCANA AKSI KORSUP PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang meliputi Produk Domestik

BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

KATA PENGANTAR Bagian I :

BAB IV GAMBARAN UMUM. 15 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan dilalui oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RILIS HASIL PSPK2011

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

Tinjauan Ekonomi. Keuangan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Bajo, kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Perkembangan yang. sektor, salah satunya yang sangat pesat ialah pariwisata.

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

BAB IV GAMBARAN UMUM

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN NUSA TENGGARA TIMUR AGUSTUS 2010

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ayat (3) pasal 33 Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

GAMBARAN UMUM. pada posisi 8-12 Lintang Selatan dan Bujur Timur.

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (ANGKA SEMENTARA)

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PAPARAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR. Pada acara USULAN PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN DALAM RANGKA REVISI RENCANA TATA RUANG

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibuat dan dipopulerkan oleh United Nations

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Target dan Realisasi Pajak Air Permukaan di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT

PERTUMBUHAN EKONOMI SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015

STATISTIK DAERAH KABUPATEN ROTE NDAO 2015

Lampiran 1: Data Faktor-Faktor Penentu Wilayah Rawan Penyakit Malaria di Provinsi NTT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SEKADAU TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SEKAPUR SIRIH. Kupang, Agustus 2010 Kepala BPS Kota Kupang. Ir. Adi H. Manafe, M.Si NIP

BAB IV GAMBARAN UMUM

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

DATA PENEMPATAN TKI DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2011 S.D 2015 (S.D 30 APRIL)

Potret Potensi Ekonomi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) Provinsi Nusa

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sekadau 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT SEMESTER I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

PROFIL PEMBANGUNAN NUSA TENGGARA TIMUR

BAB III TUGAS DAN FUNGSI BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SEKADAU TAHUN 2014

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BAB VI PENUTUP. 1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai R 2 = 0,328 berarti. pengangguran dan inflasi berkontribusi terhadap variabel terikat

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2016 TUMBUH 4,58 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2015

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TAHUN 2014

SEBAGAI UPAYA PENURUNAN AKI & AKB PROVINSI NTT

BAB I PENDAHULUAN. induknya dan membentuk daerah otonomi baru. Tujuan pemekaran daerah baru yaitu untuk

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Kondisi Fisik Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 1.192 pulau, 432 pulau mempunyai nama dan 44 pulau berpenghuni. Pulau besar penghuni biasa disebut dengan Flobamorata (Flores, Sumba, Timor, Alor, dan Lembata). Luas wilayah daratan NTT adalah seluas 47.931,54 km 2. NTT secara astronomis terletak antara 8 0 12 0 Lintang Selatan dan 118 0 125 0 Bujur Timur. Provinsi NTT berbatasan dengan sebelah utara laut flores, sebelah selatan samudra hindia, sebelah barat provinsi nusa tenggara barat dan, di sebelah timur berbatasan dengan negara Timor Leste (BPS NTT, 2015) Wilayah administrasi di NTT terbagi atas 21 kabupaten dan 1 kota. Wilayah terluas adalah Kabupaten Sumba Timur dengan luas 7.005,00 km 2 (14,61%) dan Kabupaten Kupang dengan luas 5.525,83 km 2 (11,53%). Wilayah terkecil adalah Kota Kupang dengan luas 180,27 km 2 (0,38%) dan Kabupaten Sabu Raijua dengan luas 460,47 km 2 (0,96%). Karena merupakan provinsi kepulauan, akses dari kabupaten/kota menuju ibu kota provinsi NTT, Kupang, dapat ditempuh menggunakan beberapa sarana. Jalur darat/transportasi darat digunakan untuk 52

Kabupaten/Kota yang berada di pulau Timor (Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, dan Kota Kupang). Untuk kabupaten lain dapat menggunkan jalur laut ataupun udara. Wilayah di NTT memiliki suhu yang bervariasi. Dari 10 stasiun meteorologi/klimatologi di NTT, tercatat suhu tertinggi pada tahun 2015 adalah 37,4 0C dan terendah adalah 8,8 0 C. Secara umum daerah NTT tergolong panas dengan rata-rata suhu antara 26-28 0 C sepanjang tahun 2015 dengan pengecualian beberapa wilayah yang memiliki rata-rata suhu 19,9 0 C. Rata-rata curah hujan yang tercatat pada stasiun meteorologi/klimatologi adalah antara 600-2700 mm 3. Berdasarkan jumlah hari hujan dalam setahun, Kabupaten Manggarai memiliki jumlah hari hujan tertinggi yaitu 160 hari hujan disusul Manggarai Barat dengan 125 hari hujan dan Ngada dengan 121 hari hujan. Sedangkan daerah yang memiliki jumlah hari hujan terendah adalah Kabupaten Sumba Tengah dengan 31 hari hujan disusul Timor Tengah Selatan dengan 62 hari hujan dan Timor Tengah Utara dengan 68 hari hujan pada tahun 2015. Gambar 4.1 Peta Nusa Tenggara Timur (NTT) 53

B. Demografi 1. Jumlah Penduduk Penduduk adalah salah satu subjek dan sekaligus objek dari pembangunan di suatu daerah. Berikut adalah data jumlah penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur Menurut Kabupaten/kota Dan Jenis Kelamin Tahun 2015 Kabupaten kota Laki-laki Perempuan Total Sumba barat 62981 58940 Sumba timur 126487 119807 Kupang 177927 170083 Timur tengah selatan Timur tengah Utara 129997 232616 120997 123717 Belu 103402 103376 Alor 97475 102440 Lembata 61980 70191 Flores timur 118226 128768 Sikka 148125 165384 Ende 127722 142002 Ngada 75620 79073 Manggarai 156576 163031 Rote Ndao 75292 72486 Manggarai Barat 124620 127069 121921 246294 348010 459310 244714 206778 199915 132171 246994 313509 269724 154693 319607 147778 251689 54

Lanjutan Tabel Sumba Tengah 35279 332236 Sumba Barat Daya 163781 155338 Nagakeo 67971 71660 Manggarai Timur 134418 138096 Sabu Raijua 43984 41986 Malaka 87283 93099 Nusa Tenggara Timur 2336786 2392398 68515 319119 139577 272514 85970 180382 4729184 Sumbar: NTT Dalam Angka 2015 Dari tabel di atas jumlah penduduk Nusa Tenggara Timur pada tahun 2015 tercatat sebanyak 4.7291.184 jiwa terdiri dari penduduk berjenis kelamin laki-laki 2.336786 jiwa, dan penduduk yang berjenis kelamin perempuan 2.392.398 jiwa. 2. Luas wilayah Hampir semua pulau di wilayah NTT terdiri dari pegunungan dan perbukitan kapur. Dari sejumlah gunung yang ada terdapat gunung berapi yang masih aktif. Di pulau Flores, Sumba dan Timor terdapat kawasan padang rumput (savana) dan stepa yang luas. Luas wilayah daratan 47.931,54 (2,35% luas Indonesia) dan luas wilayah perairan ± 200.000 km2 diluar perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Dari tabel 4.2, kita bisa melihat kabupaten dengan luas wilayah terbesar adalah Kabupaten Sumba Timur dengan luas wilayah 7.005,00 km 2 denga presenatse 14,61% dari luas wilayah profinsi Nusa Tenggara 55

Timur. Kemudia di tempat kedua ada kabupaten kupang dengan luas wilayah 5.525,83 km 2 atau setara dengan 11,53% dari luas wilayah profinsi NTT. Luas wilayah terkecil di profinsi NTT adalah Kabupaten Sabu Raijua dengan luas wilayah hanya 460,47 km 2 atau hanya 0,96% dari luas provinsi NTT, Sedangkan Kota Kupang adalah satu-satunya kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. tabel 4.2. Luas Wilayah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten/Kota Luas (km 2 ) Daerah Persentase 01. Sumba Barat 737,42 1,54 02. Sumba Timur 7.005,00 14,61 03. Kupang 5.525,83 11,53 04. Timor TengahSelatan 3.947,00 8,23 05. Timor Tengah Utara 2.669,70 5,57 06. Belu 1.248,94 2,61 07. Alor 2.928,88 6,11 08. Lembata 1.266,39 2,64 09. Flores Timur 1.754,98 3,66 10. Sikka 1.731,91 3,61 11. Ende 2.068,00 4,31 12. Ngada 1.722,24 3,59 13. Manggarai 1.915,62 4,00 14. Rote Ndao 1.284,41 2,68 15. Manggarai Barat 3.141,47 6,55 16. Sumba Tengah 1.817,88 3,79 17. Sumba Barat Daya 1.445,32 3,02 18. Nagekeo 1.416,96 2,96 19. Manggarai Timur 2.502,24 5,22 20. Sabu Raijua 460,47 0,96 21. Malaka 1.160,61 2,42 71. Kota Kupang 180,27 0,38 Jumlah 47.931,54 100,00 Sumber: Bps Provinsi Nusa Tenggara Timur2015 56

3. Kondisi Perekonomian Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2014 tumbuh positif namun melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja Perekonomian NTT pada tahun 2014 mencapai 5,04% (yoy) melambat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 5,42% (yoy). Namun, pencapaian kinerja perekonomian Provinsi NTT pada tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan nasional yang hanya sebesar 5,02% (yoy) (BI Nusa Tenggara Timur, 2014). PDRB merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan dalam melihat kondisi perekonomian suatu daerah di Provinsi NTT. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2010 menggambarkan pertumbuhan nilai produksi wilayah kabupaten/kota secara riil yakni tanpa dipengaruhi komponen harga atau tanpa dipengaruhi nilai inflasi yang dihitung berdasarkan harga tahun dasar yaitu tahun 2010. 57

Tabel 4.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (Miliar Rupiah), 2012-2015 PDRB AHDK Kabkota (Milyar Rupiah) Kabupaten/Kota 2012 2013 2014 2015 Sumba Barat 1024.89 1077.82 1129.10 1183.52 Sumba Timur 2826.64 2969.85 3117.97 3275.22 Kupang 3421.35 3594.75 3778.02 3968.15 Timor Tengah Selatan 3459 3606.17 3763.31 3928.83 Timor Tengah Utara 2088.13 2180.04 2276.63 2379.64 Belu 2014.21 2135.80 2254.84 2378.69 Alor 1441.95 1503.16 1569.34 1635.40 Lembata 829.79 870.92 915.28 961.10 Flores Timur 2536.43 2658.76 2788.61 2926.29 Sikka 2396.48 2497.22 2608.90 2720.99 Ende 2921.23 3077.03 3236.54 3407.66 Ngada 1641.79 1725.30 1808.58 1896.51 Manggarai 2128.58 2244.20 2358.41 2479.71 Rote Ndao 1364.97 1422.93 1492.12 1567.82 Manggarai Barat 1616.46 1689.04 1750.25 1822.73 Sumba Tengah 542.82 566.65 590.58 618.90 Sumba Barat Daya 1650.91 1742.45 1812.34 1896.09 Nagekeo 1000.19 1045.60 1093.65 1144.45 Manggarai Timur 1426.24 1502.45 1582.14 1665.47 Sabu Raijua 555.82 583.84 613.96 644.94 Malaka 1312.59 1386.77 1457.27 1530.43 Kota Kupang 10609.47 11373.41 12167.31 13013.13 provinsi NTT 45585,53 51454,16 54464,83 56400,73 Sumber : BPS Provinsi NTT 2015 Kota Kupang merupakan pusat pemerintahan, bisnis, dan keuangan kontribusi terbesar bagi pembentukan PDRB Provinsi NTT yaitu dengan PDRB sebesar 13013.13 miliar rupiah atau dengan kontribusi sebesar 23,1 persen. Sedangkan penyumbang terkecil bagi pembentukan PDRB 58

Provinsi NTT adalah kabupaten Sumba Tengah dengan PDRB sebesar 618.90 miliar rupiah atau dengan kontribusi sebesar 1,09 persen. Kondisi ini disebabkan kabupaten Sumba Tengah merupakan kabupaten baru yang berasal dari pemekaran kabupaten Sumba Barat. Adapun yang memiliki kontribusi terbesar kedua adalah kabupaten kupang ( 3968.15 miliar rupiah atau 7,03 persen dari PDRB NTT) dan terbesar ketiga adalah kabupaten Timor Tengh Selatan (3928.83 miliar rupiah atau 6,97 persen dari PDRB NTT) pada tahun 2015. C. Gambaran umum variabel penelitian 1. Pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) Laju pertumbuhan PDRB diperoleh dari perhitungan PDRB atas dasar harga konstan. Diperoleh dengan cara mengurangi nilai PDRB pada tahun ke n terhadap nilai pada tahun ke n-1(tahun sebelumnya), dibagi dengan nilai pada tahun ke n- 1, kemudian dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan menunjukkan perkembangan agregat pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya. 59

Tabel 4.4. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha Provinsi Nusa Tenggara Timur (Miliar Rupiah), 2013-2015 No Lapangan usaha 2013 2014 2015 1 Pertanian,kehutanan,dan perikanan 18 272,8 20 447,4 22 665,7 2 Administrasi Pemerintahan, 7 592,1 8 392,7 9 399,6 Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 3 Perdagangan besar dan Eceran: 6 569,9 7 296,7 8 274,0 Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4 Konstruksi 6 344,8 7 096,0 7 908,2 PDRB (ADHB) provinsi NTT 61 325,3 68 598,5 76 432,5 Sumber : BPS Provinsi NTT 2015 Dari tabel di 4.3 dapat dilihat, sumbangan terbesar untuk produk domestik regional bruto (pdrb) menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku (adhb) ntt tahun 2015 adalah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan 29,65 persen. Berikutnya adalah dari sektor adminsitrasi pemerintahan, pertahana dan jaminan sosial wajib dengan 12,30 persen, sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor dengan 10,83 persen, dan sektor konstruksi memberi sumbangan 10,35 persen terhadap PDRB ADHB. 60

2. Pengeluaran Pemerintah Realisasi Belanja Pemerintah tabel 4.5 Realisasi Belanja Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur Menurut Jenis Belanja (Ribu Rupiah) Realisasi Belanja Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur Menurut Jenis Belanja (Ribu Rupiah) 2012 2013 2014 2015 1. Belanja Tidak Langsung 1439363825 1590293920 1734235032 2044792233 - Belanja Pegawai 426109148 439173808 464325697 506293029 - Belanja Bunga 0 0 0 0 - Belanja Subsidi 0 0 0 0 - Belanja Hibah 798677253 960359791 932596147 1171350214 - Belanja Bantuan Sosial - Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemdes - BelanjaBantuan KeuanganKepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintahan Desa 64755830 29518270 22191490 20957580 136640474 141657476 267099625 317680998 12888770 15209207 29252565 27459614 - Belanja Tidak Terduga 292350 4375368 18769508 1050798 2. Belanja Langsung 724991767 791017156 958813561 1283703881 - Belanja Pegawai 87761374 105220376 77667705 90070776 - Belanja Barang dan Jasa 392479928 460616404 473545067 586930890 - Belanja Modal 244750465 225180376 407600789 606702215 Jumlah 724991767 2381311076 2693048593 3328496114 Sumber:Bps NTT Dalam Angka 2016 61

Tabel 4.4 menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah untuk belanja tidak langsung dari tahun 2012-2015 meningkat. Pemerintah profinsi NTT cendrung lebih memberi porsi atau suntikan dana yang lebih untuk belanja hibah di bandingkan belanja pegawai. Sama dengan belanja tidak langsung belanja langsung mengalami peningkatan dari tahun 2012 samapai 2015. 3. Angkatan kerja tabel 4.6. Jumlah Angkatan Kerja Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Dari Tahun 2010-2015 (Jiwa) Tahun Bekerja Mencari Total Kerja 2010 2.160.229 71.152 2.250.128 2011 2.096.259 52.999 2.154.258 2012 2.095.683 62.356 2.158.039 2013 2.104.507 70.664 2.175.171 2014 2.174.228 73.210 2.247.438 2015 2.219.291 88.446 2.307.737 Sumber:Bps NTT Dalam Angka 2016 Dari tabel 4.3 dapat dilihat enam tahun terkhir di Provinsi NTT Jumlah orang yang mencari kerja tidak mencapai stengah dari jumlah orang yang bekerja. Pada tahun 2010 dan 2011 jumlah orang yang yang mencari kerja 71.152 dan 52.999 atau sekitar 3,16 % dan 2,46 % dari total (angkatan kerja), hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya jumlah orang yang mencari kerja pada tahun 2015 sedikit lebih banyak 88.446 jiwa atau setara dengan 3,84 % dari total (angkatan kerja). Dari data di atas menggambarkan bahwa ini akan berdampak sangat baik terhadap 62

perekonomian karena semakin banyak orang yang bekerja akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi suatu wilaya. 4. Pariwisata Tabel 4.7. Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (jiwa), 2011 2015 Tahun Manca Domestik Total Negara 2011 50.170 282.506 332.676 2012 48.608 338.472 387.080 2013 45.107 318.658 363.765 2014 65.939 331.604 397.543 2015 66.860 374.456 441.316 Sumber: Bps NTT Dalam Angka 2016 Tabel 4.4 mengambarkan bahawa jumlah pariwisata di provinsi NTT dari mulai tahun 2013 sampai tahun 2015 terjadi peningkatan. Di tahun 2013 jumlah wisatan 363.765 jiwa. Kemudian pada tahun 2014 jumlah wisatan meningkat sebesar 397.543 dan pada tahun 2015 jumlah wisatan baik wisatawan asing maupung domestik sebesar 441.316. 63