BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Faktor faktor Subtitutes for Leadership Terhadap. Kepuasan Kerja

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

Pengaruh Faktor faktor Subtitutes for Leadership. Terhadap Kepuasan Kerja

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini mencoba untuk menguji pengaruh faktor - faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah hal yang menjadi topik penting dalam setiap penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. Society For Human Resource Management (SHRM) tahun 2002 menemukan bahwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Bab I. Pendahuluan. menunjang keefektifan fungsi-fungsi organisasi, terutama dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB II LANDASAN TEORI & HIPOTESIS. Stoner mendefinisikan kepemimpinan manajerial sebagai suatu proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan bagian dari ilmu perilaku

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja sehingga dapat mengoptimalkan kinerja dan output yang baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini, kemajuan dunia semakin pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Setiap orang pada dasarnya orang yang bekerja mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. KOSOEMA NANDA PUTRA KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap badan usaha dituntut memiliki kinerja yang baik. Hal ini dapat dicapai

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkan dinamika organisasi, semakin besar organisasi, masalah

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. HANIL INDONESIA DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pegawai jika tidak mendapatkan kepuasan dalam bekerja, akan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan (Sigalotang, et al dalam Santoso, 2008). Tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bidang kekuasaan kehakiman di empat lingkungan peradilan, yaitu Peradilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal, hingga kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan akan rasa aman,

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecil, menengah, maupun besar, menjadi semakin ketat dan telah memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi dari sumber daya manusia berpusat pada orang-orang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat yang terkenal memiliki beberapa

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat menimbulkan menurunnya motivasi kerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menemukan kebutuhan dan harapan karyawan. Dengan demikian, ada permintaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin adalah panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi memerlukan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan organisasi. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena yang sedikit dipahami. Fenomena kepemimpinan di Indonesia menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan politik dan bernegara. Dalam dunia bisnis, gaya kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan sangat strategis dan penting dalam sebuah organisasi sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi. Maka dari

itu, tantangan dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama terletak pada organisasi di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan (Porter,1996 : dalam Sunarsih, 2001). Kepemimpinan mempunyai peran yang penting dalam sebuah organisasi sehingga menjadi fokus yang menarik perhatian bagi para peneliti di bidang perilaku organisasi. Bass (1990) menyatakan bahwa kualitas dari pemimpin sering kali dianggap sebagai faktor terpenting yang menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi. Greenberg dan Baron (2000) dalam Sunarsih (2001) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu unsur kunci dalam keefektifan organisasi. Berbeda dengan argumen yang telah diuraikan sebelumnya kepemimpinan mungkin tidak selalu merupakan hal yang penting. Salah satu teori kepemimpinan menyatakan bahwa, dalam banyak situasi, tindakan apapun yang diambil seorang pemimpin tidak relevan. Orang-orang tertentu, pekerjaan, beberapa variabel organisasi bisa menggantikan kepemimpinan atau menetralisasi pengaruh kepemimpinan terhadap para pengikutnya (Robbin dan Judge, 2008). Perilaku kepemimpinan seorang pemimpin memiliki efek langsung terhadap kepuasan kerja bawahannya (Howell dan Dorfman, 1986) akan tetapi seiring perkembangan situasi yang ditandai dengan semakin meningkatnya kemampuan individu dari seorang karyawan mengakibatkan perilaku

kepemimpinan seorang pemimpin menjadi mulai tidak penting lagi. Kemampuan individu-individu tertentu, karakteristik tugas serta organisasi secara bertahap mulai mengambil peran sebagai substitutes for leadership (Kerr dan Jermier, 1978). Rhoades dan Eisenberger (2002) menemukan bahwa dukungan dari organisasi memiliki efek yang positif terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Selain itu tingkat kohesivitas dan dukungan dari rekan kerja juga memainkan peran yang positif dalam menciptakan kepuasan kerja dalam suatu kelompok kerja, karakteristik tugas serta umpan balik yang efektif juga mempengaruhi kepuasan kerja (Kwak, dkk, 2010; Tekleab, dkk, 2009). Kepuasan kerja adalah suasana psikologis tentang perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan mereka (Davis, 1985). Sementara itu Porter dan Lawler dalam Bavendam, (2000) menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan bangunan unidimensional, dimana seseorang memiliki kepuasan umum atau ketidakpuasan dengan pekerjaannya. Pinder (1984) menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja ialah sifat penyelia yang tidak mau mendengar keluhan dan pandangan pekerja dan mau membantu apabila diperlukan. Sumber ketidakpuasan kerja yang lain adalah sistem imbalan yang dianggap tidak adil menurut persepsi pegawai. Gaji yang diterima oleh setiap karyawan mencerminkan perbedaan tanggung jawab, pengalaman, kecakapan maupun

senioritas. Selain itu, sistem karir yang tidak jelas serta perlakuan yang tidak sama dalam reward maupun punishment juga merupakan sumber ketidakpuasan pegawai, Tidak adanya penghargaan atas pengalaman dan keahlian serta jenjang karir dan promosi yang tidak dirancang dengan benar dapat menimbulkan sikap apatis dalam bekerja karena tidak memberikan harapan lebih baik di masa depan. Kepuasan kerja sangat penting bagi para karyawan di suatu organisasi karena hal ini akan mendorong karyawan untuk berprestasi lebih baik lagi. Prestasi yang lebih baik akan menimbulkan imbalan ekonomi dan psikologis yang lebih tinggi. Apabila imbalan tersebut dipandang pantas dan adil maka timbul kepuasan yang lebih besar karena karyawan merasa bahwa mereka menerima imbalan sesuai dengan prestasinya dalam bekerja. Sebaliknya apabila imbalan dipandang tidak sesuai dengan tingkat prestasi maka cenderung timbul ketidakpastian. Hal ini juga berlaku di PT. Angkasa Pura 1 di Makassar, seperti kita ketahui organisasi ini adalah organisasi yang bergerak di bidang pelayanan dan jasa angkutan udara sehingga sangat penting untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen. Untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada para konsumen, pihak manajemen perlu memberikan suatu umpan balik yang sesuai untuk para karyawan sehingga para karyawan dapat memperoleh suatu kepuasan dalam bekerja. Pemberian umpan balik yang sesuai dengan apa

yang dikerjakan dapat menjadi suatu motivasi yang besar bagi para karyawan dalam mengerjakan tugas mereka sehari-hari. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, diantaranya menurut Robbins (2001) ada empat variabel yang berkaitan dengan kerja yang menentukan atau mendorong kepuasan kerja, yaitu kerja yang secara mental menantang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang mendukung, serta rekan sekerja yang mendukung. Selain itu menurut As ad (2003), faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah faktor individual, meliputi umur, watak, dan harapan; faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan berekreasi, kebebasan berpolitik, kegiatan perserikatan pekerja, dan hubungan masyarakat; faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah/gaji, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja dan kesempatan untuk maju. Selain faktor-faktor di atas masih banyak faktor-faktor lain yang berhubungan dan dapat mempengaruhi kepuasan kerja salah satunya faktorfaktor dari subtitutes for leadership yang akan di teliti dalam penelitian ini. Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan faktorfaktor subtitutes for leadership dan kepuasan kerja, diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Jernigan dan Beggs (2010) dimana mereka melakukan penelitian tentang hubungan antara substitutes for leadership dengan kepuasan

kerja dan juga penelitian yang dilakukan oleh Dong Xu, dkk (2013) yang meneliti tentang bagaimana pengaruh pengaruh substitutes for leadership terhadap kinerja dan kepuasan kerja. Berdasarkan hal itu dan juga sepengetahuan penulis bahwa masih belum ada penelitian yang mengangkat mengenai substitutes for leadership di Indonesia maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh faktor faktor substitutes for leadership terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT. Angkasa Pura 1 di Makassar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya masalah utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh karakteristik bawahan/pekerja terhadap kepuasan kerja pada karyawan di PT Angkasa Pura I di Makassar Sulawesi Selatan? 2. Bagaimana pengaruh karakteristik tugas/pekerjaan terhadap kepuasan kerja pada karyawan di PT Angkasa Pura I di Makassar Sulawesi Selatan? 3. Bagaimana pengaruh karakteristik organisasi/kelompok terhadap kepuasan kerja pada karyawan di PT Angkasa Pura I di Makassar Sulawesi Selatan?

1.3 Batasan Masalah Agar tidak meluas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut : 1. Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Sultan Hasanuddin yang berlokasi di Makassar Sulawesi Selatan. 2. Substitutes for leadership yang dimaksud dalam penelitian ini adalah faktorfaktor tertentu seperti, karakteristik bawahan/pekerja, tugas/pekerjaan, dan kelompok/organisasi yang dapat bertindak sebagai subtitute terhadap suatu kepemimpinan (Kerr dan Jermier, 1978 dalam Jernigan and Beggs, 2010). 3. Kepuasan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan emosi yang positif dan menyenangkan yang dihasilkan dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja ( Locke, 1976 dalam Rehman dan Waheed, 2011). 1.4 Tujuan Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari faktor-faktor subtitutes for leadership seperti karakterisitik bawahan/pekerja dengan dua dimensi kemudian karakteristik tugas/pekerjaan dengan tiga dimensi serta karakteristik organisasi/kelompok dengan dua dimensi terhadap kepuasan kerja.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Manfaat yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan pemahaman mengenai bagaimana pengaruh dari faktor-faktor substitutes for leadership terhadap kepuasan kerja dari para karyawan didalam suatu perusahaan dan diharapkan hal ini dapat memberikan dampak yang positif terhadap karyawan pada khususnya dan perusahaan itu sendiri pada umumnya 2. Bagi Penelitian Lain Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian selanjutnya yang tertarik untuk membahas mengenai masalah pengaruh faktor-faktor substitutes for leadership terhadap kepuasan kerja, selain itu bukti-bukti empiris dari pengaruh faktor-faktor substitutes for leadership terhadap kepuasan kerja didalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya. 1.6 Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Bab pendahuluan memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori Bab ini membahas tentang konsep/ teori/ temuan peneliti terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian, tinjauan pustaka yang mendukung penelitian, kerangka berpikir dan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Bab ini membahas tentang penjelasan tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, hipotesis penelitian, metode penelitian, cara pengumpulan data, cara menganalisis data yang diperoleh dan cara menyimpulkan hasil penelitian di PT. Angkasa Pura 1 Bandar udara Sultan Hasanuddin. Bab IV : Hasil Penelitian Bab ini membahas tentang penjabaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Penjabaran ini mengunakan alat-alat analisis yang sesuai dengan bukti hipotesis yang telah dikemukakan penulis. Bab V : Penutup Bab ini membahas kesimpulan dari seluruh pembahasan, disertai dengan saran dari penulis berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, implikasi manajerial dan keterbatasan penelitian.