BAB V KONSEP PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Konsep Educopolis menjadi dasar perancangan International Student Housing sesuai degan Visi Universitas Gadjah Mada. Educopolis adalah ketersediaan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran dengan memperhatikan ekologi yang dikemas dalam penyelesaian desain bioklimatik. 5.2 Meso 5.2.1 Site dan Tapak Site terletak pada perumahan dosen yang terletak dekat dengan Boulevard dan Graha Saba Permana. Site terpilih karena factor jarak yang dekat dengan kluster sasaran terpilih yaitu kluster Sosio- Humaniora. Gambar 5.1 Rencana Site International Student Housing Tabel 5.1 Data Rencana Site Luas lahan total 4.413 (m 2 ) Luas tapak existing 1.100 (m 2 ) 20% RTH 0.220 (m 2 ) Luas tapak baru 0.880 (m 2 ) KDB 0,19 KLB 1.156 Tapak baru 0.850(m 2 ) Kebutuhan luas bangunan 5.100 (m 2 ) Tinggi lantai 6 lantai Kapasitas Mahasiswa 221 Jumlah kamar yang dibutuhkan 111 Jumlah estimasi kamar per lantai 20 Jumlah lantai kamar 5 Lantai 69

5.2.2 Konsep Zoning dan Vegetasi Konsep zoning didapatkan dengan memperhatikan analisis kebisingan dengan perhitungan semakin kedalam kebisingan akan semakin menurun yang relevan dengan kebutuhan ruang privat yang tidak bising. Konsep vegetasi digunakan sebagai pengarah pergerakan, peneduh, elemen estetis dan sebagai control kebisingan baik dari luar maupun dalam International Student Housing. Gambar 5.2 Konsep Zonasi dan Vegetasi Pada Site 5.3 Mikro 5.3.1 Konsep Kebutuhan dan Besaran Ruang Tabel 5.2 Kebutuhan Ruang International Student Housing No. Kebutuhan Ruang Ukuran Zonasi 1. Fasilitas Hunian Kamar Tidur 6.00 x 4.00 PRIVAT Kamar Mandi 2.00 x 1.50 2. Fasilitas Belajar Ruang Belajar / Perpustakaan 3. Fasilitas Sosialisasi 16.00 x 8.00 SEMI PUBLIK Ruang Tamu 16.00 x 8.00 Ruang Rekreasi/ Makan 16.00 x 8.00 PUBLIK Ruang Serbaguna 16.00 x 8.00 4. Fasilitas Ibadah Mushola 6.00 x 4.00 SEMI Ruang Doa 6.00 x 4.00 PUBLIK 5. Fasilitas Pengelola Ruang Pembina 6.00 x 4.00 SEMI PUBLIK Lobby 8.00 x 4.00 PUBLIK Kantor 8.00 x 4.00 6. Fasilitas Service Ruang Laundry 6.00 x 4.00 Dapur 6.00 x 4.00 SERVICE 70

Minimarket 8.00 x 6.00 Gudang 4.00 x 4.00 Area Service 2.00 x 1.50 Ruang Penjaga 3.00 x 3.00 Toilet bersama 3.00x 3.00 ME 2.00 x 2.00 7. Sirkulasi Koridor 2.00 Lift 3.00 x 3.00 Tangga 4.00 x 3.00 PUBLIK 5.3.2 Konsep Tata Ruang a. Konsep Zonasi Vertikal Gambar 5.3 Konsep Hubungan Zoning Vertikal b. Konsep Zonasi Horizontal Gambar 5.4 Konsep Zonasi Horizontal Lantai Dasar dan Lantai Tipikal Sumber; Penulis 71

c. Konsep Organisasi Ruang Diagram 5.1 Organisasi Ruang PINTU MASUK PARKIR LOBBY OFFICE R.BERSAMA MINIMARKET SIRKULASI LT. TIPIKAL R. KOMUNAL KAMAR Sumber: penulis 5.3.3 Konsep Orientasi, Gubahan Massa dan Fasade Bangunan a. Konsep Orientasi Bangunan International Student Housing dirancang dengan massa memanjang dari barat ke timur dengan entrance menghadap ke arah barat agar bagian yang mendapat sinar matahari panas dapat seminim mungkin. Bagian hunian dirancang menghadap arah utara dan selatan yang mendapatkan sinar matahari lebih aman Gambar 5.5 Konsep Orientasi International Student Housing 72

b. Konsep Gubahan Massa Massa bangunan dibuat pipih dan membelah menjadi dua massa sehingga menghasilkan innercourt yang diharapkan dapat memberi dampak postif bagi iklim mikro bangunan. Kedua bangunan kemudian dihubungkan dengan koridor yang juga difungsikan sebagai fasilitas bersama tiap lantai. Massa bangunan diletakkan pada tengah site dengan ketinggian 6 lantai.. Dengan adanya innercourt diharapkan setiap ruang mendapatkan pencahayaan alami dan penghawaan yang sejuk. Gambar 5.6 Konsep Massa International Student Housing c. Konsep Fasade Bangunan ( double fasade shading, balkon) Fasade bangunan menggunakan batu alam sebagai ciri khas dan dikombinasi dengan warna-warna alam. Bangunan menggunakan atap limasan dan direncanakan akan menggunakan banyak bukaan dengan kombinasi double fasade dan shading. 5.3.4 Konsep Pencapaian dan Sirkulasi Pencapaian menggunakan pencapaian frontal secara langsung mengarah ke pintu masuk sebuah bangunan melalui sebuah jalur lurus dan aksial. Pencapaian frontal dipilih untuk efisiensi lahan. Sirkulasi terbuka pada satu sisi, membentuk sebuah balkon atau galeri sama dengan konsep gallery type corridor, dipilih karena dengan bukaan dapat memasukkan sinar matahari dan sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik. 73

Sirkulasi Berdasarkan Pengguna Sirkulasi Pengguna Diagram 5.2 Sirkulasi Pengguna Gambar 5.7 Sistem Koridor Galery type Sirkulasi Pengelola Diagram 5.3 Sirkulasi Pengelola 74

Sirkulasi Tamu Diagram 5.4 Sirkulasi Tamu Sirkulasi Service Diagram 5.5 Sirkulasi Service 5.3.5 Konsep Tata Lanskap Bangunan terletak pada bagian selatan site sebagai bentuk respon terhadap analisis kebisingan dengan perhitungan semakin mendekati jalan akan semakin bising. Bagian luar bangunan digunakan untuk vegetasi. Massa yang padat diberi innercourt pada bagian tengah massa agar sinar matahari dapat masuk ke dalam bangunan dan sirkulasi berjalan lancar. 75

Gambar 5.8 Tata Lanskap International Student Housing 5.3.6 Konsep Spesifikasi Tipe Hunian Tabel 5.3 Spesifikasi Tipe Hunian Menurut jenis kelamin Asrama campuran penghuni Menurut kemampuan ekonomi Semua kemampuan ekonomi Menurut bidang ilmu penghuni Pendidikan formal (UGM) Menurut status kepemilikan Milik Perguruan tinggi 5.3.7 Konsep Sistem Operasional International Student Housing a. Konsep Pengaturan Penghuni Asrama tidak memisahkan antara laki-laki dan perempuan, namun untuk teman sekamar harus sejenis. Satu lantai dapat menampung 24 kamar dengan 12 kamar satu koridor dan dua orang untuk 1 kamar. Pada setiap lantai terdapat ruang komunal. b. Konsep Peletakkan Ruang Pembina Ruang Pembina diletakkan di dalam asrama untuk memaksimalkan pengontrolan dan efisiensi lahan. 76

c. Konsep Zonasi Kamar Gambar 5.9 Alternatif Rencana Zonasi Interior Kamar d. Konsep Kontrol Sosialisasi Kontrol sosialiasi ditunjang dengan tersedianya beragam fasilitas bersama seperti ruang belajar, ruang rekreasi dan tersedia dapur bersama tiap lantai. Diharapkan terjadi interaksi dan rasa kekeluargaan di dapur dan ruang rekreasi tiap lantai, dengan dasar pikiran mahasiswa asing akan lebih sering memasak. e. Konsep Pengaturan Kamar Mandi Kamar mandi tersedia di setiap kamar untuk efisiensi waktu, namun tersedia toilet bersama pada lantai dasar untuk tamu f. Konsep Penyediaan Makanan Makanan tidak disediakan secara khusus sehingga penghuni akan masak bersama yang diharapkan memperbesar interaksi social yang terjadi. g. Konsep Kontrol da Keamanan Pintu masuk ke dalam Student Housing hanya satu pintu saja, sekeliling student housing akan diberi pagar pembatas Pintu masuk akan melewati pos penjaga atau Pembina untuk pengontrolan keamanan 77

Untuk control kebisingan akan dilakukan penerapa jam bising agar tidak menggangu penghuni lain. Gambar 5.10 Kontrol Keamanan dengan Pagar Pembatas 5.3.8 Konsep Sistem Struktur Tabel 5.4 Sistem Struktur International Student Housing a. STRUKTUR Menggunakan sistem rigid frame and core. Gambar 5.11 Struktur rigid frame and core Sumber: Materi Mata Kuliah Struktur Konstruksi 4 b. PONDASI Menggunakan pondasi dalam, yaitu pondasi plat beton bertulang dengan sloof beton bertulang. c.kolom Kolom menerus dari atas sampai bawah. Kolom menggunakan modul 8.00 x 8.00 m dengan besar kolom 1/12 bentang yaitu 0.60 m x 0.60 m d. ATAP Atap menggunakan atap limasan sesuai dengan persyaratan bangunan Universitas Gadjah Mada yang berlaku 78

5.3.9 Konsep Sistem Utilitas a. Jaringan Air Bersih Pada jaringan air bersih menggunakan PDAM dan air tanah dalam sebagai sumber air. Kemudian air didistribusikan ke ruangan dengan down-feed sistem. Pemilihan down-feed sistem ini karena: Pompa tidak bekerja secara terus-menerus sehingga lebih efisien dan awet Air bersih selalu tersedia setiap saat Tidak memerlukan pompa otomatis, kecuali untuk system pencegah bahaya kebakaran. Gambar 5.12 Down feed system Sumber: Materi Kuliah Utilitas b. Jaringan Air Kotor Air kotor dibuang dari bangunan dengan menggunakan sistem buangan terpisah secara gravitasi dan sistem pembuangan dalam bangunan. Sistem jaringan yang digunakan adalah two pipe system dengan alas an untuk memudahkan maintenance. Gambar 5.13 Two Pipe system Sumber: Materi Kuliah Utilitas 79

Pengolahan Air Limbah Air limbah yan dihasilkan International Student housing berupa limbah rumah tangga sederhana, Sehingga dalam pengolahannya hanya dibutuhkan pengolahan mekanis dan pengolahan biologis saja. c. Jaringan Air Hujan Berdasarkan peraturan Bupati Kabupaten Sleman tentang bangunan dan lingkungan, pengadaan sumur resapan air hujan memiliki ketentuan: satu resapan air hujan dengan diameter 0.80 meter dan kedalaman 3.00 meter minimal untuk setiap 60.00 m 2 lahan tertutup. Jumlah resapan yang harus disediakan: Tapak : 850.00 m 2 Jumlah resapan : 850.00 / 60.00 = 14 buah resapan Drainase Air Limbah Air limbah bangunan yang terkumpul kemudian dibuang baik melalui saluran pembuangan maupung tanaman resapan. Ketika hujan turun dengan kapasitas besar, aliran air limbah yang dibuang dapat meningkat 100 kali lipat dari musim kemarau. yang tidak dapat ditangani dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan sistem drainase yang terpisah menjadi dua saluran pembuangan. d. Jaringan Listrik Sumber listrik yang digunakan adalah PLN dan Genset yang penggunaanya occasional. e. Sistem Pencahayaan Konsep pencahayaan menggunakan kedua sistem baik pencahayaan alami maupun pencahayaan buatan. Pencahayaan diaplikasikan dengan bentuk massa yang tipis sehingga semua ruangan mampu mendapatkan sinar matahari baik langsung maupun tidak langsung, didukung dengan penggunaan banyak kaca. Pencahayaan buatan menggunakan lampu LED. 80

f. Sistem Penghawaan Penghawaan alami menjadi pilihan utama sebagai bentuk efisiensi energy. Penghawaan alami dilakukan dengan aplikasi banyak bukaan yaitu menggunakan stack ventilation dan flap control. Penghawaan yang ada dibantu dengan penggunaan AC dengan single duct system dan media direct expantion system. Single duct system dipilih karena untuk iklim tropis cukup menggunakan pendingin saja. Direct expantion system digunakan karena lebih simple dan penggunaan AC tidak terlalu banyak sebatas ruang-ruang pada lantai dasar saja. g. Sistem Transportasi Transportasi manual dalam bangunan yang digunakan adalah tangga umum dan darurat yang dilengkapi dengan ramps pada lantai dasar, sedangkan transportasi mekanis yang digunakan adalah elevator konvensional untuk penumpang dan elevator barang. h. Sistem Pencegahan Kebakaran Sistem pencegah kebakaran yang dipilih adalah fire detector dan sprinkle i. Sisem Penangkal Petir Penangkal petir yang digunakan adalah penangkal petir konvensional j. Sistem Pengelolaan Sampah Sampah yang dihasilkan oleh hunian umumnya tidak memerlukan pengolahan khusus seperti pengolahan kimia untuk dapat selanjutnya dibuang. Sistem pengolaan sampah dapat dilakukan secara manual dengan membedakan antara sampah organic dan sampah anorganik. Sampah anorganik dapat disalurkan menuju tempat pembuangan akhir sedangkan sampah organic dapat diolah menjadi pupuk alami. 81

5.4 Aplikasi Konsep Perancangan International Student Housing 5.4.1 Shading Shading menggunakan Horizontal shade dan juga balkon. Gambar 5.14 Contoh Penggunaan Horizontal shade dan balkon sebagai shading Gambar 5.15 Efek penggunaan shading 5.4.2 Pemilihan Warna dan Material Menggunakan warna terang yaitu putih dengan kombinasi batu candi, untuk penggunaan kaca menggunakan low emission glass 82

Gambar 5.16 Rencana Warna dan Material Bangunan 5.4.3 Double Fasade Menggunakan sistem buffer façade. Aplikasi double fasade digunakan pada ruang komunal yang menghadap ke arah barat. Gambar 5.17 Penggunaan double façade 5.4.4 Pencahayaan Alami Sisi barat dan timur akan mendapat sinar matahari yang cukup panas sedangkan sisis utara dan selatan akan mendapat sinar matahari yang bermanfaat sehingga untuk zona hunian bisa meminimalkan penggunaan pencahayaan buatan. Pada bagian kamar, terdapat aplikasi kaca pada dinding kamar mandi sehingga memungkinkan kamar mandi mendapat pencahayaan alami. 83

Gambar 5.18 Pencahayaan alami 5.4.5 Penghawaan Alami Menggunakan konsep wind driven ventilation Gambar 5.19 Penghawaan Alami 84

5.4.6 Vegetasi Vegetasi diletakkan di sekeliling bangunan juga pada balkon setiap kamar 5.4.7 Tampak Gambar 5.20 Rencana Vegetasi Gambar 5.21 Rencana Tampak International Student Housing 85