BAB I PENDAHULUAN. diberbagai bidang kehidupan agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. semakin baiknya kualitas bangsa tersebut. Di Indonesia pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya yang berkualitas. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara formal, sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan pendidikan akan tercapai jika ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan tersebut mempunyai fungsi dan tujuan yang harus diperhatikan, fungsi dan tujuan tersebut dapat dilihat pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi individu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

2 Berdasarkan pengertian tersebut, proses pembelajaran yang terjadi disekolah merupakan hal terpenting dalam proses pendidikan, dan sebagai titik ukur kebehasilan pendidikan adalah tercapinya tujuan pendidikan yang dapat dilihat bari peningkatan hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hal ini menunjukan bahwa berhasil tidaknya proses pendidikan dapat diamati dengan berdasarkan tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pendidikan tergantung pada proses pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk mencapai poses pembelajaran tidak mudah dicapai, terdapat fenomena mengenai sulitnya mencapai nilai standar yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk kelulusan suatu mata pelajaran tertentu. Seperti halnya di SMA Negeri 25 Bandung. Berikut ini adalah hasil belajar siswa yang bersumber dari penilaian hasil ulangan harian di kelas XI IPS 5 SMA Negeri 25 Bandung. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS 5 SMA Negeri 25 Bandung No Nama Siswa Rata-rata 1 Dina 75 2 Duigary 75 3 Elfrieda 75 4 Fieky 75 5 Helmi 75 6 Rifat 75

7 Alya.N.T 60 8 Desy.T 60 9 Hapsary.P.P 60 10 Nayla.A.Y 60 11 Puput.F 60 12 Zalfa.Q.N 60 13 Muhammad Rifqie 60 14 Maulana 60 15 Hafidz 80 16 Sylvira Dara 80 17 Mairina 80 18 Narda 80 19 Amalia 80 20 Raihan.R 80 21 Bayu.N 80 22 Eko Sebastian 70 23 M. Afrieza 70 24 Moch Zidan 70 25 Najmi Rafi 70 26 Tendi.R 70 27 M. Taufan 70 27 Dita 50 28 Azzahra 50 30 Meita 50 31 Regi.P 50 32 Tavia 50 33 Candra 50 34 Fauzan 50 35 Luthfansyah 50 36 Amanda 65 37 Amara 65 38 Anisa 65 39 Indah 65 40 Raihan.M 65 41 Ridwan.G 65 42 Tiar 65 43 Alya.A 65 44 Rahman Taufiq 65 3

4 Dari data di atas nilai rata-rata ulangan harian pada mata pelajaran ekonomi menunjukan hasil belajar siswa-siswi kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 25 Bandung masih rendah yaitu ( 2.895,5 : 44 ) yaitu 65,79. Hasil tersebut masuk kedalam kategori rendah karena rata-rata hasil belajar siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran ekonomi yang ditetapkan oleh SMA Negeri 25 Bandung yaitu sebesar 75. Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa-siswi kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 25 Bandung belum tuntas belajar pada mata pelajaran Ekonomi. Hal ini menyebabkan siswa belum mengoptimalkan hasil belajarnya. Dalam pencapaian hasil yang optimal diperlukan suasana, lingkungan belajar yang menunjang, proses belajar yang menarik sehingga memungkinkan perlu adanya paradigma baru dalam dunia pendidikan. Dalam mencapai keberhasilan tujuan belajar, dengan hasil belajar siswa sebagai titik ukurannya, maka diperlukan proses pembelajaran yang baik artinya jika proses pembelajaran baik, maka prestasi siswapun akan baik. Prestasi belajaran diperoleh dari penilaian yang dikalukan oleh seorang guru melalui kegiatan evaluasi belajar seperti ulangan harian. Penilaian atau evaluasi kelas dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa men diagnosa kesulitan belajar, memberikian umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran, serta penentuan kenaikan kelas. Dalam usaha untuk mencapai prestasi belajar yang optimal dari proses belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu fator yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat,

5 minat, perhatian, keadaan emosi serta disiplin. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari lua diri siswa diantaranya guru, teman, orang tua, fasilitas belajar dan lain-lain. Salah satu yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar adalah guru yang merupakan faktor eksternal sebagai penunjang pencapaian prestasi belajar yang optimal. Begitu besarnya pengaruh kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru terhadap prestasi belajar siswa, maka guru harus bisa menciptakan suatu proses belajar mengajar yang efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang diperoleh siswa. Guru memiliki posisi yang cukup sentral dan strategis untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, sehingga dapat dengan mudah mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Dengan demikian didalam diri seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan dan kompetensi yang diperlukan sebagai pendidik, pengajar dan pelatih agar dalam proses pembelajaran dapat memberikan kualitas yang optimal. Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Kompetensi bagi beberapa profesi menjadi persyaratan penting dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi. Masalah kompetensi itu menjadi penting, karena kompetensi menawarkan suasana kerangka kerja organisasi yang efektif dan efisien dalam mendayagunakan sumber-sumber daya terbatas. Dalam setiap pekerjaan maupun profesi khususnya di bidang pendidikan pada lingkup sekolah, tenaga pendidikan utamanya guru tentu harus memiliki kompetensi yang

6 sesuai dengan bidang dan tanggungjawabnya. Seorang guru yang memiliki kompetensi dalam profesinya akan dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik serta efisien, efektif, tepat waktu, dan sesuai dengan sasaran. Dari latar belakang masalah yang dibahas sebelumnya, peneliti merasa perlu mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Hal itu yang menjadikan peneliti tertarik untuk dengan judul "Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi" (Dalam Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS 5 Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 SMA Negeri 25 Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi penelitian yang akan diteliti sebagai berikut 1. Prestasi belajar siswa kelas XI IPS 5 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 25 Bandung belum mencapai KKM 2. Masih ada guru yang memiliki kompetensi profesional yang belum optimal 3. Masih ada guru yang belum mengoptimalkan profesionalismenya dalam proses pembelajaran 4. Guru belum memaksimalkan metode dan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar

7 1.3 Rumusan Masalah Menurut Sugiyono (2013, h.55), "Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data". Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Kompetensi Profesional Guru di kelas XI IPS 5 pada mata pelajaran ekonomi semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di SMAN 25 Bandung? 2. Seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS 5 pada mata pelajaran ekonomi semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di SMAN 25 Bandung? 1.4 Batasan Masalah Karena mempertimbangkan adanya keterbatasan waktu, tenaga, sumber, dan lain sebagainya, maka penulis membatasi penelitian ini pada : 1. Penelitian dilakukan di kelas XI IPS 5 SMA Negeri 25 Bandung 2. Subjek adalah siswa kelas XI IPS 5 Tahun ajaran 2016/2017 di SMAN 25 Bandung 3. Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian adalah mata pelajaran ekonomi 4. Objek yang diteliti adalah kompetensi professional guru dan prestasi belajar siswa

8 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui gambaran kinerja profesional guru dalam mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 25 Bandung 2. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dikelas XI IPS 5 semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di SMA Negeri 25 Bandung 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS 5 semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di SMA Negeri 25 Bandung 1.6 Manfaat Penelitian Secara umum manfaat penelitian adalah untuk menjawab masalah yang disajikan. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.6.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan teoritis tentang teori pembelajaran khususnya mengenai metode pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dan meningkatkan hasil belajar siswa di bidang ilmu khususnya dalam bidang Ilmu Ekonomi.

9 1.6.2 Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Pembelajaran pada saat menyampaikan materi dan pembelajaran saat mengerjakan soal latihan dapat mengasah kemampuan intelektual siswa serta meningkatkan rasa tanggungjawab siswa dalam menyelesaikan soal latihan ekonomi. b. Bagi Guru Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam pengoptimalan kinerja guru yang sesuai dalam pembelajaran ekonomi guna mencapai hasil belajar yang memuaskan. c. Bagi Sekolah Sekolah dapat meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajar pada umumnya untuk seluruh mata pelajaran dan khususnya pada mata pelajaran ekonomi. d. Bagi Peneliti Dapat menjadi suatu wahana guna mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. 1.7 Kerangka Pemikiran Spencer dan Spencer dalam Hamzah B. Uno( 2007, h.63 ) Mengemukakan bahwa "Kompetensi merupakan karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan menjadi cara-cara berperilaku dan berfikir dalam segala situasi, dan berlangsung

10 dalam periode waktu yang lama". Dari pendapat tersebut dapat difahami bahwa kompetensi menunjuk pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilaku. Lebih lanjut Spenser dan Spenser dalam Hamzah B. Uno ( 2007, h.63 ), membagi lima karakteristik kompetensi yaitu sebagai berikut : 1. Motif, yaitu sesuatu yang orang fikirkan dan inginkan yang menyebabkan sesuatu 2. sifat, yaitu karakteristik fisik tanggapan konsisten terhadap situasi 3. Konsep diri, yaitu sikap, nilai, dan image dari seseorang 4. Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu 5. Keterampilan, yaitu kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan fisik dan mental Guru adalah tenaga kependidikan yang tujuan utamanya adalah menyampaikan bahan ajar kepada siswa, baik yang besifat akademis maupun yang bersifat keterampilan, melalui kegiatan belajar mengajar disekolah. Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru harus memenuhi sejumlah kompetensi tertentu agar proses belajar mengajar yang dilakukan dapat memberi pengaruh yang signifikan dalam perkembangan anak dalam situasi yang semakin kompetitif. Seorang guru disebut efektif apabila dalam memberikan pelayanan proses belajar mengajar dapat menggabungkan kompetensi yang dimilikinya dengan kinerja dalam mencapai tujuan pengajaran. Kompetensi itu secara sederhana adalah kemempuan atau kecakapan. Kompetensi sangat diperlukan untuk mengembangkan kualitas dan aktifitas guru. Jadi pada dasarnya kompetensi dapat dapat diaktualisasikan melalui hasil tampilan kerja guru atau kinerja guru secara tepat dan efektif dalam menjalankan tugas fungsionalnya. Kompetensi yang sangat

11 berpengaruh terhadap tampilan hasil belajar siswa adalah kompetensi profesional, dan sebenarnya kompetensi profesional muara dari kompetensi lainnya karena sudah mencakup semua kompetensi lainnya. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran dalam membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan. Dari pemahaman mengenai kompetensi profesional tersebut, maka guru diharapkan dapat mengaktualisasikan dalam proses belajar mengajar untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Proses belajar mengajar yang dilaksanakan tersebut akan menghasilkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Belajar merupakan proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan secara keseluruhan dalam interaksi dengan lingkungannya. Pada dasarnya prestasi belajar merupakan perubahan perilaku yang mencakup aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik sebagai akibat dari proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan dan dapat diukur berdasarkan kriteria dan standar yang telah ditetapkan. Prestasi belajar tidak terlepas dari yang mempengaruhi baik faktor internal maupun faktor ekternal. Fakto-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor yang diduga mempunyai pengaruh cukup besar salah satunya terhadap prestasi belajar siswa adalah guru. Berdasarkan teori-teori dan pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar memiliki keterkaitan satu sama lain. Sehingga kerangka pemikirannya dapat digambarkan secara sistematik sebagai berikut :

12 Kompetensi Guru Kompetensi Profesional Proses Belajar Mengajar - Kemampuan penguasaan materi pembelajaran - Mampu mengorganisasikan materi pembelajaran - Mampu menyesuaikan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Pestasi Belajar Siswa Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dibuat suatu paradigma variabel sebagai berikut : Kompetensi Profesional Guru (X) Gambar 1.2 Paradigma Kerangka Pemikiran Hasil Belajar Siswa (Y) 1.8 Asumsi dan Hipotesis 1.8.1 Asumsi Menurut Komarudin (2009, h. 23) mengatakan bahwa asumsi adalah suatu yang dianggap tidak mempengaruhi atau dianggap konstan. Asumsi menetapkan faktor-faktor yang diawasi. Asumsi dapat berhubungan dengan syarat-syarat, kondisi, dan tujuan. Asumsi memberikan hakekat, bentuk dan arah argumentasi. Pentingnya merumuskan asumsi bagi peneliti yaitu agar ada dasar berpijak yang

13 kokoh bagi masalah yang sedang di teliti guna menentukan dan merumuskan hipotesis. Berdasarkan pengertian di atas maka penulis merumuskan asumsi sebagai berikut: a. Kompetensi professional guru yang tepat sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Prestasi belajar yang dicapai siswa belum maksimal, ditandai dengan nilai ratarata kelas untuk mata pelajaran ekonomi yang masih rendah. 1.8.2 Hipotesis Sugiyono (2013, h.96) menyebutkan bahwa "hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian", dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis dalam penelitian ini adalah "Terdapat pengaruh positif antara kompetensi profesional guru terhadap faktor-faktor prestasi belajar siswa kelas XI IPS 5 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 25 Bandung".

14 1.9 Definisi Operasional Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut : 1. Menurut Sugianto (2007, h.61) Kompetensi memiliki makna sebagai kemampuan uintuk melakukan sesuatu tugas dengan baik. Pendapat tersebut diperkuat dengan definisi Spenser dan Spenser 1993 seperti dikutip oleh Sugiyanto, (2007, h.63 ) bahwa kompetensi adalah sifat dasar seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan secara efektif dan sangat berhasil ( a competency is an underlying characteristic of an individual that is causally related effective and or superior performance in a job situation ). 2. Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru. 3. Kompetensi pofesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengjarnya dengan berhasil. Maka kompetensi profesional guru adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian dibidang pendidikan atau keguruan.

15 4. Begitu erat kaitannya antara Kompetensi professional guru terhadap prestasi belajar siswa. Guru di haruskan berpikir inovatif terhadap metode pembelajaran agar dapat memancing antusias siswa untuk belajar guna mencapai hasil yang memuaskan. 5. Prestasi belajar siswa Menurut Hetika ( 2008, h.23 ), Prestasi Belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan. 6. Sedangkan Harjati ( 2008, h.43 ), menyatakan bahwa Prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan dam menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu. Bedasarkan pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan pengaruh kompetensi professional guru terhadap prestasi belajar siswa adalah bagaimana seoang guru harus memiliki kemampuan kompetensi, karena guru merupakan komponen yang memiliki peran strategis dalam proses belajar mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru.

16 1.10 Struktur Organisasi Skripsi 1.10.1 BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang 2. Identifikasi Masalah 3. Rumusan Masalah 4. Batasan Masalah 5. Tujuan Masalah 6. Manfaat Penelitian 7. Kerangka Pemikiran 8. Asumsi dan Hipotesis 9. Definisi Operasional 10. Struktur Organisasi Skripsi 1.10.2 BAB II Kajian Teori 1. Kajian Teori 2. Analisis dan Pengembangan Materi Pelajaran yang Diteliti 1.10.3 BAB III Metode Penelitian 1. Metode Penelitian 2. Desain Penelitian 3. Partisipan

17 4. Instrumen Penelitian 5. Prosedur Penelitian 6. Rancangan Analisis Data 1.10.4 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskripsi Hasil Penelitian dan Temuan Penelitian 2. Pembahasan Penelitian 1.10.5 BAB V Simpulan dan Saran 1. Simpulan 2. Saran