BAB IV HASIL PENELITIAN. Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil penghitungan jumlah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengolahan Sampel. pada setiap Kelurahan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengambilan Sampel. observasi di lokasi peternakan, pengambilan jumlah populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang. ulang berbahan baku air tanah (sumur bor).

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Lama Waktu Penyinaran Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap kualitas Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengambilan Sampel. penelitian dilakukan dengan teknik purposive cluster sampling, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain, penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. ketebalan (dengan satuan mm). Tingkat ketebalan adalah ukuran dari tinggi zona

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku,

BAB V PEMBAHASAN. olahan Teh Poci dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 4 kali, dengan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala. 38 Tujuannya untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN. penghambatan pertumbuhan. Daerah hambat yaitu jarak antara koloni

BAB V PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelurahan Pahandut

BAB V PEMBAHASAN. tanah secara keselruhan pada dasarnya telah tercemar coliform non fecal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar

BAB V PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologi Air Tanah di Lokasi Peternakan Babi. 1. Kualitas air tanah secara keseluruhan

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

PENGARUH BREAKPOINT CHLORINATION (BPC) TERHADAP JUMLAH BAKTERI KOLIFORM DARI LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDOARJO

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

BAB IV HASIL PENELITIAN. pada Droshopilla sp pada strain white (W) dan strain Normal (N), yang

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI DAN PARAMETER TOTAL DISSOLVED SOLID AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI

II. METODELOGI PENELITIAN

Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

UJI KUALITATIF BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA PEMANDIAN UMUM DI BOTON BALONG MAGELANG

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik.

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA AIR BAKU DAN AIR HASIL PENGOLAHAN PDAM DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh. Mega Endahlestari NIM

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

UJI BAKTERI COLIFORM AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALITANJUNG, KEJAKSAN, SUNYARAGI DENGAN METODE MPN TAHUN 2016

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

dengan semakin mahalnya air minum dalam kemasan galon berlabel pabrik. Teknologi

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengandung air, tubuh manusia mengandung air kira-kira sebanyak 60%.Tubuh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk

PENGARUH LAMA WAKTU PENYINARAN DENGAN MENGGUNAKAN SINAR ULTRAVIOLET TERHADAP KUALITAS MIKROBIOLOGI AIR MINUM ISI ULANG SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB IV HASIL PENELITIAN

UJI KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR MINUM ISI ULANG DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN REMBANG

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

Tes Pendugaan 216/B/AM

BAB IV HASIL PENELITIAN. jarak antara koloni bakteri Staphylococcus aureus dengan sisi terluar paper

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DETEKSI BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG YANG DISTERILISASI ULTRAVIOLET DI WILAYAH KECAMATAN JAGAKARSA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Cancida albicans dengan sisi terluar paper disc yang mengandung ekstrak

EVALUASI JUMLAH BAKTERI KELOMPOK KOLIFORM PADA SUSU SAPI PERAH DI TPS CIMANGGUNG TANDANGSARI

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwidjoseputro, 1978). kuantitas maupun kualitasnya (Entjang, 2000).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

yang sama. Adapun uji foto mikroskop dilakukan untuk mengetahui perkembangan biofilm pada permukaan pasir. lalu selanjutnya menguji sampel air

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang di Kota Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB IV HASIL PENELITIAN. penambahan berat badan Mencit (Mus musculus). Jarak penimbangan pada

Nurfitri Handayani 1 ; Yugo Susanto 2 ; Amaliyah Wahyuni 3

Jamu beras kencur 250 ml. Sampel yang telah homogen

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH SEDUHAN BERBEDA MERK BERDASARKAN NILAI MPN COLIFORM DI KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

mengetahui kualitas dan kuantitas air bekas wudhu Masjid Ulil Albab

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Lampung, Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

Mulai. Memanaskan 300 ml aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 C

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

Uji Air Minum Natu SDH Vol.1 No.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

(PSLK) 2016, KUALITAS MIKROBIOLOGI AIR SUMUR BERDASARKAN TOTAL KOLIFORM DI KABUPATEN TRENGGALEK

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri E. Coli, Air Minum Isi Ulang

2. Depot air minum isi ulang di sekitar jalan Magelang Yogyakarta sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

Transkripsi:

60 BAB IV HASIL PENELITIAN Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil penghitungan jumlah bakteri Coliform pada medium Kaldu Laktosa (KL), jumlah total bakteri Coliform fecal pada medium Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB) dan total koloni bakteri Escherichia coli pada medium Mac Concey Agar (MCA)/100 ml sampel air minum isi ulang berbahan baku air tanah. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah tabung yang berisi medium, yang menunjukkan reaksi positif berupa gelembung pada dasar tabung Durham, pada medium Kaldu Laktosa (KL) dan medium Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB), kemudian menghitung nilai MPN Coliform dengan tabel MPN Coliform serta total koloni bakteri Escherichia coli pada medium Mac Concey Agar (MCA) pada semua unit penelitian. A. Data Hasil Pengamatan Kualitas Mikrobiologi Air Pada Tahap Uji Pendugaan Menggunakan Medium Kaldu Laktosa (KL) Selama 2x24 Jam Hasil penghitungan analisis variansi, menunjukkan bahwa sinar ultraviolet memiliki pengaruh sangat nyata terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah berdasarkan uji pendugaan, sebagaimana terdapat pada Tabel 4.1 berikut. 60

61 Tabel 4.1 Rata-rata Pengaruh Lama Waktu Penyinaran Dengan Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Berdasarkan Tahap Uji Pendugaan Menggunakan Medium Kaldu Laktose (KL) Selama 2 x 24 Jam, Sebelum dan Setelah Ditransformasikan ke. No Taraf Data Asli Data Transformasi 1. P 0 (Kontrol) 7200 2400 146,97 48,99 2. P 1 (UV 5 Menit) 7200 2400 146,97 48,99 3. P 2 (UV 10 Menit) 7200 2400 146,97 48,99 4. P 3 (UV 15 Menit) 7200 2400 146,97 48,99 5. P 4 (UV 20 Menit) 4842 1614 104,50 34,83 6. P 5 (UV 25 Menit) 2495 831,67 62,82 20,94 7. P 6 (UV 30 Menit) 3553 1184,33 89,47 29,82 8. P 7 (UV 35 Menit) 2220 740 70,87 23,62 Data tabel di atas menunjukkan bahwa, perlakuan lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet berpengaruh terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang. Jumlah total bakteri Coliform dari ketiga ulangan yang berada pada medium Kaldu Laktosa (KL) bervariasi, yang ditandai dengan adanya gelembung pada dasar tabung Durham yang merupakan tanda aktivitas metabolik bakteri Coliform. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisis dapat dilihat pada Tabel 4.2, sedangkan perhitungan selengkapnya tercantum pada lampiran 1.

62 Tabel 4.2 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Waktu Penyinaran Dengan Menggunakan Penyinaran Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Berdasarkan Tahap Uji Pendugaan Menggunakan Medium Kaldu Laktosa (KL) Selama 2x24 Jam. Setelah Ditransformasikan ke Sumber Keragaman Perlakuan Galat F Tabel Db JK KT F hitung 5% 1% 7 3172,69 453,24 16,72 ** 2,66 4,03 16 433,77 27,11 - - - 23 3606,46 - - - - Keterangan : * = Berbeda Nyata ** = Berbeda Sangat Nyata Tn = Tidak Bebeda Nyata Tabel di atas menunjukkan bahwa lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah, mempunyai pengaruh yang sangat nyata, terlihat dari F hitung (16,72) yang lebih besar dari F tabel (2,66 pada taraf signifikan 5% dan 4,03 pada taraf signifikan 1%), sehingga hipotesis penelitian (H I ) dapat diterima sedangkan hipotesis penelitian (H O ) ditolak pada taraf signifikansi 1% dan 5%. Pengamatan kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah memiliki nilai Koefisien Keragaman (KK) sebesar (1,34%) mendukung nilai F hitung (16,72) yang lebih besar dari nilai F tabel 1% (4,03) yang menunjukkan adanya variasi data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.

63 Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui taraf yang efektif dari pengaruh setiap taraf perlakuan lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai F hitung adalah sebesar 16,72. Tabel 4.3 Uji BNT 1% Pengaruh Lama Waktu Penyinaran dengan Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Berbahan Baku Air Tanah Berdasarkan Uji Pendugaan Setelah Ditransformasikan Ke NO PERLAKUAN TOTAL X NOTASI 1. P 5 (UV 25 Menit) 62,82 20,94 a 2. P 7 (UV 35 Menit) 70,87 23,62 a 3. P 6 (UV 30 Menit) 89,47 29,82 a 4. P 4 (UV 20 Menit) 104,50 34,83 b 5. P 3 (UV 15 Menit) 146,97 48,99 c 6. P 2 (UV 10 Menit) 146,97 48,99 c 7. P 1 (UV 5 Menit) 146,97 48,99 c 8. P 0 (Kontrol) 146,97 48,99 c BNT 1% = 12,41 Berdasarkan hasil dari Uji BNT 1% diketahui bahwa lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet berdasarkan uji pendahuluan terdapat perbedaan yang nyata antara masing-masing taraf perlakuan terhadap kontrol sebagaimana tampak pada Tabel di atas. Taraf perlakuan P 4 dengan notasi b, berbeda signifikan terhadap konsentrasi yang lebih tinggi dalam penelitian yaitu P 5, P 6 dan P 7, dan berbeda sangat

64 signifikan terhadap P 0 (kontrol). Taraf perlakuan P 6, P 7 dan P 5 berbeda sangat signifikan terhadap P 0 (kontrol). Adapun taraf yang paling efektif dalam penyinaran adalah P 5 (25 menit). B. Hasil Pengamatan Mikrobiologi Air Pada Tahap Uji Penegasan Menggunakan Medium Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB) Selama 2x24 Jam Hasil penghitungan analisis variansi untuk pengaruh lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah memiliki pengaruh sangat nyata terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berdasarkan tahap uji penegasan, sebagaimana tampak pada Tabel 4.3 Tabel 4.4 Rata-rata Pengaruh Lama Waktu Penyinaran Dengan Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Berdasarkan Tahap Uji Penegasan Menggunakan Medium Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB) Selama 2x24 Jam, Sebelum dan Setelah Ditransformasikan ke. No Taraf Data asli Data transformasi 1. P 0 (Kontrol) 7200 2400 146,97 48,99 2. P 1 (UV 5 Menit) 5900 1966,67 131,15 43,72 3. P 2 (UV 10 Menit) 7200 2400 146,97 48,99 4. P 3 (UV 15 Menit) 289 96,33 27,14 9,05 5. P 4 (UV 20 Menit) 76 25,33 15,21 5,07 6. P 5 (UV 25 Menit) 50 16,67 12,41 4,14 7. P 6 (UV 30 Menit) 31,4 10,47 9,83 3,28 8. P 7 (UV 35 Menit) 0 0 0 0 Data tabel di atas menunjukkan bahwa, perlakuan lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet berpengaruh terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang. Jumlah total bakteri Coliform fecal

65 dari ketiga ulangan pada medium BGLBB bervariasi, yang ditandai dengan adanya gelembung pada dasar tabung Durham. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisis dapat dilihat pada Tabel 4.4, sedangkan perhitungan selengkapnya tercantum pada lampiran 2. Tabel 4.5 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Waktu Penyinaran Dengan Menggunakan Penyinaran Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Berdasarkan Tahap Uji Penegasan Menggunakan Medium Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB) Selama 2x24 Jam. Setelah Ditransformasikan ke Sumber Keragaman Db JK KT F hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan 7 10548,64 1506,94 113,13 ** 2,66 4,03 Galat 16 213,24 13,32 - - - 23 10761,88 - - - - Keterangan : * = Berbeda Nyata ** = Berbeda Sangat Nyata Tn = Tidak Bebeda Nyata Hasil analisis variansi pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah, mempunyai pengaruh yang sangat signifikan, terlihat dari F hitung (113,13) yang lebih besar dari F tabel pada taraf signifikan 5% dan 1% yaitu (2,66 dan 4,03), sehingga hipotesis penelitian (H I ) dapat diterima sedangkan hipotesis penelitian (H O ) ditolak pada taraf signifikansi 1% dan 5%.

66 Pengamatan kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah untuk kualitas mikrobiologi air minum pada tahap uji penegasan selama 2x24 jam, memiliki nilai Koefisien Keragaman (KK) sebesar (2,22%) mendukung nilai F hitung (113,13) yang lebih besar dari nilai F tabel 1% (4,03) yang menunjukkan adanya variasi data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%. Tabel 4.6 Uji BNT 1% Pengaruh Lama Waktu Penyinaran dengan Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Berbahan Baku Air Tanah Berdasarkan Uji Penegasan Setelah Ditransformasikan Ke NO PERLAKUAN TOTAL X NOTASI 1. P 7 (UV 35 menit) 5,61 1,87 a 2 P 6 (UV 30 menit) 9,83 3,28 a 3. P 5 (UV 25 menit) 12,41 4,14 a 4. P 4 (UV 20 menit) 15,21 5,07 a 5. P 3 (UV 15 menit) 27,14 9,05 a 6. P 1 (UV 5 menit) 131,15 43,72 b 7. P 2 (UV 10 menit) 146,97 48,99 b 8. P 0 (Kontrol) 146,97 48,99 b BNT 1% = 8,70 Berdasarkan hasil dari Uji BNT (1%) bahwa lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet berdasarkan uji penegasan mempunyai pengaruh yang efektif dalam penyinaran antara pada waktu 15-35 menit. Akan tetapi, taraf yang paling efektif adalah pada taraf P 3, karena pada taraf P 3 sudah mampu membunuh bakteri Coliform fecal sebagaimana tampak pada Tabel di atas dan berbeda sangat signifikan terhadap P 0.

67 C. Hasil Pengamatan Kualitas Mikrobiologi Air Pada Tahap Uji Kepastian Menggunakan Medium Mac Concey Agar (MCA) Selama 2x24 Jam Hasil penghitungan analisis variansi, menunjukkan bahwa sinar ultraviolet memiliki pengaruh yang nyata terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah berdasarkan uji kepastian, sebagaimana terdapat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Rata-rata Pengaruh Lama Waktu Penyinaran Dengan Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Berdasarkan Tahap Uji Kepastian Menggunakan Medium Mac Concey Agar (MCA) Selama 2x24 Jam, Sebelum dan Setelah Ditransformasikan ke. No Taraf Data asli Data transformasi 1. P 0 (Kontrol) 3 1 3,51 1,17 2. P 1 (UV 5 Menit) 3 1 3,51 1,17 3. P 2 (UV 10 Menit) 9 3 5,50 1,83 4. P 3 (UV 15 Menit) 0 0 2,13 0,71 5. P 4 (UV 20 Menit) 3 1 3,51 1,17 6. P 5 (UV 25 Menit) 1 0,33 2,64 0,88 7. P 6 (UV 30 Menit) 2 0,67 3 1 8. P 7 (UV 35 Menit) 0 0 2,13 0,71 Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah dilakukan analisis varians, yang ringkasan analisis dapat dilihat pada Tabel 4.6, sedangkan perhitungan selengkapnya tercantum pada lampiran 3.

68 Tabel 4.8 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Waktu Penyinaran Dengan Menggunakan Penyinaran Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Berdasarkan Tahap Uji Kepastian Menggunakan Medium Mac Concey Agar (MCA) Selama 2x24 Jam. Setelah Ditransformasikan ke Sumber Keragaman Perlakuan Galat F Tabel Db JK KT F hitung 5% 1% 7 2,74 0,39 2,79 * 2,66 4,03 16 2,21 0,14 - - - 23 4,95 - - - - Keterangan : * = Berbeda Nyata ** = Berbeda Sangat Nyata Tn = Tidak Bebeda Nyata Tabel di atas menunjukkan bahwa lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah, mempunyai pengaruh yang nyata pada taraf signifikan 5%, terlihat dari F hitung (2,79) yang lebih besar dari F tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 2,66. Sedangkan pada taraf signifikan 1% tidak berbeda nyata karena F hitung (2,79) yang lebih kecil dari F tabel (4,03), sehingga hipotesis penelitian (H I ) dapat diterima sedangkan hipotesis penelitian (H O ) ditolak pada taraf signifikansi 5%. Pengamatan kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah untuk kualitas mikrobiologi air minum pada tahap uji kepastian selama 2x24 jam memiliki nilai Koefisien Keragaman (KK) sebesar (4,28 %), sehingga dapat dilanjutkan dengan uji lanjutan dengan uji BNT 1% yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.9

69 Tabel 4.9 Uji BNT 1% Pengaruh Lama Waktu Penyinaran dengan Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Berbahan Baku Air Tanah Berdasarkan Uji Kepastian Setelah Ditransformasikan Ke NO PERLAKUAN TOTAL X NOTASI 1. P 7 (UV 35 menit) 2,13 0,71 a 2 P 3 (UV 15 menit) 2,13 0,71 a 3. P 5 (UV 25 menit) 2,64 0,88 a 4. P 6 (UV 30 menit) 3 1 a b 5. P 4 (UV 20 menit) 3,51 1,17 a b 6. P 1 (UV 5 menit) 3,51 1,17 a b 7. P 0 (Kontrol) 3,51 1,17 a b 8. P 2 (UV 10 menit) 5,5 1,83 b BNT 1% = 0,87 Berdasarkan hasil dari Uji BNT (1%) bahwa lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet berdasarkan uji kepastian diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara masing-masing taraf perlakuan terhadap kontrol sebagaimana tampak pada Tabel di atas. Taraf perlakuan P 2 tidak berbeda nyata terhadap P 0, P 1, P 4 dan P 6, demikian pula halnya dengan taraf perlakuan P 3, P 5, dan P 7 yang tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan kontrol. Data di atas, dapat dipahami bahwa pengaruh perlakuan berupa lama waktu penyinaran Sinar UV pada masing-masing taraf perlakuan mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak memiliki perbedaan yang nyata antara masing-masing taraf perlakuan jika dibandingkan dengan kontrol. Perbedaan antar masing-masing taraf perlakuan mempunyai pengaruh yang sangat kecil,

70 sehingga tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan kontrol dan taraf lainnya pada signifikasi 1%. Taraf perlakuan yang efektif dalam penyinaran adalah pada taraf P 3 (15 menit). Data hasil penelitian untuk pengaruh lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah berdasarkan metode MPN Coliform pada uji pendugaan, uji penegasan dan uji kepastian ditunjukkan pada Gambar berikut. Gambar 4.1 Diagram Rata-rata Pengaruh Lama Waktu Penyiinaran dengan Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang Berbahan Baku Air Tanah Selama 1-2x24 Jam Pada Uji Pendugaan Berdasarkan Metode MPN Coliform

71 Gambar 4.2 Diagram Rata-rata Pengaruh Lama Waktu Penyinaran dengan Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang Berbahan Baku Air Tanah Selama 1-2x24 Jam Pada Uji Penegasan Berdasarkan Metode MPN Coliform fecal Gambar 4.3 Diagram Rata-rata Pengaruh Lama Waktu Penyiinaran dengan Menggunakan Sinar Ultraviolet Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang Berbahan Baku Air Tanah Selama 1-2x24 Jam Pada Uji Kepastian Berdasarkan Metode MPN Escherichia Coli

72 Berdasarkan Gambar diagram di atas, terlihat bahwa lama waktu penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet berpengaruh terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air tanah. Kenyataan tersebut membuktikan bahwa semakin lama waktu kontak sinar ultraviolet pada air minum isi ulang, maka bakteri pun akan mati total dan air layak konsumsi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan sinar ultraviolet dalam membunuh mikroorganisme, bahkan menghancurkan dinding DNA sel bakteri. 83 Data hasil pengamatan pada gambar uji pendugaan, penegasan dan kepastian di atas, diperkuat dengan Gambar 4.4 dan 4.5 berikut. Gambar 4.4 Hasil Uji Pendugaan (Kiri) Dan Penegasan (Kanan) Keterangan: Adanya gelembung pada dasar tabung Durham Menunjukkan Adanya Bakteri Coliform non-fecal Pada Medium Kaldu Laktosa dan Coliform fecal Pada Medium BGLBB 83 Hartani Sulistyandari, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kontaminasi Detergen Pada Air Minum Isi Ulang di Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kabupaten Kendal, Tesis, (dalam bentuk pdf, diunduh pada 16-06-2013), 2009, h. 63

73 Gambar 4.5 Hasil Uji Kepastian Kandungan Koloni Escherichia coli Pada Medium MCA Keterangan : Adanya Koloni Escherichia coli Pada Medium MCA dengan Menunjukkan Warna Merah Mengkilap