Seminar Nasional IENACO ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

Seminar Nasional IENACO ISSN:

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1 Universitas Kristen Maranatha

USULAN PERBAIKAN BANGKU KERJA MASINIS UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN KERJA MASINIS DI PT. KAI DIVRE I SUMATERA UTARA INDRI LESTARI SINUHAJI

USULAN PERBAIKAN BANGKU KERJA MASINIS UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN KERJA MASINIS DI PT. XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Irma Puspitasari 1, R. Koekoeh K.W ABSTRACT

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dua dekade terakhir, terutama dalam bidang kenyamanan dan keamanan

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

PERANCANGAN RUANG DUDUK (KURSI DAN SPACE) PENUMPANG KERETA API EKONOMI (K-3) MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET

BAB III MOTODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1. Data Anthropometri Tubuh Manusia Dan Data yang Berhubungan dengan Produk

Penggunaan Data Antropometri dalam Evaluasi Ergonomi Pada Tempat Duduk Penumpang Speed Boat Rute Tembilahan - Kuala Enok Kab. Indragiri Hilir Riau

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

BAB I PENDAHULUAN. tulang belakang (Benjamin W. Niebel, 2003). Serge Simoneau, dkk (1996)

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

BAB V HASIL DAN ANALISA

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

PERANCANGAN MEJA KURSI ERGONOMIS PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

Bab 3. Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS ASPEK ERGONOMI SORTASI AKHIR PADA PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DI PT. J. A. WATTIE PERKEBUNAN DURJO JEMBER

PERANCANGAN MEJA-KURSI YANG ADJUSTABLE BAGI ANAK SEKOLAH DASAR

PERANCANGAN MEJA ERGONOMIS BAGI PEKERJA PEMBUATAN ROTI

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

LAPORAN TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN ULANG MEJA DAN KURSI KERJA KARYAWAN DI BAGIAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

EVALUASI DAN PERANCANGAN ULANG RUANG KEMUDI DAN PENUMPANG MOBIL KANCIL BERDASARKAN PRINSIP ERGONOMI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ

ANALISIS DIMENSI MEJA DAN KURSI SEKOLAH TERHADAP KENYAMANAN BELAJAR SISWA SDN PABELAN 03 SUKOHARJO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBIKASI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

NASKAH PUBLIKASI. EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT PADA INDUSTRI BATIK GRESS TENAN (Studi Kasus: Proses Grounding)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X)

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Transkripsi:

PERANCANGAN KURSI PENUMPANG KERETA API KELAS EKONOMI (K-3) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi Kasus: PT. XYZ) Ahmad Kholid Alghofari 1*, Mohamad Danny Haryanto 2 1 Pusat Studi Logistik dan Optimisasi Industri (PUSLOGIN), Universitas Muhammadiyah Surakarta 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta * Email: ahmad.kholid@ums.ac.id, dannyharyan9@gmail.com Abstrak Kereta api menjadi moda transportasi yang diminati oleh banyak masyarakat. Meskipun demikian kenyamanan kereta api terutama kelas ekonomi masih menjadi keluhan konsumen terutara desain kursi yang digunakan. Berdasarkan data dari literatur tentang keluhan penumpang terhadap kursi penumpang kereta api kelas ekonomi (K-3) 2016 menyatakan bahwa jarak antara kursi depan dan belakang dirasa terlalu sempit dan kurang nyaman, terlebih kursi K-3 2016 tidak memiliki room leg yang luas, kemiringan tidak dapat diatur dan rangka penopang kursi menghalangi kaki penumpang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan merancang kursi penumpang kereta api K-3 yang ergonomis dengan menggunakan pendekatan ergonomi dan data anthropometry. Sedangkan pengujian desain perbaikan menggunakan simulasi drawing 2D skala 1:100. Dari penelitian yang sudah dilakukan diketahui bahwa kursi penumpang Kereta K-3 awal pada beberapa bagian telah memenuhi aspek ergonomis, seperti: PBK: 450 mm, TBK: 438 mm, PST: 450 mm, LAST: 440 mm, LBK: 460 mm. Sedangkan bagian yang belum memenuhi aspek ergonomis yaitu: TSD: 704 mm, TST: 207 mm, BSSK: 12 0, LSTN: 50 mm. Selain itu didapatkan desain perbaikan kursi kereta api K-3 dengan TBK: 439,9 mm, PST: 447,3 mm, TSD: 836,5 mm, TST : 321 mm, PBK: 450 mm, TLRB: 409,9 mm, BSRK: a=70 0 b=20 0, BSSK: 13 0 JKB: 260 mm, LST: 464,9 mm, LAST: 339,9 mm, LSTN: 62,5 mm, LBK: 510 mm. Kata kunci: Anthropometry, Ergonomi, Kereta Api, Kursi 1. PENDAHULUAN Seiring berkembangnya sarana transportasi kereta api di Indonesia, kualitas pelayanan kepada penumpang menjadi prioritas utama bagi penyedia jasa transportasi kereta api. Kualitas tersebut meliputi keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu, fasilitas, serta biaya. Hal ini bertujuan agar penumpang merasa puas dan tidak beralih ke transportasi yang lain. Menurut data yang disampaikan Direktur Keuangan PT KAI penumpang kereta api meningkat sekitar 27% setiap tahun sejak perbaikan sistem penjualan tiket dan pelayanan kereta yang lebih nyaman (Bumn, 2016). Peningkatan jumlah penumpang ini membuat PT. KAI selaku penyedia jasa transportasi Kereta api di Indonesia berkolaborasi dengan PT. XYZ (Persero) dalam usaha untuk terus meningkatkan pelayanan serta menambah jumlah armada untuk memenuhi permintaan yang ada. Salah satu pelayanan yang perlu diperhatikan yaitu aspek kenyamanan pelanggan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk. (2015) menyatakan bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang pada Kereta api Tawang Jaya menyebabkan penurunan jumlah penumpang dan menyebabkan penumpang beralih menggunakan transportasi lain. Beberapa aspek kenyaman yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu suasana kabin dan tempat duduk. Upaya perbaikan fasilitas kereta api telah dilakukan baik di bagian lokomotif seperti menurut Sinuhaji & Tambunan (2014) bahwa perbaikan bangku meja masinis dapat meningkatkan kenyamanan kerja masisis. Perbaikan fasilitas stasiun kereta api berdasarkan kebutuhan penumpang telah dilakukan dalam upaya memberikan pelayanan yang optimal (Cahyaditha, Ajeng Ayu & Tambunan, 2013). Berdasarkan wawancara terhadap beberapa petugas di PT. XYZ diketahui bahwa beberapa penumpang Kereta api K-3 (Ekonomi) melakukan komplain kepada pihak PT. KAI terkait desain kursi Kereta api K-3 yang sekarang terlalu sempit dan kurang nyaman digunakan bagi penumpang. Kursi tersebut semakin tidak nyaman bagi penumpang yang memiliki kaki panjang atau berbadan tinggi. Hal serupa juga disampaikan oleh Lengkey (2016) bahwa desain kursi K-3 saat ini tidak memiliki room leg yang luas serta tidak menggunakan reclining seat. Berdasarkan hal tersebut 221

PT. Upaya modifikasi kursi penumpang ekonomi pernah dilakukan oleh puspitasari dan Irma (2016) dengan rekomendasi perubahan ukuran dan penambahan fasilitas. PT. XYZ selaku produsen kereta api juga sangat menyayangkan, karena desain kursi K-3 yang sekarang dirasa sudah jauh lebih nyaman dibandingkan desain kursi sebelumnya, dimana pada desain kursi yang sebelumnya empat orang penumpang harus duduk berhadapan beradu lutut serta duduk dengan sandaran kursi yang tegak. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu adanya analisis tentang keergonomisan kursi Kereta K-3 (Ekonomi). Oleh karena itu penelitian ini mengangkat tema mengenai analisa tingkat kergonomisan kursi Kereta api K-3 beserta usulan desain perbaikan kursi yang lebih nyaman digunakan serta lebih ergonomis. Kursi merupakan alat atau sarana yang digunakan manusia sebagai tempat untuk menopang berat tubuh dalam posisi duduk. Hampir setiap hari manusia membutuhkan kursi dalam melakukan aktvitas sehari-hari seperti, belajar, bersosialisasi, maupun bersantai baik dirumah ataupun perjalanan. (Muslich, 2016). Dalam perancangannya kursi harus dirancang dengan memperhatikan dari segi ergonomis dan menyesuaikan ukuran tubuh pengguna agar dapat memberikan rasa nyaman serta dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan saat melakukan perjalan jauh. Oleh karena itu aspek ergonomi dibutuhkan dalam perancangan suatu alat bantu manusia. Ergonomi itu sendiri merupakan sebuah studi yang tersistem dengan menggunakan berbagai informasi - informasi tentang sifat, kemampuan, keterbatasan manusia guna mendesain sebuah sistem kerja yang mendukung kehidupan dan pekerjaan manusia. (Sutalaksana,1979). Ergonomi memiliki prinsip dasar yaitu fitting the task to the man, yang memiliki arti bahwa pekerjaan atau lingkungan pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia/pekerja sehingga tujuan atau target dapat tercapai dan pekerjaan lebih produktif (Grandjean., 1993). Sedangkan menurut Nurmianto (2004) mengatakan bahwa ergonomi merupakan suatu disiplin ilmu mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan manusia (human factor) dalam suatu tempat kerja dengan menggunakan berbagai pendekatan keilmuan seperti anthropometry. Keilmuan anthropometry digunakan sebagai sarana dalam penanganan masalah desain, yang berupa kumpulan data angka yang saling berhubungan dengan atribut manusia, seperti dimensi, bentuk, serta kekuatan. 2. METODOLOGI Penelitian ini lakukan di PT XYZ (Persero) sebuah perusahaan perkeretaapian di Indonesia. Penelitian diawali dengan mendapatkan informentarisir untuk menjadi bahan masukan. Proses selanjutnya adalah tahap pengukuran dan identifikasi kondisi kursi aktual yang ada sekarang. Hasil pengukuran selanjutnya dilakukan dianalisa aspek ergonomisnya. Selanjutnya proses desain kursi yang ergonomis dirancang berdasarkan data antropometri. Penelitian ini mendasarkan pada data antropometri manusia indosenia yang tersedia di (antropometri indonesia, 2016). Ukuran detail untuk desain kursi dibuat berdasarkan data antropometri dan selanjutnya dilakukan kajian nilai tambah dari sisi ergonominya. Berdasarkan data spesifikasi ukuran tersebut selanjutnya dilakukan analisa dengan gambar dua dimensinya. Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada kurun waktu satu bulan September 2016, di PT. XYZ (Persero) Madiun Indonesia. Adapun tahapan penelitian yang dilaksanakan dapat dilihat pada gambar 1. 222

Tahapan Metode Output Mulai Observasi Kondisi Aktual Melakukan Observasi Lapangan Data Kondisi Aktual Perumusan Masalah dan Tujuan Menganalisa Keluhan & Identifikasi Hasil yang Diinginkan Rumusan Masalah dan Tujuan Studi Literatur Menganalisa Desain & Kondisi Kursi Aktual Melalui Literatur Analisis Desain Kursi Penyusunan Konsep Meganalisa Indikator Keberhasilan Analisis Indikator Keberhasilan Pencarian Data Menggunakan Kuesioner NBM dan Kuesioner QFD Data MentahKeinginan Konsumen dan Bagian Tubuh yang Sakit Pengolahan Data Menganalisa Data Keinginan Konsumen dan Bagian Tubuh yang Sakit Analisis Data Keinginan Konsumen dan Bagian Tubuh yang Sakit Perancangan Dimensi Kursi Menetapkan Dimensi Tubuh yang Dibutuhkan Data Anthropometry Pembuatan Desain Membuat Desain Perbaikan Kursi 2D Desain Kursi Perbaikan 2D Pelaporan Mencatat dan Mendokumentasikan Kegiatan & Menerbitkan Artikel Ilmiah Artikel Ilmiah Selesai Gambar 1. Tahapan Penelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Desain Awal Kursi Kereta Ekonomi Pengukuran dimensi aktual kursi dilakukan untuk mendapatkan detail ukuran. Adapun ukuran desain awal kursi yang didapat dari data perusahaan dan pengukuran secara langsung dengan menggunakan satuan mm dapat dilihat pada gambar 2 dan 3 sebagai berikut 223

Gambar 2. Desain Kursi Awal Tampak Samping dan Tampak Depan Gambar 3. Simulasi Kaki Penumpang pada Desain Kursi Awal Berdasarkan gambar 2 dan 3 yaitu desain kursi aktual serta simulasi kaki penumpang terhadap desain kursi awal selanjutnya dilakukan analisis kenyamanannya berdasarkan kriteria ergonomisnya. Simulasi diatas menggunakan pengambaran Aplikasi 2D dengan skala 1:100. Terdapat beberapa kriteria yang belum ergonomis seperti pada tinggi sandaran duduk, tinggi sandaran tangan, besar sudut sandaran kursi, lebar sandaran tubuh, dan lebar sandaran tangan. Hasil analisis atribut ukuran berdasarkan kriteria ergonomis dapat dilihat pada tabel 1. 224

Tabel 1. Kekurangan Kursi Kereta K-3 (Ekonomi) Kode Komponen Ukuran Aktual (mm) Dimensi Tubuh Ukuran Keterangan yang Digunakan TBK Tinggi Bantalan Kursi 438 Ergonomis Tinggi popliteal PST Panjang Sandaran Tangan 450 Ergonomis Panjang lengan bawah TSD Tinggi Sandaran Duduk 704 Belum Tinggi duduk TST Tinggi Sandaran Tangan 207 Belum Tinggi Siku Duduk PBK Panjang Bantalan Kursi 450 Ketentuan Panjang Popliteal BSSK Besar Sudut Sandaran Kursi 12 0 Belum - JKB Jarak dengan Kursi Belakang 260 Ketentuan - LST Lebar Sandaran Tubuh 440 Belum Lebar Sisi Bahu LAST Lebar antar Sandaran Tangan 440 Ergonomis D10 D12 LSTN Lebar Sandaran Tangan 50 Belum Lebar Tangan LBK Lebar Bantalan Kursi 460 Ergonomis Lebar Pinggul Data Anthropometry Desain Perbaikan Adapun data Anthropometry Desain Perbaikan Kursi Penumpang Kereta Ekonomi menggunakan data anthropometry manusia Indonesia persentil 50% digunakan dalam merancang kursi kereta api K-3 (Ekonomi), sedangkan Data anthropometry manusia Amerika digunakan untuk melakukan simulasi pada desain perbaikan kursi kereta api K-3 (Tilley, 2001). Adapun data anthropometry manusia Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Tabel Data Anthropometry Kode Komponen Dimensi Tubuh yang Digunakan Ukuran Persentil (mm) 50% 90% Lainlain TBK Tinggi Bantalan Kursi Tinggi popliteal 439,9 PST Panjang Sandaran Tangan Panjang lengan bawah 447,3 TSD Tinggi Sandaran Duduk Tinggi duduk 836,5 TST Tinggi Sandaran Tangan Tinggi Siku Duduk 321 PBK Panjang Bantalan Kursi Panjang Popliteal 450 TLRB Tinggi Lekukan Rangka - 409 Belakang BSRK Besar Sudut Rangka Kaki - a=70 0 b=20 0 BSSK Besar Sudut Sandaran Kursi 13 0 JKB Jarak dengan Kursi Belakang - 260 LST Lebar Sandaran Tubuh Lebar Sisi Bahu 464,9 LAST Lebar antar Sandaran Tangan D10 D12 339,9 LSTN Lebar Sandaran Tangan Lebar Tangan 125/2 62,5 LBK Lebar Bantalan Kursi Lebar Pinggul >377,4 510 Desain Perbaikan Data ukuran antropometri tabel 2. digunakan untuk membuat desain kursi usulan. Desain usulan perbaikan kursi penumpang kereta ekonomi dapat dilihat pada gambar 4 dan 5. 225

Gambar 4 Desain Kursi Perbaikan Tampak Samping dan Tampak Depan Gambar 5. Simulasi Kaki Penumpang pada Desain Kursi Perbaikan Desain kursi usulan yang telah dirancang dengan aplikasi 2D selanjutnya dilakukan analisa tingkat kenyamanannya berdasarkan kriteria ergonomi. Simulasi kaki penumpang terhadap desain kursi awal menggunakan pengambaran Aplikasi 2D dengan skala 1:100. Adapun perbandingan desain awal dan desain perbaikan kursi penumpang Kereta Api Ekonomi dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut: 226

Kode Komponen Dimensi Tubuh yang Digunakan Ukuran Aktual (mm) Ukuran Perbaikan (mm) Perbaikan Teknis Ukuran Keterangan Ukuran Keterangan Awal Perbaikan TBK Tinggi Bantalan Kursi Tinggi popliteal 438 Ergonomis 439,9 Ergonomis Sandaran tangan tengah rawan los PST Panjang Sandaran Tangan Panjang lengan 450 Ergonomis 447,3 Ergonomis bawah TSD Tinggi Sandaran Duduk Tinggi duduk 704 Belum 836,5 Ergonomis TST Tinggi Sandaran Tangan Tinggi Siku 207 Belum 321 Ergonomis Duduk PBK Panjang Bantalan Kursi Panjang Popliteal 450 Ketentuan 450 Ketentuan TLRB Tinggi Lekukan Rangka - - - 409 Ergonomis Belakang BSRK Besar Sudut Rangka Kaki - - - a=70 0 Ergonomis b=20 0 BSSK Besar Sudut Sandaran Kursi - 12 0 Belum 13 0 Belum JKB Jarak dengan Kursi Belakang - 260 Ketentuan 260 Ketentuan LST Lebar Sandaran Tubuh Lebar Sisi 440 Belum 464,9 Ergonomis Bahu LAST Lebar antar Sandaran D10 D12 440 Ergonomis 339,9 Ergonomis Tangan LSTN Lebar Sandaran Tangan Lebar Tangan 50 Belum 62,5 Ergonomis LBK Lebar Bantalan Kursi Lebar Pinggul 460 Ergonomis 510 Ergonomis Rangka kaki tengah mengganggu kaki penumpang Rangka belakang berbentuk kotak dan dapat melukai kaki penumpang Menggunakan penahan berbahan magnet Rangka kaki samping memberikan ruang kaki penumpang Rangka belakang berbentuk lengkung sehingga tidak melukasi kaki penumpang 4. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Desain kursi penumpang Kereta K-3 awal pada beberapa bagian telah memenuhi aspek ergonomis, seperti: Panjang Bantalan Kursi: 450 mm, Tinggi Bantalan Kursi dari Lantai: 438 mm, Panjang Sandaran Tangan: 450 mm, Lebar antar Sandaran Tangan: 440, Lebar Bantalan Kursi: 460. Sedangkan bagian yang belum memenuhi aspek ergonomis yaitu: Tinggi Sandaran Duduk: 704, Tinggi Sandaran Tangan: 207, Besar Sudut Sandaran Kursi: 12 0, Lebar Sandaran Tangan: 50. 2. Desain kursi usulan telah dibuat dengan berdasarkan data antropometri manusia Indonesia dan dilakukan simulasi dengan menggunakan ukuran tinggi tubuh 2000 mm dan panjang kaki 1018 mm. Simulasi menunjukkan bahwa desain kursi penumpang kereta K-3 perbaikan menunjukkan bahwa kaki penumpang tersebut tidak menyentuh rangka bawah kursi dan kaki penumpang dapat leluasa. Adapun ukuran dimensional desain perbaikan kursi tersebut yaitu: Tinggi Bantalan Kursi: 439,9 mm, Panjang Sandaran Tangan: 447,3 mm, Tinggi Sandaran Duduk: 83,65 cm, Tinggi Sandaran Tangan: 321 mm, Panjang Bantalan: 450 mm, Tinggi Lekukan Rangka Belakang: 409 mm, Besar Sudut Rangka Kaki: a=70 0 b=20 0, Besar Sudut Sandaran Kursi: 13 0, Jarak dengan Kursi Belakang: 260 mm, Lebar Sandaran Tubuh: 464,9 mm, Lebar antar Sandaran Tangan: 339,9 mm, Lebar Sandaran Tangan: 625 mm, Lebar Bantalan: 377,4 mm. DAFTAR PUSTAKA Bumn. (2016). penumpang KA tiap tahun naik 27%. Retrieved from http://www.bumn.go.id/keretaapiberita/2213/penumpang.ka.tiap.tahun.naik.27 Cahyaditha, Ajeng Ayu, N., & Tambunan, M. M. (2013). Perbaikan Fasilitas Penumpang Kereta Api pada Stasiun X dengan Pendekatan Ergonomi Makro. Jurnal Teknik Industri USU, 3(1). Retrieved from http://202.0.107.5/index.php/jti/article/view/4848 Eko Nurmianto. (2004). Ergonomi konsep dasar dan aplikasinya (2nd ed.). Surabaya: Guna Widya. Grandjean., E. (1993). Fitting the Task to The Man (4th ed.). London: Taylor & Francis. Indonesia, A. (2016). Data Antropometri Rekap Data Antropometri Indonesia. Retrieved August 20, 2016, from http://antropometriindonesia.org/index.php/detail/artikel/4/10-/data_antropometri Lavie Lengkey. (2016). Tampilan Baru Kereta Kelas Ekonomi di Indonesia IDrailnews. Retrieved March 9, 2017, from https://idrailnews.wordpress.com/2016/07/01/tampilan-baru-keretakelas-ekonomi-di-indonesia/ Muslich, A. (2016). Makna Sebuah Kursi. Retrieved from http://lib.umpo.ac.id/index.php/baca/konten/179/makna-sebuah-kursi-oleh-drs-ahmadmuslich-msi Puspitasari, I. (2016). Modifikasi Kursi Penumpang Kereta Api Ekonomi yang Ergonomis dengan 227

Metode Ergonomic Function Deployment (Studi Kasus Pada KA Logawa yang Diproduksi di PT. INKA). Retrieved from http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/75956 Sari, D. P., Pujotomo, D., Hartini, S., & Nugroho, F. A. (2015). Analisa Faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan Berkendara pada Penumpang Kereta Api Tawang Jaya Menggunakan Structural Equation Modelling. J@TI UNDIP : Jurnal Teknik Industri, 10(3), 133 140. http://doi.org/10.12777/jati.10.3.133-140 Sinuhaji, I. L., & Tambunan, M. M. (2014). Usulan Perbaikan Bangku Kerja Masinis untuk Meningkatkan Kenyamanan Kerja Masinis di PT. XYZ. Jurnal Teknik Industri USU, 3(5). Retrieved from http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jti/article/view/6139 Sutalaksana, Iftikar., Anggawisastra., T. (1979). Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Departemen Teknik Industri. Tilley, A. R. (2001). The Measure of Man and Woman: Human factors in Design. Wiley. 228