HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November ISSN:

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PRESTASI KERJA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PT.CIPTA MANDIRI PERKASA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

BAB III METODE PENELITIAN

Total 202 orang 100 %

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB V HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

Jurnal SPIRITS, Vol.5, No.2, Mei ISSN:

HUBUNGAN MINAT MASUK PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

PRESTASI KERJA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PT.CIPTA MANDIRI PERKASA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STT GMI BANDAR BARU SUMATERA UTARA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

KONTRIBUSI MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/ 2016

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE-GUGUS 6 KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

Oleh : Tri Astuti Arigiyati Prodi Pendidikan Matematika FKIP UST

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SE KECAMATAN TURI SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h.5). Variabel Tergantung : Motivasi Berprestasi Pada Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan menggunakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

HUBUNGAN ROTASI JABATAN DAN MOTIVASI KERJA PADA ANGGOTA KEPOLISIAN FUNGSI TURJAWALI POLRES SLEMAN

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

ABSTRACT ENVIRONMENTAL AUDIT ROLE IN SUPPORTING THE APPLICATION OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY IN. TELECOMMUNICATION INDONESIA, TBK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai gelar sarjana S-1. Pendidikan Matematika

PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XII IIS SMA KEMALA BHAYANGKARI

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

AHMAD MUJAHID K

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR Nova Devisanti Titik Muti ah Nova_dikson@yahoo.com tmutiah2000@yahoo.com Fakultas Psikologi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Abstract The purpose of this study is to determine the relationship between the interest and motivation of choosing senior high schools. Subjects in this study were students in 1 Krayan East Kalimantan, with the purposive sampling technique. The method of analysis used in this study is Product Moment. Motivation variable data analysis choosing a school with a variable interest in showing the value of r =0.475 with a significance level of p =0.000. There is a significant positive relationship between interest and motivation in students choosing school SMP Negeri 1 Krayan. The determinant coefficient of 0.225, meaning interest variable contribute effectively in motivating choose schools as 22.5 %, while the remaining 77.5 % is influenced by other factors such as the intrinsic factor consisting of passion and desire to succeed, hopes and ideals of extrinsic factors that consists of awards in learning, conducive learning environment and engaging learning activities. Keywords: Interests, Motivation Choosing Schools. INTISARI Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara minat dan motivasi memilih sekolah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Krayan Kalimantan Timur, dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukan nilai r = 0,475 dengan taraf signifikan p = 0,000 (p<0,05). Bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara minat dengan motivasi memilih sekolah pada siswa SMP Negeri 1 Krayan. Nilai koefisien determinan sebesar 0,225, artinya variabel minat memberikan sumbangan efektif terhadap motivasi memilih sekolah sebesar 22,5%, sedangkan sisanya sebesar 77,5 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya seperti faktor intrinsik yang terdiri dari hasrat dan keinginan untuk berhasil, harapan akan cita-cita dan faktor ekstrinsik yang terdiri dari penghargaan dalam belajar, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Kata kunci: Minat, Motivasi Memilih Sekolah KRAYAN Kalimantan Timur (Nova Devisanti dan Titik Muti ah) 47

Pendahuluan Fungsi pendidikan menurut Hamalik (2009) adalah mempersiapkan peserta didik, bahwa peserta didik yang pada hakikatnya belum siap dan perlu untuk dipersiapkan dan sedang menyiapkan dirinya sendiri. Hal ini merujuk pada proses yang berlangsung sebelum peserta didik siap untuk melangkah pada kehidupan yang nyata. Untuk itu dalam proses pemilihan pendidikan ini individu harus mampu dengan selektif memilih pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan bidangnya, agar apa yang diharapkan individu sesuai dengan harapannya. Motivasi penting dalam memilih sekolah, agar apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Tujuan akan tercapai jika individu yakin dengan pilihan yang dipilihnya. Namun sebagian besar dari siswa masih kebingungan dan belum yakin dalam menentukan sekolah yang akan dipilih setelah lulus SMP. Padahal siswa dituntut untuk bisa memilih sekolah sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Banyak siswa yang memilih pendidikan tanpa mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya. Siswa cenderung mengikuti pilihan orang tua, teman, dengan dasar popularitas pekerjaan atau identifikasi dengan orang tua.tidak adanya dorongan dalam diri, semangat, serta rendahnya motivasi dalam memilih sekolah masih menjadi penghalang siswa dalam memilih sekolah, hal ini membuktikan bahwa pada umumnya siswa masih ragu dalam memilih sekolah. Kesalahan pemilihan pendidikan dapat mengakibatkan kerugian waktu, finansial, tenaga dan kegagalan dalam belajar juga dapat terjadi dikarenakan individu tidak ada motivasi untuk belajar. Menurut Uno (2011) motivasi memilih sekolah adalah keinginan untuk memilih sekolah yang disebabkan oleh pihak luar seseorang ataupun diri seseorang tersebut dengan sebuah alasan atau dorongan untuk bertindak sehingga siswa memilih sekolah yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki. Pentingnya motivasi adalah karena motivasi yang menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Kunaryo dan Saibu (dalam Husaini, 1999) menyatakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi adalah minat (interest), yang menjelaskan minat memiliki pengaruh yang besar dalam mencapai prestasi. Minat adalah sebagai sumber motivasi yang mendorong untuk melakukan apa yang individu inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1978). Dari uraian permasalahan diatas, dapat ditarik pertanyaan penelitian Apakah terdapat hubungan antara minat dengan motivasi memilih sekolah. Oleh sebab itu peneliti ingin memfokuskan penelitian ini pada Jurnal SPIRITS Vol. 4, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2087-7641 48

Hubungan antara Minat dengan Motivasi Memilih Sekolah PadaSiswa SMP Negeri I Krayan Kalimantan Timur. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2011) motivasi yang tinggi untuk masuk Sekolah Menengah kejuruan didukung dengan adanya minat dan hasrat untuk belajar dan berprestasi di Sekolah yang diinginkan. Motivasi yang tinggi ada karena adanya minat, sehingga ketika individu memilih sekolah yang tepat individu siap untuk mengikuti setiap aktivitas belajar. Metode Penelitian Subjek Penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negri 1 Krayan Kalimantan Timur. Subjek penelitian kelas IX SMP, jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 31 orang dan jenis kelamin perempuan berjumlah 39 orang, dengan usia antara 13-16 tahun. Metode Pengumpulan Data, yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode skala dan teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Skala yaitu suatu metode pengumpulan data yang berisikan suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis (Hadi, 2000). Skala merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek. Skala merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu yang cenderung dimunculkan dalam bentuk respon terhadap situasi-situasi tertentu yang sedang dihadapi (Azwar, 2007). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala motivasi memilih sekolah dan skala minat yang diberikan kepada siswa SMP Negri 1 Krayan Kalimantan Timur. Skala motivasi memilih sekolah dan skala minat disusun berdasarkan item favourable dan unfavourable. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Hasil yang diperoleh dari setiap penelitian diharapkan benarbenar objektif maksudnya adalah penelitian tersebut dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari masalah yang diteliti, sehingga alat ukur yang digunakan perlu diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Validitas, menurut Azwar (2009) validitas memunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Alat ukur yang valid memunyai arti bahwa alat ukur tersebut mampu mengungkapkan data dengan tepat dan dapat memberi gambaran yang cermat mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya antara subjek yang satu dengan yang lainnya. Reliabilitas disini adalah alat ukur atau keandalan dalam pengukuran menunjukkan sejauh KRAYAN Kalimantan Timur (Nova Devisanti dan Titik Muti ah) 49

mana alat ukur tersebut dapat memberikan hasil pengukuran yang relatif sama dalam setiap pengukurannya (Azwar, 2009). Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara statistik yaitu teknik korelasi product moment dari Pearson. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, yaitu mencari hubungan antara minat dengan motivasi memilih sekolah pada siswa SMP Negeri 1 Krayan. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program SPSS (Statistical Packages for Social Science) for windows release version 16.0. Hasil Penelitian Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya sebaran data dari masing-masing variabel penelitian. Uji normalitas dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogrov-Smirnov. Kaidah yang digunakan yaitu p>0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan jika p<0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Analisis data untuk variabel motivasi memilih sekolah menghasilkan K-SZ sebesar 0,627 dengan p=0,826 (p>0,05), analisis data untuk variabel minat menghasilkan K-SZ 1,176 dengan p=0,126 (p>0,05). Berdasarkan hasil analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa sebaran data kedua variabel tersebut adalah normal. Uji linearitas merupakan pengujian garis regresi antara variabel bebas minat dan variabel tergantung motivasi memilih sekolah. Uji linearitas berguna untuk melihat apakah sebuah garis lurus dapat ditarik dari sebaran data variabel-variabel penelitian. Hubungan antara kedua variabel penelitian dikatakan linier jika p<0,05, dan hubungan kedua variabel penelitian dikatakan tidak linier jika p>0,05. Analisis data dari variabel motivasi memilih sekolah dan variabel minat menghasilkan nilai F=18,222 dengan p=0,000 (p< 0,05). Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel minat dan variabel motivasi memilih sekolah adalah linier, oleh karena itu variabel-variabel tersebut dapat dikenakan analisis korelasi Pearson Product Moment. Hasil Analisis Hasil analisis korelasi Product Moment dari Karl Pearson antara variabel motivasi memilih sekolah dengan minat (r)=0,475 dengan taraf signifikan p=0,000 (p<0,05). Terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat dengan motivasi memilih sekolah, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa hipotesis yang berbunyi ada hubungan positif antara minat Jurnal SPIRITS Vol. 4, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2087-7641 50

dengan motivasi memilih sekolah diterima. Peneliti juga menghitung koefisien determinasi (r2) dalam hubungan antara variabel-variabel diatas. Nilai koefision determinasi menunjukan sembangan efektif variabel bebas terhadap variabel tergantung. Perhitungan koefisien determinasi antara minat dengan motivasi memilih sekolah menghasilkan nilai (r2) sebesar 0,225 x 100% =22,5%. Hal ini menunjukan bahwa sumbangan efektif minat terhadap motivasi memilih sekolah adalah sebesar 22,5%. Pembahasan Hasil analisis korelasi Product Moment antara variabel minat dengan motivasi memulih sekolah yaitu 0,475 dengan p = 0,000 (p<0,005). Terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat dengan motivasi memilih sekolah siswa dan siswi SMP Negeri 1 Krayan Kalimantan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis yang berbunyi Ada hubungan positif antara minat dengan motivasi memilih sekolah pada siswa SMP dapat diterima. Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara minat dengan motivasi memilih sekolah siswa SMP Negeri 1 Krayan. Semakin tinggi minat siswa tersebut maka semakin tinggi motivasi memilih sekolah siswa tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa tingkat minat mempengaruhi peningkatan motivasi memilih sekolah adalah sebesar 22,5% sedangkan sisanya sebesar 77,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Menurut Uno (2011) faktorfaktor tersebut adalah: faktor intrinsik yang terdiri dari hasrat dan keinginan untuk berhasil, harapan akan cita-cita dan faktor ekstrinsik yang terdiri dari penghargaan dalam belajar, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengukuran, analisis data dan pembahasan variabel penelitian, maka ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara minat dengan motivasi memilih sekolah pada siswa SMP Negeri 1 Krayan Kalimantan Timur. Hasil yang didapat melalui proses komputasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif signifikan antara minat dengan motivasi memilih sekolah, sehingga hipotesis diterima. Artinya semakin tinggi tingkat minat maka semakin tinggi tingkat motivasi memilih sekolah pada siswa SMP Negeri 1 Krayan Kalimantan Timur, sebaliknya semakin rendah tingkat minat maka semakin rendah motivasi memilih sekolah pada siswa SMP Negeri 1 Krayan Kalimantan Timur. Sumbangan minat terhadap motivasi KRAYAN Kalimantan Timur (Nova Devisanti dan Titik Muti ah) 51

memilih sekolah menunjukkan bahwa tingkat konsistensi variabel minat dapat diprediksi oleh variable motivasi memilih sekolah. Sedangkan sisanya merupakan faktor lain yaitu faktor intrinsik yang terdiri dari hasrat dan keinginan untuk berhasil, harapan akan cita-cita dan faktor ekstrinsik yang terdiri dari penghargaan dalam belajar, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Saran Saran bagi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi memilih sekolah dan minat dari hasil analisis rata-rata siswa berada pada kategori tinggi. Hal ini tentunya sangat mendukung kegiatan belajar yang diikuti siswa. Oleh karena itu, hendaknya para siswa dapat: Mempertahankan kondisi motivasi dan minat belajar mereka agar tetap tinggi, memberikan perhatian yang besar dan mencari informasi mengenai sekolah yang akan dipilih Saran bagi pihak sekolah. Pihak sekolah hendaknya dapat mendukung, memotivasi dan mengembangkan wawasan, pengetahuan tentang minat dan motivasi memilih pendidikan pada siswa. Selain itu, sekolah juga bisa memberikan informasi yang bermanfaat dalam peningkatan minat dalam memotivasi diri dalam memilih jenjang pendidikan pada siswa. Saran bagi peneliti selanjutnya. Hasil dari penelitian ini hanya mencakup ruang lingkup yang terbatas. Peneliti selanjutnya dapat mencoba mengaitkan faktor-faktor motivasi memilih sekolah yang lain selain faktor-faktor minat misalnya faktor intrinsik yang terdiri dari: hasrat dan keinginan untuk berhasil, minat dan dorongan kebutuhan belajar, dan harapan akan cita-cita dan faktor ekstrinsik yang terdiri dari: dukungan orang tua, adanya penghargaan dalam belajar, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Sehingga dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi penanggulangan masalah ini. DAFTAR PUSTAKA Azwar. 2007. Pengukuran Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.. 2009. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hadi, Prof. Drs. Sutrisno, MA. 2000. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: ANDI Hamalik, O. 2003. Psikologi belajar dan mengajar. Cetakan II. Bandung: Sinar Baru Algesindo. H.B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Husaini. 1999. Hubungan Motivasi Belajar, NEM SD/MI dan Nilai STTB SD/MI Mata Jurnal SPIRITS Vol. 4, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2087-7641 52

Pelajaran Matematika dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SLTP Negri dan Siswa MTs Negri Kelas II Catur Wulan 1 Tahun Ajaran 1998/1999 Kodya Banda Aceh. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.. 1995 Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang. Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga. KRAYAN Kalimantan Timur (Nova Devisanti dan Titik Muti ah) 53