1. Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Se Kalimantan Utara Tahun 2017 tanggal 08 Mei 2017 di Kota Tarakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIII MONITORING DAN EVALUASI

BAB IV KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB IV KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PENGUATAN PERAN TKPK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM TUGAS PENGENDALIAN PROGRAM. Rapat Koordiansi TKPK Provinsi Jawa Timur

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ARAHAN DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PADA ACARA

KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KIAT GURU KINERJA DAN AKUNTABILITAS GURU

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KEPUTUSAN BUPATI LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN. LP2KD Pemprov. Kaltara, 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 8

KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK

BAB VI KAJI ULANG KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN SPKD

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 323 TAHUN 2016

BAB I P E N D A H U L U A N

I. PENDAHULUAN. Agenda penanggulangan kemiskinan telah disepakati oleh Perserikatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN YANG TERTUANG DALAM RPJMD Pemalang, 4 Oktober 2017

BAB III PROFIL KEMISKINAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal

PERAN DAERAH DALAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI WILAYAH PRIORITAS

Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan urusan wajib yang harus dipenuhi oleh pemerintah

SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/172/KEP/ /2014

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS KEWILAYAHAN DI KABUPATEN DEMAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 2 Tahun : 2015

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tabel 3.2 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Perkiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Tulungagung

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENGUATAN PERAN TKPK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Acuan Kebijakan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENEG PP. Layak Anak. Kabupaten. Kota. Kebijakan. Pelaksanaan.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan. nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah

BUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG

URGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs. Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2005 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB VI KAJI ULANG KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

REVIEW RENCANA STRATEGIS BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

PERCEPATAN PENYUSUNAN RUPMK DAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS Oleh : Fuadi, SE

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2005 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 80 /KUM/2013

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 75 /KPTS/013/2017 TENTANG

BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA BLITAR WALIKOTA BLITAR,

Knowledge Management Forum April

BAB I PENDAHULUAN. strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD , RPJMD ,

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

PENDAHULUAN. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Otonomi Daerah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

Tabel 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun Berjalan (Tahun 2016) Kabupaten Lahat

Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG

MATRIK REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)- PELAKSANAAN (2018) 2. Kegiatan : Penunjang Operasional (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORTEK PUG DI BATAM DARI TANGGAL 10 APRIL 14 APRIL 2017

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Transkripsi:

1. Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Se Kalimantan Utara Tahun 2017 tanggal 08 Mei 2017 di Kota Tarakan a. Latar Belakang Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Dalam Perpres tersebut diamanatkan untuk dibentuk Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang merupakan lembaga lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan di tingkat pusat untuk melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan. Sedangkan di tingkat daerah, dibentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota. TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota, atau sering disebut dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) bertugas melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di daerahnya masingmasing, serta mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan pemantauan program penanggulangan kemiskinan.peran dan fungsi TKPKD ini cukup signifikan dalam mendorong upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di daerah. Peran TKPKD memiliki tantangan yang cukup berat dimana TKPKD harus mampu menemukenali kondisi dan akar permasalahan serta melakukan analisis relevansi dan penentuan prioritas program-program penanggulangan kemiskinan di daerah. TKPKD juga harus mampu melakukan harmonisasi dan koordinasi antar TKPKD maupun antara TKPKD di daerah dengan TNP2K di tingkat pusat, serta mampu melakukan fungsi koordinasi serta pengendalian pelaksanaan kebijakan dan pemantauan program-program penanggulangan kemiskinan di daerah. Melihat posisi strategis dan tantangan yang dihadapi oleh TKPKD Se Kalimantan Utara, maka TKPKD Provinsi Kalimantan Utara akan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan bagi TKPKD Se-Kalimantan Utara tahun 2017 dalam upaya mengevaluasi dan menargetkan/memprediksi indikator kemiskinan sehingga mempermudah dan mempercepat tersusunnya Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) yang akan direvisi sesuai perubahan OPD masing-masing dan tersusunnya Dokumen Laporan Pelaksanaan Pengurangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)

periode Maret Tahun 2017 masing-masing daerah oleh Sekretariat TKPKD se- Kalimantan Utara. b. Dasar Hukum Dasar hukum pelaksanaan kegiatan rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan yaitu: 1. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota; 3. Keputusan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 188.44/K.208/2017 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Tahun Anggaran 2017; c. Hasil Rapat Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Se-Kalimantan Utara yang dilaksanakan pada tanggal 08 Mei 2017 sebagai berikut: 1. TKPKD Kota Tarakan mengharapkan masyarkat Berpenghasilan rendah (MBR) khususnya penduduk miskin di Kota tarakan dapat dibantu sarana dan prasarana untuk mencari nafkah (bantuan ekonomi untuk usaha); 2. Untuk penerapan pelaksanaan MPM di Kota Tarakan diharapkan adanya bantuan keuangan atau sejenisnya agara pihak pelaksana proyek MPM 2017 di Kota Tarakan sukses dan lancar yang diharapkan program perlindungan sosial yang dijalankan pemerintah bisa dirasakan oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Tarakan; 3. TKPKD Kabupaten Malinau mengharapkan adanya dukungan dana dari Pemprov. Kalimantan Utara terkait pelaksanaan MPM di kab. Malinau dari 15 Kecamatan, baru 10 kecamatan yang dapat diupdate by name by address, sedangkan 5 Kecamatan di perbatasan negara belum bisa dilaksanakan akibat minimnya anggaran; 4. TKPKD Kab. Malinau juga mengharapkan Pemprov. Kalimantan Utara bisa segera mengatasi konektivitas di Kab. Malinau, karena kemiskinan di Malinau disebabkan faktor tersebut; 5. TKPKD Kab. Bulungan, Kab. Nunukan dan Kab. Tana Tidung mengharapkan ketiga daerah tersebut paling lambat di awal tahun 2018 sudah diikutsertakan

dalam program MPM secara nasional, akan tetapi mereka juga mengharapkan dibantu melalui bantuan keuangan karena minim anggaran; 6. Program MPM salah satu strategi untuk mendapatakan program perlindungan sosial untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kalimantan Utara, oleh sebab itu keikutsertaan dalam program ini akan menjamin MBR mendapat hak-haknya oleh negara. 7. Pejabat terkait khususnya pejabat teknis TKPKD untuk Kab/Kota pada umumnya dimutasi, oleh sebab itu skill dan pengetahuannya terkait dokumen SPKD dan LP2KD masih minim. d. Dokumentasi

Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Bapak H.Udin Hianggio membuka langsung kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan se Kalimantan Utara Tahun 2017 didampingi oleh Kepala Bappeda dan Litbang, Bapak Ir. Fredrick Ellia Gugkang,MA dan Wakil Bupati Malinau, Bapak Topan Amrullah, S.Pd

2. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi, Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis Penyusunan RAD Pangan dan Gizi tanggal 09-10 Mei 2017 di Kota Tarakan a. Latar Belakang Pembangunan pangan dan gizi adalah sebuah investasi strategis yang akan memberikan dampak dalam jangka panjang bagi peningkatan kualitas dan produktifitas sumberdaya manusia. Pengaruh pangan dan gizi begitu signifikan sehingga pemerintah menetapkan program percepatan pangan dan gizi utamanya pada 1000 hari pertama kehidupan (Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013). Pembangunan pangan dan gizi secara nasional telah dimulai sejak tahun 2011 dengan program-program yang tersusun sebagia upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Minelnum (MDGs) dan telah berakhir ditahun 2015. Sejak 25 September, masyarakat dunia secara resmi berkomitmen untuk melaksanakan agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan. Agenda tersebut merupakan sebuah rencana aksi transformatif yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 target dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Suistanable Development Goals (SDGs) untuk mengatasi tantangan-tantangan global dalam 15 tahun mendatang. Agenda TPB/SDGs 2030 adalah peta jalan bagi penduduk dunia sebagai lanjutan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) untuk memastikan kemajuan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan di seluruh dunia dilanjutkan dengan Tujuan Pembanguna Berkelanjutan (TPB) atau Suistanable Development Goals (SDGs) ditahun 2015-2030. Berkaitan dengan rencana aksi nasional pangan dan gizi 2018-2019, pendekatan multisektor menjadi pilihan pendekatan yang akan diterapkan. Meskipun aspek ini sangat membutuhkan dukungan dari multi sektor yang saling bersinegri dalam program dan pelaksanaannya. Demikian pula, aspek pemerataan aspek pangan dan penggunaan pangan yang aman, bergizi dan beragam melalui program yang saling terintegrasi (multisektor) merupakan perhatian utama agenda internasional dalam Suistanable Development Goals (SDGs) dengan prinsipnya No One leave Behind. Untuk pembangunan pangan dan gizi pada seluruh aspek tersebut memerlukan dukungan multisektor di Provinsi Kalimantan Utara diantaranya Bappeda & Litbang, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Perindagkop

dan UMKM, Dinas Pemberdayaan Perempuan PA dan KB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Badan Pengembangan SDM, Dinas PUTR Permukiman dan Perumahan Rakyat, Biro Pembangunan, Biro Perekonomian dan Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah, Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Utara, BKKBN Kalimantan Utara, Balai Besar POM dan BPS Provinsi Kalimantan Timur termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Utara. Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) di Provinsi Kalimantan Utara periode 2016-2021 merupakan wujud komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Utara dalam pembangunan pangan dan gizi. Sebagaimana diketahui, bahwa Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi yang sebelumnya berhasil menyusun RAD-PG tahun 2011-2015 yang merupakan bagian dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebagai provinsi induk pemekaran. Dari 34 provinsi di Indonesia hanya dua provinsi yang belum menyusun dokumen RAD-PG yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Kalimantan Utara. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah membentuk Tim Koordinasi PG yang dibreakdown dengan menetapkan tim teknis untuk menyusun dokumen dimaksud. Periodisasi dokumen ini mengikuti periode kepemimpinan kepala daerah. Melalui sekretariat PG di Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan Bappeda dan Litbang, maka akan dilaksanakan sosialisasi, rapat koordinasi dan Bimtek penyusunan dokumen RAD-PG Se-Kalimantan Utara Tahun 2017. Diharapkan dokumen ini bisa dijadikan acuan/pedoman pelaksanaan pangan dan gizi yang teranggarkan melalui APBD masing-masing Kab/Kota Se-Kalimantan Utara. b. Dasar Hukum Dasar hukum pelaksanaan kegaitan Sosialisasi, Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis Penyusunan RAD-PG yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; 2. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatam Perbaikan Gizi; 3. Keputusan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 188.44/K./2017 tentang Tim Koordinasi Pangan dan Gizi Tahun Anggaran 2017.

c. Hasil Rapat Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Sosialisasi, rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis RAD Pangan dan Gizi 2017-2021 Se-Kalimantan Utara yang dilaksanakan pada tanggal 09-10 Mei 2017 sebagai berikut: 1. Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Utara belum menganggarkan penyusunan dokumen RAD Pangan dan Gizinya akibat keterbatsan anggaran; 2. Kabupten/Kota se Kalimantan Utara siap membuat RAD Pangan dan Gizinya dengan catatan dibantu dan dibina oleh Pemprov. Kalimantan Utara terutama bantuan anggaran; 3. Dalam penyusunan dokumen Rad Pangan dan Gizi Pemprov. Kalimantan Utara 2017-2021 masih terdapat kekurangan data penunjang dan program/kegiatan yang disusun belum disinkronkan dengan Revisi RPJMD 2016-2021; 4. Diharapkan Sekretariat RAD Pangan dan Gizi kembali mengundang peserta Rakor dan Bimtek untuk membahsa kembali penyempurnaan draf RAD Pangan dan Gizi Provinsi Kalimantan Utara; 5. Sekretariat RAN Pangan dan Gizi mengapresiasi kepedulian Provinsi/Kabupaten/kota yang melaksanakan kegiatan sosialisasi, rakor dan bimtek ini dan siap memfasilitasi agar kegiatan sinergi dengan nasional. d. Dokumentasi