BAB I PENDAHULUAN. Dua dekade belakangan ini, dunia perdagangan di Indonesia sedang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kenaikan jumlah penumpang secara signifikan setiap tahunnya. Tercatat hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelian suatu produk baik itu pakaian, barang elektronik dan

DAFTAR PUSTAKA. Andam, Z. R. (2003). E-commerce and e-business. Manila, Philippines: e- ASEAN Task Force.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akselerasi memberikan kesempatan bagi para siswa dalam percepatan belajar dari

BAB I PENDAHULUAN. dan pembelian produk melalui media elektronik. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyartakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

BAB I PENDAHULUAN. penjuru dunia. Berdasarkan data yang didapatkan dari Internet Live Stats (2014),

BAB I PENDAHULUAN. Internet adalah jaringan seluruh dunia dari kom puter-komputer dengan data

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perusahaan yang tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semakin banyaknya orang yang ingin menjaga kondisi tubuhnya

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan medis (McGuire, Hasskarl, Bode, Klingmann, & Zahn, 2007).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melalui internet. Melalui situs e-commerce seorang pengusaha bisa menjangkau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu. Siapapun bisa terkena stres baik anak-anak, remaja, maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang melesat seperti roket, membentuk suatu era

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini sudah tidak asing lagi bagi seluruh lapisan masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan (Cusway, 2002). terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun Berikut data statistiknya: Statistik Pengguna dan Populasi Internet di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Awalia Zulfi Rosadi, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan, sehingga menjadi orang yang terdidik. dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Di negara kita ini pendidikan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

2015 EFEKTIVITAS PROBLEM FOCUSED COPING DALAM MEREDUKSI STRES AKADEMIK

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kesetiaan pelanggan merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. secara elektronik (e-commerce) yang sangat populer dikalangan penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. penderita umumnya berusia belasan tahun (Hutagalung dalam Kompas, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia adalah rendahnya kinerja karyawan. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

Diajukan Oleh : Rizty Desta Mahestri

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak penelitian yang menggunakan istilah engagement sebagai variabel

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tantangan perkembangan teknologi (Susanti 2013). Terbukti dalam 2 tahun terakhir,

Sebagaimana yang diutarakan oleh Sarafino dan Smith (2012, h.29) bahwa stres memiliki dua komponen, yaitu fisik, yang berhubungan langsung dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperhatikan manusia sebagai human center dari berbagai aspek. Kemajuan

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian, (C) Subjek penelitian, (D) Teknik Pengambilan Data (E)

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kuantitatif artinya semua informasi atau data yang

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

Kata kunci: e-commerce, sistem informasi akuntansi, berwirausaha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan yang semakin tajam sebagai dampak globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian target yang akan dicapai secara professional (Ismirani, 2011). pada perasaan tertekan atau stres (Badiah, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB 1 PENDAHULUAN. ( 2014)

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh Dunia. Internet sebagai media komunikasi kini sudah biasa. memasarkan dan bertransaksi atas barang dagangannya.

BAB I PENDAHULUAN. lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. cerminan dari peradaban manusia dan merupakan sesuatu yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mewajibkan muridnya untuk mengenal internet dan juga banyak situs jejaring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Panti Asuhan adalah suatu lembaga usaha sosial yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi di kedua domain (pekerjaan personal).

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi merupakan istilah yang umum digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Schmidt & Hayes, 2002). Kondisi ini menyebabkan sebagian besar waktu

PERBEDAAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA DITINJAU DARI TAHAP-TAHAP PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja suatu perusahaan tidak dapat berhasil, dikarenakan setiap karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan yang diinginkan. Karyawan sebagai sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu

I. PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak

BAB I PENDAHULUAN. internet untuk menunjang pekerjaan mereka (Widyadinata, 2014).

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan organisasi haruslah sejalan dengan dinamika perubahan baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Kreasi Edulab Indonesia (Edulab/ Education Laboratory

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Dua dekade belakangan ini, dunia perdagangan di Indonesia sedang dibanjiri kehadiran perusahaan dagang elektronik atau yang sering disebut dengan perusahaan e-commerce.munculnya perusahaan dagang elektronik ini di dorong dengan peningkatan permintaan masyarakat akan kebutuhan sehari-hari (Indrajit, 2002). Spesifiknya di Kota Medan, salah satu surat kabar harian www.jurnalasia.com pada tanggal 23 September 2016 menyatakan, Gross Domestic Product (GDP) masyarakat Kota Medan mencapai 135 triliun rupiah dengan pertumbuhan ekonomi 7.3% pertahun. Diberitahukan juga bahwa Medan merupakan salah satu kota dengan tingkat penggunaan internet yang cukup tinggi, yaitu mencapai 400.00 jiwa dari total 2.000.000 jiwa. Jurnal harian yang sama memberitahukan bahwa fenomena ini menarik minat para pelaku bisnis e- commerce untuk memperluas dan membangun bisnisnya di Kota Medan. Hal tersebut di dukung oleh kebutuhan masyarakat akan kemudahan transaksi, akomodasi, dan akses 24 jam yang menjadikan perusahaan e-commerce banyak diminati (Gangeshwer, 2013). Dikutip dari harian inet.detik.com pada tanggal 1 Juli 2015, perusahaan e-commerce menyediakan pelayanan jasa, barangdan informasi berbasis teknologi komunikasi, sepertie-bay, PayPal, Tokobagus.com, GoJek, Zomato, Lazada dan sebagainya. Kemajuan teknologi internet dapat meningkatkan upaya perdagangan barang dan jasa terutama dalam 1

bentuk e-commerce(terzi, 2011). Kemudahan dalam mengakses informasi, barang dan jasa pada perusahaan e-commerce memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengembangkan organisasi di bidang teknologi komunikasi (Gangeshwer, 2013). Namun demikian, keberadaan e-commercemengundang pro dan kontra dari kalangan masyarakat dan pemerintah, hal ini dikutip dari harian inet.detik.com pada tanggal 1 Juli 2015. Dilansir dari situs resmi www.kominfo.go.idpada tanggal 29 September 2015, menyatakan bahwa Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia belum dapat mengupayakan dana bagi para pelaku bisnis e-commerce. Surat kabar harian elektronik lain, yaituwww.cnnindonesia.compada tanggal 19 Februari 2016 juga menyatakan bahwa perusahaan e-commerce memiliki tiga tantangan terbesar, yaitu pengiriman, pembayaran dan akses internet. Perusahaan e-commerce yang bergerak di layanan produk barang perlu mengakses lokasi pengiriman dan prosedur pembayaran dengan benar, terutama bagi daerah-daerah dengan akses transportasi yang kurang memadai. Asosiasi E-commerce Indonesia mencatat hanya 20% dari populasi masyarakat di Indonesia yang memiliki rekening bank. Sementara kebanyakan dari e-commerce mengandalkan transaksi melalui rekening bank sebagai prosedur pembayaran (Molla, 2001). Berkaitan dengan hal tersebut, Dina (2013) menemukan bahwa resiko bisnis pada perusahaan e-commerce dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk, seperti penetrasi sistem oleh orang-orang yang tidak memiliki hak akses, plannting atau memasukan sesuatu yang belum dianggap legal ke dalam sistem, communications tampering yaitu hal-hal yang 2

membahayakan kerahasiaan informasi. Dina menyatakan, resiko-resiko tersebut memungkinkan perusahaan mengalami kerugian yang berhubungan dengan kehilangan, pencurian atau pengrusakan. Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan penambahan kualitas dan kuantitas tenaga kerja. Susanti (2010) menyatakan tenaga kerja pada karyawan e-commerce pada umumnya merupakan karyawan yang bekerja di bidang Informasi dan Teknologi (IT). Identifikasi pekerjaan karyawan IT yang bekerja pada perusahaan e- commerceumumnya berkaitan dengan pengiriman dan askesnya, konten online, dan pemasaran kemasan dalam komputer (De Vera, 2004). Dalam pekerjaannya sendiri, Susanti (2010) mengemukakan bahwa karyawan IT harus menghadapi pekerjaan dengan waktu yang terbatas. Tuntutan pekerjaan yang tinggi untuk mengikuti perkembangan teknologi dengan waktu yang sedikit, membuat karyawan mengalami kelelahan dalam bekerja. Selanjutnya, Lo (2013; Uriesi, 2016) menemukan bahwa tingkat presentase turnover karyawan IT selama satu decade terakhir tidak pernah berada di bawah 15%. Ghapanchi dan Aurum (2011; Carolissen dan Smith, 2014) menyatakan bahwa turnover juga disebabkan karena adanya kemudahan karyawan untuk berpindah kerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain, sehingga pekerjaan yang ditinggalkan mudah untuk digantikan karena banyaknya peningkatan jumlah karyawan IT. Susanti (2010) kembali menemukan bahwa pekerjaan-pekerjaan karyawan IT dilakukan secara terpisah oleh atasannya, hal ini membuat karyawan memiliki kemungkinan kecil untuk melakukan pengambilan keputusan. Sehingga karyawan memerlukan keluasan dalam membatasi sumber stress, yaitu dengan mengatur 3

teknik dan waktu penyelesaian tugasnnya sendiri. Hal ini sejalan dengan pernyataan Thatcher (2006) bahwa staf IT yang memiliki otonomi kerja yang tinggi, juga memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Berkaitan dengan kepuasan kerja, Igbaria et al. (1994; Uriesi, 2016) menyatakan bahwa perolehan insentif secara keseluruhan, seperti asuransi dan tunjangan hari tua dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan keinginan karyawan untuk tetap tinggal. Penelitian lain menyatakan bahwa karakteristik kerja seperti makna pekerjaan, kohesivitas kelompok dan peran stres dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan komitmen organisasi karyawan Informasi Teknologi (Klaus, 2014). Berkaitan dengan stres, Pollock (1989; Bissonnette, 1998) menyatakan bahwa stres dipengaruhi oleh pengelolaan ego dalam struktur kepribadian sebagai sumber yang tepat dalam menangani, mengapresiasi, menginterpretasi dan merespon stres. Margiati (1999) menambahkan bahwa keadaan stres dapat disebabkan oleh faktor lingkungan kerja dan faktor personal. Dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa faktor lingkungan kerja dapat berupa kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan dan faktor personal, berupa tipe kepribadian. Kurangnya ketahanan terhadap kondisi stres dapat menyebabkan penurunan performa kerja (Nurhendar, 2007) dan motivasi kerja (Noviansyah, 2011). Keadaan stres sendiri berdampak pada kesehatan, sehingga mengganggu kinerja karyawan di tempat kerja (Jiménez, 2014). Keadaan stres di tempat kerja dapat diminimalisir melalui kemampuan internal karyawan seperti kemampuan dalam menginterpretasi situasi yang dapat mengurangi tingkat distres psikologis (Vinothkumar, 2009). Hal inilah yang disebut sebagai hardiness yaitu sebuah 4

konsep yang menggambarkan keadaan ketahanan psikologis karyawan terhadap stres di tempat kerja serta strategi menghadapinya(maddi, 2013). Sejalan dengan itu, Ciarrochi (2000) menyatakan bahwahardinessmerupakan kemampuan internal yang dapat membantu seseorang tidak rentan menangani stresserta meningkatkan kemampuan beradaptasi karyawan. Hardiness dapat menurunkan resiko stres yang berhubungan dengan penyakit fisik, mental dan kelemahan keberfungsian perilaku melalui strategi coping yang baik (Maddi 1999; Karamipour, 2015). Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara hardiness dengan kesehatan mental, dalam hal ini adalah keadaan stress. Kobasa (1979; Maddi, 2013) menambahkan bahwa hardiness merupakan sumber kekuatan internal yang dapat menurunkan efek negatif stres. Kobasa (1979; Bue, 2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa hardiness dapat dihubungkan pada dua komponen, yaitu hardiness menurunkan penilaian negatif terhadap suatu ancaman dan meningkatkan harapan keberhasilan strategi coping. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa hardiness berkaitan dengan individu yang aktif menggunakan strategi problem focused coping dalam rangka mengatasi keadaan stres. Mekanisme ini bermanfaat untuk mengurangi keadaan distres pada seseorang serta dapat melakukan upaya meningkatkan kesejahteraan psikologis jangka panjang. Secara keseluruhan, hardiness merupakan sebuah subkomponen yang merupakan sumber kekuatan internal dalam diri seseorang yang memiliki dampak signifikan untuk mengatasi stres. 5

Kobasa dan Madi (1977; Soderstrom, 2000) menjelaskan terdapat tiga aspek hardiness, yaitu komitmen, kontrol dan tantangan. Komitmen merupakan kecenderungan seseorang untuk terlibat secara lebih dalam serta memberikan kontribusi yang maksimal untuk melakukan sesuatu yang baik dan penting bagi perusahaan. Individu yang memiliki komitmen yang kuat percaya pada kebenaran dan nilai-nilai yang dianut dan dijalaninya. Mereka memiliki makna dan tujuan dalam pekerjaannya serta ikatan yang dalam terhadap pekerjaannya. Kontrol merupakan kecenderungan untuk memberikan pengaruh dengan melakukan usaha pada satu kejadian atau pekerjaan. Istilah kontrol juga direfleksikan sebagai tantangan yang merupakan kecenderungan untuk menyadari sesuatu sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Individu dengan skor tantangan yang tinggi pada umumnya menyadari bahwa perubahan merupakan hal yang normatif dibandingkan dengan stabilitas.kobasa (1982; Maddi, 2013) mengemukakan bahwa individu yang memiliki skor yang tinggi padahardiness memiliki sikap yang tinggi dalam aspek komitmen, kontrol dan tantangan. Sedangkan individu yang memiliki skor rendah pada hardiness, cenderung memiliki tingkat komitmen yang rendah, kontrol diri yang rendah dan rentan menghadapi tantangan. Pentingnya variabel hardiness pada karyawan dan berkembangan perusahaan e-commerce di Kota Medan, membuat peneliti tertarik untuk menggambarkannya. De Vera (2006) mengutip dari Databank Consulting pada tahun 1998, menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan e-commerce memiliki pengaruh yang potensial dalam hal ketenagakerjaan di masa yang akan datang. Terzi (2011) juga menyatakan bahwa dinamika perkembangan perusahaan e- 6

commerce dapat meningkatkan jumlah karyawan dalam bidang yang berkaitan, khususnya Informasi dan Teknologi. Pengetahuan perusahaan akan skor hardiness karyawan dapat memberikan gambaran hardinesspada karyawan perusahaan e-commerce di Kota Medan. I. Rumusan Masalah Bagaimana gambaran hardiness pada karyawan perusahaane-commerce di Kota Medan? II. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran hardiness pada karyawan perusahaan e-commerce di Kota Medan. III. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat yaitu: a. Manfaat teoritis Penelitian ini memiliki manfaat teoritis yaitu sebagai bahanrujukan terkait variabel Hardiness dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi. b. Manfaat praktis Penelitian ini memiliki manfaat praktis bagi perusahaan e-commerce,yaitu sebagai informasi gambaran keadaan hardiness karyawan. 7

IV. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bab 1 Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. b. Bab II Landasan Teori Bab ini menguraikan landasan teori variabel penelitian. Memuat landasan teori mengenai Hardiness dan Perusahaan E-commerce. c. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan identifikasi variabel, definisi operasional variabel, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data dan metode analisa data yang digunakan untuk mengolah hasil data penelitian. d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini akan memaparkan hasil penelitian berupa data demografis penyebaran subjek, hasil uji normalitas, pengelompokan atau kategorisasi, perbandingan nilai rata-rata empirik dan nilai rata-rata hipotetik, data tambahan dan pembahasan. e. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini akan menyampaikan kesimpulan mengenai penelitian dan saran, baik bagi penelitian selanjutnya maupun bagi perusahaan e-comerce di Kota Medan. 8