PENGAPLIKASIAN LUMBUNG GEOAPPLIANCE DI BERBAGAI BIDANG

dokumen-dokumen yang mirip
FLEET MANAGEMENT SOFTWARE & GPS TRACKER PELACAK ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau.

BAB I PENDAHULUAN KE-2, KE-5, KE-6, KE-30, KE-23, KE-40, KE-32, KE-38A, PHE-38B, PHE-54,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya lahan yang terdapat pada suatu wilayah, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM KERJA TAHUN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya

PT Cartenz Technology International

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

BAB 1 PENDAHULUAN. memakan waktu paling banyak akhirnya mendapatkan solusi, tetapi seiring

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau oleh daya beli masyarakat (Pasal 3, Undang-undang No. 14 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan

Dynafleet menghadirkan tingkat baru kejelasan dan kontrol ke dalam bisnis Anda

Akses Peta RBI Gratis menggunakan Ina-Geoportal

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia yang semakin

KAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan

PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM TRACKER DAN KAMERA SEBAGAI ALAT BANTU PEMANTAU BUS

Tanggung Jawab Dasar Pengemudi

Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. distribusi sangat tergantung kepada pemilihan moda transportasi yang

Pernyataan Kemampuan Toll

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

PERAN INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK BUMI MELALUI PEMBANGUNAN KILANG MINI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52. Laporan Tugas Akhir. Oleh: Aditya Ari Murdani J0D007004

Monitoring dan Pemetaan UMKM Sektor Informal Kota Malang Berbasis Sistem Informasi Geografis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PAPARAN PUBLIK PT INDONESIA TRANSPORT & INFRASTRUCTURE TBK. JAKARTA, 26 APRIL 2018

PERENCANAAN SERVIS VOLVO WAKTU PENGOPERASIAN MAKSIMAL.

BAB I PENDAHULUAN. maka menuntut daerah Kab. Lombok Barat untuk meningkatkan kemampuan. Pendapatan Asli Daerah menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun

Session_01. - Definisi SIG - Latar Belakang - Keunggulan SIG dibanding sistem perpetaan konvensional - Contoh pemanfaatan SIG

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Berkembangnya teknologi informasi dan komputer

Komputer Dalam Konteks

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi.

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. 1.1 Kesimpulan. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban. dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian dengan judul Dampak Pembangunan Jalan Arteri

Tugas Akhir. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Management and Distribution of Geospatial Information in Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan masyarakat yang menggunakan komputer. Sehingga hal ini

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH

PT. MITRA SARANA UTAMA INDONESIA (MITSUI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Percepatan Kebijakan Satu Peta pada Skala 1:50.000

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh pula pada pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Administrasi (2010), Jakarta mempunyai luas 7.659,02 km 2. penduduk sebesar jiwa. Jakarta juga mempunyai kepadatan penduduk

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil survei, perhitungan dan pembahasan dapat diperoleh

PENGGUNAAN GPS DALAM MENEKAN COST DAN MENAMBAH MARGIN KEUNTUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kota seringkali diidentikkan dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Peluang & Tantangan Pengembangan Ketenagalistrikan di Kalbar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tujuan. Pengenalan SIG

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENGAPLIKASIAN LUMBUNG GEOAPPLIANCE DI BERBAGAI BIDANG EightyEight@Kasablanka Tower A, 12/F #B Jl. Casablanca Raya Kav. 88, Jakarta Selatan 12870 Indonesia www.vivastor.co.id

Data informasi geospasial sangat berguna sebagai sistem pendukung pengambilan kebijakan dalam rangka mengotimalkan pembangunan di bidang ekonomi, sosial budaya, dan ketahanan nasional. Khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam, penyusunan tata ruang, perencanaan lokasi investasi dan bisnis, perekonomian, penentuan garis batas wilayah, pertanahan, kepariwistaan bahkan pada bidang manajemen armada. VivaStor dengan produk Lumbung Geoappliance memberikan layanan dan solusi teknologi geospasial yang applicabe serta memberikan manfaat yang sebesarnya besarnya bagi pelanggan. Dan berikut beberapa manfaat dari pengaplikasian Lumbung Geoappliance : Sistem Manajemen Armada (Fleet Management) Pengembangan teknologi informasi selalu menitikberatkan pemenuhan kebutuhan individu atau organisasi yang berorientasi pada efektifitas dan efisiensi. Dengan teknologi informasi, manusia dapat menjalankan aktivitas dengan mudah, selain itu juga proses penyelesaian tugasnya dilakukan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Salah satu teknologi yang mendukung dalam peningkatan kinerja dan pelayanan Logistik adalah Sistem Manajemen Armada (Fleet Management). Fleet Management merupakan sebuah istilah untuk manajemen berbagai aspek yang berhubungan dengan armada yang bergerak. Dengan adanya Fleet Management, perusahaan dapat meminimalkan risiko yang terkait dengan investasi kendaraan, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta mengoptimalkan biaya untuk transportasi dan pekerja. Sistem Fleet Management akan secara otomatis bekerja dengan cara mengumpulkan dan merekam semua data yang dikeluarkan oleh sensor atau tracker yang dipasang di suatu armada, kemudian mengirimkannya pada control center ketika diinginkan. Data yang direkam dapat berupa posisi armada dari waktu ke waktu, status mesin tiap armada, informasi kemacetan jalan yang membantu pengendara untuk mencari rute tercepat, monitor konsumsi bahan bahar, penjadwalan untuk melakukan maintenance armada, dan lainnya. Pada control center semua data direkam atau dimonitor, dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan tindakan oleh pemangku keputusan. Ketika dintegrasikaan dengan sistem informasi geografis, Lumbung GeoAppliance, data yang dapat ditampilkan dalam Fleet Management dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut: Tracking Armada secara Real Time Posisi, kecepatan, arah, kondisi kemacetan, dan rute armada dapat dipantau secara real time dan ditampilkan pada peta online. Pengguna juga dapat membuka kembali jalur perjalanan armada yang telah dilewati sebelumnya. Selain itu, dapat juga ditampilkan status sensor yang terpasang pada armada seperti status mesin dan suhu. Hal ini tentunya sangat berguna dalam melakukan analisa routing perjalanan.

Manajemen Armada Setiap kendaraan bisa dikelompokkan menjadi armada berdasarkan lokasi, fungsi, atau kriteria lainnya. Administrator dapat menetapkan setiap pengendara untuk memantau beberapa armada yang ditentukan sehingga dia tidak dapat melihat armada lain yang tidak ditugaskan kepadanya. Untuk kebutuhan pemeliharaan armada, Lumbung GeoAppliance dapat merekam catatan pemeliharaan dan secara otomatis menghitung waktu pemeliharaan berikutnya berdasarkan jarak tempuh, serta jam kerja mesin. Selain itu, dengan menggunakan sensor bahan bakar, perangkat dapat memperkirakan konsumsi bahan bakar kendaraan dan dapat mendeteksi serta melaporkan setiap peristiwa pengisian bahan bakar serta perhitungan volumenya. Keselamatan Pengendara Lumbung GeoAppliance secara otomatis merekam dan menganalisa setiap kinerja pengemudi dan perilaku berdasarkan kecepatan kendaraan, akselerasi, dan pengeraman. Informasi ini bisa membantu untuk memantau dan memberikan peringatan kepada setiap pengendara agar berkendara dengan lebih aman. Solusi Lumbung Geoappliance pada system Fleet Management

Manajemen Tata Kota, Perencanaan Wilayah dan Perijinan Pemanfaatan dan penggunaan lahan di suatu daerah tentunya memerlukan pertimbangan pada berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan pemanfaatan lahan yang sesuai dengan karakteristik dari wilayah tsb. Misalnya, wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur hijau. Sistem Informasi Geospasial membantu pembuatan perencanaan masing masing wilayah tersebut. Adapun penerapan dari software ArcGIS adalah penggunaan peta standar (peta LIDAR, foto udara, dan peta tematik lainnya oleh pelanggan untuk perencanaan wilayah, tata ruang, dan perijinan. Dan berikut fungsi aplikasi Lumbung Geoappliance dalam manajemen tata guna lahan: Sebagai sistem terpadu dengan menggunakan peta yang sudah distandarkan (peta dasar & peta tematik). Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan penataan kota, perijinan dan perencanaan wilayah antar dinas dinas terkait. Mengindari klaim antar lembaga (misalnya perusahaan atau perkebunan) atas tumpeng tindihnya batas- batas wilayah terutama terkait hak konsensi penggunaan lahan (land use concession). Pendapatan Daerah Indonesia merupakan negara luas dengan ribuan wilayah kepulauan, oleh karena itu seringkali pemerintah mendapat kesulitan dalam menentukan objek pajak yang tepat. Adapun proses pengambilan kebijakan dalam penetapan objek pajak tsb. dapat dilakukan secara akurat menggunakan analisa dari Sistem Informasi Geografis. Dengan penerapan software ArcGis di bidang pendapatan daerah, pelanggan dapat memvisualisasikan sebaran dan jenis wajib pajak pada tiap kecamatan bahkan hingga level desa/kelurahan serta kepatuhannya dalam membayar pajak. Selain itu dapat juga memvisualisasikan objek pajak dalam pencatatan PBB. Tidak hanya itu saja, pelanggan juga dapat memvisualisasikan data dari tiap sektor pajak seperti pada sektor industri, tempat hiburan, reklame, dll. Adapun fungsi dari Lumbung Geoappliance dalam bidang pendapatan daerah adalah sebagai aplikasi yang dapat menampilkan setiap objek pajak dan kepatuhan setiap wajib pajak dalam membayar pajak di tiap wilayah. Dalam hal ini, VivaStor membantu upaya pemerintah dalam menggalakkan program wajib pajak.

Inventarisasi Sumber Daya Alam Seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk serta perkembangan budaya di Indonesia, maka pembangunan pun harus selalu ditingkatkan. Adapun pembangunan tsb. memerlukan pasokan sumber daya alam yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan informasi yang rinci, cepat dan aktual mengenai sumber daya alam yang dimiliki oleh masing masing wilayah. Dengan menggunakan aplikasi Lumbung Geoappliance, VivaStor menyediakan solusi dalam pengolahan data berbasis spasial untuk analisa yang berhubungan dengan inventarisasi sumber daya alam. Dimana untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam seperti minyak bumi, batu bara, emas, besi, perak, serta barang tambang lainnya. Melalui penerapan software ArcGis di bidang inventarisasi sumber daya alam, pelanggan dapat mengolah berbagai data berbasis spasial sbb: Memvisualisasikan peta jenis sumber daya mineral (batu bara, bahan galian, dll). Memvisualisasikan peta potensi sumber energi baru dan terbarukan (angin, mikro hidro, matahari, dll). Monitoring eksploitasi potensi sumber daya mineral. Sistem informasi perijinan pertambangan dan pelayanan umum. Aplikasi Lumbung Geoappliance dapat mengupdate secara cepat dan efektif terhadap potensi sumber daya mineral sehingga dapat memudahkan dalam melakukan perencanaan maupun pengambilan keputusan. Sehingga bisa dijadikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat misalnya, hasil kinerja dari kegiatan Dinas ESDM dan potensi daerah yang dapat dikembangkan.