HUBUNGAN MOTIVASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI DENGAN PENINGKATAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KPRI BINAWARGA KECAMATAN GONDANG KABUPATEN SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA KPRI GURU SUKODONO SRAGEN)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah koperasi. Hal ini dipertegas dengan Undang-Undang Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Dalam bidang ekonomi pasal 33 ayat 1

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajad Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh IFAH KIRANA RUSMAN A

Analisis Rasio Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada KPRI Guyub Rukun Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan ekonomi nasionalnya. Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan koperasi sebagai soko guru

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH UPAH DAN TINGKAT PROTEKSI KERJA PERUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. ANGKASA POLYPROPINDO SUKOHARJO 2008

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun

Abstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

KONSEP DASAR KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

PENGARUH PELAYANAN KOPERASI DAN JENIS KELAMIN TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI RI (KPRI) MAKARYA KEC.

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kedudukan dan fungsi (peran dan tugas) yang penting yang secara

ANALISIS RASIO FINANSIAL PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEKAR KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI

Disusun. oleh : FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SUMBER MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) SIDO MULYO KECAMATAN SAMBI TAHUN

Perbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL PADA KOPERASI MELALUI PUK (PEREMPUAN USAHA KECIL) DI MASARAN SRAGEN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi dalam perekonomian Indonesia yaitu sektor negara, swasta,

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. TRUBUS PRIMA DI GEMOLONG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. negara mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengatasinya. Wadah ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia, sesuai dengan tujuanya yaitu mensejahterakan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai usaha bersama berdasar alas kekeluargaan. Hal ini tercantum

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN DAN PENGAWASAN BEA&CUKAI SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KPRI RASA TUNGGAL DI KECAMATAN BANJARSARI

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN), Swasta dan Koperasi (Hendrojogi, 2007). diatur oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi Perekonomian disusun

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus KPRI SMP N 7 Skh )

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PERMODALAN TERHADAP SISA HASIL USAHA Studi Kasus pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan koperasi di Negara Indonesia mempunyai arti dan peranan tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal pemberian kredit modal kerja. Koperasi adalah salah satu badan usaha

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPMA (KOPERASI MAHASISWA) DI UMS DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KPP KARANGANOM KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi juga berlandaskan pada prinsip-prinsip koperasi, sekaligus gerakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikenal dengan tiga pilar perekonomian Indonesia.Pada masa sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

ANALISIS RENTABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN AKTIVITAS UNTUK MENILAI KEBERHASILAN USAHA PADA KUD DHEWI SRI DI GATAK SUKOHARJO

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. diantara koperasi yang lainya semakin ketat (Sudarsono, 2008). Kondisi

Koperasi 1

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi dalam memperoleh suatu

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. menelantarkan sebagai kelompok yang lemah. berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ada tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan non Bank yang cukup

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia yang terangkum dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH. (Studi Kasus Kabupaten Klaten Tahun Anggaran )

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan sesuatu yang sangat menarik untuk dikaji secara

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya beragama Islam. Untuk memperdalam ilmu agama maka banyak

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan. Tujuan perekonomian Indonesia adalah mewujudkan. masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu perekonomian Indonesia

PENGARUH MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. negara kita. Latar belakang pendirian koperasi tidak dapat dipisahkan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada saat ini dititikberakan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kepentingan bersama. Hal ini mengandung makna bahwa dinamika

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan tujuan koperasi. Mengingat pentingnya peranan

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI I BATANG

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS

Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan kegiatan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2013

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN PERSEPSI MANAJER KOPERASI TENTANG INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENERAPAN PSAK NO.27 DI KABUPATEN GROBOGAN

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. perannya dengan kenyataan ini maka perlu diadakan perbaikkan dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan hukum adalah sudah tentu pertama-tama, bahwa manusia juga

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam suatu kegiatan bisnis, guna menghasilkan keputusan yang

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERKOPERASIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dosen Fakultas Hukum USI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok

Transkripsi:

1 HUBUNGAN MOTIVASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI DENGAN PENINGKATAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KPRI BINAWARGA KECAMATAN GONDANG KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh MELIA MELDY MEGAWATI A 210 050 152 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan salah satu organisasi di Indonesia dimana dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa perekonomian Indonesia disus un sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan, sehingga koperasi dituntut untuk mampu tampil didepan dalam sistem kemajuan perekonomian Indonesia. Koperasi juga merupakan fungsi demokrasi dan sosial, karena para anggota selalu melakukan kerjasama, kegotongroyongan, berdasarkan persamaan hak, kewajiban dan derajat. Koperasi adalah milik anggota karena itu diatur serta diurus sesuai dengan keinginan dan kepentingan para anggotanya. Kebijakan-kebijakan koperasi harus tunduk kepada keputusankeputusan Rapat Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Koperasi sebagai tempat berkumpulnya orang-orang yang bergerak dalam bidang perekonomian yang terbuka bagi para anggotanya, karena tujuan koperasi adalah menyelenggarakan kepentingan anggotanya. Dengan demikian koperasi bekerja dan akan berkembang dengan adanya movifasi dan partisipasi para anggotanya. Untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi para anggota koperasi harus bersifat terbuka dalam pelaksanaannya. Selain itu pengurus juga harus bersedia secara terbuka 1

3 menyampaikan hasil-hasil yang telah dicapai dalam koperasi kepada seluruh anggota. Sebagai wadah bagi anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, berarti secara tidak langsung koperasi turut memainkan peranan dalam memerangi kesenjangan ekonomi. Bahkan, sebagai soko guru perekonomian nasional, koperasi juga diharapkan dapat memainkan peranan sebagai suatu gerakan untuk menyusun perekonomian Indonesia, yaitu sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan (Revrisond, 2002:5). Koperasi merupakan kepentingan bersama bagi para anggotanya, hal ini tercerminkan berdasarkan karya dan jasa yang diberikan masing-masing anggota. Jadi partisipasi dan motivasi anggota dalam kegiatan koperasi serta hasil yang dicapai sebanding dengan karya dan jasanya Salah satu agar motivasi dan partisipasi anggota tetap meningkat adalah dengan penetapan SHU yang akan diberikan sebanding dengan partisipasi anggota, dimana diharapkan ada hubungan timbal balik yang positif antara koperasi dengan anggota. Besar kecilnya pembagian SHU koperasi diatur lebih lanjut dalam setiap anggaran dasar koperasi Indonesia. Mengenai pembagian SHU koperasi pada anggota harus melihat jasa usaha yang dilakukan oleh masingmasing anggota kepada koperasi. Artinya, dalam pembagian SHU koperasi kepada anggota tidak semata-mata melihat besar kecilnya modal yang

4 dimasukkan (diserahkan anggota kepada koperasi), melainkan harus sebanding atau seimbang dengan transaksi usaha dan partisipasi modal yang diberikan anggota kepada koperasi. Dalam buku akuntansi untuk koperasi, SHU harus diperinci menjadi SHU yang diperoleh dari transaksi dengan para anggota dan transaksi yang bukan anggota. Sebagian SHU yang diperoleh anggota dapat dikembalikan kepada masing-masing anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukannya. Maksudnya adalah SHU yang diberikan tersebut sesuai dengan jasa usaha yang diberikan anggota kepada koperasi, sehingga anggota yang berperan aktif dalam usaha koperasi, SHUnya lebih besar dari pada anggota pasif (Tunggal, 1995:39). Tujuan organisasi tidak akan tercapai tanpa adanya peran serta yang aktif dari anggota. Anggota merupakan salah satu aset yang berharga bagi organisasi koperasi, tanpa anggota, tempat dan modal tidak akan berarti apaapa jika hanya dibiarkan begitu saja. Ditangan anggotalah semua itu akan dapat berkembang, oleh karena itu tuntutan akan motivasi dan partisipasi yang baik dalam anggota sangatlah diperlukan. Kesadaran akan pentingnya anggota sebagai sumber daya dan pelaksanaan kerja mengakibatkan besarnya perhatian terhadap pengembangan sistem kerja yang baik yang memungkinkan mendukung tercapainya peningkatan SHU. Pada dasarnya motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat kerja dan dorongan untuk bekerja lebih baik, dalam melaksanakan tujuan

5 koperasi agar pekerjaan anggota yang dilaksanakan dapat sesuai dengan rencana. Salah satu faktor yang dianggap penting bagi peningkatan partisipasi anggota yaitu motivasi. Motivas i merupakan kebutuhan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya, selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik.motivasi merupakan suatu kebutuhan untuk memberikan partisipasi yang tinggi. Individu dengan motivasi yang tinggi akan mengerjakan sesuatu yang optimal karena mengharapkan hasil yang lebih baik. Individu yang memiliki motivasi akan memperlihatkan orientasi terhadap tugas yang tinggi dalam bekerja dengan konsekuensi sulit bekerja dengan tim yang tidak sejalan dengan orientasinya. Berelson dan Sterner (Sastrohadiwiryo, 2003:267) Motivasi sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan arti mendorong kegiatan atau menggerakkan dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasaan atau mengurangi ketidakseimbangan. Dalam kegiatannya tiap individu melakukan berbagai macam kegiatan atau aktivitas yang salah satunya adalah tingkah laku manusia itu sendiri yang merupakan cermin paling sederhana dari motivasi dasar mereka. Sejalan dengan tujuan koperasi maka antara motivasi dan permintaan koperasi harus saling mendukung. Pemberian motivasi berarti memberikan kesempatan kepada anggota untuk mampu mengembangkan kemampuannya dan merupakan dorongan semaksimal mungkin anggota untuk berbuat atau berproduksi, dengan begitu

6 kinerja anggota akan lebih baik bila dibandingkan tanpa pemberian motivasi satupun pada suatu koperasi. Tujuan diadakan penelitian partisipasi ialah untuk mengenali keaktifan anggota dalam koperasi, sehingga proses umpan balik sebagai motivator dapat berjalan dengan baik untuk meningkatkan kinerja anggota dan SHU. Tanpa adanya partisipasi yang tinggi, mengakibatkan tugas-tugas pekerjaan yang diselesaikan kurang baik, kurang baiknya pelaksanaan tugas yang dikerjakan oleh anggota menunjukan rendahnya partisipasi anggota yang akan mengganggu proses pencapaian tujuan koperasi. Meningkatkan partisipasi anggota perlu memperhatikan hal-hal yang dapat memotivasi anggota untuk menjalankan tugas-tugasnya. Dengan pemenuhan kebutuhankebutuhan yang meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Dalam lingkungan koperasi, motivasi dan partisipasi sangat diperlukan untuk menghasilkan tim yang kuat, tangguh, dan mampu menghadapi permasalahan dan tugas yang dikerjakan. Peneliti juga ingin membuktikan apakah memang benar anggota memiliki motivasi dan partisipasi dalam peningkatan SHU. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka bagi siapa saja yang masuk menjadi anggota, sedangkan dalam penetapan pembagian SHU yang jelas terhadap partisipasi para anggota. Sebagai pemilik dan pengguna jasa

7 koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi sepanjang tidak merugikan kepentingannya. Ropce, (2000:45) Partisipasi memainkan peranan penting dalam pembangunan koperasi. Partisipasi merupakan bagian yang penting dalam koperasi. Hal ini tidak dapat diasumsikan sebagi suatu yang given atau sebagai sesuatu yang demikian saja terjadi secara otomatis setelah keberadaan suatu koperasi. Dengan latar belakang masalah seperti tersebut diatas yaitu, motivasi dan partisipasi anggota besar peranannya dalam menentukan besar kecilnya SHU yang diterima, maka penulis mengambil judul: HUBUNGAN MOTIVASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI DENGAN PENINGKATAN SHU PADA KPRI BINA WARGA KECAMATAN GONDANG KABUPATEN SRAGEN. B. Pembatasan Masalah Dengan melihat pada permasalahan yang telah diuraikan diatas maka perlu diadakan pembatasan yang akan diteliti yaitu: Hubungan motivasi dan partisipasi anggota dalam meningkatkan SHU pada KPRI B ina Warga kecamatan Gondang kabupaten Sragen. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan: 1. Adakah hubungan motivasi anggota dengan peningkatan SHU? 2. Adakah hubungan partisipasi anggota dengan peningkatan SHU?

8 3. Adakah hubungan motivasi dan partisipasi anggota dengan peningkatkan SHU? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adala h: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan motivasi anggota dengan peningkatkan SHU. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan partisipasi anggota dengan peningkatkan SHU. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan motivasi dan partisipasi anggota dengan peningkatkan SHU. E. Manfaat Penelitian Penelitia ini memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Bagi anggota KPRI B ina Warga Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen diharapkan dapat memberikan sumbangan saran dan pikiran untuk memajukan koperasi. 2. Bagi pengawas sebagai bahan evaluasi dan tolak ukur bagi pengurus dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan SHU. 3. Bagi koperasi sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan SHU dan beberapa kebijakan-kebijakan.

9 F. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan, pemahaman dan penganalisaan, seacara sistematis. Penulisan skripsi penulis kemukakan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini diuraikan tentang penjelasan pengertian SHU, pembagian SHU, pengertian partisipasi, pentingnya partisipasi, pengertian motivasi, jenis-jenis motivasi, teori-teori motivasi, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan tentang jenis dan strategi penelitian, obyek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik penyajian data, dan teknik analisis data. BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA Bab ini berisi tentang gambaran umum KPRI binawarga Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen, penyajian data dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN