DENGAN RARMAT TUHAN YANG MARA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 5'; TAHUN 2014

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN PERUBAHAN SIFAT DAN ATAU PERUBAHAN BENTUK KENDARAAN BERMOTOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

GUBERNURJAWATENGAH PERATURANGUBERNURJAWATENGAH

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR LAMPlTNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: 10 TAHUN 2017 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 080 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR V 3 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENERBITAN

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor, baik itu berupa sepeda motor ataupun mobil. Masyarakat Indonesia

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 21 TAHUN 2007

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 030 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH MENTERI DALAM NEGERI

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 37 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat TENTANG PEMBEBASAN POKOK DAN SANKSI ADMINISTRATIF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 059 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi dan kewenangan pemerintah daerah

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua (sepeda

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/~S7 /VI.03/HK/2017

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN ALOKASI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH MENTERI DALAM NEGERI,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang optimal perlu diwujudkan untuk mendukung kemandirian

BAB I PENDAHULUAN. Proses penyerahan kewenangan ini bermaksud untuk melaksanakan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor

210 TAHUN 2015 PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BE

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 33 TAHUN 2009 T E N T A N G

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG

GUBERNUR JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPTD

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 096 TAHUN 2017

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA PROBOLINGGO DAN BUPATI PROBOLINGGO

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2015 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. sistem administrasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh 3 instansi

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG PEMBEBASANBEA BALIKNAMAKENDARAANBERMOTORII TERHADAPKENDARAANBERMOTORYANGBERASALDARILUAR PROVINSIJAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALI NAMA KENDARAAN BERMOTOR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2006

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 056 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. A. Pengertian Pajak Daerah dan Pajak Kendaraan Bermotor

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR BENGKULU TENTANG GUBERNUR BENGKULU,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2010

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 34 TAHUN2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP KOTA DEPOK

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1103); NOMOR 6 TAHUN 2014

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 61 TAHUN 2012

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 18 TAHUN No. 18, 2016 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN KERINGANAN, PENGURANGAN, DAN ATAU PEMBEBASAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR BAG! PEMILlK!YANG MENGUASAI KENDARAAN BERMOTOR BER-PLAT NOMOR POLiSI BE DAN NON-BE YANG MENUNGGAK PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RARMAT TUHAN YANG MARA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang Mengingat a. bahwa Pajak Kendaraan Bermotor {PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) merupakan sumber penerimaan yang paling dominanjpotensial bagi Provinsi Lampung; b. bahwa dalam rangka penertiban administrasi Pajak Kendaraan Bermotor serta optimalisasi penerimaan daerah guna menunjang peningkatan penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di daerah; c. bahwa salah satu upaya yang periu dilakukan dalam rangka pelaksanaan maksud huruf b tersebut di atas, adalah dengan memberikan keringanan, pengurangan dan atau pembebasan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotcr (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bcrmotor (BEN-KB) khususnya bagi kendaraan berrnotor dengan Nomor Polisi Non BE dan Nomor Palisi BE yang menunggak PKB dan BBN-KB; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c tersebut di atas, dan agar pelaksanannya dapat berjalan tertib, lancar, berdayaguna dan berhasilguna, perlu diatur ketentuan mengenai pemberian keringanan, pengurangan dan atau pembebasan pajak dimaksud dan menetapkannya dengan Pcraruran Gubernur Lampung; 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah: sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Umdang Nomor 12 Tahun 2008; 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Per-imbangan Keuangan Antara Pcmcrintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2012 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2012; 7. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi Lampung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Lampung Nomor 8 Tahun 2013; 8. Peraturan Daorah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah; Memperhatikan 1. Pcraturan Gubernur Lampung Nomor 40 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Jenis Bca Balik Nama Kendaraan Bennotor (BBN-KB); 2. Peraturan Guberriur Lampung Nomor 41 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Jenis Pajak Kendaraan Bermotor (PKB); 3. Surat Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pemerintah Umum dan Otonomi Daerah, dan Direktur Utama PT. Jasa Ra.harja (Persero) Nomor : Skepj06jXj 1999, Nomor- 973-1228, Nomor Skepj02jXj1999 tentang Pedoman Tata Laksana Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap (SAMSAT) dajam Penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor. Sura Tanda Coba Kcndaraan Bermotor, dan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor, Bca Balik Nama Kendaraan Bennotor serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLW); 4. Irrstruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor INSj03jMjX/1999; Nomor 29 Tabun 1999; Nomor 6jMK.014jl999 tentang Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal di Bawah Satu Atap Dalam Penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Surat Tanda Coba Kendaraan Bennotor, Tanda Nomor- Kendaraan Bermotor-, Tanda Coba Kendaraan Bermotor dan Pemungutan serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLW); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBERIAN KERINGANAN PENGURANGAN DAN ATAU PEMBEBASAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR BAGI PEMILIK jyang MENGUASAI KENDARAAN BERMOTOR HER PLAT NOMOR POLISI BE DAN NON-BE YANG MENUNGGAK PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasall Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Daet-ah adalah Provinsi Lampung.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Lampung. 3. Gubcrnur adalah Gubernur Lampung. 4. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Provinsi Lampung. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Lampung. 6. Kendaraan Bermotor adalah semua Kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jerrie jalan darat, dan digerakan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor. 7. Pajak Kendaraan Bermotor selanjutnya disingkat PKB adalah Pajak atas kepemilikan danjatau penguasaan kendaraan bermotor. 8. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor selanjutnya disingkat BBN-KB, adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perubahan sepihak atau keadaan yang terjadi karcna jual bell, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha. 9. Penyerahan Kendaraan Bermotor adalah pengalihan hak milik kendaraan bennotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jua beli, tukar-menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha. 10. Keringanan dan pengurangan pajak adalah keringanan, pengurangan pajak yang diberikan Gubernur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada pemilikjpihak yang menguasai kendaraan bermotor berupa: a. Pemberian keringanan dan pengurangan atas ketetapan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) yang terutang, dan atau Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang ber-plat Nomor Polisi Non-BE yang akan dimutasikan ke wilayah Provinsi Lampung, tennasuk pengurangan, keringanan dan atau pembebasan atas pembebasan atas denda administrasi dan bunga; dan b. Keringanan dan pengurangan atas ketetapan PKB/BBN-KB yang terutang terhadap kendaraan bermotor ber-plat Nomor Polisi BE yang menunggak Pajak, termaksud pengurangan dan keringanan atas denda administrasi dan bunga. 11. Objek Pajak kendaraan bermotor adalah kepemilikan danyatau penguasaan kendaraan bermotor. 12. Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki danjatau menguasai kendaraan bermotor. 13. Wajib Pajak Kendaraan Bennotor adalah orang pribadi atau badan yang merniliki kendaraan bennotor. 14. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor selanjutnya di singkat STNK adalah dokumen kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai alat registrasi dan identifikasi kendaraan bennotor dengan hak memakai kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam peraturan dan ketentuan pcrundang-undangan yang berlaku. 15. Buku Pcmilik Kendaraan Bermotor selanjutnya disingkat BPKB adalah surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor yang sah sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. 16. Surat Ketetapan Pajak Daerah selanjutnya disebut SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang; 17. Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap yang selanjutnya disebut SAMSAT adalah Kantor Bersama Pelayanan terhadap Wajib Pajak dalam hal penerbitan STNK, BPKB, TNKB, penetapan dan pembayaran SKPD Pajak Kendaraan Bermotor (PKS), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas.Jalan (SWDKLLJ), dan administrasi pener-bitart STNK, TNKB.

BAB II KERINGANAN, PENGURANGAN DAN PEMBEBASAN PAJAK Bagian Kesatu Kendaraan Bermotor Berplat Nomor Polisi Non-BE Pasa12 (1) Keringanan, Pengurangan dan atau pembebasan Pajak diberikan kepada Wajib Pajak yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bcrmctor ber-plat Nomor Polisi Non-BE (Luar Daerah] sebagai hasil penyerahan hak rnilik (jual-beli, hibah dan warisan atau perbuatan hukum sepihak lainnya) yang telah beroperasi di wilayah Provinsi Lampung dan akan dimutasikan ke daerah, baik dalam masa wajib daftar setelah penyerahan hak milik maupun setelah melampaui masa 3 (tiga) bulan beroperasi di wilayah Provinsi Lampung. (2) Terhadap kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat [L] diberikan keringanan, pengurangan dan atau pembebasan pajak scbcear 100% (seratus persen) dari pokok BBN-KB beserta denda administrasi dan bunga. Pasal3 Untuk kendaraan bermotor berplat Nomor Polisi Non-BE (Luar Daerah) yang akan dimutasikan ke Provinsi Lampung diberikan keringanan, dan atau pengurangan Pajak sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari pokok Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan dibebaskan dari denda administrasi dan bunga. Bagian Kedua Kendaraan Bermotor Berplat Nomor Polisi BE Pasal4 '- (1) Keringanan, pengurangan dan atau pembebasan pajak diberikan kepada pemilik kendaraan bermotor berplat Nomor Polisi BE yang akan melakukan penyerahan hak milik dan atau memutasikan kendaraannya (BBN-KB) dalam Daerah. (2) Terhadap pemilik kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan keringanan, pengurangan dan atau pembebasan pajak sebesar 100% (seratus persen) dari pokok BBN-KB serta dibebaskan dari denda administrasi dan bunga. (3) Terhadap pemilik kendaraan bennotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan penghitungan kembali atas PKB yang sudah dibayar untuk porsi masa pajak yang belum di1alui. (4) Terhadap pemi1ik kendaraan bennotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang PKB-nya te1ah jatuh tempo tetap diwajibkan membayar pokok PKB 1 (satu) tahun berjalan tanpa denda administrasi dan bunga. Bagian Ketiga Kendaraan Bermotor Berplat Nomor Polisi BE Yang Menunggak PKB PasalS (1) Terhadap pemilik kendaraan bermotor berplat Nomor Polisi BE yang menunggak PKB, yang akan melunasi kewajibannya membayar PKB diberikan keringanan, pengurangan dan atau pembebasan dan pokok PKB beserta denda administrasi dan bunga. (2) Besarnya keringanan, pengurangan dan atau pembebasan PKB sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) untuk kendaraan pembuatanjperakitan sampai dengan 2 (dua) tahun sejak didaftarkan pertama kali kendaraan bermotor tersebut, hanya membayar pokok PKB 1 (satu) tahun berjalan tanpa denda administrasi dan bunga.

BAB III PERSYARATAN Pasa16 Kendaraan bennotor yang berplat Nomor Polisi BE dan Nomor Polisi Non BE, baru dapat diberikan keringanan, pengurangan dan atau pernbebaaan Pajak apabila pemilik kendaraan tersebut memiliki dan dapat menunjukkan dokumenjdata administratif sebagai berikut: a. BPKB dan STNK Ash atau duplikatnya yang sah yang dikeluarkan oleh lembagajpejabat yang berwenang (Kepolisian Negara Republik Indonesia); b. SKPD ash tahun terakhir atau fotocopy-nya; c. Bukti cek fisik kendaraan; d. Keterangan fiskal antar daerah; e. Kwitansijual-beli atau faktur; f. Surat kuasa bermeterai secukupnya bagi peroranganfbadan yang mewakili pemilik kendaraan; dan g. Jati diri yang syahjktp. BABIV KEWENANGAN Pasal7 (1) Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan Peraturan Gubernur ini, Gubernur menguasakan kewenangan pemberian keringanan, pengurangan, dan atau pembebasan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) kepada Kepala Dinas Pendapatan. (2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. menyetujui danjatau menolak pemberian keringanan dan pengurangan Pajak sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur ini; dan b. menetapkan pemberian keringanan dan pengurangan pajak yang dimaksud dalam Peraturan Gubernur ini. c. menetapkan waktu pelaksanaan dimulai dan berakhimya pemberlakuan pemberian keringanan, pengurangan, pembebasan PKBjBBN-KB. d. menetapkan wilayah KotajKabupaten danjatau wilayah yang secara khusus diberlakukannya pemberian pengurangan, dan jatau pembebasan PKBjBBN-KB. BABV PENUTUP Pasa1S masajperiode dan j atau kerja Samsat keringanan, (1) Agar pelaksanaan Peraturan Gubernur ini, dapat berjalan efektif, berdayaguna dan berhasilguna, perlu dilakukan Sosialisasi. (2) Sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (I) diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas Pendapatan. Pasa19 Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Gubernur ini, diatur dan ditetapkan oleh Kepala Dines Pendapatan dengan berpedoman kepada ketentuan peraturan perundangundangan.

Pasall0 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pacta tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Per-attn-an Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Dacrah Provinsi Lampung. Ditetapkan di Telukbetung pada tanggal 16 l-ief. 2014 GUBERNUR LAMPUNG rn"j Diundangkan cti Telukbetung pacta tanggal 16 Nei 2014 Pit. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI LAMPUNG. Ir. ARINAL DJUNAIDI Pembina Utama Madya NIP. 19560617 198503 1 005 BERITA DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 NOMOR; 24