KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Menerapkan Bentuk Organis

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Disco

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP

MENGGAMBAR DESAIN HIASAN BUSANA

MERAWAT KULIT KEPALA DAN RAMBUT SECARA KERING

MENGGAMBAR DESAIN HIASAN LENAN RUMAH TANGGA

MEMBUAT POLA LENAN RUMAH TANGGA. Oleh: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

MEMBUAT POLA DASAR SISTEM DRAPING

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Merias Wajah Panggung

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Disco

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP

MEMILIH POLA BUSANA TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MELAKSANAKAN PROMOSI DINAMIS I

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP

MENJAHIT CELANA OLEH: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, Agustus Penulis

MENGENAL DASAR DASAR PROMOSI

MENJAHIT LENAN RUMAH TANGGA. Oleh: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TATA BUSANA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

RANCANG BANGUN MODEL PORTFOLIO BASED ASSESSMENT PADA KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan di bidang tersebut, juga karena semakin. lebih memperhatikan penampilan berbusananya.

SENI KRIYA MERANCANG DAN MEMBUAT KARYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M.Ds.

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KEGIATAN BELAJAR I MENGEKSPRESIKAN UNSUR-UNSUR DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang dimilikinya. Manusia tidak dapat hidup sendiri-sendiri, mereka

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP

UJI KOMPETENSI GURU 2015 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BUSANA. Kompetensi Utama. Standar Kompetensi Guru. Indikator Esensial

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang. Misi pendidikan di Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I )

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berkembang Indonesia sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

PENGETAHUAN TENTANG TENUNAN. Oleh: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

UPAYA PENINGKTAN KUALITAS LULUSAN SMK BIDANG BUSANA

Menata Pola Ragam Hias Tekstil

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

DASAR SENI DAN DESAIN

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BUSANA

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dalam bidang tertentu. Serta diharapkan mampu untuk

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

III. METODE PENCIPTAAN

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

BAB I PENDAHULUAN. good governance SMK sebagai pusat pembudayaan kompetensi, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MODE BUSANA

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BUSANA

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

Oleh : IDAH HADIJAH. Editor: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

R P P RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PELAJARAN PRODUKTIF MULTIMEDIA

JENJANG PENDIDIKAN : Kompetensi Utama. Indikator Esensial Memotivasi siswa untuk siap belajar secara fisik maupun mental

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nindy Agustina, 2014 Manfaat hasil belajar membuat pola di atas kain sebagai kesiapan kerja di tailoring

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk berbudaya, karenanya manusia selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan kelompok pariwisata merupakan kelompok

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II ( RPP II)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN KONSTRUKSI POLA BUSANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA. Disususn oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PERINTISAN INKUBATOR BISNIS SMU N I PENGASIH KULON PROGO MELALUI KETERAMPILAN SULAM MENYULAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

Menggambar Busana. Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan halhal

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam undang undang dasar

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... DAFTAR GAMBAR...

RINCIAN KEGIATAN DAN ALOKASI PERTEMUAN DALAM SEMESTER

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU KERJA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI DI SMK WIDYA PRAJA UNGARAN

Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 001 A Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar

SILABUS MATA KULIAH : GAMBAR BENTUK. Semester I Judul Praktek Jam Pertemuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI SILABUS MATA KULIAH : GAMBAR ORNAMEN FRM/FBS/19-00 Revisi : Juli 2008 Hal

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Pendidikan menengah kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian terstandar serta memiliki sikap dan perilaku yang sesuai tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan hal itu, dilakukan berbagai perubahan mendasar penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Salah satu di antara perubahan tersebut adalah penerapan kebijakan tentang penerapan sistem Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Berbasis Kompetensi (Competency Based Vocational Education and Training). Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN) bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengembangkan Standar Kompetensi Nasional (SKN). Buku ini disusun dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional tersebut serta Kurikulum SMK Edisi 1999, khususnya untuk Bidang Keahlian Kepariwisataan. Dengan demikian buku ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam proses pembelajaran dalam upaya mencapai ketuntasan penguasaan siswa atas kompetensi-kompetensi sebagaimana dituntut oleh dunia kerja. Buku ini dapat tersusun berkat bantuan dari berbagai pihak, terutama Saudari Dra. Yulistiana yang telah menyampaikan bahan dan mencurahkan pikiran dalam menyiapkan konsep, Saudara Drs. Soeryanto, M.Pd., yang telah membantu proses penyuntingan, serta Saudara Gunawan Teguh P, S.Pd., Retno Ambaringtyas, S.Pd., Abdul Muin, Syaiful Arif, M. Yanuar Yusron yang telah membantu dalam proses pengetikan dan pemrosesan akhir naskah. Untuk itu, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan dunia pendidikan, khususnya pendidikan menengah kejuruan, dan kepada mereka yang telah berjasa semoga memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Amin. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP. 130675814 SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana i

DESKRIPSI JUDUL Ruang lingkup modul ini terdiri atas pembahasan secara teoritis dan praktis tentang menggambar dan menerapkan bentuk organis ke dalam motif. Modul ini berkaitan dengan modul Pengenalan Alat dan Bahan Desain, dan Modul Pengekspresian Unsur dan Prinsip Desain yang merupakan penunjang dalam mempelajari dan menyelesaikan modul ini. Hasil diklat yang diharapkan setelah Anda menggunakan modul ini, yakni Anda diharapkan dapat memiliki pemahaman dan ketrampilan menggambar bentuk-bentuk organis dan menerapkannya ke dalam suatu motif. PERISTILAHAN Bentuk Organis : Bentuk-bentuk yang dikenal ada di dalam semesta, meliputi tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana ii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Langkah-langkah belajar yang harus ditempuh: 1. Pelajarilah materi ini dengan membaca berulang-ulang hingga Anda benarbenar paham dan mengerti. 2. Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar yang direncanakan memerlukan waktu 28 jam dengan rincian sebagai berikut : Kegiatan Belajar I menggambar bentuk organis, Kegiatan Belajar II menerapkan bentuk organis ke dalam motif. 3. Buatlah motif-motif/ragam hias dengan menerapkan bentuk-bentuk organis sesuai dengan petunjuk atau langkah-langkah kerja. 4. Bila terdapat kesulitan pada waktu praktik atau belum paham, hubungilah guru yang mengajar mata pelajaran Gambar Estetika dan Gambar Bentuk. 5. Kerjakan latihan-latihan yang ada, kemudian cocokkan hasil latihan Anda dengan kunci jawaban. 6. Ukurlah kemampuan Anda dengan mengerjakan lembar evaluasi. Bila hasilnya masih kurang memuaskan, maka Anda ulangi membaca/ mempelajari materi ini, sampai Anda dapat mengerjakan seluruh soal dalam lembar evaluasi dengan baik. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana iii

PRASYARAT Modul ini dapat dipelajari setelah Anda memiliki kemampuan atau telah menempuh dua modul, yakni modul Pengenalan Alat dan Bahan Desain dan modul Pengekspresian unsur dan Prinsip Desaian. TUJUAN 1. Tujuan Akhir Setelah menyelesaikan diklat modul Penerapan Bentuk Organis ini, Anda diharapkan dapat memiliki ketrampilan dalam menggambar bentukbentuk organis serta menerapakan bentuk-bentuk organis tersebut ke dalam motif. 2. Tujuan Antara a. Setelah menempuh kegiatan belajar I, Anda diharapkan mampu mengambar bentuk-bentuk organis meliputi tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. b. Setelah menempuh kegiatan belajar 2, Anda diharapkan mampu menerapkan berbagai bentuk organis ke dalam suatu motif ragam hias pada suatu bidang, meliputi motif yang diletakkan di sudut, di tengah, di tepi dan dengan arah diagonal. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana iv

SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana v

PETA KEDUDUKAN MODUL PROGRAM TATA BUSANA MATA DIKLAT: ESTETIK DAN GAMBAR BENTUK MENERAPKAN BENTUK ORGANIS C 4 C 3 C 2 C 1 SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana vi

KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL NO. KODE M O D U L 1. A Mata Diklat: Pelayanan Prima A1 A2 A3 A4 Melaksanakan Komunikasi Melaksanakan Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Sikap Attitude Melaksanakan Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Attention Melaksanakan Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Action 2. B Mata Diklat: Pembukuan B1 B2 B3 B4 B5 B6 Membuat Persamaan Akuntansi Membuat Laporan Keuangan Membuat Perkiraan Buku Besar dan Neraca Saldo Membuat Jurnal dan Posting Membuat Jurnal Penyesuaian Membuat Neraca Lajur dan Ayat Penutup 3. C Mata Diklat: Estetik dan Gambar Bentuk C1 C2 C3 C4 Mengenal dan Menggunakan Alat dan Bahan Desain Mengekspresikan Unsur dan Prinsip Desain Menerapkan Bentuk Geometris Menerapkan Bentuk Organis 4. D Mata Diklat: Pemilihan Bahan Tekstil D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Casual Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Kerja Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Pesta Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Dalam Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Tailoring Memilih Bahan Tekstil untuk Busana Anak Merawat Busana dari Bahan Kapas Merawat Busana dari Bahan Sutera Merawat Busana dari Bahan Wol Merawat Busana dari Bahan Poliester Merawat Busana dari Bahan Nilon Merawat Busana dari Bahan Rayon D I D II D III D IV D V Mata Diklat: Kelompok Bahan Pengayaan D Mengidentifikasi Serat Tekstil Mengidentifikasi Benang Tekstil Proses Pembuatan Tenunan Pengetahuan Rajutan dan Kaitan Memilih Bahan Kempaan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana vii

NO KODE M O D U L 5. E Mata Diklat: Sketsa Mode I E1 E2 E3 E4 E5 Menggambar Proporsi Tubuh Menggambar Pose Proporsi Menggambar Sketsa Busana Secara Kering Menggambar Desain Hiasan Busana Menggambar Sajian dan Gambar Kerja Busana 6. F Mata Diklat: Pembuatan Pola Dasar F1 F2 F3 F4 F5 Memilih Pola Busana Membuat Pola Dasar Rok Sistem Konstruksi Membuat Pola Dasar Blus Sistem Konstruksi Membuar Pola Dasar Celana Sistem Konstruksi Membuat Pola Dasar Celana Sistem Draping 7. G Mejahit I G1 G2 G3 G4 G5 Menggunakan dan Memelihara Piranti Menjahit Membuat Hiasan Busana Menjahit Rok Menjahit Blus Menjahit Celana 8 H Mata Diklat: Membuka Usaha Busana H1 H2 H3 H4 H5 H6 Membuat Prencanaan Usaha Busana Melaksanakan Usaha Sanggar Melaksanakan Melaksanakan Usaha Konveksi Mengetahui Dasar-Dasar Promosi Melaksanakan Promosi Statis Melaksanakan Promosi Dinamis 9. I Mata Diklat: Sketsa Mode II I1 I2 I3 I4 I5 I6 Menggambar Sketsa Busana Casual Secara Basah Menggambar Sketsa Busanan Kerja Wanita Secara Basah Menggambar Sketsa Busana Pesta Secara Basah Menggambar Sketsa Busana dalam Secara Basah Menggambar Sketsa Busana Anak Secara Basah Menggambar Sketsa Busana Pria Secara Basah SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana viii

NO. KODE M O D U L 10. J Mata Diklat: Pemecahan Pola Dasar J1 J2 J3 J4 J5 Membuat Pecah Pola Dasar Busana Casual Membuar Pecah Pola Dasar Busana Kerja Wanita Membuat Pecah Pola Dasar Busana Pesta Membuat Pecah Pola Dasar Busana Dalam Membuat Pecah Pola Dasar Busana Anak 11. K Mata Diklat: Menjahit II K1 K2 K3 K4 K5 Menjahit Busana Casual Menjahit Busana Kerja Menjahit Busana Pesta Menjahit Busana Dalam Menjahit Busana Anak 12. L Mata Diklat: Pembuatan Gambar Kerja L1 Membuat Gambar Sajian dan Gambar Kerja 13. M Mata Diklat: Pembuatan Gambar Pola M1 Membuat Pola Busana Tailoring 14. N Mata Diklat: Pembutan Busana Tailoring N1 N2 Membuat Perencanaan Busana Tailoring Menjahit Busana Tailoring 15. O Praktek Lapangan O1 O2 Praktek di Sekolah Praktek di Industri SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana ix

DAFTAR ISI Judul Hal Kata Pengantar... i Deskripsi... ii Peristilahan... ii Petunjuk Penggunaan Modul...iii Tujuan... iv Prasyarat... iv Peta Kedudukan Modul... v Keterangan Peta Kedudukan Modul...vii Daftar Isi... x Kegiatan Belajar I... 1 A. Lembar Informasi I... 1 B. Lembar Kerja I... 2 C. Lembar Latihan I... 5 Kegiatan Belajar II... 6 A. Lembar Informasi II... 6 B. Lembar Kerja II... 7 C. Lembar Latihan II... 16 Lembar Evaluasi... 17 Kunci Jawaban... 18 Daftar Pustaka... 20 SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana x

KEGIATAN BELAJAR I MENGGAMBAR BENTUK ORGANIS A. LEMBAR INFORMASI Pernahkah Anda menggambar sesuatu yang Anda tiru berdasarkan apa yang Anda lihat di alam, di lingkungan sekitar di mana Anda berada? Apakah Anda lebih senang menggambar bentuk-bentuk dari benda-benda yang tidak bergerak, ataukah yang bergerak? Dari sekian banyak benda-benda alam yang kita kenal, salah-satunya adalah makhluk hidup. Bentuk-bentuk dari makhluk hidup yang kita kenal meliputi tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia yang dikenal juga dengan istilah bentuk organis. Untuk menggambar bentuk-bentuk organis tersebut, dapat diwujudkan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya (aslinya), tetapi dapat pula diwujudkan dengan bentuk yang telah disederhanakan/dimodifikasi, dengan tidak meninggalkan ciri khas daripada bentuk aslinya. Hal ini tentunya tergantung pada keinginan dan tujuan masing-masing orang dalam menggambarkan bentuk-bentuk organis tersebut. Misalnya, seorang pelukis, yang memang ingin menggambarkan sesuai keadaan sebenarnya (asli), tetapi tidak demikian dengan seorang desainer, yang hanya mengambil bentukbentuk tertentu sebagai ide dalam menciptakan suatu motif. Untuk dapat menggambar bentuk-bentuk organis, tidak ada salahnya bila Anda banyak melihat pada buku-buku yang menampilkan sosok makhluk hidup, sebagai sumber informasi. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 1

B. LEMBAR KERJA 1. Alat Alat yang diperlukan/dipergunakan, yaitu: - Penggaris lurus. - Pensil biasa, pena. - Penghapus pensil. - Rautan pensil. 2. Bahan Bahan yang diperlukan, yaitu: - Kertas gambar/linen. - Kertas HVS. 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) - Sikap badan tegap, jangan membungkuk. - Gunakan celemek pada waktu bekerja. - Mata jangan terlalu dekat dengan alat dan bahan yang digunakan. 4. Langkah kerja a. Menggambar bentuk tumbuh-tumbuhan. - Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. - Rencanakanlah bentuk tumbuh-tumbuhan yang akan digambar. - Gambarlah bentuk tersebut dengan komposisi yang baik (bila lebih dari satu macam). - Setelah selesai, buatlah garis pembatas. (Lihat Gambar 1.1) SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 2

Gambar 1.1 Menggambar bentuk tumbuhan b. Menggambar bentuk hewan - Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. - Rencanakan bentuk hewan yang akan digambar. - Gambarlah bentuk tersebut dengan komposisi yang baik (bila lebih dari satu gambar). - Setelah selesai, buatlah garis pembatas. (Lihat Gambar 1.2) Gambar 1.2 Menggambar bentuk hewan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 3

c. Menggambar bentuk manusia - Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. - Rencanakan bentuk manusia yang akan digambar. - Gambarlah bentuk tersebut dengan komposisi yang baik (bila lebih dari satu gambar. - Setelah selesai, buatlah garis pembatas. (Lihat Gambar 1.3) Gambar 1.3 Menggambar bentuk manusia SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 4

C. LEMBAR LATIHAN Petunjuk Baca soal latihan dengan teliti. Kerjakan pada kertas linen. Gunakan alat desain utama dan penunjang yang sesuai. Soal Buatlah 3 (tiga) motif ragam hias yang merupakan perpaduan bentuk- bentuk organis dengan ketentuan sebagai berikut. - Perpaduan bentuk tumbuhan- tumbuhan dan hewan. - Perpaduan bentuk hewan dan manusia. - Perpaduan bentuk tumbuhan- tumbuhan dan manusia. Masing-masing motif dibuat dalam komposisi yang baik dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain. Selesaikan motif tersebut dengan warna. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 5

KEGIATAN BELAJAR II MENERAPKAN BENTUK ORGANIS KE DALAM MOTIF A. LEMBAR INFORMASI Tidak dapat dipungkiri bahwa alam sangat kaya akan sumber inspirasi yang dapat dituangkan dalam karya seni. Mahluk hidup merupakan sebagian dari benda alam yang dapat dijadikan inspirasi dalam pembuatan motif atau ragam hias. Sebagaimana kita ketahui bahwa mahluk hidup yang meliputi tumbuhtumbuhan, hewan dan manusia merupakan bentuk-bentuk organis yang banyak diterapkan ke dalam motif. Motif-motif demikian banyak ditemui pada berbagai macam benda. Bentuk tumbuh-tumbuhan banyak diwujudkan sebagai motif diciptakan dengan pengalihan benda aslinya berupa daun-daun, bungabunga, pohon-pohon serta buah-buahan. Walaupun berasal dari alam, tetapi tidak seluruhnya dituangkan dalam bentuk yang serupa, sebagai motif, biasanya bentuk-bentuk ini lebih disederhanakan sehingga mendapatkan sesuatu kesan yang baru. Demikian juga dengan hewan, baik hewan yang hidup didarat, air maupun udara dapat digambarkan dalam berbagai corak yang berlainan. Sedangkan bentuk penggambaran dari manusia begitu banyak, ungkapan penggambaran manusia pun sangat beragam, misalnya tentang kekuasaan, kemegahan, kehebatan yang digambarkan dengan cara berbeda. Bagaimana kira-kira kita dapat menerapkan bentuk organis kedalam motif? SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 6

ada suatu cara dalam penerapan bentuk organis kedalam motif, yaitu proses pola ulang. Proses pola ulang yang dikenal ada 3 macam, sebagai berikut. a. Pola ulang tunggal, dimana susunan dan ukuran yang diatur sedemikian rupa tanpa diberi tambahan bentuk lain. b. Pola ulang himpunan, merupakan suatu kelompok yang dapat terdiri atas beberapa bentuk atau unsur yang bersatu. Tiap kelompok mempunyai beberapa bentuk atau unsur yang bersatu. Tiap kelompok mempunyai beberapa bentuk atau bagian yang berbeda. c. Pola ulang menyeluruh, dimana dalam pengulangan di sini disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercakup didalamnya tetapi tidak merusak. Yang penting dalam hal ini bahwa kita tidak boleh terlepas dari prinsipprinsip desain dalam membuat motif tersebut. B. LEMBAR KERJA 1. Alat Alat yang diperlukan/dipergunakan, yaitu: - penggaris lurus, - pensil biasa, pena, - penghapus pensil, - rautan pensil. 2. Bahan Bahan yang diperlukan, yaitu: - kertas gambar/linen, - kertas hvs. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 7

3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) - Sikap badan tegap, jangan membungkuk. - Gunakan celemek pada waktu bekerja. - Mata jangan terlalu dekat dengan alat dan bahan yang digunakan. 4. Langkah Kerja a. Menerapkan bentuk organis ke dalam motif sudut 1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2) Tentukan letak/tempat motif. (Lihat Gambar 2.1). Gambar 2.1 Menentukan bentuk/letak motif, garis tebal adalah batas bidang, tanda titik-titik sebagai pedoman peletakan gambar organis. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 8

3) Tentukan bentuk organis sebagai ide. (Lihat Gambar 2.2). Gambar 2.2 Menentukan bentuk organis sebagai ide 4) Susunlah bentuk organis pada tempat yang telah ditentukan dengan komposisi yang baik. (Lihat Gambar 2.3) Gambar 2.3 Menyusun bentuk organis pada tempat yang telah ditentukan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 9

5) Penyelesaian. (Lihat Gambar 2.4). Gambar 2.4 Penyelesaian motif b. Menerapkan bentuk organis ke dalam motif tengah 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Tentukan letak/tempat motif. (Lihat Gambar 2.5). Gambar 2.5 Menentukan bentuk/letak motif pada tengah bidang SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 10

3. Tentukan bentuk organis sebagai ide. (Lihat Gambar 2.6). Gambar 2.6 Menentukan bentuk organis sebagai ide 4. Susunlah bentuk organis pada tempat yang telah ditentukan dengan komposisi yang baik. (Lihat Gambar 2.7). Gambar 2.7 Menyusun bentuk organis pada tempat yang telah ditentukan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 11

5. Penyelesaian (Lihat Gambar 2.8). Gambar 2.8 Penyelesaian motif c. Menerapkan bentuk organis sebagai motif pinggiran 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Tentukan letak/tempat motif. (Lihat Gambar 2.9) Gambar 2.9 Menentukan bentuk/letak motif pada tepi/pinggiran SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 12

3. Tentukan bentuk organis sebagai ide. (Lihat Gambar 2.10). Gambar 2.10 Menentukan bentuk organis sebagai ide 4. Susunlah bentuk organis pada tempat yang telah ditentukan dengan komposisi yang baik. (Lihat Gambar 2.11). Gambar 2.11 Menyusun bentuk organis pada tempat yang telah ditentukan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 13

5. Penyelesaian. (Lihat Gambar 2.12). Gambar 2.12 Penyelesaian motif d. Menerapkan bentuk organis sebagai motif diagonal 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Tentukan letak/tempat motif. (Lihat Gambar 2.13). Gambar 2.13 Menentukan bentuk/letak motif SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 14

3. Tentukan bentuk organis sebagai ide. (Lihat Gambar 2.14). Gambar 2.14 Menentukan bentuk organis sebagai ide 4. Susunlah bentuk organis pada tempat yang telah ditentukan dengan komposisi yang baik. (Lihat Gambar 2.15). Gambar 2.15 Menyusun bentuk organis pada tempat yang telah ditentukan SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 15

5. Penyelesaian. (Lihat Gambar 2.16). Gambar 2 16 Penyelesaian motif C. LEMBAR LATIHAN Petunjuk - Baca soal latihan dengan teliti! - Kerjakan pada kertas linen! - Gunakan alat desain utama dan penunjang yang sesuai! Soal Buatlah motif/ragam hias yang merupakan peenerapan bentuk- bentuk organis dengan ketentuan sebagai berikut. - Motif diletakkan pada pinggiran/taplak meja makan berbentuk bundar/lingkaran. - Menerapkan satu atau dua macam bentuk organis tumbuhan. - Motif diselesaikan dengan warna. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 16

LEMBAR EVALUASI Petunjuk Baca soal latihan dengan teliti! Kerjakan pada kertas linen! Gunakan alat desain utama dan penunjang yang sesuai! Soal 1. Buatlah satu motif ragam hias yang merupakan perpaduan antara bentuk organis tumbuh-tumbuhan (2 macam) dalam komposisi yang baik dan menerapkan prinsip keseimbangan. Selesaikan motif tersebut dengan warna. 2. Buatlah motif ragam hias yang merupakan penerapan bentuk organis hewan (satu macam) yang diletakkan pada loper berbentuk oval. Motif diselesaikan dengan warna. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 17

KUNCI JAWABAN Rambu-rambu penilaian 1. Desain-desain yang dibuat hendaknya memenuhi kriteria yang terdapat pada soal, meliputi: - penggunaan kertas linen/gambar, - penggunaan berbagai alat desain seperti pensil hitam, pensil warna, crayon, cat poster dan lain sebagainya secara bervariasi pada desain, dan alat desain penunjang lainnya, misalnya penggaris sablon, penggaris lurus dan sebagainya, - menjaga kerapian dan kebersihan hasil karya. 2. Dalam memberikan penilaian pada desain, masing-masing desain dinilai dengan 4 (empat) aspek meliputi: (1) penerapan bentuk-bentuk organis, (2) penerapan prinsip desain, (3) kerapian dan (4) kebersihan. Nilai dari masing-masing aspek dijumlahkan, sehingga mendapatkan total nialai antara 64-100. Adapun aspek-aspek dimaksud adalah sebagai. a. Penerapan bentuk-betuk organis 40 : bila menerapkan bentuk-bentuk organis dengan komposisi yang sangat baik, 35 : bila menerapkan bentuk-bentuk organis dengan komposisi yang baik, 30 : bila menerapkan bentuk-bentuk organis dengan komposisi yang cukup baik, 25 : bila menerapkan bentuk-bentuk organis dengan komposisi yang kurang baik. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 18

b. Penerapan prinsip desain 30 : bila menerapkan prinsip desain dengan tepat, 27 : bila menerapkan prinsip desain dengan cukup tepat, 24 : bila menerapkan prinsip desain dengan kurang tepat, 21 : bila menerapkan prinsip desain dengan tidak tepat. c. Kerapian 15 : bila desain dibuat dengan sangat rapi, 13 : bila desain dibuat dengan cukup rapi, 11 : bila desain dibuat dengan kurang rapi, 9 : bila desain dibuat dengan tidak rapi. d. Kebersihan 15 : bila antara kertas gambar dan desain terjaga baik kebersihannya, 13 : bila antara kertas gambar dan desain cukup terjaga baik kebersihannya, 11 : bila antara kertas gambar dan desain kurang terjaga baik kebersihannya, 9 : bila antara kertas gambar dan desain tidak terjaga baik kebersihannya. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 19

DAFTAR PUSTAKA Toekio, Soegeng M. 1987. Mengenal Ragam Hias Indonesia, Bandung: Angkasa. Soemantri, B.VM. 1988. Pola Ragam Hias, Yogyakarta. Slected and Edited By Carter Houck. 1978. White Work Techniques and 188 Designs, New York: Dover Publications, Inc. SMK Bidang Tata Busana, Program Keahlian Tata Busana 20