BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka.

dokumen-dokumen yang mirip
6

PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE)

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

Konsep Perawatan Tujuan Kebersihan Diri Meningkatkan drajat kesehatan seseorang Memelihara kebersihan diri seseorang Memperbaiki kebersihan diri yang

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

Untuk menjamin makanan aman

Kebutuhan Personal Higiene. Purnama Anggi AKPER KESDAM IM BANDA ACEH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB II TINJAUAN TEORI A. Personal Hygiene 1. Pengertian Personal Hygiene Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

KUESIONER PENELITIAN

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok, umumnya murid-murid sekolah. Asrama biasanya merupakan sebuah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan penduduk lansia umur 60 tahun ke. atas di seluruh dunia sangat cepat, bahkan lebih cepat

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Cara Mencuci Tangan yang Benar

Keluhan-keluhan Selama Kehamilan

TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE. Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009

KUESIONER. Lampiran 1

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG FLOUR ALBUS FISIOLOGI DAN FLOUR ALBUS PATOLOGI DI SMK NEGERI 2 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas)

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

BAB II CUCI TANGAN PAKAI SABUN UNTUK CEGAH PENYAKIT

SURAT PENGANTAR RESPONDEN

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

LAMPIRAN 1 : DELVA ADRE MEI PUSPITASARI NIM : PLAN OF ACTION (SEPTEMBER 2016 JULI 2017) Februar Oktober. No. Kegiatan Penelitian Septem

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien mulai dari pasien yang tidak mampu melakukan aktivitasnya secara

Mengapa disebut sebagai flu babi?

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

Obat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati

Bab IV Memahami Tubuh Kita

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artinya berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Masa. menjalani proses terjadi pertumbuhan dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal

SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.

PENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

15 Kegunaan Lain Dari Pasta Gigi

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Defenisi Perilaku Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI. personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. dan kesehatan (Potter dan perry, 2006).

Merawat dan Mempertahankan. Kecantikan Payudara

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

BAB I PENDAHULUAN. & Wartonah, 2006). Pengertian lain personal hygiene menurut Departemen

PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juli 2017)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

MENERAPKAN HIGIENE SANITASI

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

2

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

BAB 1 PENDAHULUAN. proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebersihan diri 2.1.1. Definisi Kebersihan Diri Menurut Potter dan Perry (2006) kebersihan diri adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka. Kebersihan diri (Personal hygiene) berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene artinya sehat. Kebersihan diri adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2006). Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kebersihan diri adalah suatu keadaan yang harus dilakukan seseorang untuk menjaga, memelihara, dan merawat diri baik secara fisik dan psikis. 2.1.2. Macam-macam Tindakan Kebersihan Diri Menurut Potter dan Perry (2006), macam-macam kebersihan diri terdiri dari beberapa macam diantaranya: a. Perawatan Rambut Penampilan dan kesejahteraan seseorang sering kali tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidak mampuan mencegah untuk memelihara perawatan rambut seharihari. Menyikat, menyisir, dan bersampo adalah cara-cara dasar higienis. Penyikatan yang sering membantu mempertahankan kebersihan rambut dan mendistribusi minyak secara merata sepanjang helai rambut. Penyisiran hanya membentuk gaya rambut dan mencegah rambut kusut.

Sisir bergerigi pendek cukup untuk rambut pendek, tapi sisir bergerigi panjang untuk rambut keriting. Sisir yang bergerigi tajam dan tidak beraturan dapat melukai kulit kepala. Frekuensi bersampo minimal dua kali dalam seminggu menggunakan sampo ringan. Adapun langkah-langkah bersampo adalah basahkan rambut hingga rata dengan air kemudian tuangkan sampo ke telapak tangan, gunakan sampo secukupnya gosok-gosok hingga berbusa dengan kedua tangan, sampo sisi-sisi kepala hingga rata, massase kulit kepala dengan memberikan penekanan dengan menggunakan ujungujung jari, kemudian bilas rambut dengan air secara merata pastihan tidak ada busa yang tersisa, keringkan rambut dan kulit kepala dengan handuk mandi, dan sisir rambut untuk menghilangkan kekusutan. b. Perawatan Kaki dan Kuku Kaki dan kuku sering kali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Sering kali orang tidak sadar akan masalah kaki dan kuku sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Masalah dihasilkan karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki dan tangan seperti mengigit kuku atau pemotongan yang tidak tepat, pemaparan dengan zat-zat kimia yang tajam, dan pemakaian sepatu yang tidak pas. Adapun langkah-langkah perawatan kuku adalah siapkan air hangat dalam baskom kemudian rendam tangan kedalam baskom selama 10-20

menit, keringkan tangan dengan menggunakan handuk, potong kuku dengan menggunakan gunting kuku sesuai pola ujung jari, kemudian cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan handuk. c. Higiene Mulut Higiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir. Menggosok membersihkan gigi dari makanan, plak, dan bakteri. Gosok gigi dengan teliti sedikitnya empat kali sehari (setelah makan dan sebelum tidur) adalah dasar program higiene mulut yang efektif. Sikat gigi harus memiliki pegangan yang lurus, dan bulunya harus kecil untuk menjangkau semua bagian mulut. Sikat gigi harus diganti setiap tiga bulan. Permukaan sikat gigi yang bulat dengan bulu yang lembut, banyak, dari nilon adalah yang terbaik. Bulu halus yang bundar menstimulus gusi tanpa menyebabkan abrasi dan perdarahan. Semua permukaan gigi dalam, luar, dan pengunyah harus disikat dengan teliti. Pasta gigi berfluorida lebih disukai untuk gosok gigi, kebanyakan pasta gigi memiliki rasa yang menyenangkan. Spon gliserin-lemon memiliki efek yang bahaya pada gigi dan mukosa. Gliserin memiliki efek astringen, kering dan menyusutkan gusi dan membran mukosa. Lemon jika digunakan dengan berlebihan dapat mengubah ph alami rongga mulut, menghabiskan refleks air liur melalui overstimulasi dan mengikis email gigi. Plak terakumulasi sekitar dasar gigi karena kain penyeka gagal membersihkan gigi dengan adekuat. Kain penyeka terdiri dari

larutan encer dari sorbitol, sodium, karboksimetilselulosa, dan elektrolit telah terbukti efektif dalam mengobati mulut yang kering. Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami mual dan muntah (morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Tindakan penambalan gigi dan pencabutan gigi merupakan kontraindikasi. Bila kerusakan-kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal ini dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis, septikemia, sepsis pueperalis. Oleh karena itu infeksi di rongga mulut misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar kemana-mana. Maka dari itu wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil (Prawirohardjo, 2005 dalam Rukiyah dkk, 2009). Menurut Agustina (2011), macam-macam kebersihan diri terdiri dari beberapa macam diantaranya: a. Mandi. Mandi dianjurkan sedikitnya 2 kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Orang yang aktif berolahraga atau bekerja diluar hingga berkeringat disarankan untuk mandi setelah aktivitas. Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat digunakan untuk menggosok, atau gunakan penggosok punggung

atau penggosok tumit jika tersedia. Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena pengeluaran alami pada area ini, jika dalam kondisi tidak higienis, dapat menyebabkan iritas dan infeksi. Bilas dengan bersih setelah memakai sabun, keringkan badan dengan handuk bersih, hindari berbagi sabun dan handuk dengan rekan kerja, dan ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi. Adapun manfaat mandi adalah merangsang sirkulasi, menyegarkan, menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan, mandi hati-hati jangan sampai jatuh, air harus bersih, tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas, gunakan sabun yang mengandung antiseptik. b. Perawatan Payudara. Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. c. Perawatan Vagina atau Vulva. Wanita yang hamil jangan melakukan irigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah celana dalam harus kering, jangan gunakan obat/menyemprot ke dalam vagina, sesudah BAB/BAK dilap dengan lap khusus, jaga kebersihan daerah V (vagina/kemaluan) dengan baik, bersihkan dan keringkan selalu

bagian tersebut, gantilah celana dalam lebih sering bila perlu, dan pakailah celana dalam dari bahan katun yang lebih mudah menyerap. d. Mencuci Tangan. Cuci tangan sesering mungkin, Karena dengan cuci tangan akan mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat menyebakan penyakit. Terutama ketika setelah memegang daging mentah pada saat memasak, setelah menggunakan kamar kecil, setelah memegang hewan peliharaan, sebelum atau sesudah melakukan aktivitas tertentu, sebelum, selama & sesudah menyiapkan makanan, ketika batuk, bersin atau meniup hidung, dan berada di dekat seseorang yang sedang sakit untuk mengontrol penyebaran kuman yang dapat menyebabkan pilek dan flu, dan ketika memasak atau membungkus makanan, mencegah makanan dari kerusakan dan mengurangi kontaminasi. Ketika mempersiapkan makanan jangan menggaruk atau memegang telinga, hidung, mulut, atau luka terbuka. Cara mencuci tangan yang baik adalah basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang atau sabun cair. Semua bagian tangan harus terkena air, semua permukaan kulit termasuk jari tangan, kuku dan bagian belakang telapak tangan digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan air, keringkan tangan dengan handuk bersih atau handuk disposable setelah mencuci, handuk cuci tangan harus dicuci dan diganti setiap hari, untuk beberapa aktivitas lain, hand sanitizer tidak dapat menggantikan pencucian tangan. Mencuci tangan menggunakan

hand sanitizer, dengan menuangkan sejumlah sanitizer ke telapak tangan, kemudian menggosok kedua tangan bersama hingga kering, pastikan telah mencakup semua permukaan tangan. 2.1.3. Manfaat Kebersihan Diri Menurut Tarwoto & Wartonah (2006), manfaat kebersihan diri terdiri dari beberapa manfaat diantaranya: a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang. b. Memelihara kebersihan diri seseorang. c. Memperbaiki kebersihan diri yang kurang. d. Mencegah penyakit. e. Miningkatkan percaya diri seseorang. f. Menciptakan keindahan. 2.1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebersihan Diri Menurut Tarwoto & Wartonah (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan diri adalah: a. Body Image. Gambaran individu terhadap dirinya sangat memengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap dirinya. b. Praktik Sosial. Pada ibu hamil selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola kebersihan diri.

c. Status Sosial Ekonomi. Kebersihan diri memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang memerlukan uang untuk menyediakannya. d. Pengetahuan. Pengetahuan kebersihan diri sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan. Misalnya pada ibu hamil ia harus menjaga kebersihan diri. e. Budaya. Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan. f. Kebiasaan Seseorang. Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sampo, sabun, dan lain-lain. g. Kondisi Fisik. Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya. 2.1.5. Dampak Masalah Kebersihan Diri Menurut Maryani & Rita (2013), dampak masalah kebersihan diri dapat dilihat dari dua aspek yaitu: a. Dampak fisik Dampak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang

sering terjadi adalah: gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. Menurut Rukiyah dkk (2009) kebersihan diri ini berkaitan dengan perubahan sistem pada tubuh ibu hamil di antara adalah selama kehamilan PH vagina menjadi asam berubah dari 4-3 menjadi 5-6,5 akibat vagina mudah terkena infeksi, stimulus Oestrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan), peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering berkeringat, dan uterus akan membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk sering berkemih, mandi teratur mencegah iritasi vagina, tehnik pencucian perineal dari depan kebelakang. b. Dampak Psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan kebersihan diri adalah: gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial. 2.2. Ibu Hamil 2.2.1. Definisi Kehamilan Definisi dari masa kehamilan sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2001 dalam Rukiyah, 2009). Kehamilan merupakan suatu krisis maturasi yang dapat menimbulkan stres, terjadi jika wanita tersebut dapat menyiapkan diri untuk

memberi perawatan dan tanggung jawab yang lebih besar, maka kehamilan menjadi sangat berharga. Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut mengubah konsep dirinya agar lebih siap menjadi orang tua (Bobak, et al. 2004). 2.2.2. Tanda-tanda Kehamilan Hamilton & Mary (2004) menjelaskan tanda-tanda kehamilan sebagai berikut: a. Aminore (tidak adanya menstruasi), terjadinya sesudah pembuahan. Penyebab lainnya, bisa terjadi kerena perjalanan, keletihan, stres, rasa takut akan kehamilan, masalah hormon, penyakit, pertambahan atau pengurangan berat badan yang ekstrem. b. Mual di pagi hari (mual dengan atau tanpa muntah, pada jam berapa pun), terjadi 2-8 minggu sesudah pembuahan. Penyebab lainnya bisa terjadi karena, keracunan, stres emosional, infeksi berbagai jenis penyakit. c. Sering buang air kecil, terjadi 2-3 minggu setelah pembuahan. Penyebab lainnya bisa terjadi karena infeksi saluran kemih, penggunaan obat diuretik, stres, dan penyakit. d. Rasa seperti kesetrum, nyeri tekan, pembengkakan payudara, terjadi setelah beberapa hari pembuahan. Pentebab lain karena penggunaan pil KB menjelang menstruasi. e. Penggelapan warna areola (area disekeliling puting), dan penonjolan kelenjar-kelenjar kecil sekitar puting, terjadi trimester pertama.

Penyebab lainnya terjadi karena ketidakseimbangan hormon dari efek kehamilan sebelumnya. f. Garis-garis biru dan merah muda dibawah kulit payudara terjadi pada trimester pertama. g. Mengidam makanan, terjadi pada trimester pertama. Penyebab lainnya bisa terjadi karena diet yang buruk, stres, dan menjelang menstruasi. h. Penggelapan warna garis dari pusar ke pubis (linea nigra), terjadi pada bulan ke-4 atau ke-5, karena ketidakseimbangan hormon atau efek dari kehamilan sebelumnya. 2.2.3. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Menurut Hamilton & Mary (2004), menyatakan perubahan psikologis ibu hamil ada tiga trimester yaitu: a. Trimester 1 Sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru. Karena tubuh dan emosi seluruhnya berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi, setelah konsepsi, progesterone dan estrogen dalam tubuh meningkat. Terjadi morning sickness, kelemahan, keletihan, dan perasaan mual. Calon ibu tidak merasakan sehat benar dan umunya mengalami depresi. b. Trimester 2

Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan, tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormo yang tinggi, morning sickness telah hilang. Ibu sudah menerima kehamilanya dan menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan sebelum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukuranya. Selama trimester ini, terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya pertama kali. c. Trimester 3 Trimester ketiga ditandai dengan klimak kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke delapan mungkin terdapat periode tidak semangat, stres dan bahkan sampai depresi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah. 2.2.4. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Menurut Murkoff (2006), ketidaknyamanan pada saat kehamilan dan perlu dikhawatirkan adalah: a. Sering buang air kecil (nocturia), cara meringankannya adalah kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan atau buang air kecil, perbanyak minum pada siang hari, jangan kurangi minum di malam hari untuk mengurangi nocturia kecuali nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan. b. Keringat bertambah (peningkatan perspirasi), pakailah pakaian yang tipis dan longgar, mandi atau rendam secara teratur.

c. Kram pada kaki, cara meringankannya adalah berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot. d. Varises pada kaki/vulva, gejala varises tidak sulit untuk dikenali, tetapi bisa sangat berbeda-beda dalam tingkat keparahannya. Bisa terjadi nyeri ringan atau parah ditungkai kaki atau perasaan berat, pembengkakan. Untuk mencegah terjadinya varises dapat dilakukan dengan hindari kenaikan berat badan yang berlebihan, hindari angkat berat, hindari berdiri atau duduk lama, hindari mengejan saat buang air besar, dan jangan menggunakan pakaian ketat. e. morning sickness, sekitar 75% dari semua wanita mengalami mual-mual pada awal kehamilan. Morning sickness terjadi ketika kadar hormon ganodotropin meningkat dan ketika kelenjar endokrin mengalami perubahan dramatis.