1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menuntut. meningkatkan minat belajar siswa yaitu SMK Bina Wisata Lembang.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pranata pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. oleh sebab itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. aktif mengembangkan potensi didalam dirinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam menghasilkan warga Negara yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperhatikan masalah pendidikan.isi pendidikan diharapkan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

Transkripsi:

1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional melalui pendidikan, pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencangkup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan cultural dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga secara keseluruhan. Pemerintah telah banyak berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, diantaranya dengan cara menyempurnakan kurikulum pendidikan, dan meningkatkan mutu tenaga pendidikan. Adanya usaha pemerintah tersebut diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar jadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2 Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional melalui pendidikan. Secara khusus pendidikan menengah di Indonesia salah satunya diklasifikasikan yaitu, sekolah menengah kejuruan. Sekolah menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja profesional, terampil, terdidik, terlatih sehingga dapat bekerja dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan hidupnya. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan persiapan siswa untuk memenuhi lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Kecamatan Balik Bukit Liwa Lampung Barat memiliki 2 sekolah negeri kejuruan. Salah satu sekolah menengah kejuruan negeri adalah SMK Negeri 1 Liwa Lampung Barat. SMK Negeri 1 Liwa Lampung Barat terbagi dalam 4 jurusan, yaitu jurusan keuangan, jurusan akomodasi perhotelan, jurusan pemasaran dan jurusan komputer jaringan. Keseluruhan proses pendidikan yang berlangsung di sekolah tercermin dari proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan utamanya disekolah. Dalam lingkup pendidikan sekolah, mutu pendidikan tidak terlepas dari hasil belajar siswa, yang mencerminkan pengusahaan atas materi pelajaran yang dipelajari berdasarkan bekal pengusahaan berbagai pengetahuan dan keterampilan.untuk itu setiap sekolah menginginkan agar pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dapat dikuasai dengan baik yang tercermin dalam hasil belajar siswa.

Hasil belajar menjadi sangat penting sebagai indikator keberhasilan belajar. 3 Baik bagi guru maupun bagi siswa. Bagi guru, hasil belajar siswa merupakan pedoman evaluasi bagi keberhasilan belajar siswa. Seorang guru dapat dikatakan berhasil apabila 65% dari jumlah siswa telah mencapai standar ketuntasan yang telah ditetapkan. Sedangkan bagi siswa, hasil belajar merupakan sarana informasi yang berguna untuk mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajarnya, apakah mengalami perubahan yang bersifat positif maupun perubahan yang bersifat negatif. Untuk meningkatkan hasil belajar perlu diperhatian faktor- faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor yang berasal dari dalam diri manusia dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia. Faktor dari dalam diri manusia diantaranya penguasaan pengetahuan persyaratan dan motivasi belajar maupun faktor pribadi lainnya. Penguasaan pengetahuan prasyarat adalah penguasaan pengetahuan dasar untuk meningkatkan pengetahuan lanjut yang lebih mendalam sehingga penguasaannya harus lebih dari 50% sebelum melanjutkan ke pelajaran selanjutnya. Selain faktor dari dalam diri manusia, faktor yang bersumber dari luar diri manusia juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, contohnya: kondisi keluarga. Seorang siswa akan memiliki hasil belajar yang baik apabila kondisi keluarganya mendukung serta memotivasi siswa tersebut untuk belajar, seperti memberikan fasilitas belajar dan menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar, sehingga tercipta motivasi yang tinggi untuk belajar.

4 Berdasarkan hasil pengamatan secara totalitas yang dilakukan di SMK Negeri 1 Liwa Lampung Barat terdapat guru yang masih menggunakan metode ceramah 70% leteratur yang dipakai guru masih lama serta fasilitas penunjang belajar mengajar yang kurang memadai. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilaksanakan, belum optimalnya hasil belajar yang dicapai siswa diduga dipengaruhi oleh motivasi yang biasa dikatakan sangat rendah, ini terlihat dari ketidakseriusan atau kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran dikelasnya, banyak siswa yang cenderung malas belajar, dan dalam menghadapi masalah seperti menjawab atau mengerjakan soal dan tugas yang sulit mereka akan malas untuk mengerjakan soal tersebut. Bahkan mencontek hasil kerja temannya. Berikut disajikan data nilai pengantar akuntansi yang peneliti peroleh melalui tes kemampuan dasar dan wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 13 agustus 2011 kepada 78 orang siswa kelas XI jurusan keuangan SMKN 1 Liwa Lampung Barat. Tabel 1. Nilai Pengantar Akuntansi Siswa Kelas XI Keuangan Pada SMK Negeri 1 Liwa Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012. % No Prestasi Frekuensi 1 2 3 4 5 9,0-10 8,0-8,9 6,5-7,9 5,5-6,4 0,0-5,4 1 5 20 20 32 1,3 6,4 25,6 25,6 41,1 Jumlah 78 100%

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai pengantar akuntansi siswa 5 kelas XI keuangan pada SMK Negeri 1 Liwa Lampung Barat tahun pelajaran 2011/2012 dari 78 orang siswa masih belum mencapai nilai yang optimum untuk pelajaran awal atau pelajaran prasyarat sebagai salah satu syarat untuk mempelajari pelajaran selanjutnya, ini terlihat dari nilai-nilai yang diperoleh masing-masing siswa dalam pelajaran prasyarat dan terlihat dari ketekunan dan keseriusan belajar siswa dalam mengikuti (mempelajari) pelajaran yang belum optimal atau kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran dikelasnya, banyak siswa yang cendrung malas belajar, dan dalam menghadapi masalah seperti menjawab atau mengerjakan soal dan tugas yang sulit mereka akan mengeluh dan malas untuk mengerjakannya, bahkan mencontek hasil kerja temannya atau terlambat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Selain nilai pengantar akuntansi, motivasi juga merupakan faktor yang berasal dari dalam diri (faktor intern) yang mempengaruhi hasil belajar, pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Surya (2004:8) yang mendefenisikan motivasi adalah sesuatu yang dilakukan untuk mewujudkan perbuatan atau proses menggerakkan motif-motif menjadi perbuatan nyata atau tingkah laku dalam mencapai kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya, motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai tujuan proses belajar dan pembelajaran, khususnya keberhasilan akan prestasi siswa atau hasil belajar siswa. Kaitannya motivasi dengan hasil belajar adalah seorang siswa akan memiliki hasil belajar yang tinggi apabila siswa tersebut

6 memiliki motivasi yang tinggi juga. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan mendorong untuk berbuat lebih baik dari yang pernah diraihnya sebelumnya, baik dari hasil usahanya sendiri maupun hasil yang dilakukan orang lain. Dari hasil wawancara dengan beberapa guru tentang siswa, ada sebagian anak yang malas untuk mengerjakan tugas yang diberikan gurunya 28%, masuk kelas tapi jarang memperhatikan pelajaran dikelas 40%. Kebanyakan dari siswa lebih senang bermalas-malasan atau mengobrol dan bermain dengan teman-temannya di saat jam pelajaran berlangsung.(profil SMK Negeri 1 Liwa Lampung Barat). Berikut adalah hasil penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada siswa kelas XI program keahlian keuangan semester ganjil pada SMKN 1 Liwa Lampung Barat tahun pelajaran 2011/2012, menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa masih rendah. Hasil prariset yang telah dilakukan pada sejumlah 78 orang siswa kelas XI semester ganjil nilai kompetensi Komputer Akuntansi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 2. Hasil Belajar Akhir Semester Ganjil Mata Diklat Komputer Akuntansi Siswa Jurusan Keuangan SMKN 1 Liwa Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012 No Nilai (0-100) Banyaknya (fi) Persentase (f Relatif) 1 2 3 70 65 60 16 19 43 20,5% 24.4% 55,1% 78 100% Sumber : Daftar Nilai Siswa Kompetensi Komputer Akuntansi

7 Berdasarkan Tabel21 siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 16 orang atau 20,5%, nilai 65 sebanyak 19 orang siswa atau 24,4% dan 60 sebanyak 43 orang siswa atau 55,1%. Disimpulkan bahwa > 50% siswa belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan.ketuntasan belajar mengajar (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per-mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan siswa. Dari penelitian pendahuluan dan data yang di perolehdari guru mata diklat komputer akuntansi di peroleh bahwa kriteria ketuntasan mengajar (KKM) yang diharapkan adalah 70. Jika siswa belum mencapai kriteria tersebut maka siswa tidak perlu lagi mengikuti ujian remedial yang di adakan oleh guru mata diklat komputer akuntansi, sebaliknya jika siswa telah memenuhi keriteria ketuntasan mengajar maka tidak perlu lagi mengikuti ujian remedial. Siswa yang telah memperoleh nilai 70 atau lebih dikatakan tuntas atau lulus, tetapi siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70 dikatakan belum tuntas atau tidak lulus.. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah dan Zein (2002: 128), yang mengemukakan bahwa apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut masih tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa tersebut diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar akuntansi dalam penelitian ini antara lain: penguasaan mata diklat pengantar akuntansi yang merupakan prasyarat dalam mengikuti bahan ajar selanjutnya. Penguasaan mata diklat pengantar akuntansi pada tahap tertentu sangat mempengaruhi keberhasilan belajar pada tahap selanjutnya.

8 Seorang siswa akan mudah mempelajari pelajaran selanjutnya dengan meteri yang telah dipelajari sebelumnya jika siswa tersebut menguasai dasar akuntansi dengan baik. Siswa akan dapat dengan mudah melakukan pencatatan transaksi hingga pada tahap penyusunan laporan keuangan bila menguasai konsep dasar akuntansi dengan baik. Hal ini diperoleh dengan melakukan pengamatan pada saat jam pelajaranberlangsung dan wawancara kepada guru dan murid. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru, dan tidak mau mengerjakan soal didepan kelas dengan alasan tidak bisa.hal ini diduga disebabkan oleh siswa yang kurang menguasai dasar akuntansi dengan baik. Faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi siswa terhadap pelajaran komputer akuntansi. Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian suatu prestasi. Dengan adanya motivasi belajar seseorang akan lebih bergairah dan terarah dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Menurut Djaali (2000: 130) mengemukakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar, dan dijelaskan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan fsikologis yang terdapat pada diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu. Ada beberapa hal yang menjadi ketertarikan peneliti terhadap subjek penelitian dalam hal ini siswa kelas XI program keahlian keuangan pada SMKN 1 Liwa sebagai berikut. (1) letak atau lokasi sekolah berada di daerah

9 asal peneliti,(2) prestasi yang dimiliki siswa jurusan keuangan SMKN 1 Liwa, (3) motivasi siswa jurusan keuangan SMKN 1 Liwa,(4) sarana dan prasarana yang dimiliki,(5) memiliki tenaga pengajar yang memadai. Berdasarkan pembahasan di atas, untuk mengetahui apakah ada pengaruh nilai pengantar akuntansi dan motivasi siswa belajar komputer akuntansi terhadap hasil belajar komputer akuntansi, maka peneliti mengambil judul, Pengaruh Nilai Pengantar Akuntansi dan Motivasi Siswa Belajar Komputer Akuntansi Terhadap Hasil belajar Komputer Akuntansi Siswa Kelas XI Semester Ganjil Jurusan Keuangan Pada SMKN 1 Liwa Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut. 1. Rendahnya nilai pengantar akuntansi siswa kelas XI keuangan SMKN 1 Liwa Lampung Barat tahun pelajaran 2011/2012. 2. Kurangnya motivasi siswa belajar komputer akuntansi siswa kelas XI keuangan SMKN 1 Liwa Lampung Barat tahun pelajaran 2011/2012. 3. Rendahnyahasil belajar komputer akuntansi siswa kelas XI keuangan SMKN 1 Liwa Lampung Barat tahun pelajaran 2011/2012. 4. Rendahnya nilai pengantar akuntansi dan motivasi siswa belajar akuntansi terhadap hasil belajar komputer akuntansi siswa kelas XI keuangan SMKN Liwa Lampung Barat tahun pelajaran 2011/2012.

C. Pembatasaan Masalah 10 Berdasarkan identifikasi masalah maka pembatasan masalah penelitian ini adalah mengkaji ada atau tidaknya pengaruh nilai pengantar akuntansi dan motivasi siswa belajar komputer akuntansi terhadap hasil belajar komputer akuntansi siswa kelas XI semester ganjil jurusan keuangan pada SKMN 1 Liwa Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah ada pengaruh nilai pengantar akuntansi terhadap hasil belajar komputer akuntansi? 2. Apakah ada pengaruh motivasi siswa belajar komputer akutansi terhadap hasil belajar komputer akuntansi? 3. Apakah ada pengaruh nilai pengantar akuntansi dan motivasi siswa belajar komputer akuntansi terhadap hasil belajar komputer akuntansi? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebagai berikut. 1. Pengaruh nilai pengantar akuntansi terhadap hasil belajar komputer akuntansi? 2. Pengaruh motivasi siswa belajar komputer akuntansi terhadap hasil belajar komputer akuntansi?

3. Pengaruh nilai pengantar akuntansi dan motivasi siswa belajar 11 komputer akuntansi terhadap hasil belajar komputer akuntansi F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi guru pengantar akuntansi dan siswa siswi SMK jurusan keuangan untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi, serta sebagai bahan referensi bagi penelitian lebih lanjut dan mendalam lagi. G. Ruang Lingkup Penelitian a. Objek penelitian Nilai kompetensi pengantar akuntansi, motivasi siswa belajar akuntansi dan hasil belajar komputer akuntansi. b. Subjek Penelitian Siswa siswi kelas XI semester ganil jurusan keuangan pada SMKN 1 Liwa Lampung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012. c. Waktu Penelitian Penelitian ini di lakukan pada saat sesuai dengan izin penelitian yang dikeluarkan oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu pendidikan sampai dengan selesai. d. Wilayah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Liwa Lampung Barat. e. Ruang Lingkup Ilmu Ilmu Akuntansi.