BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian komparasi yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan identitas vokasional remaja antara remaja yang memiliki keluarga lengkap dengan remaja yang memiliki keluarga tidak lengkap. B. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu: variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) (Arikunto, 2002; 97), sehingga variabel yang digunakan dalam penelitian ini variabel (X1) keluarga lengkap, (X2) keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional. C. Definisi Operasional 1. Identitas Vokasional Remaja Identitas vokasional adalah kemampuan dan keyakinan dalam diri individu untuk membuat pilihan terkait dengan karir pada masa depan. Pembentukan identitas vokasional remaja ditentukan dengan ada tidaknya: a) Eksplorasi, yaitu suatu aktivitas yang secara aktif dilakukan remaja untuk memperoleh pemahaman yang baik tentang alternatif vokasional. Adapun indikatornya sebagai berikut : 53

54 1) Knowledgeability, yaitu keluasan dan kedalaman informasi yang dihimpun berkaitan dengan vokasional. 2) Activity directed toward gathering information, yaitu aktivitas yang terarah untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan vokasional. 3) Considering alternative potential identity element, yaitu dapat mempertimbangkan berbagai alternatif terkait pekerjaan. 4) Emotional tone, yaitu adanya keraguan dalam memilih pekerjaan. 5) Desire to make an early decision, yaitu adanya keinginan untuk membuat keputusan secara dini berkaitan dengan vokasional. b) Komitmen, yaitu aktivitas remaja dalam memutuskan pilihan tentang vokasional yang hendak ditekuni secara mantap setelah mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada. Adapun indikatornya sebagai berikut : 1) Knowledgeability, yaitu mengembangkan pengetahuan terkait dengan pekerjaan. 2) Activity directed toward implementing the chosen identity elemen, yaitu adanya aktivitas yang terarah pada penerapan bidang pekerjaan. 3) Emotional tone, yaitu adanya keyakinan/stabilitas terkait dengan penetapan keputusan dalam memilih pekerjaan.

55 4) Identification with significant other, yaitu dapat menemukan tokoh panutan terkait dengan 5) Projecting one s personal future, yaitu dapat memperkirakan keberhasilan dimasa yang akan datang terkait dengan pekerjaan yang dipilih. 6) Resistence to being swayed, yaitu adanya daya tahan terhadap goncangan pendirian terkait dengan pilihan jenis pekerjaan. 2. Keluarga Lengkap dan Tidak Lengkap Dalam penelitian ini keluarga lengkap dimaknai sebagai keluarga yang masih mempunyai orang tua yang lengkap yaitu ayah dan ibu, dan keluarga tidak lengkap dimaknai pula sebagai keluarga yang tidak mempunyai orang tua yang lengkap, hanya mempunyai ayah atau ibu saja. 1. Populasi Penelitian D. Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (1999: 55) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang dibedakan kepada 2 kelompok yaitu remaja yang memiliki keluarga lengkap dan remaja yang memiliki keluarga tidak lengkap yang berstatus sebagai siswa di SMKN Benai yang berada di Kabupaten Kuantan Singingi yang jumlah keseluruhannya

56 adalah 707 siswa. Dari jumlah populasi tersebut, terdapat 52 siswa yang memiliki keluarga tidak lengkap, dan selebihnya yaitu 655 siswa yang memiliki keluarga lengkap. 2. Sampel Sampel adalah sebagian individu dari populasi yang dijadikan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (1999: 56) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, untuk kelompok populasi yang memiliki keluarga tidak lengkap peneliti tidak mengambil sampel, hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah populasi yaitu hanya 52 orang. Ini berarti semua populasi dijadikan sampel, sehingga jumlah sampel untuk kelompok yang memiliki keluarga tidak lengkap sebanyak 52 orang. Untuk memudahkan dalam analisa data, sampel keluarga lengkap dan keluarga tidak lengkap diambil sama, maka untuk sampel pada kelompok remaja yang memiliki keluarga lengkap diambil sebanyak 52 orang. Dengan demikian total jumlah sampel untuk kedua kelompok dalam penelitian ini adalah 104 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, teknik sampling dilakukan hanya pada kelompok remaja yang memiliki keluarga lengkap. Hal ini dikarenakan pada kelompok yang memiliki keluarga tidak lengkap semua populasi dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sample, yaitu teknik pengambilan

57 sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011;68). Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu, yang mana ciri dan karakteristik tiap kelompoknya berbeda. Tujuannya adalah untuk menyetarakan dengan jumlah kelompok sampel lainnya, sehingga tidak menimbulkan masalah atau kesulitan dalam penelitian dan pengolahan datanya. Adapun ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah remaja yang memiliki keluarga lengkap dan remaja yang memiliki keluarga tidak lengkap. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menurut Arikunto (2002; 197) merupakan cara-cara yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan melalui instrumen penelitian dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala merupakan stimulus berupa pertanyaan atau pernyataan yang mengungkapkan indikator perilaku dari suatu atribut tertentu yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem (Azwar, 2010; 4). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala eksplorasi dan komitmen dalam bidang vokasional. 1. Alat Ukur Untuk memperoleh data yang sesuai dengan variabel yang diteliti, maka dibuat satu skala psikologi yang dikembangkan dari defenisi

58 operasional tentang variabel yang menjadi fokus penelitian yaitu skala eksplorasi dan komitmen dalam bidang vokasional. Skala yang digunakan untuk alat ukur dalam penelitian ini disusun berdasarkan model skala Likert yang telah dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral. Penghilangan jawaban netral ini berguna untuk menghindari jawaban yang mengelompok sehingga dikhawatirkan peneliti akan kehilangan banyak data. a. Skala eksplorasi dalam bidang vokasional Skala eksplorasi dalam bidang vokasional disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Marcia. Skala eksplorasi dalam bidang vokasional terdiri dari dua kelompok pernyataan yaitu favorabel (mendukung) dan pernyataan unfavorabel (tidak mendukung). Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Adapun pemberian skor untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut: Untuk pernyataan favorabel 1) Nilai 4 (empat) jika jawaban SS (sangat setuju) 2) Nilai 3 (tiga) jika jawaban S (setuju) 3) Nilai 2 (dua) jika jawaban TS (tidak setuju) 4) Nilai 1 (satu) jika jawaban STS (sangat tidak setuju) Untuk pernyataan unfavorabel

59 1) Nilai 1 (satu) jika jawaban SS (sangat setuju) 2) Nilai 2 (dua) jika jawaban S (setuju) 3) Nilai 3 (tiga) jika jawaban TS (tidak setuju) 4) Nilai 4 (empat) jika jawaban STS (sangat tidak setuju) Berikut ini adalah blue print skala eksplorasi: Table 3.1 Blue print skala Eksplorasi No Indikator F Uf Jumlah 1 Keluasan dan kedalaman informasi yang dihimpun berkaitan dengan vokasional. 2 Aktivitas yang terarah untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan vokasional. 3 Dapat mempertimbangkan berbagai alternative terkait pendidikan/pekerjaan lanjutan 4 Adanya keraguan dalam memilih 5 Adanya keinginan untuk membuat keputusan secara dini berkaitan dengan vokasional. Total 1, 6 16, 21, 25 5 2, 7, 12 17, 22 5 3, 8, 13 11, 18, 23 6 4, 9 19, 26 4 5, 10, 15 14, 20, 24 6 13 13 26 *F = Favorable UF = Unfavorable b. Skala komitmen dalam bidang vokasional Skala komitmen dalam bidang vokasional juga disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Marcia. Skala komitmen dalam bidang vokasional terdiri dari dua kelompok pernyataan yaitu favorabel (mendukung) dan unfavorabel (tidak mendukung). Skala ini menggunakan

60 empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Adapun pemberian skor untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut : Untuk pernyataan favorabel 1) Nilai 4 (empat) jika jawaban SS (sangat setuju) 2) Nilai 3 (tiga) jika jawaban S (setuju) 3) Nilai 2 (dua) jika jawaban TS (tidak setuju) 4) Nilai 1 (satu) jika jawaban STS (sangat tidak setuju) Untuk pernyataan unfavorabel 1) Nilai 1 (satu) jika jawaban SS (sangat setuju) 2) Nilai 2 (dua) jika jawaban S (setuju) 3) Nilai 3 (tiga) jika jawaban TS (tidak setuju) 4) Nilai 4 (empat) jika jawaban STS (sangat tidak setuju) Berikut ini adalah blue print skala komitmen : Tabel 3.2 Blue Print Skala Komitmen No Indikator F Uf Jumlah 1 Mengembangkan pengetahuan terkait dengan 2 Adanya aktivitas yang terarah pada penerapan bidang 3 Adanya keyakinan/stabilitas terkait dengan penetapan keputusan dalam memilih 1, 7 13, 19 4 2, 8 20, 27 4 3, 9, 15 14, 21, 25 6

61 4 Dapat menemukan tokoh panutan terkait dengan 5 Dapat memperkirakan keberhasilan di masa yang akan datang terkait dengan lanjutan yang dipilih. 6 Adanya daya tahan terhadap goncangan pendirian terkait dengan pilihan jenis Total 4 10, 22, 26 4 5, 11, 17 16, 23, 28 6 6, 12 18, 24 4 13 15 28 F. Uji Coba Alat Ukur Sebelum alat ukur ini digunakan dalam penelitian, maka alat ukur yang akan digunakan harus diujicobakan terlebih dahulu dengan melakukan try out. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas guna untuk mendapatkan aitem-aitem yang layak sebagai alat ukur dalam penelitian, sehingga dapat benar-benar mengungkap aspek-aspek dari tiap variabel yang akan diteliti. Uji coba alat ukur ini dilakukan di SMK Terpadu Babussalam Pangean yang berjumlah 110 siswa pada 28 Juni 2014. Dalam pelaksanaan uji coba peneliti dibantu oleh wali kelas membagikan skala kepada siswa. 1. Uji Validitas Menurut Azwar (2009;5), validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes

62 dengan analisis rasional atau lewat professional judgment (Azwar, 2009;45). Salah satu cara yang sederhana untuk melihat apakah validitas isi telah terpenuhi adalah memeriksa apakah masing-masing butir telah sesuai dengan indikator perilaku yang akan diungkap. Pendapat profesional dalam mengkaji validitas isi skala penelitian ini adalah pembimbing skripsi dan narasumber. 2. Uji Beda Diskriminasi Setelah dilakukan uji validitas terhadap isi, maka langkah selanjutnya adalah memilih aitem yang memiliki daya beda aitem tertinggi. Menurut Azwar (2010; 59) d aya beda item adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi item merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi item dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi item total. Pengujian daya diskriminasi item pada skala identitas vokasional dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Adapun teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut : rix = ( ) ( ) ( ) ( ) rix i = Koefisien korelasi product moment = Skor item

63 x n = Skor skala = Jumlah subjek Dalam perhitungan daya beda diskriminasi item selanjutnya menggunakan bantuan komputasi program SPSS ( statistical product and servive solutions) 18 for windows. Untuk menentukan item yang valid dan yang gugur, peneliti menggunakan standar batasan yang dikemukakan oleh Azwar. Menurut Azwar (2010;65) biasanya pemilihan item berdasarkan korela si item total digunakan batasan > 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Berdasarkan hasil analisis terhadap 26 aitem skala eksplorasi dalam bidang vokasional yang telah diujicobakan, terdapat 24 aitem yang valid dan 2 aitem yang gugur. Nilai validitas skala eksplorasi dalam bidang vokasional berkisar antara 0,31 0,96. Rekapitulasi skala eksplorasi dalam bidang vokasional setelah diujicobakan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Sebaran Aitem Skala Eksplorasi yang Sahih dan Gugur (setelah try-out) No Indikator Aitem Sahih Aitem Gugur Jumlah F Uf F Uf 1 Keluasan dan kedalaman informasi yang dihimpun berkaitan dengan vokasional. 2 Aktivitas yang terarah untuk mengumpulkan informasi berkaitan 1, 6 16, 21, 25 - - 5 2, 7, 12 17, 22 2-4

64 dengan vokasional. 3 Dapat mempertimbangkan berbagai alternative terkait pendidikan/pekerjaan lanjutan 4 Adanya keraguan dalam memilih 5 Adanya keinginan untuk membuat keputusan secara dini berkaitan dengan vokasional. Total 3, 8, 13 11, 18, 23 3-5 4, 9 19, 26 - - 4 5, 10, 15 14, 20, 24 - - 6 13 13 24 Berdasarkan aitem yang valid dan membuang aitem yang gugur, maka disusun blue print skala eksplorasi dalam bidang vokasional untuk penelitian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Blue Print Skala Eksplorasi No Indikator F Uf Jumlah 1 Keluasan dan kedalaman informasi yang dihimpun berkaitan dengan vokasional. 2 Aktivitas yang terarah untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan vokasional. 3 Dapat mempertimbangkan berbagai alternative terkait pendidikan/pekerjaan lanjutan 4 Adanya keraguan dalam memilih 5 Adanya keinginan untuk membuat keputusan secara dini berkaitan dengan vokasional. Total 1, 6 11, 16, 21 5 2, 7 17, 23 4 3, 8 13, 18, 22 5 4, 9 14, 19 4 5, 10, 15 12, 20, 24 6 11 13 24

65 Sementara itu untuk skala komitmen dalam bidang vokasional, dari 28 aitem yang telah diujicobakanl, terdapat 22 aitem yang valid dan 4 aitem yang gugur. Nilai validitas skala komitmen dalam bidang vokasional berkisar antara 0,31 0,54. Rekapitulasi skala komitmen dalam bidang vokasional setelah diujicobakan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.5 Sebaran Aitem Skala Komitmen yang Sahih dan Gugur (setelah try-out) No Indikator Aitem Sahih Aitem Gugur Jumlah F Uf F Uf 1 Mengembangkan pengetahuan terkait dengan 2 Adanya aktivitas yang terarah pada penerapan bidang 3 Adanya keyakinan/stabilitas terkait dengan penetapan keputusan dalam memilih 4 Dapat menemukan tokoh panutan terkait dengan 5 Dapat memperkirakan keberhasilan di masa 1, 7 13, 19-19 3 2, 8 20, 27 - - 4 3, 9, 15 14, 21, 25 9-5 4 10, 22, 26-10, 26 2 5, 11, 17 16, 23, 28 11-5

66 yang akan datang terkait dengan lanjutan yang dipilih. 6 Adanya daya tahan terhadap goncangan pendirian terkait dengan pilihan jenis Total 6, 12 18, 24 12-3 13 15 28 Berdasarkan aitem yang valid dan membuang aitem yang gugur, maka disusun blue print skala komitmen dalam bidang vokasional untuk penelitian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.6 Blue Print Skala Komitmen (untuk penelitian) No Indikator F Uf Jumlah 1 Mengembangkan pengetahuan terkait dengan 2 Adanya aktivitas yang terarah pada penerapan bidang 3 Adanya keyakinan/stabilitas terkait dengan penetapan keputusan dalam memilih 4 Dapat menemukan tokoh panutan terkait dengan 1, 7 13 3 2, 8 14, 18 4 3, 9 15, 19, 21 5 4 10 2

67 5 Dapat memperkirakan keberhasilan di masa yang akan datang terkait dengan lanjutan yang dipilih. 6 Adanya daya tahan terhadap goncangan pendirian terkait dengan pilihan jenis Total 5, 11 16, 20, 22 5 6 12, 17 3 13 15 22 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2010: 83). Untuk mengetahui koefisien reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach (dalamazwar, 2010: 87). Dalam perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 18 For Windows melalui komputer. Adapun rumus Alpha Cronbach tersebut adalah: 2 s1 s2 2 1 sx 2 2

68 Keterangan : S1 2 dan S2 2 = Varians skor belahan 1 dan belahan 2 Sx = Varians skor tes Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Apabila koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 1,00 maka reliabilitas semakin tinggi. Sebaliknya, jika koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 0 maka semakin rendah tingkat reliabilitasnya (Azwar, 2010: 83). Berdasarkan uji reliabilitas pada skala eksplorasi dalam bidang vokasional diperoleh α sebesar 0,970 dan pada skala komitmen dalam bidang vokasional diperoleh 0,838. G. Analisa Data Data dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan teknik analisa t-tes. T-tes merupakan teknik statistik parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang tidak saling berkorelasi. Data dalam penelitian ini adalah data interval rasio dan bentuk hipotesisnya adalah komparatif dua sampel sehingga analisa statistik yang digunakan adalah t-tes independen. Untuk mempermudah perhitungan, maka peneliti menggunakan bantuan komputer dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 18.0 for windows. Adapun rumus t-test tersebut sebagai berikut :

69 T = Keterangan : X 1 = Rata-rata sampel 1 X 2 = Rata-rata sampel 2 = Variabel sampel 1 = Variabel sampel 2 N 1 = Jumlah sampel 1 N 2 = Jumlah sampel H. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dapat dilihat pada table berikut: Tabel 3.7 Jadwal Penelitian No Kegiatan WaktuPelaksanaan 1 2 3 4 5 6 Pengajuan Sinopsis Seminar Proposal Uji Coba Alat Ukur Pelaksanaan Penelitian Seminar Hasil Penelitian Ujian Munaqasah November 2012 April 2014 Juni 2014 Juli 2014 Desember 2014 Maret 2015