BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian syariah, dilihat dari sektor ini. menginginkan adanya sebuah perbankkan yang benar-benar menerapkan

BAB V PENUTUP. bantuan program SPSS mengenai pengaruh promosi dan produk terhadap. maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada di Indonesia yang menurut UU No.13 tahun 1968

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. semenjak kemunculnya pada tahun Walaupun perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini didukung oleh mulai bermunculnya bank bank syariah ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Juni 2006, h Karnaen A. Perwataatmadja dan Syafi i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Syariah,

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB V PENUTUP. penulis, maka dapat disimpulkan yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan Undang-Undang perbankan melalui Undang-Undang Nomor 10. produk perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi liberalisasi industri perbankan. Para ulama waktu itu telah berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan umat muslim dalam berbagai kegiatan bisnis bukan

BAB I PENDAHULUAN. adalah hancurnya rasa kemanusiaan dan hilangnya semangat nilai-nilai etika religius

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. barang, barang dengan jasa, atau jasa dengan jasa. Transaksi semacam ini dikenal

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari

PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP MURABAHAH PADA BANK NAGARI UNIT SYARIAH PADANG SKRIPSI

ekonomi yang menimpa masyarakat dunia saat ini jika dicermati secara dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian,

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia perbankan saat ini menunjukkan betapa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. konvensional, bank syariah merupakan lembaga perbankan yang operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu Lembaga Keuangan yang memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. internasional maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURĀBAḤAH DALAM BENTUK PERJANJIAN PIUTANG MURĀBAḤAH

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syari ah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan manusia, baik ibadah maupun muamalah. Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk mengingatkan manusia kepada tugasnya sebagai khalifah di muka bumi. Adapun muamalah diturunkan untuk menjadi aturan main manusia dalam kehidupan sosial. 1 Ulama fiqh sepakat bahwa hukum asal dalam transaksi muamalah adalah diperbolehkan (mubah), kecuali terdapat nash yang melarangnya. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. Yunus: 59: Artinya: Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya Haram dan (sebagiannya) halal". Katakanlah: "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?. 2 Kegiatan ekonomi merupakan salah satu dari aspek muamalah yang akan selalu dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial. Dalam perkembangannya, 1 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syari ah, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, h. 4. 2 Al-Qur an Surah Yunus: 59. 1

2 kegiatan ekonomi pada suatu Negara tidak terlepas dari peran Lembaga Keuangan yang ada, karena pembangunan ekonomi pada suatu Negara memerlukan program yang terencana dan terarah serta membutuhkan modal atau dana pembangunan yang tidak sedikit, sehingga pemerintah dalam suatu Negara terus menerus melakukan uapaya peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan dan peningkatan kinerja Bank sebagai Lembaga Keuangan yang mempunyai peran strategis dalam membangun suatu perekonomian Negara. 3 Pada dasarnya Bank adalah suatu Badan Usaha yang tugas utamanya sebagai Lembaga Perantara Keuangan, yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana. 4 Namun, Bank yang diharapakan bisa menjadi solusi bagi masalah perekonomian masyarakat ternyata memiliki sisi negatif, yaitu berupa sistem riba yang berbentuk dan dikenal sebagai bunga. Sistem bunga atau riba ini terdapat pada perbankan konvensional atau yang secara ekstrem bisa disebut Bank dengan Sistem Kapitalis. Sistem bunga atau riba sangat meresahkan nasabah karena sistem ini dinilai terlalu menguntungkan pihak bank, terutama dalam menjalankan perannya sebagai kreditur, walaupun nasabah sedang berada dalam kondisi yang tidak baik. Dengan kata lain, riba telah menzalimi nasabah. 5 3 Muhammad, Bank Syari ah, Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005, h. 1. 4 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, h. 14. 5 http://isefunsri.wordpress.com/2008/05/14/perbankan-syariah-di-indonesia-kemarin-hari-inidan-masa-yang-akan-datang/ (Online tanggal, 22-02-2011).

3 Dalam hal ini, Islam sebagai agama yang sempurna memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang timbul akibat penggunaan instrument bunga dalam perbankan ini. Dalam fiqh muamalah, permasalahan di atas dapat diatasi dengan adanya Perbankan Syari ah yang tidak mengenal sistem bunga atau riba. 6 Perbankan Syari ah adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syari ah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). 7 Dalam sejarahnya, Bank Syari ah pertama yang didirikan di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992. Walaupun perkembangannya agak terlambat dibandingkan dengan negara-negara lainnya, namun Perbankan Syari ah di Indonesia terus berkembang. 8 Berdasarkan statistk Perbankan Syari ah, menunjukkan bahwa jumlah Bank Syari ah di Indonesia pada 2003 saja sudah tercatat 2 bank umum syari ah, yaitu Bank Muamalat dan Bank Syari ah Mandiri, dan 8 bank umum yang membuka unit atau kantor cabang Syari ah yaitu: bank IFI, BNI Syari ah, BRI Syari ah, Danamon Syari ah, JABAR Syari ah, Bukopin Syari ah, dan BII Syari ah. 9 6 http://isefunsri.wordpress.com/2008/05/14/perbankan-syariah-di-indonesia-kemarin-hari-inidan-masa-yang-akan-datang/ (Online tanggal, 22-02-2011). 7 http://id.wikipedia.org/wiki/perbankan_syariah (Online tanggal, 22-02-2011). 8 Adiwarman Karim, Bank Islam, AnalisisFiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 25. 9 Muhammad, Bank Syari ah, Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, h. 91.

4 Angka tersebut diyakini akan terus mengalami pergeseran yang cenderung menaik sehingga Perbankan Syari ah semakin ramai. Selain itu, masyarakat dan pemerintah daerah di berbagai tempat juga sangat berharap Bank Syari ah membuka cabang di daerah-daerah. 10 Termasuk di Kota Palangka Raya yang pada saat ini telah berdiri dua cabang Bank Syari ah, yaitu Bank Syari ah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia. Dengan demikian, perbankan syari ah di Indonesia sesungguhnya telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Namun, seiring perkembangan tersebut, perbankan syari ah tentunya juga harus didukung oleh sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Namun realitas yang ada menunjukkan bahwa masih banyak sumber daya insani yang selama ini terlibat di institusi syari ah tidak memiliki pengalaman akademis maupun praktis dalam perbankan syari ah. Sehingga kondisi ini dapat mempengaruhi produktivitas dan profesionalisme perbankan syari ah itu sendiri, 11 Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa, pelayanan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan oleh sebuah bank. Menurut Bremen, komponen pelayanan dalam bisnis tidak dapat dipisahkan baik itu untuk perusahaan jasa maupun perusahaan dagang. Untuk perusahaan jasa, pelayanan ini sebagai produk yang berdiri sendiri. 12 Pelayanan diberikan kepada nasabah h. 86. 10 Ibid., Muhammad, Bank Syari ah, Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, h. 93. 11 Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 27. 12 Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis, Yogyakarta: GrahaIlmu, 2008,

5 untuk mencapai kepuasan sehingga nasabah memberikan respon yang positif dan menunjukkan loyalitas yang tinggi. 13 Kemudian Zeithaml mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang erat diantara keseluruhan dimensi dari kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan dari beberapa perusahaan, dimana konsumen biasanya menilai suatu kualitas pelayanan berdasarkan lima komponen, yaitu: Bukti Langsung, Keandalan, Daya tanggap, Jaminan, dan Empati. 14 Pada era bisnis masa kini memelihara loyalitas nasabah adalah merupakan tuntutan yang harus dilaksanakan, dengan terpeliharanya loyalitas nasabah maka suatu Lembaga Keuangan akan tetap eksis, karena tumpuan suatu perusahaan untuk tetap mampu bertahan adalah dengan adanya nasabah atau pelangganpelanggan yang loyal. 15 Namun demikian, meskipun kualitas pelayanan diberikan sebaik mungkin oleh sebuah bank, tetap saja ada satu hal yang perlu diingat bahwa sikap loyalitas yang ditunjukkan oleh nasabah akan ditentukan sendiri oleh individu masingmasing nasabah. Karena, pada dasarnya loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambil keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menurus terhadap barang/jasa pada suatu perusahaan yang dipilih. Sehingga, menarik untuk dikaji bagaimana sebenarnya tingkat pengaruh dari dimensi kualitas pelayanan terhadap loyalitas yang ditunjukkan oleh nasabah 13 Rambat Lupiyoadi & A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 76. 14 Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis, h. 100-101. 15 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung: Alfabeta, 2005, h. 127,

6 pada suatu bank. Maka, dalam kesempatan ini penulis mencoba menuangkannya dalam karya ilmiah berupa skripsi dengan judul: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PADA BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PALANGKARAYA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Palangka Raya? C. Tujuan Penelitian Adapun Tujuan dari Penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Palangka Raya. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna: 1. Sebagai bahan informasi bagi perusahaan, dan memberikan masukan berupa saran-saran tentang pentingnya kualitas pelayanan terhadap nasabah. 2. Sebagai sarana untuk melatih dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama ini terutama dalam hal penelitian ilmiah.

7 3. Sebagai upaya melengkapi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya Jurusan Syari ah. 4. Sebagai bahan awal dalam penelitian lebih lanjut. E. Sistematika Penulisan Penulisan ini terbagi menjadi 5 bab, yang masing-masing adalah: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan beberapa teori yang dapat digunakan sebagai kerangka pemikiran teori atau landasan penelitian dan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang Lokasi dan Waktu Penelitian, Metode Penelitian, Populasi, Sampel, Variabel-variabel Penelitian dan Pengukuranya, Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas profil objek penelitian, hasil analisa data, pembuktian hipotesis, pembahasan hasil dan jawaban dari pertanyaan dalam penelitian ini.

8 BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, dan saran.