BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHADAP AREA PELAYANAN DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR

Permeabilitas dan Rembesan

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM

Bab IV. Pemodelan, Pengujian dan Analisa. Sistem Steel Ball Magnetic Levitation

PENERAPAN FLEXIBLE BACKUP SUPPLY UNTUK MENGATASI KEKURANGAN BAHAN BAKU PADA KONDISI LEAD TIME STOKASTIK

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA TEORETIK

Delay System II. Sistem Antrian M/M/m

Perhitungan Tahanan Kapal dengan Metode Froude

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

Pemodelan Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Birespon

BAB V K A B E L Hubungan Umum. Gambar 5.1. Kabel Sebagai Batang Lentur. q. dx. Dalam analisisnya, baik. Beban total pada kabel adalah R

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air.

Implementasi Sistem Pengenalan Kata pada Mikrokontroler Keluarga MCS51

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

ANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING. Puji Saksono 1) ABSTRAK

Lampiran 1. Rancangan Pintu Air dari Bahan Fiberglass

I - 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Garis alir pada fluida mengalir terdapat dua jenis, yaitu:

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

DESAIN PENYESUAI IMPEDANSI MENGGUNAKAN TRAFO 1/4l MULTISECTION

Alternatif jawaban soal uraian

ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR

SIMAK UI 2011 Fisika. Kode Soal

Gambar 3.1 Upheaval Buckling Pada Pipa Penyalur Minyak di Riau ± 21 km

PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : AKRAM Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR SIMBOL... viii BAB I PENDAHULUAN...

= mv Momentum akhir setelah tumbukan pertama:

Permeabilitas dan Rembesan

12 A 13 D 14 D. Dit. h maks =? h maks = h + y maks = 9,2 + 1,8 = 11 m 15 B. A = B P.C Q dimensinya L.T -2 = (L 2.T 1 ) P.(L.

INVESTIGASI UNJUK KERJA SLING PUMP JENIS KERUCUT DENGAN VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN KONDISI PENCELUPAN MENGGUNAKAN MANIFOLD SEGARIS

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE FORMASI REGU TEMBAK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 GUNUNG TALANG

Aliran Fluida. Konsep Dasar

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Jun 2016

RANCANG BANGUN PERANGKAT UJI RUGI-RUGI HEAD DENGAN FLUIDA KERJA AIR (H 2 O) DAN ANALISISNYA. Oleh : Tris Sugiarto ABSTAK

ANALISA SISTEM MESIN PENDINGIN WATER CHILLER YANG MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA R12 DENGAN VARIASI PULI KOMPRESOR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

ANALISA PERANCANGAN INSTALASI GAS

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

SIMULASI TURBIN AIR KAPLAN PADA PLTMH DI SUNGAI SAMPANAHAN DESA MAGALAU HULU KABUPATEN KOTABARU

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUJIAN KARAKTERISTIK ALIRAN FASA TUNGGAL ALIRAN AIR VERTIKAL KE BAWAH PADA PENUKAR KALOR SALURAN ANNULAR BERCELAH SEMPIT

GERAK SATU DIMENSI. Sugiyanto, Wahyu Hardyanto, Isa Akhlis

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA PITOT TUBE 0856MG

VIII. TORSI Definisi Torsi. (couples) yang menghasilkan perputaran terhadap sumbu longitudinalnya. [Torsi]

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.2. Dasar Teori

CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG

PENGUJIAN KARAKTERISTIK ALIRAN FASA TUNGGAL ALIRAN AIR VERTIKAL KE ATAS PADA PENUKAR KALOR SALURAN REKTANGULAR BERCELAH SEMPIT

PENGARUH WATER STORAGE VOLUME TERHADAP UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER (SAHPWH) MENGGUNAKAN HFC-134a

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan

BAB V PERENCANAAN TEKNIS RINCI

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

Matematika ITB Tahun 1975

Contoh 1. = 3, 75 cm 3 Ditanya : m Jawab : m = ρv = 19,3 x 3,75 = 27,375 gra m

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

PADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN FISIKA PERIODE 2005/2006

BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA

Soal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 jam

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Kompresor Pada Sistem Pengkondisian Udara Dengan Pre-Cooling

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

Diketik ulang oleh : Copyright Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, KIMIA, ASTRONOMI, INFORMATIKA, dll UNTUK

dimana p = massa jenis zat (kg/m 3 ) m= massa zat (kg) V= Volume zat (m 3 ) Satuan massa jenis berdasarkan Sistem Internasional(SI) adalah kg/m 3

Transkripsi:

BB IV HSIL DN PEMBHSN.. Hasi Pengabian Data Data asi peneitian sing pup skaa aboratoriu dengan anifod segaris disajikan seperti pada Tabe. berikut. Tabe. Data asi pengujian sing pup dengan anifod segaris Pengukuran Debit Sing Pup Kondisi Jua Kecepatan terceup Tekanan Debit ratarata Jua Debit iitan Putaran sing Indikator inet (iter/enit) seang (rp) pup (bar) (iter/enit) (%) 0,,0 50 0,,5,5 0,,0 0,, 60 0,,, 0,, 0,, 6 0 70 0,,5,5 0,,50 0,,55 80 0,,50,8 0,, 0,,80 90 0,,70,80 0,,9

Tabe.. Data asi pengujian pengujian sing pup dengan anifod segaris (Lanjutan) Kondisi Jua Kecepatan terceup Tekanan Debit ratarata Jua Debit iitan Putaran sing Indikator inet seang (rp) (iter/enit) pup (bar) (iter/enit) (%) 0,,5 50 0,,,8 0,,8 0,,65 60 0,,7,70 0,,75 0, 5,5 6 0 70 0, 5, 5,5 0, 5, 0, 5,7 80 0, 5,75 5,78 0, 5,9 0, 6, 90 0, 6,5 6, 0, 6, 0, 5, 50 0, 5, 5, 0, 5,55 0, 6,5 60 0, 6,5 6,5 0, 6,5 0, 6,89 6 50 70 0, 6,7 6,80 0, 6,8 0, 7,9 80 0, 7,95 7,88 0, 7,8 0, 7, 90 0, 7, 7, 0, 7,55

.. Peritungan Kecepatan iran Peritungan kecepatan airan air pada sing pup eiputi kecepatan airan air pada koponen ayor dan koponen inor... Peritungan kecepatan airan air pada koponen ayor dengan kecepatan putaran 0 rp dan kondisi terceup sing pup 50% Debit aktua rata-rata Q Q n,0 /enit,5 /enit,0 /enit Q Q,5 /enit 0,055 d /s 5,50 5 a. Kecepatan airan air pada pipa deiery ( y, ) Diketaui: - Diaeter daa pipa, d = ¾ inc = 0,0 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,0 0,8 s b. Kecepatan airan air pada pipa inc ( y, ) Diketaui: - Diaeter daa pipa, d = inc = 0,06 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,06 0,098 s s s /s

c. Kecepatan airan air pada oow saft ( ) Diketaui: - Diaeter daa pipa oow saft, d = 0,06 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50,(0,06) 0,77 s d. Kecepatan airan air pada seang pastik ¾ inc ( ) Diketaui: - Diaeter daa Seang d = ¾ inc = 0,08 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, (0,08) 0,0 s s s Dengan ruus dan etode seperti di atas, aka kecepatan airan air pada putaran 0, 0, dan 50 rp dengan kondisi penceupan sing pup 50 %, 60 %, 70%, 80 %, dan 90 % didaa air disajikan daa tabe berikut

5 Tabe.. Hasi peritungan kecepatan air pada putaran 0, 0, dan 50 rp pada koponen ayor dengan kondisi penceupan sing pup 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90%. Jua Inet Putaran (rp) 0 0 50 Kondisi Terceup Sing Pup (%) Kecepatan iran (/s) Koponen Mayor Pipa Deiery Pipa /'' Pipa '' Pipa Hoow Saft Seang /'' 50 0,8 0,8 0,098 0,77 0,0 60 0,5 0,5 0,0 0,9 0, 70 0,5 0,5 0,08 0,0 0, 80 0,5 0,5 0,09 0,07 0,5 90 0, 0, 0,087 0,6 0,8 50 0,8 0,8 0, 0,68 0,70 60 0,06 0,06 0,7 0, 0,0 70 0,5 0,5 0,67 0,7 0,5 80 0,5 0,5 0,8 0,509 0,7 90 0,7 0,7 0,9 0,57 0,0 50 0,8 0,8 0,69 0,77 0,50 60 0,79 0,79 0,98 0,559 0,0 70 0,98 0,98 0, 0,598 0,9 80 0,6 0,6 0,6 0,69 0,509 90 0,5 0,5 0, 0,65 0,79... Peritungan Kecepatan iran ir Koponen Minor Dengan Kecepatan Putaran 0 rp Pada Kondisi Terceup Sing Pup 50% a. Kecepatan airan air pada koponen seang, beokan siku ekuk panjang, dan beokan baik berdekatan. Diketaui: - Diaeter daa Seang d = ¾ inc = 0,08 Diitung: y y y Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,08 0,0 s s

6 b. Kecepatan airan air pada penyepitan endadak (sudden contraction) pada seang dengan oow saft Diketaui: - Diaeter daa Seang d = ¾ inc = 0,08 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,08 0,0 s Diketaui: - Diaeter daa oow saft d = 0,06 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,06 0,77 s s s c. Kecepatan airan air pada pebesaran endadak (sudden expantion) oow saft dengan pipa inc. Diketaui : Diaeter daa pipa oow saft, d = 0,06 y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,06 0,77 s s

7 Diketaui: - Diaeter daa pipa, d = inc = 0,06 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,5 0, 0,06 0,098 s s d. Kecepatan airan air pada penyepitan endadak (sudden contraction) pipa inc dengan pipa ¾ inc. Diketaui: - Diaeter daa pipa, d = inc = 0,06 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,06 0,098 s Diketaui: - Diaeter daa pipa ¾ inc, d = 0,0 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,0 0,8 s e. Kecepatan airan air pada beokan pipa deiery Diketaui: - Diaeter daa pipa, d = 0,0 Diitung: s s

8 y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,5 0 /s, 0,0 0,8 s f. Kecepatan airan air pada pebesaran endadak (sudden expantion) pipa ¾ inc dengan pipa inc Diketaui: - Diaeter daa pipa ¾ inc, d = 0,0 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,0 0,8 s Diketaui: - Diaeter daa pipa, d = inc = 0,06 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,06 0,098 s s s g. Kecepatan airan air pada penyepitan endadak (sudden contraction) pipa inc dengan pipa ¾ inc Diketaui: - Diaeter daa pipa, d = inc = 0,06 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,06 0,098 s s

9 Diketaui: - Diaeter daa pipa ¾ inc, d = 0,0 Diitung: y, y, y, Q π D aktua i,y, 5 5,50, 0,0 0,8 s s Dengan ruus dan etode seperti di atas, aka kecepatan airan air pada putaran 0, 0, dan 50 rp dengan kondisi terceup sing pup 50 %, 60 %, 70 %, 80 %, dan 90 % di daa air disajikan daa tabe berikut.

Tabe.. Hasi peritungan kecepatan airan air pada putaran 0, 0, dan 50 rp pada koponen inor dengan kondisi terceup sing pup 50 %, 60%, 70 %, 80 %, dan 90 %. 50 50

.. Peritungan Head Kerugian (Head Loss)... Head Kerugian Gesek Sebagai Rugi Mayor Head kerugian gesek sebagai rugi ayor pada kecepatan putaran 0 rp dengan persentase penceupan sing pup 50%.. Peritungan ead kerugian pada pipa oow saft Diketaui: - Kecepatan airan air daa pipa () = 0,77 /s - Panjang pipa, L = c = 0, - Diaeter daa pipa, d i =,6 c = 0,06 - ρ = 996,59 kg/ - µ = 0,00085 kg/s Diitung: a. Biangan Reynods (Re) d Re ρ μ 996,59 Re Re 58, kg/ 0,77 /s 0,06 0,00085 kg s Dari asi tersebut dapat diketaui bawa airan air pada pipa oow saft adaa turbuent karena niai Re > 000. b. ngka kekasaran reatif Untuk pipa gaanized iron dari diagra oody diperoe angka kekasaran ε = 0,5 ε k d 0,0005 k 0,06 k 0,009 c. Koefesien gesek (f) Berdasarkan biangan Reynods dan angka kekasaran di atas, aka kerugian gesek (f) diketaui dari diagra Moody seingga diperoe kerugian gesek f = 0,06 7

8 d. Head kerugian pada pipa seang ( ) L f d (.g) 0, (0,77 s) 0,075 0,06 ( 9,8 s 0,009 ). Peritungan ead kerugian pada pipa inc Diketaui: - Kecepatan airan air daa pipa, = 0,098 /s - Panjang pipa, L = 5 c = 0,5 - Diaeter daa pipa, d i = inc =,6 c = 0,06 Diitung: a. Biangan Reynods (Re) d Re 996,59 Re Re 980, kg/ 0,098 /s 0,06 0,00085 kg/.s Dari asi tersebut dapat diketaui bawa airan air pada pipa inc adaa transisi karena niai Re < 000 b. ngka kekasaran reatif Diasusikan ateria pipa yang digunakan adaa pastik, seingga dari tabe angka kekasaran diperoe angka kekasaran, ε = 0,005 ε k d 0,000005 k 0,06 k 0,000057

9 c. Koefesien gesek (f) Berdasarkan biangan Reynods dan angka kekasaran diatas, aka kerugian gesek (f) diketaui dari diagra Moody seingga diperoe kerugian gesek f = 0,07 d. Head kerugian pada pipa seang ( ) L f d (.g) 0,5 (0,098 /s) 0,07 0,06 (9,8 /s 0,0000 ). Peritungan ead kerugian pada pipa ¾ inc Diketaui: - Kecepatan airan air daa pipa () = 0,8 /s - Panjang pipa, L = 9,5 c = 0,95 - Diaeter daa pipa, d i = ¾ inc =, c = 0,0 Diitung: a. Biangan Reynods (Re) d Re ρ μ 996,59 kg/ 0,8 /s 0,0 Re 0,00085 kg/s Re 55, Dari asi tersebut dapat diketaui bawa airan air pada pipa ¾ inc adaa transisi karena niai Re < 000. b. ngka kekasaran reatif Diasusikan ateria pipa yang digunakan adaa pastik, seingga dari tabe angka kekasaran diperoe angka kekasaran, ε = 0,005

0 ε k d 0,000005 k 0,0 k 0,000068 c. Koefesien gesek (f) Berdasarkan biangan Reynods dan angka kekasaran di atas, aka kerugian gesek (f) diketaui dari diagra Moody seingga diperoe kerugian gesek f = 0,0 d. Head kerugian pada pipa seang ( ) L f d (.g) 0,95 0,0 0,0 0,0006 (0,8 s) (9,8 s ). Peritungan ead kerugian pada pipa deiery Diketaui: - Kecepatan airan air daa pipa, = 0,8 /s - Panjang pipa, L = 6 - Diaeter daa pipa, d i = ¾ inc = 0.0 Diitung: a. Biangan Reynods (Re) d Re ρ μ 996,59 kg/ 0,8 /s 0,0 Re 0,00085 kg/.s Re 55, Dari asi tersebut dapat diketaui bawa airan air pada pipa dieery adaa transisi karena niai Re < 000.

b. ngka kekasaran reatif Diasusikan ateria pipa yang digunakan adaa pastik, seingga dari tabe angka kekasaran diperoe angka kekasaran, ε = 0,005 ε k d 0,000005 k 0,0 k 0,000068 c. Koefesien gesek (f) Berdasarkan biangan Reynods dan angka kekasaran di atas, aka kerugian gesek (f) diketaui dari diagra Moody seingga diperoe kerugian gesek f = 0,0. d. Head kerugian pada pipa seang ( ) L f d (.g) 6 (0,8 s) 0,0 0,0 (9,8 s 0,0 ) Head oss ayor pada kecepatan putar 0 rp dengan kondisi sing pup terceup 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90%. Dengan enggunakan angka yang saa seperti di atas, asi peritungan untuk kecepatan putaran sing pup ainnya disajikan daa tabe berikut.

Tabe.. Hasi peritungan ead Jua Inet oss ayor sing pup pada kecepatan putaran 0, 0, dan 50 rp daa kondisi terceup sing pup 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90%. Putaran (rp) 0 0 50 Kondisi Terceup Sing Pup(%) Hoow Saft Head Loss Mayor ( ) () Pipa / Deiery Ʃ 50 0,00 0,0000 0,0006 0,00 0,08 60 0,005 0,0000 0,0009 0,09 0,08 70 0,006 0,00005 0,000 0,08 0,09 80 0,007 0,0008 0,000 0,0 0,05 90 0,00 0,0000 0,0009 0,0090 0,005 50 0,00 0,0000 0,00057 0,077 0,008 60 0,009 0,0005 0,0007 0,07 0,056 70 0,007 0,00005 0,00089 0,07 0,0 80 0,00 0,00050 0,000 0,0 0,068 90 0,009 0,00095 0,00 0,05 0,07 50 0,008 0,0000 0,00090 0,078 0,08 60 0,005 0,0000 0,009 0,066 0,0 70 0,0058 0,00060 0,00 0,0 0,087 80 0,0078 0,000600 0,007 0,05 0,06 90 0,0069 0,00050 0,0055 0,077 0,0567... Head Kerugian Gesek Sebagai Rugi Minor Gabar. Rugi-rugi inor pada sing pup Peritungan jari-jari rata-rata sing pup untuk enentukan panjang ekuiaen pada ead oss inor seperti gabar. pada iitan seang.

Diketaui: Diitung: - Diaeter ingkaran besar tirus, D = 0 c - Diaeter ingkaran keci tirus, D =, c - Diaeter rangka, r r = 0, c - Diaeter seang, d i =,505 c. Diaeter ingkaran besar sing pup (D a ) D D D a a a D ( r ) ( d ) 0 c ( 0, c) (,505 c) 5,8 c r Diaeter ingkaran keci sing pup (D b ) D D D b b b D ( r ) ( d, c ( 0, c) (,505 c) 9,0 c r. Diaeter rata-rata sing pup (D) D a D b D 5,8 c 9,0 c D D, c. Jari-jari rata-rata sing pup ( ) D R, c R R 6,05 c ) Head oss inor pada kecepatan putaran 0 rp dengan kondisi penceupan sing pup 50%. ) Peritungan rugi inor pada iitan seang pastik Diketaui: - Kecepatan pada seang = 0,0 /s - Diaeter seang (d i ) = ¾ inc =,8 c = 0,08

- Jari-jari rata-rata sing pup = 6,05 c Liitan seang diasusikan sebagai ebow 90 0, dengan biangan Reynods adaa: D Re ρ μ 996,59 kg 0,0 s0,08 Re 0,00085 kg s Re 97,85 Karena biangan Re > 000, aka airannya adaa turbuent, seingga dengan engasusikan seang adaa pipa pastik, dari diagra Moody didapat faktor kekasaran seang adaa: ε k d 0,000005 k 0,08 k 0.00088 Berdasarkan biangan Reynods dan angka kekasaran di atas, aka kerugian gesek (f) diketaui dari diagra Moody seingga diperoe kerugian gesek, f = 0,099 Dengan enggunakan gabar (.) panjang ekuiaen di dapat arga Le/D adaa: L e d 6,05 c,8 c = 8,95 c Dari gabar (.) perbandingan panjang ekuiaen seang di dapatkan arga L e /D: Harga koefisien taanan iitan seang sebagai fungsi biangan Reynods yaitu: L e 8 D L e K f D

5 K 0,099 8 K,7 Harga K diatas, adaa K untuk seperepat iitan seang. Untuk arga koefisien taanan seuru iitan seang adaa sebagai berikut: K tota K N Diana : K tota K N : Koefesien taan seuru iitan seang. : Koefesien taanan untuk ¼ iitan seang. : Jua iitan seang pada sing pup. K tota Ktota,76 7,50 Kerugian airan di sepanjang iitan seang adaa: K g (0,0 /s) 7,50 ( 9,8 /s 0,50 ) ) Peritungan ead kerugian pada beokan perukaan seang. Diketaui: - Beokan diasusikan sebagai jenis beokan siku ekuk panjang, diana enurut tabe koefisien kerugian tinggi-tekan diperoe niai K = 0,60 - Kecepatan air, = 0,0 /s. Diitung : Head kerugian pada beokan perukaan sing pup ( ) K g (0,0 /s) 0,60 ( 9,8 /s 0,006 )

6 ) Peritungan ead kerugian pada beokan seang di daa sing pup. Diketaui : - Beokan diasusikan sebagai jenis beokan baik berdekatan, diana enurut tabe koefisien kerugian tinggi-tekan di peroe niai K =, - Kecepatan air, = 0,0 /s Diitung : Head kerugian pada beokan daa sing pup ( ) K g (0,0 /s), ( 9,8 /s 0,006 ) ) Peritungan kerugian tinggi-tekan akibat penyepitan endadak (sudden contraction) antara seang dan oow saft. Diketaui : - Diaeter pipa seang (d i ) : d = 0,08 - Diaeter oow saft (d i ) : d = 0,06 - Kecepatan air pada oow saft, = 0,77 /s Diitung : a. Luas penapang seang ( ) π d π (0,08 ) 0,0005 b. Luas penapang oow saft ( ) π d π (0,06 ) 0,0000

7 c. Koefisien penyepitan 0,0000 0,0005 0,78 Maka arga koefisien penyepitan (C c ) untuk air tea di tentukan oe Weisbac dengan arga 0,805. d. Head kerugian pada penyepitan seang dan oow saft C () ( g) (0,77 /s) 0,805 ( 9,8 /s ) 0,0009 c 5) Peritungan kerugian tinggi-tekan akibat pebesaran endadak (sudden expantion) antara oow saft dan pipa Diketaui : - Diaeter pipa oow saft (d i ) : d = 0,06 - Diaeter pipa inc (d i ) : d = 0,06 - Kecepatan air pada pipa inc : = 0,098 /s Diitung : Head kerugian pada pebesaran oow saft dengan pipa inc () d ( g) d (0,098 /s) 0,06 ( 9,8 /s ) 0,06 0,00088 6) Peritungan kerugian tinggi-tekan akibat penyepitan endadak (sudden contraction) antara pipa inc dengan pipa ¾ inc. Diketaui : - Diaeter pipa ¾ inc (d i ) : d = 0,0 - Diaeter pipa inc (d i ) : d = 0,06 - Kecepatan air pada pipa ¾ inc : = 0,8 /s

8 Diitung : a. Luas penapang pipa inc π d π (0,06 ) 0,0005 b. Luas penapang pipa ¾ inc π d π (0,0 ) 0,0007 c. Koefisien penyepitan (C c ) 0,0007 0,0005 0,7 Maka dari arga koefisien penyepitan (C c ) untuk air tea ditentukan oe Weisbac dengan arga 0,780 d. Head kerugian pada penyepitan pipa dengan pipa ¾ inc C c () ( g) (0,8 0,780 ( 9,8 0,000077 /s) /s ) 7) Peritungan kerugian pada beokan pipa deiery Diketaui : - Kecepatan air pada pipa ¾ inc : = 0,8 /s - Diaeter pipa : d = 0,0 - Tinggi deiery : z = - Panjang deiery : L = 6

9 Diitung : a. Sudut beokan (θ) sin θ Maka : θ sin z L sin θ θ 9,59 o z L 6 b. Koefisien kerugian Berdasarkan sudut beokan diatas dan diketaui perukaaan pipa aus aka kerugian gesek (f) diketaui dari tabe koefisien kerugian beokan pada seingga diperoe kerugian gesek : f = 0,0 c. Kerugian pada beokan pipa deiery ( ) 6 (0,8 /s) 0,0 0,0 ( 9,8 /s ) 0,0087 L f d ( g) 8) Peritungan kerugian tinggi-tekan akibat pebesaran endadak (sudden expantion) antara ¾ inc dan pipa inc Diketaui : - Diaeter pipa ¾ inc (d i ) : d = 0,0 - Diaeter pipa inc (d i ) : d = 0,06 - Kecepatan air pada pipa inc : = 0,098 /s Diitung : Head kerugian pada pebesaran antara ¾ inc dengan pipa inc

0 0,00009 0,06 0,0 ) /s 9,8 ( /s) (0,098 d d g) ( () 9) Peritungan sudden contraction pipa inc dengan pipa deiery Diketaui : - Diaeter pipa inc (d i ) : d = 0,06 - Diaeter pipa deiery (d i ) : d 5 = ¾ inc = 0,0 - Kecepatan airan pada pipa deiery : = 0,8 /s a. Luas penapang pipa ¾ inc 0,0007 ) (0,0 π d π b. Luas penapang pipa deiery inc 0,0005 (0,06 ) π d π 5 5 5 5 c. Koefisien penyepitan (C c ) 0,7 0,0007 0,0005 5 5 Maka dari arga koefisien penyepitan (C c ) untuk air dapat diketaui dari tabe koefisien kontraksi (C c ) dengan arga 0,780.

d. Head kerugian pada penyepitan C c 0,780 0,000077 () ( g) (0,8 /s) ( 9,8 /s Dengan enggunakan angka yang saa seperti diatas, aka asi peritungan untuk kecepatan putar dan kondisi terceup sing pup ainnya disajikan daa tabe berikut. Tabe.5 Hasi peritungan Head Loss Minor pada kecepatan putaran sing pup 0, 0, dan 50 rp daa kondisi terceup sing pup 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90%. )

.. Peritungan Tekanan Masuk dan Debit Teoritis... Tekanan Masuk, dan Debit Teoritis Pada Kecepatan Putaran Sing Pup 0 rp Dengan Persentase Terceup Sing Pup 50% Di Daa ir. a. Peritungan tekanan pada saat air asuk (P ) Gabar.. Tekanan (P) pada sing pup Pada gabar. terdapat tiga sisi tekanan pada sing pup yaitu Tekanan P pada sisi asuk air teretak di inet sing pup, Tekanan P teretak pada aat pengukur tekanan (Pressure Gauge), dan Tekanan P pada sisi keuar teretak di pipa deiery. Tekanan (ΔP) berubungan dengan ead oss ( L ) pada sepanjang airan sing pup. Diana : L,. ΔP P P ρg ρg L,ayor L,inor 9 L P ρg f K n D g n g Diketaui : - P = 0, bar = 0, x 0 pa (g) - Ʃf ayor = 0.08 - Ʃf inor = 0.65 - ρ = 996,59 kg/, air pada suu ruangan 7 o C. - g = 9,8 /s - P = at

Diitung : P g ( f ayor f P 996,59 kg/ 9.8 /s P 79,86 Pa g P at 0,079 bar (g) P,079 bar (abs) b. Peritungan Debit Teoritis in or ) (0,08 0,65 ) Fuida yang berada pada debit teoritis diasusikan sebagai fuida satu fasa yaitu fasa cair dan diitung antara titik dan titik. Kedua titik tersebut diasusikan anya pada pipa deiery karena yang ebi doinan. Diketaui : f P ρ = 0.00, diabi dari rata-rata seua koefisien gesek pada peritungan ead oss ayor. = 0, bar = 0000 Pa = 996,59kg/, diasusikan air pada suu ruangan = 7 o C g = 9,8 /s d L Diitung : = ¾ inc = 0,08, pipa deiery = 6 eter Hubungan ΔP dengan L L,. L,. ν ν ΔP ρ g f. ν,67 L D i /s p d ρ f L p p..g ρ g 0000 Pa0.08 996,59 kg/ 0.00 6

Maka debit teoritis dapat dicari dengan ruus berikut: Q Q Q Teoritis Teoritis Teoritis π d, 0,0 0,00067,67 /s Dengan enggunakan angka yang saa seperti diatas, aka asi peritungan untuk tekanan asuk, dan debit teoritis pada kecepatan putaran sing pup 0, 0, dan 50 rp dengan kondisi terceup sing pup ainnya disajikan daa tabe berikut. Tabe.6. Hasi peritungan tekanan asuk, debit aktua dan debit teoritis Jua inet Putaran (rp) 0 0 50 Kondisi terceup sing pup (%) Tekanan Indikator P (bar) (g) /s Tekanan asuk P bar (abs) Debit ktua ( /s) (0-5 ) Debit Teoritis ( /s) (0-5 ) 50 0, 0,079 5,5 6,7 60 0, 0,0900 5,5 65, 70 0, 0,008 5,75 66, 80 0, 0,008 5,8 66, 90 0, 0,0,67 6, 50 0, 0,0868 6,96 69,5 60 0, 0,057 7,8 7,6 70 0, 0,0 8,9 66, 80 0, 0,05076 9,6 7,6 90 0, 0,0577 0,6 76, 50 0, 0,058 9,0,8 60 0, 0,0600 0,58 7, 70 0, 0,0678, 9,8 80 0, 0,088, 0,7 90 0, 0,0799,6 9,8

Debit ktua (iter/enit) 5.5. Pebaasan Berdasarkan Grafik.5.. Debit ktua Hasi dari peniitian dapat digabarkan daa grafik debit yang diperoe berdasarkan ariasi kecepatan putaran sing pup dengan persentase penceupan seperti pada grafik. di bawa ini : 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00.00.00 0 rp 0 rp 50 rp.00.00 0.00 50 60 70 80 90 Persentase Penceupan (%) Grafik.. Pengaru kondisi penceupan dan kecepatan putaran sing pup teradap debit aktua Grafik.. enunjukkan bawa debit air yang diasikan cenderung eningkat seiring dengan bertabanya persentase penceupan, begitu juga dengan naiknya kecepatan putar sing pup. Persentase penceupan ebi besar aka debit juga seakin besar. Ha ini dikarenakan eningkatnya oue air yang asuk pada iitan seang. Seakin tinggi kecepatan putaran sing pup juga engasikan debit yang ebi besar. Ha ini terjadi karena bertabanya oue air dan udara yang asuk ke corong pada iitan seang. Saat putaran sing pup 0 rp dan 50 rp terjadi fenoena enurunnya debit yang diasiikan setea penceupan 80%. Fenoena ini terjadi karena berkurangnya oue udara di daa airan fuida pada iitan dan seang yang

Debit (iter/enit) 6 diana fungsi udara ini adaa endorong air keuar dari daa iitan seang enuju pipa deiery pada ketinggian. 9.00 8.00 7.00 6.00 50% 5.00 60%.00 70%.00 80%.00.00 90% 0.00 0 0 50 Kecepatan putaran (rp) Grafik.. Perbandingan antara kecepatan putaran teradap debit sing pup Berdasarkan grafik., kecepatan airan () di daa pipa dapat dipengarui oe perbedaan kecepatan putaran, jika kecepatan putaran bertaba, aka kecepatan airan air juga bertaba dan debit yang diasikan juga seakin tinggi. Ha ini berdasarkan ruus kapasitas airan air (debit) Q =, diana oue fuida yang engair persatuan waktu eaui pipa dengan uas penapang dan dengan kecepatan. Seakin besar debit fuida yang engair pada sisi asuk dan sisi keuar pipa, aka seakin besar pua kecepatan fuida yang terjadi pada asing-asing sisi pipa. Ha ini sesuai dengan persaaan kontinyuitas.

Tekanan asuk (bar) 7.5.. Tekanan Masuk Tekanan asuk fuida berdasarkan ariasi kecepatan putaran sing pup dan persentase penceupan sing pup ditapikan pada grafik.. 0.00 0.090 0.080 0.070 0.060 0.050 0.00 0.00 0 rp 0 rp 50 rp 0.00 0.00 0.000 50 60 70 80 90 Persentase penceupan (%) Grafik.. Pengaru kondisi penceupan dan kecepatan putaran sing pup teradap tekanan asuk Berdasarkan grafik. diatas, diketaui bawa seakin bertabanya persentase penceupan sing pup didaa air aka tekanan sisi asuk (P) juga seakin eningkat. Seakin cepat kecepatan putaran, tekanan yang terjadi pada sisi asuk (P ) juga akan seakin besar. Seiring dengan eningkatnya putaran (rp), kecepatan airan air di daa pipa akan seakin cepat dan ead oss yang terjadi juga seakin besar seingga untuk engatasi ead oss tekanan yang diperukan pada sisi asuk akan seakin besar. Tekanan inet (P ) untuk engairkan air ke tepat yang ebi tinggi arus ebi besar dari pada tekanan pada sisi keuaran air (P ), karena arus eawan gaya grafitasi dan ead oss (Rakan, 009). Kondisi terceup sing pup 50% sapai 80% eiiki tekanan sisi asuk yang seakin bertaba untuk seua ariasi kecepatan putaran, sedangkan pada kecepatan putaran 0 rp dan 50 rp terjadi penurunan tekanan

Debit aktua dan teroritis (iter/enit) 8 sisi asuk (P ) pada kondisi terceup 90 %. Purunan tekanan sisi asuk (P ) ini disebabkan karena ead oss di sepanjang airan juga enurun. Pada kecepatan putaran 0 rp engaai peningkatan tekanan sisi asuk (P ) yang seakin bertaba ingga kondisi sing pup terceup 90 % didaa air. Ha ini dikarenakan penggunaan ariasi kecepatan putaran 0 rp dapat engatasi ead oss sepanjang airan seang, seiring dengan bertaba besarnya tekanan sisi asuk aka debit yang diasikan sing pup juga akan bertaba besar. Tekanan yang terjadi pada sisi asuk (P ) berbeda dengan sisi keuar (P ). Ha ini sesuai dengan persaaan Bernaoui yang dapat dijeaskan bawa seakin besar kecepatan fuida, aka tekanan yang terjadi akan seakin keci. Seakin besar debit yang diairkan, aka seakin keci koefisien rugi-ruginya, dikarenakan seakin besar debit aka seakin besar pua kecepatan fuida..5.. Debit aktua dan Debit Teoritis Perbandingan persentase penceupan sing pup teradap debit air teoritis dan aktua dengan ariasi kecepatan putaran disajikan seperti pada grafik. di bawa ini: 80.00 70.00 Q aktua 0 rp 60.00 50.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 50 60 70 80 90 Persentase Penceupan (%) Grafik.. Perbandingan debit aktua dan debit teoritis Q teoritis 0 rp Q aktua 0 rp Q teoritis 0 rp Q aktua 50 rp Q teoritis 50 rp

9 Persentase penceupan dan kecepatan airan air pada asing-asing ariasi kecepatan putaran sing pup berpengaru teradap debit aktua aupun debit teoritis seperti pada grafik.. Peritungan debit air berdasarkan pengukuran (Qaktua) berbeda dengan peritungan debit air berdasarkan peritungan ruus (Qteoritis). Pada grafik di atas teriat perbedaan antara debit aktua yang ternyata rata-rata ebi renda dibandingkan dengan debit teoritis. Sepanjang airan pipa terdapat geebung-geebung udara, diana geebung udara ini akan engabat airan air seingga debit aktua keci. Seain itu, debit aktua anya engitung oue air di daa tepat penapungan dibagi dengan rata-rata waktu yang ditentukan sedangkan pada debit teoritis eibatkan kecepatan airan, uas penapang, aupun tekanan yang enjadi indikator pengukuran debit air yang ebi kopeks seingga asi yang didapat ebi renda dari debit air yang diitung berdasarkan pengukuran (Qaktua). Beberapa faktor yang epengarui adaa kebocoran yang terdapat pada sabungan-sabungan pipa seperti water ur dan sabungan pipa oow saft juga enjadi penyebab enurunya tekanan air disepanjang pipa dan putaran sing pup yang cepat enyebabkan air tidak asuk ke daa iitan seang eainkan kebai keuar atau seakin tinggi putaran sing pup aka seakin besar pua gaya sentrifuganya.

Debit ktua (iter/enit) 50.5.. Grafik Perbandingan Peneitian Sing Pup Manifod Segaris Dengan Manifod Meingkr Hasi dari peneitian yang digabarkan daa grafik diperoe seperti pada grafik.5 di bawa ini: 7.00 6.00 5.00.00.00.00.00 0 rp anifod segaris (peneitian ini) 0 rp anifod eingkar (Waiyadi, 05) 0.00 50 60 70 80 90 Persentase penceupan (%) Gabar.5. Perbandingan debit aktua dan persentase penceupan pada peneitian sing pup dengan anifod segaris dan anifod eingkar Sebeunya juga diakukan peneitian unjuk kerja sing pup oe Waiyadi (05) dengan ariasi tinggi deiery dan persentase penceupan. Peneitian yang diakukan oe Waiyadi (05) enggunakan anifod eingkar dan tinggi deiery, sedangkan pada peneitian ini enggunakan anifod segaris dan tinggi deiery. Berdasarkan grafik.6 enunjukkan perbedaan debit yang diasikan sangat signifikan. Peneitian sing pup dengan anifod segaris engasikan debit air yang besar bia dibandingkan dengan peneitian sing pup dengan anifod eingkar. Pada anifod segaris terjadi peningkatan debit yang seakin bertaba dari kondisi penceupan 50%-90% sedangkan untuk anifod eingkar terjadi penurunan debit pada kondisi penceupan 70%-90%. Ha ini eberi peaaan daa peiian anifod pada sing pup engingat anfaat dari sing pup adaa untuk engairkan air

5 dari tepat renda ke tepat ebi tinggi. Penggunaan anifod segaris pada sing pup ternyata ebi efektif daripada anifod eingkar untuk ketinggian deiery.