Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

dokumen-dokumen yang mirip
REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

Teknologi Budidaya Kedelai

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan seperti tempe, tahu, tauco, kecap dan lain-lain (Ginting, dkk., 2009).

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN KEDELAI PADA LAHAN SAWAH SEMI INTENSIF DI PROVINSI JAMBI

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 ISSN:

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

PENDAHULUAN Latar Belakang

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) KEDELAI

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

Pedoman Umum. PTT Kedelai

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SL-PTT DI SULAWESI SELATAN. Ir. Abdul Fattah, MP, dkk. Ringkasan

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan dan pakan ternak yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak

Kata kunci : Rhizobium, Uji VUB kedelai, lahan kering

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak menjadi

Pedoman Umum. PTT Kedelai. Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan tanaman sumber protein yang

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi

V. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Abstrak. Kata kunci : inovasi, padi sawah, peningkatan, produktivitas. Pendahuluan

PENGATURAN POPULASI TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung di Indonesia (Zea mays L.) merupakan komoditas tanaman

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

Keragaan Galur Jagung Genjah pada Lahan Kering Provinsi Riau

Abstrak

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Unggul Kedelai di Lahan Kering Kabupaten Ngawi Jawa Timur

1

Pengembangan Kedelai Di Kawasan Hutan Sebagai Sumber Benih

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

Abstrak. Kata kunci : Jagung hibrida, Sistem tanam, Varietas. Pendahuluan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya dapat kita gunakan sebagai bahan makanan pokok. Salah satu ayat di

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

TINGKAT SERANGAN HAMA PENGGEREK TONGKOL, ULAT GRAYAK, DAN BELALANG PADA JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. Abdul Fattah 1) dan Hamka 2)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Jarak Tanam dan Aplikasi Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Varietas Kaba

PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI PROVINSI JAMBI. Adri dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

ADAPTASI TIGA VARIETAS UNGGUL KEDELAI DENGAN INOVASI PTT DI LAHAN KERING BUMI NABUNG, LAMPUNG TENGAH

Transkripsi:

KERAGAAN VARIETAS KEDELAI DI KABUPATEN LAMONGAN Eli Korlina dan Sugiono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Jl. Raya Karangploso Km. 4 Malang E-mail korlinae@yahoo.co.id ABSTRAK Kedelai merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai peran penting dalam ketahanan pangan. Oleh karenanya perlu dicari faktor produksi dengan penerapan varietas unggul baru (VUB) yang dapat beradaptasi dan berproduksi tinggi. Pengkajian keragaan varietas kedelai bertujuan untuk mendapatkan varietas unggul yang mempunyai produktivitas tinggi dan tahan terhadap hama penyakit. Lokasi kajian dilaksanakan di desa Blawirejo Kec. Kedungpring Kabupaten Lamongan mulai Juni s/d September 2011. VUB kedelai yang dikaji yaitu,,,, dan (sebagai pembanding). Pengkajian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diulang lima kali. Parameter yang diamati meliputi data agronomis, data produksi dan hama penyakit. Hasil kajian menunjukkan produksi yang tertinggi diperoleh pada varietas 1,91 t/ha diikuti varietas 1,75 t/ha, 1,73 t/ha, 1,41 t/ha, dan 0,92 t/ha, sedangkan varietas tidak berproduksi karena polong banyak yang hampa akibat terserang virus. Kata kunci : Kedelai (Glycine max), Keragaan varietas, Lamongan PENDAHULUAN Kedelai merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai peran penting dalam ketahanan pangan, selain jagung dan padi. Memiliki nilai yang strategis bagi kehidupan masyarakat dan perekonomian negara. Apabila pasokannya menurun baik produksi dalam negeri maupun dari produk import, berdampak terjadinya gejolak di masyarakat. Hal ini terjadi karena hampir setiap harinya masyarakat selalu membutuhkan komoditas ini sebagai asupan konsumsi, baik konsumsi olahan fermentasi (tahu, tempe, kecap) maupun dalam bentuk bahan baku. Akibatnya permintaan akan kedelai selalu meningkat. Sampai saat ini pemenuhan kebutuhan kedelai Indonesia belum dapat terealisasi, bahkan cenderung meningkat, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya protein nabati. Menurut data (Anonim 2013) kebutuhan nasional untuk kedelai mencapai 2,2 juta ton per tahun, namun baru 20 sampai 30 persen saja dari kebutuhan tersebut yang dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Sementara 70 sampai 80 persen kekurangannya, bergantung pada impor. Ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun (Mursidah, 2005). Untuk itu, produksi kedelai dalam negeri harus lebih ditingkatkan lagi agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Namun sampai saat ini produksi kedelai ditingkat petani masih 525

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan rendah dengan kisaran 0,6-2,0 t/ha atau rata-rata sebesar 1,3 t/ha, sedangkan potensi hasilnya bisa mencapai 3,0 t/ha. Senjang produktivitas yang sangat besar tersebut memberikan peluang bahwa peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas di tingkat petani masih bisa ditingkatkan. Menurut Ali Muso (2008) dalam Zakaria (2010) peningkatan produksi kedelai nasional dapat dilakukan dengan: 1) memperluas areal tanam, 2) meningkatkan produktivitas, 3) mengamankan produksi, dan 4) memperkuat kelembagaan. Salah satu komponen teknologi dalam proses produksi yang mampu memberikan produktivitas tinggi, efisien, dan berkelanjutan dalam pengelolaan tanaman terpadu yang handal dan cukup besar sumbangannya dalam meningkatkan produksi kedelai nasional adalah penggunaan varietas unggul. Kabupaten Lamongan merupakan salah satu daerah sentra pengembangan komoditas kedelai di Jawa Timur yang dibudidayakan di agroekologi lahan kering, dan sawah. Adapun pertanaman kedelai di lahan sawah ditanam setelah tanaman padi. Agar mencapai produktivitas tanaman kedelai tinggi, hal yang perlu diperhatikan adalah pengolahan tanah, pola tanam dan manajemen organisme pengganggu tanaman (OPT). Tuntutan terhadap karakteristik tanaman kedelai dalam kaitannya dengan preferensi konsumen, mutu, ketahanan terhadap hama dan penyakit yang semakin beragam, harus sesuai dengan agoekosistem di lokasi tanaman kedelai tersebut diusahakan. Pengkajian keragaan varietas kedelai bertujuan untuk mendapatkan varietas unggul yang mempunyai produktivitas tinggi dan tahan terhadap hama penyakit. BAHAN DAN METODE Pengujian keragaan varietas unggul kedelai dilakukan di desa Blawirejo Kec. Kedungpring Lamongan dengan ketinggian tempat 23 m dpl, berlokasi di lahan sawah, pada bulan Juni September 2011. Varietas unggul kedelai yang diuji terdiri dari 6 varietas yaitu,,,, dan (sebagai pembanding). Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan lima ulangan. Pemupukan terdiri dari 300 kg NPK (Phonska) dan 50 kg Urea per hektar yang diberikan sekaligus pada saat tanaman kedelai berumur 2 minggu setelah tanam, secara larikan di samping barisan tanaman. Sebelum tanam benih kedelai diperlakukan dengan insektisida berbahan aktif karbosulfan, untuk mencegah serangan lalat bibit dengan takaran 5 10 g/kg benih. Penanaman kedelai dilakukan secara ditugal dengan jumlah benih 2-3 biji per lubang tanam, yang ditanam dengan sistem tanam Tegel (40 x 15 cm), kemudian ditutup dengan bahan organik sebanyak 1 ton per hektar, selanjutnya ditutup lagi dengan mulsa jerami. Penanaman kedelai dilakukan 7 hari setelah panen padi. Pemeliharaan tanaman seperti pengendalian organisme pengganggu tanaman dilakukan secara optimal dan disesuaikan dengan kondisi lapang berdasarkan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT), Penyiangan dilakukan dua kali yaitu pada umur 14 HST dan 35 HST. Pengairan dilakukan 4 5 kali selama proses produksi (umur 15 21 526

HST, saat berbunga, umur 23 35 HST, saat pengisian polong, dan saat polong masak). Pengairan terutama dilakukan jika kelembaban tanah rendah pada stadium awal pertumbuhan, saat berbunga dan saat pengisian polong. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, komponen hasil serta keberadaan hama dan penyakit di pertanaman. Tiap petak diamati sebanyak 10 rumpun yang diambil secara acak sistematis. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan terhadap keragaan tinggi tanaman kedelai di lapangan, menunjukkan bahwa kedelai jenis memperlihatkan tinggi tanaman tertinggi (74,5 cm) yang berbeda dengan jenis kedelai lainnya yang dicoba (Tabel 1). Lebih tingginya jenis dengan jenis kedelai lainnya, disebabkan jenis ini sudah existing ditanam petani setiap musim tanam, sehingga sudah mampu beradaptasi dengan agroekosistem setempat. Sedangkan jenis kedelai lain seperti varietas,,, dan pada umur tanaman 8 minggu setelah tanam (MST) memperlihatkan rata-rata tinggi tanaman berkisar antara 44 cm 62,8 cm. Seiring dengan bertambahnya umur tanaman kedelai nampak pada umur 10 MST jenis kedelai mampu memperlihatkan tinggi tanaman tertinggi (86 cm) dibanding jenis lainnya yang tidak berbeda dengan jenis (75 cm) dan (78 cm). Ketiga jenis kedelai ini memperlihatkan visual tinggi tanaman melebihi deskripsi yang ada. Tabel 1. Keragaan Tinggi Tanaman Beberapa Varietas Kedelai Varietas Tinggi tanaman (cm) pada umur.. 8 MST *) 10 MST 44,00 a 50,40 a 62,80 c 66,10 ab 54,50 b 68,60 b 62,40 c 75,00 bc 52,00 b 86,00 c 74,50 d 78,00 bc *) MST = Minggu setelah tanam **) Angka selajur yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 0,05 Duncan. Parameter komponen hasil yang diamati meliputi jumlah cabang produktif, jumlah polong pertanaman dan produksi. Jumlah cabang produktif tertinggi dihasilkan dari tanaman kedelai varietas dengan jumlah cabang produktif mencapai 7,6, kemudian diikuti jenis (4,4). Dalam hal ini jumlah cabang produktif tinggi diikuti oleh jumlah polong per tanaman yang semakin tinggi. Seperti jenis mempunyai jumlah cabang produktif tinggi, sehingga jumlah polong per tanamanpun tinggi (66,60), dengan produksi mencapai 1,75 t/ha. Varietas mempunyai jumlah polong per tanaman 55,60 dengan produksi mencapai 1,91 t/ha. Dalam pengamatan dapat diasumsikan bahwa apabila jumlah polong pertanaman tinggi, namun banyak yang hampa maka produksinya akan rendah atau bahkan Fuso, seperti yang disajikan 527

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan pada Tabel 2, jenis kedelai mempunyai jumlah polong pertanaman 52,8, namun karena terserang oleh penyakit virus, maka tidak berproduksi sama sekali. Tabel 2. Komponen hasil Beberapa Varietas Kedelai Varietas Jumlah cabang Jumlah polong per Produksi (t/ha) produktif 3,40 ab *) 2,40 ab 3,60 ab 7,60 c 1,80 a 4,40 b 528 tanaman 43,20 ab 55,60 bc 51,80 abc 66,60 c 37,00 a 34,40 a *) Angka selajur yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 0,05 Duncan. 0,92 b 1,91 c 0 a 1,75 bc 1,73 bc 1,41 bc Hama yang ditemukan saat pengkajian berlangsung adalah ulat grayak dan kutu putih/kutu kebul (Bemisia tabaci). Populasi ulat grayak (Spodoptera litura) relative rendah yaitu berkisar antara 1-2 ekor per tanaman, sedangkan populasi kutu putih cenderung tinggi dengan rata-rata populasi 4-18 ekor per tanaman (Tabel 3). Populasi tertinggi kutu putih diperoleh dari tanaman kedelai varietas (18 ekor), akibatnya serangan virus juga paling tinggi (20%), karena kutu putih merupakan vector dari virus tersebut. Menurut Marwoto dan Inayati ( 2013) Salah satu gangguan dalam meningkatkan produksi kedelai adalah serangan hama kutu kebul (Bemisia tabaci). Tanaman kedelai yang terserang kutu kebul daunnya menjadi keriting dan apabila serangan parah disertai dengan infeksi virus, daun menjadi keriting berwarna hitam dan pertumbuhan tanaman terhambat. Kehilangan hasil akibat serangan hama kutu kebul dapat mencapai 80%, bahkan pada serangan berat dapat menyebabkan puso (gagal panen). Tabel 3. Rata-rata Serangan hama dan penyakit pada beberapa varietas kedelai Varietas ulat grayak (ekor) Kutu putih (ekor) Virus (%) 2,00 bc *) 1,60 abc 1,80 bc 2,20 c 1,20 ab 0,80 a 6,80 a 7,80 a 18,80 b 5,20 a 4,20 a 9,60 a 8,23 a 6,26 a 20,38 c 15,42 bc 10,56 ab 6,02 a *) Angka selajur yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 0,05 Duncan. KESIMPULAN 1. Varietas kedelai yang mempunyai potensi tinggi dan dapat dikembangkan di Kab. Lamongan yaitu dari varietas, dan mempunyai produksi tertinggi masing-masing sebesar 1,91; 1,75; 1,73 t/ha dibanding varietas (1,41 t/ha)

2. Serangan hama yang dominan muncul pada saat pengkajian adalah kutu putih (Bemisia tabaci), dengan populasi tertinggi ditemukan pada varietas (18,8) ekor per tanaman. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Upaya Peningkatan Produksi Kedelai. http://www.setneg.go.id/ index.php?option=com_content&task=view&id=3761&itemid=29. Diakses tgl 17 Mei 2013. Marwoto dan Inayati, A. 2013. Kutu Kebul: Hama Kedelai yang Pengendaliannya Kurang Mendapat Perhatian. http://pangan.litbang.deptan.go.id/publicationiptek/39/352. Diakses tgl 28 Mei 2013. Mursidah. 2005. Perkembangan Produksi Kedelai Nasional Dan Upaya Pengembangannya Di Propinsi Kalimantan Timur. EPP.Vol.2.No.1.2005:39-44 Zakaria, A.K. 2010. Program Pengembangan Agribisnis Kedelai Dalam Peningkatan Produksi Dan Pendapatan Petani. Jurnal Litbang Pertanian, 29(4): 147-153 529