BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berada di dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke

BAB I PENDAHULUAN. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

BAB I PENDAHULUAN. disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh. Proses biologis di dalam tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan pembentukan tulang. Salah satu penyakit yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

EFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

Melakukan Uji Protein Urin

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

BAB I PENDAHULUAN. memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya (WHO, 2004). Jumlah populasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Nutrition in Elderly

BAB 1 PENDAHULUAN. tubuh. Media masa sangat mudah mempengaruhi cara berpikir dan gaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bahan baku utamanya yaitu susu. Kandungan nutrisi yang tinggi pada keju

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I

yang dihasilkan oleh pankreas dan berperan penting dalam proses penyimpanan Gangguan metabolisme tersebut disebabkan karena kurang produksi hormon

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RUMAH BIRU (BIOETANOL URIN MANUSIA) Dari Masyarakat Untuk Masyarakat Oleh : Benny Chandra Monacho

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

MENETAPKAN BERAT JENIS URIN A. Tujuan 1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis urin 2. Mengetahui cara yang tepat untuk menentukan

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. suatu industri minuman yang dikemas dalam kantong plastik. Minuman

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini masalah pangan dan gizi menjadi permasalahan serius di

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut. 1

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

I. PENDAHULUAN. metabolisme tubuh yang sudah tidak digunakan dan obat-obatan. Laju Filtrasi

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

Kompartemen cairan di dalam tubuh

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: REISYA NURAINI J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, menurunnya produktifitas kerja dan

STUDI PENGARUH KONSUMSI SUSU KEDELAI TERHADAP KADAR KALSIUM DALAM ASI (AIR SUSU IBU)

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkandung di dalam urine serta adanya kelainan-kelainan pada urine.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. uretra. Volume urin sekitar ml/24 jam, dengan komposisi air sekitar

Manfaat Minum Air Putih

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Batu ginjal didalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Olahraga beban/mungkin yang lebih popular, terutama di antara para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam membantu menegakkan diagnosa berbagai macam penyakit. Ada kementakan (probality) bahwa urinalisis adalah pemeriksaan laboratorium yang paling tua. Pakar-pakar dahulu kala mencari korelasi antara penyakit tertentu dengan penampilan urine yang sangat tepat. (Frances K. Widmann, 1995) Urine yang normal jumlahnya rata-rata 1 2 liter sehari, tetapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang dimasukkan. (Evelin C. Pearce, 2006). Kekurangan minum menyebabkan kepekatan urin meningkat (konsentrasi semua substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah pembentukan batu. Sehingga air minum jenuh mineral, terutama kalsium, berpengaruh besar terhadap pembentukan batu. Komposisi batu kalsium yang terdapat di dalam urine sebesar (80%) dengan bentuk terbesar yaitu kalsium oksalat dan terkecil kalsium fosfat. (Andrean, Chrisye, Dhedy,2008) Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia. Kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi. 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan lunak. Tanpa kalsium yang 1% ini, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit 1

2 membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya. (Herisman.blogspot.com, 2008) Kadar kalsium urine dapat mencerminkan asupan diet kalsium, kadar kalsium serum dan efek keseluruhan penyakit (hipo- atau hiperparatiroidisme, mieloma multiple, kanker tulang, dsb). Hiperkalsiuria (peningkatan kadar kalsium dalam urine) biasanya menyertai peningkatan kadar kalsium serum. Ekskresi kalsium berfluktuasi dan yang paling rendah berlangsung pagi hari, sementara kadar yang tertinggi terjadi setelah makan. Pada hiperparatiroidisme, hipertiroidisme, dan gangguan osteolitik, ekskresi kalsium urine biasanya meningkat, sementara pada keadaan hipoparatiroidisme, kadarnya menurun. Diet dan mengkonsumsi obat yang mengandung natrium dan magnesium dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan urine. (Joyce Lefever kee, 2008) Pada pria dewasa kebutuhan kalsium sangat rendah, sekitar 300 400 mg setiap hari. Sebaliknya pada wanita pascamenopause kalsium yang dibutuhkan tinggi, berkisar antara 1200 1500 mg setiap hari. Hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya absorpsi kalsium secara bertahap akibat usia lanjut. (Robert E. Olson, 1998). Menurunnya absorpsi kalsium mengakibatkan kalsium dari aliran darah larut dalam urine dan dapat mempengaruhi berat jenis urine. Berat jenis urine tergantung dari jumlah zat yang larut di dalam urine atau terbawa di dalam urine. Berat jenis plasma (tanpa protein) adalah 1010. Bila ginjal mengencerkan urine (misalnya sesudah minum air) maka berat jenisnya kurang dari 1010. Bila ginjal memekatkan urine (sebagaimana fungsinya) maka berat

3 jenis urine naik diatas 1010. Daya pemekatan ginjal diukur menurut berat jenis tertinggi yang dapat dihasilkan, yang seharusnya dapat lebih dari 1025. (Evelin C. Pearce, 2006) Pengukuran berat jenis dipengaruhi oleh adanya zat-zat bermolekul besar yang terlarut dalam urine. Zat-zat tersebut dapat berasal dari dalam tubuh (endogenous) misalnya glukosa, protein atau kalsium atau yang sengaja dimasukkan dari luar (exogenous) yang nantinya akan keluar bersama urine, misalnya kontras X(ray atau dextran). (Pusdiknakes, 1989) Pria dan wanita yang sudah lanjut usia adalah orang yang rentan terserang osteoporosis, kalsium yang berkurang dari tulang semakin meningkat, dan biasanya kalsium dalam urine menjadi tinggi. Kalsium dalam urine tinggi biasanya disebabkan karena meningkatnya penyerapan gastrointestinal dan juga menurunnya absorpsi kalsium atau peristiwa lain yang mengurangi penyerapan tulang. Sehingga penyerapan tulang seperti istirahat dalam waktu panjang, yang dapat meningkatkan pelepasan kalsium ke aliran darah dan kemudian dikeluarkan melalui urine. (Nancy E Lane, 1999). Banyaknya kalsium yang dikeluarkan melalui urine menyebabkan urine tersebut menjadi pekat. Pekatnya urine memberikan kesan bahwa berat jenis urine tersebut juga tinggi.

4 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat diambil adalah bagaimana hubungan antara kalsium urine dengan berat jenis urine. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum urine. Untuk mengetahui adanya hubungan antara kalsium urine dengan berat jenis 2. Tujuan khusus a. Mengukur kalsium urine pada lansia yang ikut senam di Sasana Kyai Saleh Kota Semarang. b. Mengukur berat jenis urine pada lansia yang ikut senam di Sasana Kyai Saleh Kota Semarang. c. Menganalisa hubungan antara kalsium urine dengan berat jenis urine lansia yang ikut senam di Sasana Kyai Saleh Kota Semarang. 3. Manfaat Penelitian 1. Menambah wawasan bagi peneliti dalam pemeriksaan urine, khususnya kalsium urine dan berat jenis urine.

5 2. Memperdalam wawasan bagi peneliti tentang hubungan kalsium urine dengan berat jenis urine. 3. Sebagai masukan bagi pembaca tentang hubungan kalsium urine dengan berat jenis urine.