BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Pengertian Kode Etik

dokumen-dokumen yang mirip
2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

KODE ETIK DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING LIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI MAHASISWA OLEH: TIM PENYUSUN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015

BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.1

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

BUKU KODE ETIK DOSEN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 125/DJ-PSDKP/2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

KODE ETIK ANGGOTA KOMISI PARIPURNA DAN ANGGOTA BADAN PEKERJA KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

2016, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Intelijen Negara adalah penyelenggara Intelijen

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 /PM.4/2008 TENTANG

Nomor :Skep/032A/V/2012. tentang KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

Peraturan Rektor UNY No 03 Tahun 2009 Tentang Etika dan Tata Tertib Pergaulan mahasiswa di kampus

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK MAHASISWA IAIN MATARAM

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

DISIPLIN DAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen STMIK Prabumulih Nomor : 019/SK/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 3 Maret 2014

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 711/P/SK/HT/2013 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA

PROVINSI BALI PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

KODE ETIK MAHASISWA STKIP PEMBANGUNAN INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYKARTA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran

BUKU KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

1 Kode Etik, dan Tata Tertib Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG KODE ETIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Kode Etik 1. Kode Etik adalah sebuah pola aturan yang didasarkan pada nilai-nilai moral yang diharapkan selalu menuntun pelaksanaan tugas, kewajiban, dan pekerjaan. 2. Kode Etik memiliki prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang mengendalikan perilaku suatu kelompok masyarakat dan semua warganya dalam pelaksanaan tugas baik dalam lingkungan internal maupun eksternal. 3. Kode Etik memberikan pedoman dan justifıkasi pada Kode Perilaku. Pasal 2 Pengertian Kode Perilaku 1. Kode Perilaku adalah perwujudan Kode Etik. 2. Kode Perilaku adalah seperangkat aturan tentang hal-hal yang yang perlu dilakukan, atau tidak boleh dilakukan, mengenai kegiatan tertentu. 3. Kode Perilaku bertujuan menjaga standar perilaku suatu komunitas dalam tugas, kewajiban, dan pekerjaan. Pasal 3 Pengertian STBA LIA Yang dimaksud dengan STBA LIA adalah entitas yang mencakupi seluruh unit di dalamnya, dan unit lain yang akan dibentuk. Pasal 4 Pengertian Warga STBA LIA Yang dimaksud dengan warga STBA LIA adalah: 1. Ketua dan para Wakil Ketua STBA LIA; 2. Ketua Senat Akademik dan para anggotanya; 3. Ketua Program Studi; 4. Pimpinan Bagian/Unit Pendukung Teknis (UPT) lain yang bernaung di STBA LIA; 5. Dosen; 6. Mahasiswa;

7. Tenaga Kependidikan. BAB II KODE ETIK Bagian Kesatu Nilai Luhur Pasal 1 Pengertian Nilai Luhur Yang dimaksud dengan nilai-nilai luhur STBA LIA adalah nilai-nilai yang menjadi acuan bersama dalam berperilaku dan bekerja. Pasal 2 Nilai-nilai Luhur STBA LIA Nilai-nilai luhur yang berlaku di STBA LIA adalah: 1. Unggul 2. Profesional 3. Peduli Pasal 3 Pengertian Nilai Unggul Yang dimaksud dengan unggul adalah: 1. Warga STBA LIA adalah komunitas pembelajar yang berjiwa ekploratis dan antisipatif 2. Warga STBA LIA giat mengkontribusikan pendidikan dan pengetahuan dalam mengembangkan masyarakat, bangsa, dan negara. 3. Warga STBA LIA ulung dalam menggunakan tanggung jawab secara benar dan kebebasan secara tepat dalam bekerja. 4. Warga STBA LIA menggunakan kecerdasan untuk membina hubungan dengan sesama sambil menjunjung integritas pribadi. 5. Warga STBA LIA senantiasa berinisiatif dalam bekerja serta sigap dan kreatif dalam menjawab tantangan dan menciptakan peluang.

Pasal 4 Pengertian Nilai Profesional Yang dimaksud dengan profesional adalah: 1. Warga STBA LIA mampu melaksanakan kepemimpinan dan tata kelola yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan mandiri. 2. Warga STBA LIA wajib mengembangkan hubungan kesejawatan yang baik dan menjunjung pluralitas dalam berpikir, berdiskusi, dan bekerja. 3. Warga STBA LIA harus konsisten menjalankan peraturan yang berlaku demi kepentingan bersama. 4. Warga STBA LIA tangkas membuat keputusan dan melaksanakannya dengan patuh. Pasal 5 Pengertian Nilai Peduli Yang dimaksud dengan peduli adalah: 1. Warga STBA LIA bekerja dengan gotong royong. 2. Warga STBA LIA menjunjung dan menerima ke-bhinekaan dengan terbuka. 3. Warga STBA LIA menjunjung perilaku adil. 4. Warga STBA LIA menjunjung kesetia kawananan dengan sesama warga. Bagian Kedua Nilai Moral Praktis Pasal 1 Pengertian Nilai Moral Praktis Nilai moral praktis adalah penjabaran dari nilai-nilai luhur. Nilai moral praktis adalah nilai yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan. Nilai moral praktis di STBA LIA adalah: 1. Kejujuran 2. Integritas 3. Tanggung jawab 4. Keterbukaan 5. Semangat melayani

6. Kerja sama 7. Keadilan 8. Patriotisme 9. Semangat Belajar Kejujuran adalah: 1. sifat lurus hati; 2. tidak curang; 3. tidak menipu; 4. tidak korupsi; 5. tidak memanipulasi; 6. tidak berbohong. Pasal 2 Pengertian Kejujuran Pasal 3 Pengertian Integritas Integritas adalah: 1. sifat yang menunjukkan keutuhan moral, pendirian teguh, dan kepribadian yang kuat sehingga memancarkan kewibawaan dan kejujuran; 2. fondasi keberanian dan kepercayaan. Pasal 4 Pengertian Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah: 1. kesediaan untuk memikul beban dari segala hal yang dilakukan; 2. ketaatan terhadap peraturan pemerintah, Yayasan LIA, dan STBA LIA; 3. keseriusan menjalankan tugas; 4. kerelaan menerima akibat dari suatu perbuatan. Pasal 5 Pengertian Keterbukaan Keterbukaan adalah: 1. kemauan untuk mendengarkan atau menerima pendapat orang;

2. kemauan memberikan informasi kepada pihak yang berhak mengetahuinya. Pasal 6 Pengertian Melayani Melayani adalah kerelaan membantu atau menolong dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi tanpa melihat latar belakang agama, pendidikan, status sosial, ekonomi, etnis, dan ras. Pasal 7 Pengertian Kerja Sama Kerja sama adalah: 1. perwujudan dari semangat solidaritas terhadap sesama; 2. berbagi kekuatan/kelebihan untuk mencapai tujuan bersama Pasal 8 Pengertian Keadilan Keadilan adalah: 1. sifat berpihak pada yang benar; 2. sifat tidak sewenang-wenang; 3. semangat kemanusiaan. Pasal 9 Pengertian Patriotisme Patriotisme adalah semangat cinta dan membela tanah air dengan cara: 1. mencerdaskan bangsa lewat pendidikan tinggi; 2. memajukan negara lewat kegiatan kerja sama dengan organisasi di dalam dan luar negeri; 3. tidak melakukan tindakan yang merugikan bangsa dan negara. Pasal 10 Pengertian Semangat Belajar Semangat belajar adalah pencarian kebenaran melalui penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan.

BAB III KODE PERILAKU Pasal 1 Pengertian Kode Perilaku Kode Perilaku adalah standar perilaku bagi semua warga STBA LIA dalam menjalankan tugas, kewajiban, atau pekerjaan. Perilaku yang harus dimiliki oleh setiap warga STBA LIA adalah: 1. taat hukum dan peraturan; 2. setia pada STBA LIA; 3. menjaga informasi; 4. menjaga nama baik STBA LIA; 5. menghormati penggunaan nama STBA LIA; 6. hormat pada martabat dan HAM; 7. menjunjung kesusilaan; 8. menjunjung kebhinekaan; 9. menjunjung kesetaraan jender; 10. menghindari konflik kepentingan; 11. cermat dalam kegiatan politik; 12. aktif meningkatkan diri; 13. cermat dalam menggunakan sumber daya; 14. cermat dalam menerima gratifikasi; 15. memelihara kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan; 16. memelihara ketertiban umum; 17. memelihara hubungan baik dengan stakeholders. Pasal 2 Pengertian Taat Hukum dan Peraturan Warga STBA LIA mematuhi peraturan/hukum dan Undang-Undang yang berlaku, baik yang tersurat maupun tersirat.

Pasal 3 Pengertian Kesetiaan Terhadap STBA LIA Setiap warga STBA LIA selalu memberikan kesetiaan kepada STBA LIA. Warga STBA LIA: 1. menjalankan visi dan misi STBA LIA; 2. bekerja keras dengan jujur, tekun, teliti, tertib, kreatif; 3. penuh tanggung jawab untuk bersama-sama mewujudkan visi dan misi tersebut; 4. selalu bekerja keras demi kepentingan terbaik STBA LIA. Pasal 4 Pengertian Penjagaan Informasi Warga STBA LIA bertekad menjaga informasi di STBA LIA dengan baik. Warga STBA LIA: 1. tidak boleh memberikan informasi yang terkait dengan keuangan, hasil audit, dokumen internal (Rencana Pengembangan Jangka Panjang STBA LIA, Rencana Strategis STBA LIA, Rencana Operasional STBA LIA, notulen rapat, ijazah, transkrip nilai, data mahasiswa, data pegawai, draf rencana pengembangan STBA LIA, draf peraturan, draf Surat Keputusan, dokumen penelitian/pengabdian kepada masyarakat, dokumen paten), dan segala hal-hal yang sifatnya nonpublik kepada pihak-pihak dari luar STBA LIA atau pihak-pihak yang tidak berkepentingan. 2. hanya bisa memberikan informasi tentang hal-hal yang telah disebutkan di atas bila diwajibkan oleh perintah pengadilan. Pasal 5 Pengertian Penjagaan Nama Baik Setiap warga STBA LIA menjaga nama baik STBA LIA dengan: 1. bekerja dan belajar secara profesional; 2. taat peraturan yang berlaku di STBA LIA; 3. menjaga dan mengendalikan tindakan dan ucapan di lingkungan kampus maupun masyarakat.

Pasal 6 Pengertian Penggunaan Nama STBA LIA Warga STBA LIA bisa menggunakan nama STBA LIA di luar kampus apabila: 1. melakukan kegiatan yang terkait dengan keperluan STBA LIA; 2. sudah mendapatkan izin dari pimpinan STBA LIA. 3. tidak merugikan STBA LIA. Pasal 7 Pengertian Hormat pada Martabat dan HAM Warga STBA LIA menghormati harkat, martabat, dan hak asasi. Hal ini diupayakan melalui: 1. pembuatan peraturan kerja, peraturan akademik, peraturan dosen, peraturan kemahasiswaan, dan peraturan lainnya yang adil; 2. pemberian penghargaan yang pantas; 3. pemberian kebebasan dalam hal berpendapat dan berorganisasi, dan dapat dipertanggungjawabkan. Pasal 8 Pengertian Menjunjung Kesusilaan Setiap warga STBA LIA menjunjung tinggi nilai-nilai kesusilaan. Perilaku setiap warga STBA LIA adalah: 1. bertutur kata baik lisan dan tulisan dengan santun dan sopan; 2. berperilaku hormat dan bermartabat; 3. berpakaian dengan sopan sesuai dengan norma yang berlaku. Pasal 9 Pengertian Menjunjung Kebhinekaan Warga STBA LIA: 1. mengakui dan menghormati keragaman budaya, etnis, adat, agama, golongan, ras, status sosial ekonomi, aliran politik, dan kepercayaan masyarakat Indonesia; 2. meyakini keragaman dalam diri setiap orang bermanfaat untuk memperkuat dan memajukan STBA LIA.

Warga STBA LIA: Pasal 10 Pengertian Menjunjung Kesetaraan Jender 1. menjunjung kesetaraan pria dan wanita di tempat kerja dan di ruang kelas. 2. sadar bahwa pria dan wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk bekerja, belajar, dan berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan. 3. menolak kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi terhadap pria dan wanita di lingkungan STBA LIA dan dalam kegiatan yang menggunakan nama STBA LIA. Pasal 11 Pengertian Menghindari Konflik Kepentingan Warga STBA LIA: 1. harus menghindari konflik kepentingan pribadi atau kelompok dengan kepentingan STBA LIA. 2. menyelesaikan konflik kepentingan dengan cara musyawarah untuk mencapai penyelesaian terbaik. Pasal 12 Pengertian Cermat dalam Kegiatan Politik 1. Warga STBA LIA, sebagai individu, bebas mengekspresikan aspirasi politiknya dengan bergabung dalam sebuah partai politik dan/atau melakukan kegiatan politik. 2. Kegiatan politik seorang warga STBA LIA: a. tidak boleh dilakukan selama jam kerja/kuliah di lingkungan STBA LIA; b. tidak boleh menggunakan sumber daya STBA LIA; c. tidak boleh menggunakan nama STBA LIA; d. tidak boleh bertentangan dengan visi dan misi STBA LIA. Pasal 13 Pengertian Peningkatan Diri Setiap warga STBA LIA diwajibkan untuk terus menerus mengembangkan diri lewat kegiatan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan profesionalisme di bidang tugas dan profesi masing-masing.

Pasal 14 Pengertian Cermat dalam Menggunakan Sumber Daya Dalam menggunakan sumber daya STBA LIA, warga STBA LIA harus memakai sumber daya: 1. secara efisien dan efektif; 2. untuk kepentingan STBA LIA; 3. dengan seizin pejabat yang berwenang; 4. dengan bertanggung jawab. Pasal 15 Pengertian Cermat dalam Menerima Gratifikasi Dalam hal gratifikasi: 1. Warga STBA LIA tidak diperbolehkan menerima komisi, hadiah, uang layanan, pinjaman, atau janji untuk menerima keuntungan dari rekanan atau orang, yang akan mempengaruhi suatu keputusan atau kegiatan yang menyangkut tugasnya. 2. Warga STBA LIA tidak menerima sumbangan yang bersifat mengikat atau bersumber dari instansi atau kegiatan yang dinyatakan kriminal oleh Negara. Pasal 16 Pengertian Pemeliharaan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Warga STBA LIA mengusahakan suasana dan lingkungan kerja serta belajar yang menjamin kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan. Pemeliharaan kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan dilakukan dengan cara: 1. tidak merokok di lingkungan STBA LIA; 2. tidak mengonsumsi minuman keras di lingkungan STBA LIA; 3. tidak mengedarkan dan menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba); 4. tidak membuang sampah atau limbah sembarangan; 5. tidak membuat kondisi yang berpotensi mencelakakan; 6. menggunakan peralatan kerja yang aman sesuai aturan yang berlaku.

Pasal 17 Pengertian Pemeliharaan Ketertiban Umum Warga STBA LIA wajib menjaga ketertiban umum dan keamanan di kampus dan tempat kerja dengan tidak: 1. berbuat onar; 2. berjudi; 3. mabuk-mabukan; 4. mencuri; 5. melakukan tindakan yang mengancam nyawa atau keselamatan orang lain; 6. melakukan perundungan (bullying); 7. melakukan tindakan pemerasan; 8. melakukan pencemaran nama baik individu atau lembaga; 9. melakukan pelecehan seksual; 10. melakukan vandalisme. Pasal 18 Pemeliaharaan Hubungan dengan Stakeholders 1. Warga STBA LIA senantiasa memelihara hubungan dengan pengampu kepentingan (stakeholders) lain dengan mengusung semangat lugas, jujur, adil, dan saling percaya. 2. Yang dimaksud dengan stakeholders adalah Yayasan LIA, pemerintah RI, orang tua mahasiswa, dan pihak-pihak terkait lainnya.

BAB IV Pelanggaran dan Sanksi Pasal 1 Setiap warga STBA LIA wajib memberitahukan kepada pimpinan unit masing-masing jika mengetahui terjadi pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku. Pasal 2 1. Kode Etik dan Kode Perilaku menjadi norma hukum sepanjang dicantumkan dalam undang-undang atau peraturan, baik peraturan eksternal maupun peraturan internal. 2. Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku yang juga menjadi norma hukum dikenakan sanksi sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, seperti yang tertera dalam KUHP, Undang-Undang Ketenagakerjaan, Peraturan Karyawan Yayasan LIA, Peraturan Akademik, Peraturan Kemahasiswaan, Peraturan Dosen, dan peraturan lainnya yang berlaku. 3. Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku yang tidak menjadi norma hukum dikenakan sanksi berupa nasihat, teguran lisan, atau tindakan administratif lain, sesuai dengan jenis dan bobot pelanggaran, dengan tetap menghormati martabat yang bersangkutan. Pasal 3 1. Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku akan diproses oleh tim Penegak Kode Etik dan Kode Perilaku. 2. Tim Penegak Kode Etik dan Kode Perilaku dibentuk saat ada pelanggaran sedang dan berat. 3. Tim Penegak Kode Etik dan Kode Perilaku beranggotakan: a. Ketua STBA LIA (Ketua Tim) b. Para Wakil Ketua STBA LIA; c. Para Ketua Program Studi; d. Pakar Hukum; e. Kepala Bagian Keuangan dan Personalia; f. Kepala Bagian Administrasi Akademik. 4. Keanggotaan tim Penegak Kode Etik disesuaikan dengan bentuk pelanggaran