KAJIAN KEPUSTAKAAN. beriklim kering. Umumnya tumbuh liar di tempat terbuka pada tanah berpasir yang

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Sel Darah Merah. dapat digunakan untuk menilai kondisi kesehatan ternak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Itik domestik berasal dari keturunan itik liar atau wild mallard (Anas

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. membentuk beberapa variasi dalam besar tubuh, konformasi, dan warna bulu.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek (bahasa jawa),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Itik adalah salah satu jenis ungags air ( water fawls) yang termasuk dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Itik adalah salah satu jenis unggas air ( water fowls) yang termasuk dalam

II KAJIAN KEPUSTAKAAN meter dari permukaan laut dengan kondisi lembab, serta mempunyai

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

KAJIAN KEPUSTAKAAN. : Anas platyrhynchos (domestic duck) Itik sangat identik dengan kehidupan nya yang selalu berkelompok dan

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan media transportasi yang membawa nutrisi dari saluran

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE

HASIL DAN PEMBAHASAN. ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktifitas tinggi terutama dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl.

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SECARA UMUM CIRI-CIRI TERNAK UNGGAS ADALAH :

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi pohon jati menurut Sumarna (2011) sebagai berikut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Puyuh (Coturnix-coturnix japonica)

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon,

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

HASIL DAN PEMBAHASAN. diberi Fructooligosaccharide (FOS) pada level berbeda dapat dilihat pada Tabel 5.

KEKAYAAN NYAMPLUNG DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Oleh : Aris Budi Pamungkas & Amila Nugraheni

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

TANAMAN STYLO (Stylosanthes guianensis) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Tanaman Obat;Manfaat/Khasiat Kecubung, (Datura Metel L)

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

Bab II Tinjauan Pustaka

II KAJIAN KEPUSTAKAAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

HERBARIUM. Purwanti widhy H 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan broiler dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu broiler modern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. peternakan. Penggunaan limbah sisa pengolahan ini dilakukan untuk menghindari

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

I. PENDAHULUAN. Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan

Transkripsi:

II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Tanaman Kecubung Kecubung termasuk tumbuhan perdu yang tersebar luas di daerah yang beriklim kering. Umumnya tumbuh liar di tempat terbuka pada tanah berpasir yang tidak begitu lembab, seperti semak, padang rumput, tepi sungai, atau ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat. Kecubung hidup di daerah dataran rendah sampai ketinggian 800 meter dari permukaan laut (dpl) (Dalimartha, 2000). Kecubung yang mempunyai pokok batang kayu, keras dan tebal, bercabang banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter. Daun kecubung berwarna hijau berbentuk bulat telur, tunggal, tipis, dan pada bagian tepinya berlekuk lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Ujung dan pangkal daun meruncing dan pertulangannya menyirip (Tampubolon, 1995). Panjang daun 6 25 cm dan lebar 4,5 20 cm. Bunga kecubung menyerupai terompet dan berwarna putih atau lembayung. Buahnya hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat. Bagian luar buah dihiasi duri-duri dan didalamnya berisi biji-biji kecil yang berwarna kuning kecoklatan (Dalimartha, 2000; Thomas, 2003)

9 Ilustrasi 1. Tanaman Kecubung Taksonomi tanaman kecubung menurut Tjitrosoepomo (1994) sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Sub kelas : Sympetalae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Datura Spesies : Datura metel L Daun kecubung (Datura metel L.) telah diketahui mengandung alkaloid turunan tropan (Katno dan Pramono, 2006) yang merupakan bahan yang dapat digunakan untuk membius dan juga dapat digunakan sebagai obat (Kartasapoetra, 1988). Kandungan alkaloid tanaman kecubung dalam masing-masing organ bervariasi, pada daun muda 0,813 %, daun tua 0,038 % dan bunga 0,2 % (Heyne, 1987). Kandungan senyawa alkaloid tropan berupa atropin, skopolamin dan hyosiamin (Thomas, 2003). 2.2 Itik Itik asli Indonesia termasuk jenis Indian Runner (Anas plathyryncos). Secara morfologis Indonesia memiliki beberapa jenis itik lokal berdasarkan tempat berkembangnya (Simanjuntak, 2002). Bangsa itik domestikasi dibedakan menjadi tiga yaitu: pedaging, petelur dan hiasan. Itik-itik yang ada sekarang merupakan

10 keturunan dari Mallard berkepala hijau (Anas plathyrhynchos plathyrhynchos). Klasifikasi itik menurut Srigandono (1997) adalah sebagai berikut : Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Aves Ordo : Anseriformes Familia : Anatidae Sub Famili : Anatinae Genus : Anas Species : Anas Platyrhyncos Itik termasuk dalam unggas air (water fowl) yang menghasilkan produk berupa telur dan daging yang bermanfaat serta menguntungkan bagi kehidupan manusia (Srigandono, 1997). Itik merupakan unggas air yang memiliki ciri-ciri kaki relatif lebih pendek dibandingkan tubuhnya dan jarinya dihubungkan dengan selaput renang, paruhnya ditutupi oleh selaput halus yang sensitif, bulu berbentuk cekung, tebal ke arah tubuh, dan berminyak, itik dewasa memiliki lapisan lemak di bawah kulit, daging itik tergolong daging gelap (dark meat), dan tulang dada itik datar seperti sampan (Suharno dan Setiawan, 2001). 2.3 Sel Darah Merah Sel darah merah berbentuk cakram bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang (Hoffbrand dan Pettit 1996). Cakram bikonkaf tersebut mempunyai permukaan yang relatif luas untuk pertukaran oksigen melintasi membran sel (Guyton dan Hall, 1997). Panjang dan lebar diameter sel darah merah pada itik yaitu 12,8 dan 6,6 µm (Groebbels, 1932 dalam Sturkie, 1976). Sel darah merah pada unggas berbeda dengan mamalia, yaitu memiliki inti dan ukuran yang besar. Sel darah merah yang dewasa berbentuk elips, inti berbentuk

11 oval dan bergerak di tengah (Mitruka dkk, 1977). Sel darah merah bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh (Soeharsono dkk, 2010). Sel-sel darah merah dibentuk di dalam organ pembuat darah dan prosesnya disebut erytropoesis (Soeharsono dkk, 2010). Pembentukan sel darah merah berlangsung secara terus menerus seimbang dengan proses penghancuran sel darah merah. Sel darah merah baru yang diproduksi setiap hari sangat banyak sehingga membutuhkan precursor mensintesis sel tersebut (Hoffbrand dan Pettit 1996). Jumlah sel darah merah dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin (Suprijatna dkk, 2008). Selain itu jumlah sel darah merah dipengaruhi oleh spesies, aktivitas, status nutrisi, bangsa, suhu lingkungan dan faktor iklim. (Swenson, 1984). Jumlah sel darah merah itik (Anas platyrhynchos domesticus) berkisar antara 1,80-3,82 10 6 /μl (Mitruka dkk, 1977). 2.4 Hemoglobin Hemoglobin merupakan zat padat dalam sel darah merah yang menyebabkan warna merah, serta merupakan molekul protein pada sel darah merah (Frandson, 1992). Molekul hemoglobin terdiri atas heme dan globin, heme mengandung 4 molekul porfirin yang masing-masing dapat mengikat satu molekul oksigen, sehingga 1 molekul hemoglobin dapat mengikat 4 molekul oksigen (Soeharsono dkk, 2010). Adanya hemoglobin dalam sel darah merah mampu untuk mengangkut oksigen. Hemoglobin bergabung dengan oksigen dengan ikatan yang labil berbentuk oksihemoglobin yang selanjutnya melepaskan oksigen ke sel-sel jaringan di dalam tubuh (Frandson, 1992), setelah oksigen lepas disebut deoxyhemoglobin (Soeharsono dkk, 2010).

12 Jumlah hemoglobin di dalam darah dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, keadaan fisik, cuaca, tekanan udara, dan jumlah sel darah merah. Kadar hemoglobin berbanding lurus dengan jumlah sel darah merah, semakin tinggi jumlah sel darah merah maka akan semakin tinggi pula kadar hemoglobin dalam sel darah merah tersebut (Haryono, 1978). Kadar hemoglobin itik (Anas platyrhynchos domesticus) berkisar antara 9-21 g/dl (Mitruka dkk, 1977). 2.5 Hematokrit Hematokrit ialah volume sel darah merah didalam 100 ml darah dan dinyatakan dalam persen (%) (Hoffbrand dan Pettit, 1987). Pada hewan normal nilai hematokrit berbanding lurus dengan jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin. Semua faktor yang mempengaruhi proses produksi dan jumlah sel darah merah seperti jenis kelamin, kondisi dan aktivitas fisik, nutrisi dan sebagainya berpengaruh pula terhadap nilai hematokrit (Sturkie, 1976). Nilai hematokrit dipengaruhi oleh jumlah sel dan ukuran sel. Volume sel mungkin mengalami perubahan akibat peningkatan air plasma (hemodilution) atau penurunan air plasma (hemoconcentration) tanpa mempengaruhi jumlah sel sepenuhnya (Sturkie dan Griminger, 1976). Rataan nilai hematokrit normal pada unggas adalah 30-33 % (Swenson, 1984). Nilai hematokrit itik (Anas platyrhynchos domesticus) berkisar antara 32,6-47,5 % (Mitruka dkk, 1977). 2.6 Transportasi Ternak dan Potensi Stres Transportasi ternak merupakan suatu kegiatan yang umum dilakukan pada komoditas peternakan, yang berpotensi menimbulkan stres akibat pengaruh lingkungan yang tidak sesuai dengan proses fisiologisnya selama perjalanan (Aberle

13 dkk, 2001). Faktor penyebab stres akibat transportasi pada unggas, diantaranya yaitu ketika penangkapan, penanganan ternak yang kasar, pemuatan unggas ke dalam kendaraan, kepadatan unggas, lingkungan kendaraan dan musim (Voslarova, 2007). Stres dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi pada ternak yang menyebabkan meningkatnya suhu atau stresor lain yang berasal dari luar ataupun dari dalam tubuh ternak (Ewing dkk. 1999), sedangkan Moberg (2000) mendefinisikan stres sebagai setiap respons biologis yang dapat menimbulkan ancaman dan mengganggu homeostasis pada hewan, bahkan setiap stressor yang berdampak negatif pada kesejahteraan binatang dapat dikategorikan sebagai stres.