BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISDM BPK RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Surabaya atau Dispendukcapil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan akhirnya muncul kebutuhan untuk menggunakan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

[11] F. Jordan, S. Charalambos, H. Dimitrios, T. Maria Measuring The Success of The Greek Taxation Information System. International Journal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Keberadaan dan peranan teknologi informasi disegala sektor

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat diperlukan masyarakat. Pelayanan rumah sakit termasuk pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahkan lebih ekonomis. Seperti dengan pembelian secara online dapat menghemat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali di bidang pendidikan. Pemanfaatan sistem informasi ini sangat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. informasi fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan individual pemakai (Jogiyanto, 2007:18). Dalam memprediksi

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai

Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Novita Panca Dewi J

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang-

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (TI) pada zaman sekarang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muncul didalam perusahaan itu sendiri seperti kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN E-LEARNING TERHADAP MAHASISWA KELAS KARYAWAN (Studi kasus: E-learning Teknik Informatika Universitas Pasundan)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah

EVALUASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN (STUDI KASUS: MACSYS UNIVERSITAS MA CHUNG)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya evolusi sistem informasi membuat laju perkembangan sistem informasi tidak dapat dibendung lagi. Organisasi dituntut untuk selalu beradaptasi dengan perubahan yang begitu cepat sehingga diharapkan dapat memberikan kesuksesan. Setiap organisasi menganggap bahwa sistem informasi sangat penting dalam penyediaan informasi yang nantinya dipergunakan dalam mencapai tujuan organisasi. Kesuksesan sebuah sistem informasi tidak hanya ditentukan oleh bagaimana sistem dapat memproses masukan dan menghasilkan informasi dengan baik, tetapi juga bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakannya, sehingga mampu mencapai tujuan organisasi [1]. Kesuksesan sistem informasi dapat diidentifikasi dan dievaluasi dengan kriteria tertentu. Sistem yang baik dan sukses adalah sistem yang mampu menghasilkan kinerja dan manfaat bagi penggunanya [2]. Isi informasi berhubungan dengan informasi keuangan dan non keuangan. Ketepatan waktu informasi berkaitan dengan kemampuan sistem informasi untuk menyediakan informasi secara sistematik dan periodik, sedangkan pengumpulan dan pengklasifikasian informasi berhubungan dengan berbagai tipe informasi yang dapat dikumpulkan dan diklasifikasikan dalam periode tertentu [3] Sistem teknologi yang diterapkan di organisasi menjadi komponen dari organisasi bersama-sama dengan manusia. Manusia berinteraksi menggunakan sistem teknologi informasi. Interaksi ini menimbulkan masalah keperilakuan (behavioral). Banyak sistem teknologi informasi gagal diterapkan karena manusia yang menggunakannya berperilaku tidak sesuai dengan perilaku yang diinginkan oleh organisasi. Perilaku yang tidak sesuai ini antara lain perilaku menggunakan sistem teknologi informasi yang tidak serius atau bahkan perilaku menolak atau tidak mau menggunakannya dengan banyak alasan [2].

Agar sistem teknologi informasi dapat diterima dengan baik oleh pemakainya, maka perilaku menolak perlu diubah atau sistem perlu disiapkan terlebih dahulu supaya pemakainya mau berperilaku menerimanya. Mengubah perilaku tidak dapat dilakukan secara langsung ke perilakunya, tetapi harus dilakukan lewat anteseden-anteseden atau penyebab-penyebab perilaku tersebut. Salah satu anteseden dari perilaku adalah kepercayaan-kepercayaan (beliefs) terhadap sistem informasi. Dengan demikian, mengubah perilaku dapat dilakukan dengan merubah kepercayaan (belief) dari individual menjadi kepercayaan (belief) yang positif untuk menerima sistem teknologi informasinya [4]. Faktor kepribadian atau perilaku yang merupakan sifat bawaan lebih memprediksi penerimaan dan penggunaan teknologi yang bermuara pada kesuksesan sistem informasi. Dua karakter individu yang menonjol dalam penggunaan teknologi khususnya komputer adalah keyakinan diri menggunakan komputer (computer self-efficacy) dan ketakutan komputer (computer anxiety). Self efficacy akan berpengaruh positif terhadap penggunaan dan sebaliknya anxiety akan berdampak negatif pada penggunaan [5]. Penelitian ini menggunakan variabel yang mengarah pada keyakinan diri menggunakan komputer (computer self-efficacy) sebagai karakter perilaku yang mempengaruhi persepsi kegunaan dan kepuasan pengguna SiSDM. Self efficacy adalah penilaian seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk mengorganisasi dan memutuskan tindakan yang diperlukan dari suatu keadaan untuk mencapai kinerja tertentu [6]. Self efficacy berhubungan dengan keyakinan seseorang tentang apa yang bisa dilakukan berdasarkan ketrampilan yang dimiliki. Seorang individu akan menggunakan keyakinannya dalam bertindak berdasarkan emosi yang pernah dirasakannya setelah dirinya melakukan tindakan tersebut. Penerapan sistem informasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya juga sudah dilakukan oleh BPK. Telah banyak aplikasi sistem informasi yang telah dirancang oleh BPK termasuk juga aplikasi kepegawaian. Salah satu sistem informasi yang telah diluncurkan pada Tahun 2012 oleh BPK adalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SiSDM). Sebelum adanya SiSDM ini di BPK banyak sekali aplikasi sistem informasi kepegawaian dan belum terintegrasi antara

lain Sistem Informasi Kepegawaian, Pusat Informasi Pegawai (PIP), Sistem Informasi Hukuman Disiplin (SiKuDis), Sistem Informasi Tugas Belajar (SITUB) dan absensi. Dengan adanya aplikasi SiSDM ini diharapkan beberapa aplikasi kepegawaian itu dapat diintegrasikan antara lain aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian, PIP dan absensi. Meskipun aplikasi SiSDM bersifat wajib (mandatory), sistem ini ternyata belum digunakan sepenuhnya oleh para pegawai. Hal ini mengindikasikan bahwa SiSDM belum dimanfaatkan secara optimal atau bahkan masih ada pegawai yang belum melakukan perubahan data sama sekali di SiSDM. Sebagai suatu paket aplikasi kepegawaian, sistem informasi SDM dirancang sesuai kebutuhan yang ada hubungannya dengan informasi manajemen SDM. Informasi kepegawaian tersebut berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan solusi penataan manajemen pegawai yang efektif, efisien dan modern yang sangat dibutuhkan dalam pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang profesional [7]. Salah satu tujuan sistem informasi SDM berbasis komputer adalah pengelolaan pegawai dapat dilakukan secara cepat, rapi dan canggih. Pengelolaan manajemen karir pegawai dilakukan secara otomatis sehingga tidak terlambat dan memiliki keakuratan yang tinggi. Tujuan dari dirancangnya aplikasi SiSDM ini adalah sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan pegawai di BPK RI, seperti keputusan mutasi pegawai, kenaikan pangkat pegawai, gaji pegawai, dan lain-lain. Apabila data pegawai yang terdapat dalam SiSDM belum diperbarui maka hal tersebut dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terkait pengelolaan pegawai. Keputusan yang diambil oleh pimpinan maupun Biro SDM BPK RI akan menjadi tidak valid dan tidak efektif, yang pada akhirnya akan berdampak kepada pengelolaan SDM di BPK pada umumnya dan pengembangan manajemen karir pegawai pada khususnya. Sebagai contoh, apabila pegawai tidak melakukan pembaruan data jumlah anak maka pegawai tersebut tidak akan mendapatkan tunjangan anak, apabila pegawai tidak melakukan pembaruan data home base maka akan menganggu pola mutasi pegawai tersebut, apabila pegawai tidak melakukan

up date sertifikat diklat atau surat tugas pemeriksaan maka akan menghambat manajemen karir pegawai tersebut, dan lain-lain. Permasalahan yang lain dari aplikasi SiSDM ini adalah ada beberapa menu di SiSDM yang belum dimanfaatkan antara lain modul persuratan elektronik (eoffice), modul konseling, SKP, dan pelaporan gratifikasi. Untuk modul persuratan elektronik, modul ini dibuat agar BPK RI bisa menerapkan program e-office dengan mengurangi penggunaan kertas (paperless). Tujuan dari dirancangnya menu persuratan elektronik ini adalah disposisi surat dan nota dinas dari atasan ke bawahan bisa langsung ditindaklanjuti dengan segera dan tidak perlu dilakukan secara manual. Kadangkala terdapat informasi-informasi penting yang terlambat diketahui karena persuratan dan disposisi masih dilakukan secara manual. Pemutakhiran data dalam SiSDM membutuhkan peran aktif pegawai dalam melakukan pengisian form pemutakhiran data serta peran aktif atasan langsung, Kepala Sub Bagian SDM atau Kepala Biro SDM sebagai validator data. Perubahan proses bisnis ini, dari yang sebelumnya pegawai bersifat pasif (menunggu diisikan oleh administrator SiSDM) menjadi kendala apabila tidak adanya penyampaian informasi/sosialisasi atas implementasi SiSDM. Kondisi tersebut dapat menimbulkan masalah yang signifikan bagi pengguna SiSDM. Evaluasi mengenai SiSDM baru dilakukan oleh Agung Ardianto [8] yang melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna akhir SiSDM dengan menggunakan model End User Computing Satisfaction (EUCS) yang dimodifikasi. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan SiSDM. Penelitian tersebut belum meneliti mengenai kesuksesan dari SiSDM itu sendiri. Ketika sebuah sistem informasi dijalankan pastinya diperlukan suatu evaluasi untuk pengembangan sistem tersebut. Evaluasi SiSDM di lingkungan BPK RI dipandang perlu untuk dievaluasi guna mengoptimalkan penggunaan sistem informasi dalam proses pengelolaan pegawai. Evaluasi SiSDM perlu dilakukan untuk menilai apakah SiSDM dapat meningkatkan produktivitas penggunanya baik secara individual maupun organisasional. Dalam mengevaluasi SiSDM ini, maka sangat dibutuhkan umpan balik dari penggunanya (user) untuk dijadikan bahan

evaluasi dan penyempurnaan sistem, karena pengguna merupakan orang yang dianggap paling mengetahui apakah sistem berjalan seperti yang diharapkan atau tidak. Dengan adanya umpan balik dari pengguna diharapkan pengembangan SiSDM dapat tepat sasaran dan sesuai dengan harapan penggunanya. 1.2 Perumusan Masalah Pengaplikasian SiSDM membutuhkan peran aktif dari pegawai BPK RI. Salah satu tujuan dirancangnya aplikasi SiSDM adalah agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan Pimpinan BPK dalam hal pengelolaan pegawai seperti mutasi dan promosi, kenaikan pangkat pegawai, penilaian kinerja pegawai, gaji pegawai, dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Data kepegawaian belum diperbarui oleh pegawai sehingga SiSDM belum dapat digunakan dan dimanfaatkan secara maksimal. 2) Masih terdapat beberapa menu di SiSDM yang belum dimanfaatkan secara maksimal antara lain modul persuratan elektronik (e-office), konseling pegawai, SKP dan pelaporan gratifikasi. 1.3 Keaslian Penelitian Penelitian ini menggunakan dasar model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean yang diperbaharui [9]. Peneliti berusaha untuk memodifikasi model kesuksesan SI DeLone dan McLean berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah pernah dilakukan terutama untuk variabel/konstruk modelnya. Penelitian tentang sistem informasi dengan menggunakan model kesuksesan SI DeLone dan McLean telah dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti yang dilakukan oleh Haitam Al Shibly [10] yang melakukan penelitian mengenai keberhasilan suatu sistem informasi sumber daya manusia di Yordania. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perceived of service quality, perceived of information quality, perceived of ease of use, perceived of usefulness, user satisfaction dan success system. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan sistem informasi SDM dipengaruhi oleh kepuasan pengguna. Kualitas informasi, kualitas

sistem, kegunaan yang dirasakan dan kemudahan penggunaan yang dirasakan juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna. Evaluasi terhadap aplikasi SiSDM di BPK RI sebelumnya pernah dilakukan oleh Agung Ardianto [8] yang melakukan penelitian untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna akhir SiSDM dengan menggunakan model End User Computing Satisfaction (EUCS) yang dimodifikasi. Penelitian tersebut belum menilai seberapa besar kesuksesan aplikasi SiSDM dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan aplikasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi berpengaruh terhadap kegunaan yang dirasakan; kualitas informasi, kualitas layanan dan kegunaan yang dirasakan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir. Sedangkan kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir. F. Jordan, et. al. [11] melakukan penelitian mengenai kesuksesan sistem informasi perpajakan di Yunani. Penelitian ini meneliti berdasarkan perspektif karyawan pengguna sistem informasi dan sistem informasi yang digunakan adalah bersifat mandatory atau wajib. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antar variabel yang digunakan yaitu kualitas informasi, kualitas layanan, persepsi kegunaan dan kepuasan pengguna. Sedangkan kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap persepsi kegunaan dan kepuasan pengguna. Andi Nurul Istiyana [12] melakukan penelitian tentang kesuksesan sistem informasi SMARTONE pada PT. PLN. Model yang digunakan adalah menggabungkan antara model Delone dan McLean dan Technology Acceptance Model (TAM). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan; kepuasan pengguna dipengaruhi oleh persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan; kepuasan pengguna berpengaruh terhadap dampak individu dan dampak individu berpengaruh terhadap dampak organisasi. Sedangkan penelitian mengenai computer self efficacy pernah dilakukan oleh Johnson R. D. et al, [13] yang melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan e-learning. Penelitian ini mencoba untuk memasukkan pengaruh sosial dan perilaku pengguna dalam menilai kesuksesan

sistem informasi. Penelitian tersebut menggunakan 2 dimensi dalam model penelitiannya yaitu human dimension yang terdiri dari variabel computer self efficacy dan design dimension yang terdiri dari variabel perceived usefulness, interacton dan social presence. Hasil penelitian menunjukkan bahwa social presence memberikan pengaruh yang signifikan dalam kesuksesan e-learning dan harus ditambahkan dalam model masa depan kesuksesan e-learning. Selain itu, computer self efficacy, perceived usefulness dan interaction juga berpengaruh siginifikan dalam efektivitas dan kepuasan e-learning. Arie Nobelta Kaban [14] melakukan penelitian mengenai pengaruh computer self efficacy dan computer anxiety terhadap akseptasi teknologi informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa computer anxiety berpengaruh signifikan terhadap computer self efficacy; computer anxiety berpengaruh signifikan terhadap akseptasi teknologi informasi dan computer self efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap akseptasi teknologi informasi. Penelitian mengenai kepuasan pengguna sebagai salah satu penentu hasil pembelajaran online dengan variabel computer self efficacy juga pernah dilakukan oleh Tanzila Saba [15]. Penelitian tersebut mengambil sampel 674 responden yang telah menyelesaikan satu kursus online dari Wawasan Open University (WOU) Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel yaitu system quality, information quality, computer self efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap system use, user satisfaction dan self-managed learning behavior. Ryan Ditya Permadi [16] melakukan penelitian mengenai penerimaan nasabah terhadap layanan internet banking BNI. Penelitian tersebut menggunakan model TAM dan menggunakan teknology self efficacy sebagai variabel eksternal. Hasil penelitian menunjukkan self efficacy berpengaruh positif dan signifikan pada persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi manfaat secara bersamaan. Eom [17] melakukan penelitan mengenai hubungan sistem e-learning dengan dampak dari e-learning. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa keberhasilan sistem informasi e-learning dipengaruhi juga oleh kualitas sistem, penggunaan sistem, kualitas informasi, kepuasan pengguna, computer self efficacy dan self-regulated learning behavior.

Variabel yang terdapat di dalam model Delone dan McLean [9] tidak akan sepenuhnya digunakan untuk menguji penelitian ini. Model Delone dan Mclean tersebut akan dimodifikasi untuk disesuaikan dengan sistem teknologi informasi SiSDM. Modifikasi tersebut adalah menghilangkan variabel intensitas penggunaan (intention to use) dan manfaat bersih (net benefit) dan menggantinya dengan variabel kegunaan yang dirasakan/persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan menambahkan variabel keyakinan diri menggunakan komputer (computer self efficacy) untuk menilai faktor perilaku dari pengguna SiSDM. Modifikasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada model dan penelitian yang dilakukan oleh Haitam Al Sibly [10], Jordan F., et. al. [11] dan Johnson R.D et. al. [13]. Hasil dari penelitian Iivary [18] dan Dody Zulaikha [19] yang menggunakan sistem secara mandatory menunjukkan bahwa salah satu variabel dalam model Delone dan McLean tidak dapat digunakan sebagai indikator pengukuran kesuksesan sistem informasi. Hal ini dikarenakan variabel intensitas penggunaan (intention to use) tidak menggambarkan kondisi secara riil. Kondisi riil disini adalah pada saat menggunakan variabel intention to use dalam penelitian yang sistem penggunaannya diwajibkan (mandatory) maka otomatis pemakai sistem tersebut mau tidak mau harus menggunakannya atau penggunaannya 100 %. Ini tidak sesuai dengan prinsip variabel intention to use, yang merupakan sistem informasi yang digunakan bersifat sukarela. Penelitian ini menambahkan persepsi kegunaan (perveived usefulness) sebagai perantara yang baik terhadap keuntungan/manfaat menggunakan teknologi informasi walaupun penggunaan teknologi bersifat mandatory. Seddon [20] dalam penelitiannya menyatakan perceived usefulness merupakan pengukur yang tepat untuk sistem yang bersifat wajib dan sebagai perantara yang paling baik untuk mengukur kepuasan pengguna yang selanjutnya memberikan dampak pada individu dan organisasi. Selain itu, Seddon juga berpendapat bahwa perceived usefulness merupakan implikasi keberhasilan sistem dari penggunaan sistem informasi. Apabila sistem informasi tersebut berguna bagi penggunanya maka bisa dikatakan sistem informasi tersebut sukses. Dengan kata lain, perceived usefulness sebagai

ukuran umum manfaat bersih. Oleh karena itu dalam penelitian ini variabel net benefit tidak digunakan dan digantikan oleh perceived usefulness. Sedangkan alasan penambahan variabel keyakinan diri menggunakan komputer (computer self efficacy) dalam model Delone dan McLean adalah karena memiliki dimensi dan sifat yang berbeda dengan variabel yang lain. Variabel keyakinan diri lebih mengarah kepada sikap terhadap sistem dari dalam diri pengguna sistem informasi. Oleh karena itu, penambahan variabel keyakinan diri menggunakan komputer (computer self efficacy) ke dalam model penelitian diharapkan menguatkan pengaruh sudut pandang pengguna dalam hubungan dengan sistem informasi [13]. Dalam sistem informasi, computer self efficacy ditunjukkan sebagai variabel kepribadian atau sikap yang mempengaruhi secara positif penggunaan dan kesuksesan sistem informasi. Hal ini menjadi pembeda antara penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi SiSDM BPK RI ditinjau dari kepuasan pengguna dan persepsi kegunaan. 1.5 Manfaat Penelitian a) Memberikan sumbangan referensi penelitian khususnya yang berhubungan dengan analisis kesuksesan dan penerimaan penggunaan sistem informasi SiSDM. b) Memberikan masukan dan saran kepada pihak manajemen BPK RI dalam melakukan perbaikan dan menjadi landasan pengembangan sistem informasi SiSDM. 1.6 Pembatasan Penelitian Pada penelitian ini dilakukan pembatasan pada lokasi pengambilan sampel yaitu Kantor Pusat BPK RI, BPK RI Perwakilan Jawa Tengah, BPK RI Perwakilan

DIY dan Balai Diklat DIY. Alasan pembatasan penelitian adalah adanya pertimbangan mayoritas pegawai berada di kantor pusat maka diharapkan bisa mewakili jumlah populasi yang ada.