PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2

dokumen-dokumen yang mirip
PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

PORTABLE SOLAR CHARGER

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DENGAN BIAYA BOPTN

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

SIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

B B BA I PEN EN A D HU LU N 1.1. Lat L ar B l e ak an Mas M al as ah

Perancangan Alat Ukur Daya Listrik Lampu Pijar Menggunakan ADC TLV2543 Dengan Tampilan Komputer

Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB 2 LANDASAN TEORI. input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

DISAIN SWITCHING POWER SUPPLIES

Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

DAFTAR TABEL. Tabel 1.1 Spesifikasi Injektor... 2 Tabel 4.1 Pengambilan Data Sensor Suhu NTC (negative thermal coefficient)... 64

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Perancangan dan Realisasi Konverter DC-DC Tipe Boost Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC BRUSHLESS MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER AVR

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

TRAINER KIT SWITCHING MODE POWER SUPPLY LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : CAESAR YOGA SAPUTRA OKTVIANTO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRACT. Keyword ; Rectifier and filter C, Buck Converter,inverter. vii

ABSTRAK. Tuts Organ Elektronik Menggunakan Pengontrol Mikro Edwin /

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

Pembuatan Modul Inverter sebagai Kendali Kecepatan Putaran Motor Induksi

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

Kendali Pensaklaran Freewheel untuk Pensaklaran Konverter PCCM

PENGESAHAN. Laporan tugas akhir dengan judul Perancangan Kontrol PI dengan Pendekatan Orde Satu Untuk

PENERAPAN PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK SISTEM KONTROL UMPAN BALIK PADA BUCK CONVERTER SWITCHING POWER SUPPLY

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV. Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp :

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Suplai Dc Terpisah Untuk Multilevel Inverter Satu Fase Tiga Tingkat Menggunakan Buck Converter

Pengendalian Kecepatan Motor Arus Searah Dengan Logika Fuzi

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 1

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERCOBAAN 11 PULSE WIDHT MODULATION

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

RANCANGAN SENSOR ARUS PADA PENGISIAN BATERAI DARI PANEL SURYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDEKATAN BARU UNTUK SINTESIS KONVERTER DAYA

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH DC : DC-DC CONVERTER PADA BEBAN TELEVISI UNTUK DC HOUSE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

PROGRAMMABLE SWITCHING POWER SUPPLY

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SWITCHING EMULATOR PSIM UNTUK AKTUALISASI SOFTWARE KE HARDWARE MENGGUNAKAN JAVA UNTUK APLIKASI INVERTER 1 FASA SKRIPSI.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.

Elektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Untai Hard Clipping Aktif

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

KENDALI TEGANGAN DAN FREKUENSI BERJANGKAH UNTUK IC HEF4752 SEBAGAI PENGATUR TEGANGAN DAN FREKUENSI TIGA FASA 30 VOLT

SISTEM REMOTE MONITORING GEDUNG BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI RADIO FREKUENSI HT

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III PERANCANGAN ALAT

PWM (PULSE WIDTH MODULATION)

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

DESAIN DAN IMPLEMENTASI DC TO DC CONVERTER UNTUK PENGISIAN BATERAI TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLLER

Transkripsi:

PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2 MAKALAH SKRIPSI Disusun oleh Joko Mulyadi 98/120813/TK/22633 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2006

HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH TUGAS AKHIR PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2 Diajukan Sebagai Syarat Meraih Gelar SarjanaTeknik Program S-1 Pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Telah Diperiksa dan Disetujui Tanggal.. Pembimbing Ir. Bambang Sutopo, M.Phil NIP : 130815058

PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2 Joko Mulyadi 1, Bambang Sutopo 2 1 Penulis, Mahasiswa S-1 Teknik Elektro UGM, Yogyakarta 2 Dosen Pembimbing, Staff Pengajar pada Jurusan Teknik Elektro UGM, Yogyakarta ABSTRACT The blowing of digital processor and microcontroller shown in price that more cheaper, features, and speed that more higher, related it, switch mode power supply (SMPS) posibbly controlled by microcontroller. To control SMPS,the method is by control the switch on and off. There are two method to control SMPS output are Pulse Width Modulation (PWM) and Pulse Skipping Modulation (PSM). The use of microcontroller get adventages in programed system and simple circuit. The purpose of this thesis is to design a SMPS controlled by microcontroller. Result of experiment showed system work better with efficient program. In PWM mode, microcontroller had bad performance, bad respons, caused computation and PWM procedure that too hard. In PSM mode, system showed load regulation and ripple noise better than in PWM mode. PSM mode had more simple and efficient program, with fast system respons. INTISARI Maraknya prosesor digital dan mikrokontroler yang terlihat dengan harganya yang semakin murah, fasilitas yang semakin lengkap dan kecepatannya yang semakin tinggi, maka penyedia daya mode penyaklaran dimungkinkan dapat dikendalikan dengan mikrokontroler. Di sini, pengendalian dilakukan dengan mengatur saklar daya. Metode yang dapat digunakan untuk mengendalikan keluaran penyedia daya mode penyaklaran adalah Pulse-Width Modulation (PWM) dan Pulse Skipping Modulation (PSM). Pengendali mikrokontroler memiliki beberapa keuntungan, seperti dapat terprogram dan rangkaian listrik lebih sederhana. Tujuan tugas akhir ini adalah merancang sistem penyedia daya mode penyaklaran dengan pengendali saklar daya mikrokontroler. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa desain sistem bekerja baik jika program dibuat seefisien mungkin. Pada kendali PWM, mikrokontroler terlalu terbebani dengan perhitungan dan prosedur pembangkitan PWM sehingga memiliki respon yang lambat yang mengakibatkan kinerja sistem buruk (riak keluaran besar dan regulasi beban yang buruk). Sedangkan pada mode PSM kinerja sistem lebih baik, hal ini karena program dibuat sederhana dan efisien, sehingga memiliki respon yang cepat.

1. Pendahuluan Pasar internal dan eksternal penyedia daya switching (SMPS) berkembang sangat pesat. Hal ini terlihat pada aplikasi-aplikasinya dalam perangkat komunikasi, komputer, perangkat instrumentasi, kontrol industri, militer dan ruang angkasa. Berkaitan dengan itu, pansa pasar SMPS untuk penyedia daya (notebook, selular, telepon, modem, dan peralatan komunikasi) meningkat dari sekitar 20 milyar dolar Amerika pada tahun 2000 menjadi 50 milyar dolar Amerika pada tahun 2005. Tingkat pertumbuhan yang sangat fantastis yaitu 23,2 %. Mayoritas SMPS yang ada sekarang ini mempergunakan kendali analog dan mengalami perkembangan yang sangat lambat. Sementara perkembangan pasar prosesor digital meningkat seiring dengan harganya yang semakin terjangkau, kecepatannya yang semakin tinggi, dan fleksibilitasnya. Beberapa mikrokontroler telah dilengkapi pengubah analog digital (ADC) dan fitur-fitur yang semakin memperluas penggunaannya. Penyedia daya mode penyaklaran mempergunakan pengaturan pulsa-pulsa untuk mengendalikan tegangan keluarannya. Umumnya pengaturan pulsa-pulsa ini dilakukan oleh sebuah chip analog. Seperti diketahui, mikrokontroler adalah pengendali digital yang lebih fleksibel. Sehingga sangat memungkinkan jika pengaturan pulsa-pulsa itu dilakukan oleh sebuah mikrokontroler. 2. Tinjauan Pustaka Penulis mendapatkan referensi mengenai penyedia daya mode penyaklaran dari internet dan literatur kuliah. 3. Dasar Teori Pengendalian daya pada SMPS biasanya dikerjakan oleh sebuah IC dengan mengatur ON dan OFF saklar daya. Transistor daya yang digunakan pada penyedia daya mode penyaklaran harus mempunyai kemampuan waktu penyaklaran yang cepat dan tahan terhadap lucutan listrik induktor. Rata-rata tegangan keluaran adalah sebanding dengan periode ON saklar. Duty cycle (D) adalah perbandingan antara periode saklar ON terhadap periode satu siklus penyaklaran. V O = D. V in

SMPS dapat dikendalikan dengan dua cara: 1. Modulasi lebar pulsa (PWM ) 2. Pulse skipping modulation (PSM) Gambar 1 : Penyedia Daya Mode Penyaklaran Pada kendali PWM, regulasi tegangan keluaran dicapai dengan perubahan duty cycle dari saklar dan dengan frekuensi operasi tetap. Pada umumnya kendali PWM lebih disukai karena operasi frekuensi lebih tidak menguntungkan pada tapis LC keluaran. Pada sisi lain, tingkat beban tertentu pada konverter menyebabkan regulasi tegangan keluaran menjadi suatu masalah. t on D =, dengan T = t on + t off T Modulator lebar pulsa merupakan bagian rangkaian kompleks regulator switching. Mikrokontroler memiliki fasilitas pembangkitan PWM pada modul timer, dengan duty cycle diatur melalui perangkat lunak. Sinyal umpan balik diperoleh melalui pengubah analogdigital (ADC) atau komparator analog. Tegangan referensi berupa level digital, pada perangkat lunak, atau dapat terprogram. Dalam hal ini tingkat ketelitian ADC dan efektifitas program berpengaruh pada keluaran regulator. Gambar 2 : Pengendalian Saklar Daya

Kendali modulasi frekuensi memiliki periode ON konstan sedang frekuensi divariasi untuk mendapatkan tegangan keluaran yang diinginkan. Teknik seperti ini diperlukan jika beban regulator sangat rendah. Karena sulit untuk membuat periode saklar ON dalam jangka waktu tertentu, sedangkan batas tegangan telah dicapai, menyebabkan pengendalian dengan PWM menjadi mustahil. Maka duty cycle dikurangi dengan meningkatkan periode siklus dengan periode saklar ON minimum tergantung kecepatan saklar transistor. Teknik seperti ini disebut Pulse Skipping Modulation (PSM) atau disebut Pulsed Frequency Modulation (PFM). D max on =, dan t on t + t off D = t on t on + t skip 4. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Studi literatur mengenai penyedia daya mode penyaklaran dan pengendalian tegangan keluaran menggunakan PWM dan PSM. 2 Perancangan perangkat keras, meliputi sistem penyearah dan filter, konverter buck dan sistem mikrokontroler. 3 Perancangan perangkat lunak dengan PWM. 4 Pengujian dan pengambilan data percobaan sistem dengan PWM. 5 Analisa hasil perancangan pada mode PWM, masalah yang timbul serta penyelesaiannya. 6 Perancangan perangkat lunak dengan PSM, pengujian sistem dan analisa. 7 Pembuatan kesimpulan. 5. Hasil Implementasi dan Pembahasan Rancangan rangkaian konverter buck diperlihatkan pada gambar 3, menyesuaikan denngan sinyal pengendali dari mikrokontroler.

Gambar 3 : Konverter Buck Gambar 4 memperlihatkan diagram alir perangkat lunak untuk mode PWM. Koreksi PWM dilakukan dengan merubah duty cycle jika tegangan keluaran tidak sama dengan tegangan yang diinginkan. Gambar 4 : Diagram Alir Program Penyedia Daya DC Mode PWM PWM berlangsung terus dengan memanfaatkan interupsi timer. Dalam hal ini periode PWM juga dipengaruhi oleh oleh panjang interupsi timer.

Tegangan Keluaran(V) 5.7 5.6 5.5 5.4 5.3 5.2 5.1 5 4.9 4.8 4.7 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Arus Beban(A) Gambar 5 : Grafik Tegangan Keluaran terhadap Arus Beban pada Mode PWM Hasil pengujian diperlihatkan pada gambar 5 dan gambar 6. Regulasi tegangan yang sangat buruk diperlihatkan pada beban rendah, pada beban 0,5A sampai 3A regulasi beban rata-rata 9,68%, padahal nilai standarnya kurang dari 1%. Riak tegangan keluaran mencapai 3Vpp atau 1,67Vrms pada beban maksimum 3A diperlihatkan pada gambar 6. Hal ini tentu saja jauh dari standar penyedia daya switching yang mensyaratkan riak keluaran kurang dari 50mVrms. 3000 2500 Tegangan Riak(mVpp) 2000 1500 1000 500 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Arus Beban(A) Gambar 6 : Grafik Riak Tegangan Keluaran terhadap Arus Beban pada Mode PWM Penyebab permasalahan-permasalahan ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Pengukuran tegangan keluaran memiliki ketelitian rendah (ADC 8 bit). 2. PWM hanya 256 level, selisih tegangan masukan-keluaran besar. 3. Kecepatan mikrokontroler yang terbatas.

Untuk memperbaiki masalah ini maka dilakukan dengan merubah program menjadi PSM dengan algoritma yang sederhana dan efisien. Program PSM hanya ON-OFF, jika V ref > V feedback, pulsa-pulsa dibangkitkan, jika V ref < V feedback, pulsapulsa dimatikan. Diagram alir program PWM diperlihatkan pada gambar 7. Gambar 7 : Diagram Alir Program PSM Hasil pengujian penyedia daya berbasis mikrokontroler dengan mode PSM diperlihatkan pada gambar 8 dan gambar 9. diperlihatkan pada gambar 5 dan gambar 6. Regulasi tegangan pada beban 0,5A sampai 3A, regulasi beban rata-rata 0,13%, sudah sesuai dengan standar penyedia daya penyaklaran.

4.965 4.9625 Garis Perkiraan Tegangan Keluaran(V) 4.96 4.9575 4.955 Data hasil pengujian 4.9525 4.95 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Arus Beban(A) Gambar 8 : Grafik Tegangan Keluaran terhadap Arus Beban pada Mode PSM Riak tegangan keluaran pada beban maksimum 3A diperlihatkan pada gambar 9, sebesar 50Vpp atau 17,68mVrms. Nilai ini memenuhi standar penyedia daya mode penyaklaran. Tegangan Riak(mVpp) 50 47.5 45 42.5 40 37.5 35 32.5 30 27.5 25 22.5 20 17.5 15 0 0.25 0.5 0.75 1 1.25 1.5 1.75 2 2.25 2.5 2.75 3 3.25 3.5 Arus Beban(A) Gambar 9 : Grafik Riak Tegangan Keluaran terhadap Arus Beban pada Mode PSM 6. Kesimpulan 1 Penyedia daya DC switching berbasis mikrokontroler MC68HC908QT2 dapat dikendalikan dengan 2 cara yaitu dengan kendali PWM dan kendali pulse skipping modulation (PSM). Frekuensi penyaklaran untuk kendali PWM pada penelitian ini 26,32kHz, sedang untuk kendali PSM, frekuensi penyaklaran maksimum adalah 101,35kHz, dengan duty cycle maksimum 94,59%. 2 Penyedia daya DC dengan kendali PWM pada beban 0,5A sampai 3,13A memiliki regulasi beban 9,68% dan riak keluaran maksimum 1.067Vrms. Hasil

ini dibawah standar penyedia daya mode penyaklaran yang mensyaratkan regulasi beban maksimum 1% dan riak maksimum 50mVrms. Sedangkan untuk kendali PSM memiliki regulasi beban 0,1345% dan riak keluaran maksimum 17,68mVrms. 3 Program penyedia daya DC berbasis mikrokontroler MC68HC908QT2 harus efisien, tidak membebani mikrokontroler, sehingga memiliki respon cepat. 4 Penelitian ini menunjukkan bahwa mikrokontroler dapat dipergunakan sebagai pengendali SMPS baik dengan mode PWM ataupun dengan mode PSM. 7. Daftar Pustaka 1 Chester Simpson, Linear and Switching Voltage Regulator Fundamentals, National Semiconductor inc. 2 Hartono Darmawaskita, AN216, DC/DC Converter Controller Using a PICmicro Microcontroller, Microchip Technology Inc. 3 Rasyid, M.H., 1999, Power Electronic, Circuits, Devices and Application, second editon, Prentice-Hall. Inc., New Delhi. 4 ON Semiconductor, Rev. 4, Feb-2002, Linear & Switching Voltage Regulator Handbook, http://onsemi.com. 5 Step down DC-DC converter, http://www.powerdesigners.com/