BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

Perencanaan Perjanjian Kinerja

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN. 2 Jumlah sekolah peduli dan berbudaya (Adiwiyata) Bidang Komunikasi

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2012

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Ikhtisar Eksekutif TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

Bab IV PENUTUP Kesimpulan

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

JO~ ~I~~~JA ~JAMA II~~I ra~~~ ~~1~ ~A~AN li~g~~~gan ~m~f frovin~1 JAWA rim~r

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

IKHTISAR EKSEKUTIF. LAKIP BLH. PROV. JATIM 2013 Page iv

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIS BADAN LlNGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR

TABEL 5.1 RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Umum

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

PERUBAHAN RENCANA KERJA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI GORONTALO

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 04 TAHUN 2005 SERI D PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2005

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Tabel 2.4. Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Tahun 2016 Kota Bontang

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH R A N C A N G A N PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR :...TAHUN... TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN ATAU PERUSAKAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 12,269,895, BELANJA LANGSUNG 52,710,130,000.00

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Bab II Perencanaan Kinerja

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

10 sungai dan 2 danau

BAB II BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan Berdasarkan

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI INDIKATOR KINERJA DLHK KOTA DENPASAR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 66 TAHUN 2008

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR PENGUKURAN KINERJA ESELON 3 - TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. (UU No. 25 Th. 2004 Pasal 1 Ayat (16), PP No. 8 Th. 2008 Pasal 1 Ayat (13)). Kegiatan adalah Bagian dari program yang dilaksakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, terdiri dari sekumpulan tindangan pengerahan sumber daya berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi daripada atau kesemua jenis sumber daya tersebut (Permenpan No. PER/09/M.PAN/5/2007 Pasal 1 Ayat (8)). Oleh karena itu setiap program dan kegiatan harus terkait dengan suatu sasaran dan kebijakan yang telah ditetapkan. Program dan kegiatan tersebut harus konsisten dengan RPJMD. Dalam RPJMD telah ditetapkan program Prioritas dan Program Penunjang serta arahan kegiatan pokok pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sebagai berikut : Program Prioritas a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Program ini bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah perusakan dan/atau lingkungan hidup, baik di darat, perairan tawar, dan laut, maupun udara, sehingga masyarakat memperoleh kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Badan dititik beratkan, antara lain pada: 1. Pengawasan Kinerja Industri Hasil Tembakau 2. Penerapan AMDAL bagi Usaha dan Kegiatan Industri Rokok 42

dan Perkebunan Tembakau 3. Penyusunan regulasi pengendalian dan perusakan lingkungan hidup, pedoman teknis, baku mutu (standar kualitas) lingkungan hidup, dan penyelesaian kasus dan perusakan lingkungan secara hukum 4. Pengembangan dan penerapan berbagai instrumen pengelolaan lingkungan hidup, termasuk tata ruang, kajian dampak lingkungan, dan perijinan 5. Pemantauan Kualitas Udara dan Air Tanah di Perkotaan, Kualitas Air Permukaan, serta Kualitas Air Laut di Kawasan Pesisir 6. Pengawasan Penaatan Baku Mutu Air Limbah, Emisi atau Gas Buang dan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) 7. Peningkatan Kelemb.agaan Laboratorium, serta Fasilitas Pemantauan Udara (Ambient) di Kota-kota Besar 8. Pengembangan Teknologi yang Berwawasan, termasuk Teknologi Tradisional dalam Sumber Daya Alam, Limbah, dan Teknologi Industri yang Ramah 9. Upaya Konservasi Tanah dan Air pada Budidaya Tanaman Tembakau 10. Sosialisasi tentang Bahaya Pencemaran Udara akibat Merokok pada Masyarakat sejak Dini dan Publikasi Industri Rokok dan Pendukungnya b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program ini bertujuan melindungi sumber daya alam dari kerusakan, dan mengelola kawasan yang sudah ada untuk menjamin kualitas ekosistem agar fungsinya senagai penyangga sistem kehidupan dapat terjaga dengan baik. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Badan dititik beratkan, antara lain pada: 1. Pengembangan koordinasi kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) terpadu. 2. Pengembangan daya dukung dan daya tampung lingkungan 3. dan perlindungan keanekaragaman hayati dari ancaman kepunahan. 4. Pengembangan kemitraan dalam rangka perlindungan dan 43

pelestarian sumber daya alam. c. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam Program ini bertujuan Merehabilitasi alam yang telah rusak, dan mempercepat pemulihan cadangan sumber daya alam, sehingga selain berfungsi sebagai penyangga sistem kehidupan, juga memiliki potensi dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Badan dititik beratkan, antara lain pada: 1. Rehabilitasi daerah hulu untuk menjamin pasokan air irigasi pertanian, dan mencegah terjadinya erosi dan sedimentasi di wilayah sungai dan pesisir 2. Rehabilitasi ekosistem dan habitat yang rusak di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan, pesisir (terumbu karang dan mangrove) serta pengembangan sistem manajemen pengelolaannya. Program Penunjang a. Program Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Alam dan Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup melalui tata kelola yang baik (good environmental governance) berdasarkan prinsip transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Badan dititik beratkan, antara lain pada: 1. Penegakan hukum terpadu dan penyelesaian hukum atas kasus perusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 2. Peningkatan pendidikan lingkungan hidup formal dan non formal. 3. Pengembangan program Good Environmental Governance (GEG) secara terpadu 4. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengelola Sumber Daya Alam dan 5. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia Pengawas 44

b. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Program ini bertujuan meningkatkan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka mendukung perencanaan pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan fungsi lingkungan hidup. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Badan dititik beratkan, antara lain pada: 1. Peningkatan pelibatan peran masyarakat dalam bidang informasi dan pemantauan kualitas lingkungan hidup 2. Penyebaran dan Peningkatan Akses Informasi kepada Masyarakat, termasuk Informasi Mitigasi Bencana dan Potensi Sumber Daya Alam dan Setelah penetapan program organisasi, maka yang dilalkukan adalah perumusan dan penetapan Kegiatan guna pengukuran masing-masing program sebagai standar keberhasilan yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai. Pencapaian kinerja akan dapat diukur dengan baik apabila terdapat satuan pengukuran secara jelas, yang dirumuskan dalam program aksi dan dijabarkan kedalam aktifitas atau kegiatan Instansi Pemerintah yang disusun dengan dimensi waktu tahunan. 5.2. Kelompok Sasaran Kelompok sasaran Rencana Strategis Badan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut: 1. Dinas/Instansi Pengelola se Jawa Timur. 2. Dinas/Instansi terkait pengelola lingkungan hidup ditingkat Provinsi maupun Kab./Kota. 3. Masyarakat diwilayah Hulu DAS Brantas 4. Masyarakat disempadan kali Brantas 5. Masyarakat Pondok Pesantren 6. Masyarakat dilingkungan sekolah 7. Industri/Usaha/Industri yang berpotensi sumber pencemar 45

5.3. Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan telah menyusun Indikator Kinerja Utama untuk Tahun 2010 2014 adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Utama Badan untuk Tahun 2010 1014 Tujuan Sasaran Rencana Tingkat Capaian RENCANA TINGKAT CAPAIAN SASARAN TAHUNAN Uraian Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Meningkatk an Kualitas dan Fungsi melalui pengendalia n sumbersumber pencemar serta Sumber Daya Alam yang Berwawasa n Meningkatnya Kualitas dan Fungsi melalui pengendalian sumbersumber pencemar serta Sumber Daya Alam yang Berwawasan 1 penurunan beban parameter kunci, BOD 2 penurunan beban parameter kunci COD 3 Prosentase ketaatan industri ditinjau dari kelengkapan perizinan dokumen lingkungan (AMDAL, UKL- UPPL, SPPL, DPL dll) 21 8 12 21 8 12 55 15 30 15 15 45 18 18 60 21 21 75 46

Meningkatnya Partisipasi dan Peran Serta Masyarakat didalam 1 Jumlah desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri) 2 Jumlah sekolah peduli dan berbudaya (Adiwiyata) 3 Prosentase penanganan tindak lanjut pengaduan masyarakat yang sesuai dengan kewenangan 4 Jumlah Kabupaten / kota yang mendapatkan penghargaan ADIPURA 38 desa / kelurah an 75 sekolah - - 38 38 38 10 20 30 75 150 100 100 100 100 100 100 38 Kab. / Kota 20 25 30 35 38 Untuk penjelasan Indikator Utama Badan Tahun 2010 2014 dapat diuraikan berikut: 1. Pengendalian Beban Pencemaran Air Limbah Industri Penghitungan prosentase penurunan BOD dan COD diperoleh dengan menghitung jumlah penurunan beban BOD dan COD dari industri prioritas di Jawa Timur, dimana: - Data tahun 2009 dijadikan data awal (X ton BOD/Tahun) dan (A ton COD/Tahun) 47

- Data tahun tahun berikutnya (Y ton BOD/tahun) dan (B ton COD/tahun) digunakan untuk menghitung penurunan beban - Penurunan beban BOD = [(X-Y)/X]*100 - Penurunan beban COD = [(A-B)/A]*100 Melalui penghitungan ini, diharapkan progres kinerja pengelolaan limbah cair oleh industri prioritas di Jawa Timur dapat diketahui secara kuantitatif berdasarkan jumlah penurunan beban (Khususnya BOD dan COD) yang dilepaskan oleh industri industri dimaksud ke lingkungan. 2. Prosentase ketaatan industri ditinjau dari kelengkapan perizinan dokumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPPL, SPPL, DPL dll) Penghitungan prosentase ketaatan industri ditinjau dari kelengkapan perizinan dokumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPPL, SPPL, DPL dll), dimana: - Pada tahun 2009 ditetapkan jumlah industri prioritas yang akan dihitung pemenuhan ketaatannya (X). - Pada tahun tahun berikutnya, dihitung jumlah industri yang memenuhi ketaatan (Y) (dari X industri) - Prosentase pemenuhan ketaatan = Y/X*100 Melalui perhitungan ini, progress Prosentase ketaatan industri ditinjau dari kelengkapan perizinan dokumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPPL, SPPL, DPL dll) dapat diketahu kuantitasnya. 3. Jumlah desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri) Penghitungan Prosentase Penanganan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat dimana: - Pada tahun 2009 ditetapkan jumlah akan ditetapkan menjadi desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri) (X). - Pada tahun tahun berikutnya, dihitung jumlah jumlah akan ditetapkan menjadi desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri). Melalui perhitungan ini, progress jumlah jumlah akan ditetapkan menjadi desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri)diketahu kuantitasnya. 48

4. Jumlah sekolah peduli dan berbudaya (Adiwiyata) Penghitungan Prosentase Penanganan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat dimana: - Pada tahun 2009 ditetapkan jumlah akan ditetapkan menjadi desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri) (X). - Pada tahun tahun berikutnya, dihitung jumlah jumlah akan ditetapkan menjadi desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri). Melalui perhitungan ini, progress jumlah jumlah akan ditetapkan menjadi desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri)diketahu kuantitasnya. 5. Pemenuhan Jumlah Industri Terhadap Baku Mutu Udara Penghitungan prosentase pemenuhan jumlah industri terhadap baku mutu diperoleh dengan menghitung jumlah industri yang emisi gas buangnya sudah memenuhi baku mutu, dimana: - Pada tahun 2009 ditetapkan jumlah industri prioritas yang akan dihitung pemenuhan baku mutunya (X). - Pada tahun tahun berikutnya, dihitung jumlah industri yang memenuhi baku mutu (Y) (dari X industri) - Prosentase pemenuhan baku mutu = Y/X*100 Melalui perhitungan ini, progress peningkatan kinerja pemenuhan jumlah industry terhadap baku mutu udara emisi sumber tidak bergerak dari industri prioritas di Jawa Timur dapat diketahui. 6. Penanganan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Penghitungan Prosentase Penanganan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat dimana: - Pada tahun 2009 ditetapkan jumlah Pengaduan yang masuk yang akan dihitung ketaatannya (X). - Pada tahun tahun berikutnya, dihitung jumlah pengaduan yang sudah sudah ditindaklanjuti dibagi jumlah kasusu pengaduan yang masuk. - Prosentase ketaatan = Y/X*100 Melalui perhitungan ini, progress Prosentase Penanganan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat dapat diketahu kuantitasnya. 49

7. Jumlah Kabupaten / kota yang mendapatkan penghargaan ADIPURA Penghitungan jumlah Kabupaten / kota yang mendapatkan penghargaan ADIPURA dimana: - Pada tahun 2009 ditetapkan jumlah Kabupaten / kota yang mendapatkan penghargaan ADIPURA (X). - Pada tahun tahun berikutnya, dihitung Jumlah Kabupaten / kota yang mendapatkan penghargaan ADIPURA. Melalui perhitungan ini, progress Prosentase Jumlah Kabupaten / kota yang mendapatkan penghargaan ADIPURA dapat diketahu kuantitasnya. Untuk rincian indikator kinerja perkegiatan secara keseluruhan sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut: 50

RENCANA STRATEGIS 2010 2014 VISI MISI TUJUAN TUGAS FUNGSI : Terwujudnya Jawa Timur Yang Baik dan Sehat : Bersama mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pelestarian sumber daya alam di Jawa Timur : Meningkatkan Kualitas dan Fungsi melalui pengendalian sumber-sumber pencemar serta Sumber Daya Alam yang Berwawasan : Melaksanakan urusan Pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di Bidang hidup a Perumusan kebijakan teknis di bidang perikanan dan kelautan b Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayan umum di bidang. c Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya d Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Gubernur Tujuan Indikator Kinerja Tujuan : Meningkatkan Kualitas dan Fungsi melalui pengendalian sumbersumber pencemar serta Sumber Daya Alam yang Berwawasan : 1. Meningkatnya Kualitas dan Fungsi serta Sumber Daya Alam yang Berwawasan. 2. Meningkatnya Partisipasi dan Peran Serta Masyarakat didalam 51

SASARAN STRATEGIS DEFINISI OPERASIONAL DAN FORMULA PERHITUNGAN TAHUN DASAR STRATEGI PENCAPAIAN URAIAN Meningkatnya Kualitas dan Fungsi serta Sumber Daya Alam yang Berwawasan INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Porsentase penurunan beban parameter kunci BOD di Kali Brantas 2 Porsentase penurunan beban parameter kunci COD di Kali Brantas 3 Porsentase ketaatan industri ditinjau dari kelengkapan perizinan dokumen lingkungan (AMDAL, UKL- UPPL, SPPL, DPL dll) Konsentrasi rata-rata hasil analisa air baku Kali Brantas yang diambil dari 3 (tiga) segmen kali berantas, yaitu : 1. Segmen Brantas Hulu 2. Segmen Brantas Tengah 3. Segmen Brantas Hilir Industri/kegiatan usaha yang termasuk daftar pengawasan dan pembinaan diseluruh wilayah kerja Badan Prov. Jatim 200 9 201 0 201 1 201 2 201 3 201 4 KEB IJA KAN PROGRAM/ KEGIATAN - 8 12 15 18 21 1 Program pengendalian dan perusakan lingkungan hidup - 8 12 15 18 21-15 30 45 60 75 1 Program pengendalian dan perusakan lingkungan hidup 52

Meningkatnya Partisipasi dan Peran Serta Masyarakat didalam 4 Jumlah desa / kelurahan yang masuk dalam kriteria desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri) Desa /Kelurahan menjadi target pembinaan untuk menjadi desa / kelurahan yang bersih dan lestari (berseri) - - - 38 38 38 Program Perlindungan dan konservasi 5 Jumlah sekolah peduli dan berbudaya (Adiwiyata) Sekolah yang menjadi target pembinaan untuk menjadi sekolah ADIWAYATA adalah setingkat Sekolah Dasar (SD) dan sederajat, sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat diseluruh Jawa Timur. 5 10 20 30 75 150 Program Pengembangan Kualitas dan Sumber Daya Alam dan 53

6 Prosentase penanganan tindak lanjut pengaduan masyarakat yang sesuai dengan kewenangan 7 Jumlah Kabupaten / kota yang mendapatkan penghargaan ADIPURA Pengaduan masyarakat terkait masalah/kasus lingkungan hidup diseluruh wilayah kerja Badan lingkungan prov. jatim Kabupaten/Kota seluruh provinsi Jawa merupakan target pembinaan agar seluruhnya bisa meraih penghargaan ADIPURA - 100 100 100 100 100 Program Pengembangan Kualitas dan Sumber Daya Alam dan 38 kab /kot a 20 25 30 35 38 Program Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Alam dan 54