BAB I PENDAHULUAN. Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. internet. Kehadiran web memberikan peluang yang cukup besar kepada

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang pesat memberikan pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi internet dan perubahan budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi terutama dengan adanya teknologi internet. Internet saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang, kemajuan teknologi dan globalisasi membuat setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat bagi para penggunanya. Akuntansi (SIA). SIA adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring social. Mendengar kata-kata

, 2015 PENGARUH PERFORMANCE EXPECTANCY, EFFORT EXPECTANCY, DAN SOCIAL INFLUENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Perceptions of Personal and Group Discrimination menyatakan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang ini sudah memasuki era sosial media, yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cindy Mintauli Sibarani PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. ponsel pintar. Menurut Brahima Sanou, Direktur Biro Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. selalu update agar tidak ketinggalan dengan teknologi yang ada. Kesadaran. peluang bisnis yang potensial bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke

INSTAGRAM CAROUSEL, FITUR TERBARU DARI INSTAGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet yang semakin maju merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. sebagai saluran penyebaran informasi yang dapat dipercaya oleh publik. seluruh informasi yang berkaitan dengan kebijakan.

BAB I PENDAHULUAN. materialistis yang tercipta dalam dunia maya. berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN AKUNTAN DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya seperti mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Hasil analisis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan Teknologi Informasi pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

1. PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Dikutip dalam portal berita online ANTARAnews.com, Asosiasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. smartphone Android. Variabel-variabel yang diuji di antaranya harga, nama

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PATH (JEJARING SOSIAL)

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Secara umum perkembangan smartphone di seluruh dunia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. besar dan seakan akan dunia adalah sebuah kampung kecil yang telah

BAB I PENDAHULUAN. efisien dibandingkan jenis komunikasi lainnya. mulai mewabah di Indonesia seperti Facebook, twitter, myscape, friendster,

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. rokok tembakau ataupun yang telah beralih ke rokok elektrik, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua organisasi ataupun instansi memerlukan Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet sangat mempengaruhi kehidupan sosial serta cara

TUGAS TIK MEDIA SOSIAL LEARNING. Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknologi Informatika dan Komunnikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi

Lampiran Pertanyaan Wawancara untuk Kepala satuan Tugas INDISchool

BAB I PENDAHULUAN. mengakses internet entah itu sekedar mengakses facebook mereka atau

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB III PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL OLEH WANITA DALAM MASA IDDAH DAN IHDÂD. A. Penggunaan Media Sosial Oleh Wanita Dalam Masa Iddah Dan Ihdâd

, 2015 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA SMK NEGERI 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan ini. Pertumbuhan penggunaan internet yang pesat juga terjadi di Indonesia, beberapa tahun ini jumlah pengakses internet di Indonesia mengalami peningkatan yang tajam. Baik itu dari kalangan pelajar sampai para profesor bisa dipastikan memiliki akun Facebook. Maraknya penggunaan jejaring sosial membuat orang-orang mudah berbagi informasi satu sama lain. Terlebih lagi berkembangnya smartphone seperti Blackberry, ponsel dan komputer tablet berbasis Android maupun Apple membuat Facebook atau jejaring sosial lain seperti Twitter semakin mudah untuk diakses. Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard. Dua minggu setelah facebook diluncurkan, separuh dari mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki akun di facebook. Tidak hanya itu, beberapa kampus lain di sekitar Harvard meminta untuk dimasukkan dalam jaringan facebook. Dalam waktu 4 bulan semenjak diluncurkan, facebook telah menghubungkan 30 kampus dalam jaringannya (Andina, 2010 dalam Ruhban, 2013). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari 1

2 angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Menurut Sembiring, di era globalisasi, perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT) sudah begitu pesat. Teknologi membuat jarak tak lagi jadi masalah dalam berkomunikasi. Internet tentu saja menjadi salah satu medianya. Menurut data dari Webershandwick, perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa komunikasi, untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65 juta pengguna Facebook aktif. Sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif yang memakai perangkat per harinya. Pengguna Twitter, berdasarkan data PT Bakrie mobile Telecom, memiliki 19,5 juta pengguna di Indonesia dari total 500 juta pengguna global. Twitter menjadi salah satu jejaring sosial paling besar di dunia sehingga mampu meraup keuntungan mencapai USD 145 juta. Produsen di jejaring sosial adalah orangorang yang telah memproduksi sesuatu, baik tulisan di Blog, foto di Instagram, maupun mengupload video di Youtube. Kebanyakan pengguna Twitter di Indonesia adalah konsumen, yaitu yang tidak memiliki Blog atau tidak pernah mengupload video di Youtube namun sering update status di Twitter dan Facebook. Jejaring sosial lain yang dikenal di Indonesia adalah Path dengan jumlah pengguna 700.000 di Indonesia. Line sebesar 10 juta pengguna, Google+ 3,4 juta pengguna dan Linkedlin 1 juta pengguna (http://kominfo.go.id). Indonesia merupakan Negara yang aktif dalam penggunaan Facebook, bahkan sekarang ini ada di posisi urutan kedua diantara 10 Negara Pengguna

3 Facebook terbanyak di dunia. Di posisi kedua adalah Indonesia sebagai negara dengan pengguna facebook terbesar di dunia yaitu sebanyak 41.777.240 pengguna dari 241.452.952 total penduduk Indonesia yang menempati urutan ke empat sebagai negara berpenduduk terbanyak di dunia. Sebanyak 41% berasal dari usia 18-24 tahun, sebanyak 21% berusia 25-34 tahun. Pengguna pria lebih banyak dari pada wanita, yaitu sebanyak 60%. Pengguna internet di Indonesia mencapai 45 juta jiwa, 48% mengakses internet dari ponsel. Kecepatan akses internet di Indonesia mencapai 1,21 mbps, tetapi kenyataannya banyak yang tidak mencapai kecepatan tersebut. Internet di Indonesia masih menjadi hal yang banyak meninggalkan persoalan seperti akses lambat, biaya mahal, penipuan, monopoli ISP, konten-konten yang merugikan (pornografi). Langkah pemerintah di bidang teknologi informasi sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia agar rakyat Indonesia dapat menikmati internet dengan baik, harga yang murah, agar rakyat Indonesia dapat menggunakan teknologi sehingga tidak tertinggal dengan bangsa lain (https://id-id.facebook.com/itpaint.corp/posts/544067545627681 ). Foulger et al. (2009) Menyatakan tidak adanya batasan privasi yang jelas dan adanya permasalahan terkait dengan etika dalam menggunakan situs jejaring sosial. Hal tersebut dapat kita buktikan dari munculnya kasus-kasus yang disebabkan mempublikasikan informasi mengenai aktivitas dan apa yang sedang pengguna Facebook fikirkan saat itu, seperti pemberhentian karyawan dikarenakan pengungkapan informasi yang menurut beberapa pihak adalah tidak etis. Pemberhentian yang dikarenakan memperbaharui status, mengunggah foto atau yang lainnya merupakan sesuatu yang mengejutkan. Profesi doktor,

4 pengacara, akuntan, pelajar, orang tua, dan pencari kerja harus berhati-hati terhadap pembentukan opini-opini dan pengambilan keputusan yang mereka buat berdasarkan apa yang mereka temukan di media online. Peristiwa tersebut dapat terjadi pada siapa saja pengguna situs jejaring sosial, termasuk para Mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Seorang Mahasiswa dapat dengan tidak sadar mengungkapkan informasi mengenai data pribadinya di situs jejaring sosial. Hal tersebut dapat menghasilkan persepsian yang berbeda dari pengguna situs jejaring sosial lainnya dan akhirnya berpengaruh terhadap status karirnya. Untuk itu diperlukan adanya pengendalian diri (self-control) atas informasi yang diungkapkan dalam situs jejaring sosial berbasis online (Christofides et al., 2009). Dengan adanya pengendalian diri atas informasi dalam jejaring sosial maka kasus-kasus tersebut dapat diminimalisir. Entah disadari atau tidak oleh anggota Facebook tersebut, perilaku mengumbar informasi pribadi di Facebook (dalam bentuk memposting berbagai jenis foto, video, catatan, komentar, maupun mengupdate berbagai informasi pribadi yang sebetulnya tidak perlu atau beresiko) sebetulnya merupakan sesuatu yang dapat membahayakan diri anggota Facebook itu sendiri. Terjadinya berbagai tindakan pelecehan, rasisme, pengrusakan reputasi pribadi, penculikan, maupun pembunuhan merupakan contoh-contoh resiko yang menanti anggota Facebook yang melakukan hal-hal tersebut (Agustin, 2012). Schrek, et al., (1999) menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengendalian diri yang rendah atas informasi dengan viktimisasi secara online. Penemuan tersebut dapat dijadikan landasan bahwa pengendalian diri atas

5 informasi yang diungkapkan berhubungan dengan jejaring sosial berbasis online dikarenakan dilakukan secara virtual. Hirschi, (2004) dalam Sibarani, (2010) menemukan bahwa pengendalian diri mempengaruhi kekhawatiran persepsian setiap individu. Kekhawatiran persepsian ini timbul dikarenakan individu tersebut merasa bahwa mereka memiliki pengendalian diri yang rendah terkait dengan perilaku online dan viktimasasi. Disamping itu Ferraro, (1995) mengatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat pengendalian diri yang rendah akan cenderung untuk kesulitan dalam menilai konsekuensi apa yang akan diterima dengan mengungkapkan suatu informasi dalam jejaring sosial berbasis online. Konsekuensi tersebut dinyatakan sebagai resiko persepsian, sehingga pengendalian diri tidak semata-mata berpengaruh langsung dengan kekhawatiran persepsian namun dimediasi oleh persepsian lain yaitu resiko persepsian. Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya pengendalian diri seseorang dalam menggunakan Facebook. Gangadharbatia, (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kebutuhan akan popularitas dapat memicu seseorang untuk menggunakan situs jejaring sosial. Faktor lain yang mempengaruhi pengendalian diri pengguna Facebook yaitu self-esteem. Seseorang yang memiliki tingkat self-esteem yang tinggi akan cenderung untuk meningkatkan hubungannya dengan seseorang dengan lebih dekat sehingga mereka akan menjaga opini positif mengenai diri mereka dengan cara mengendalikan informasi yang dipublikasi di halaman Facebook, satu cara yang dapat menunjukkan tingkat kepercayaan seseorang

6 terhadap situs jejaring sosial adalah akses terhadap pengendalian (Peluchette and Karl, 2009 dalam Sibarani, 2010). Ketiga faktor tersebut yaitu kebutuhan akan kepopuleran, kepercayaan, dan self-esteem digunakan kembali oleh Sibrani, (2010) dalam penelitiannya, yang menyatakan bahwa kebutuhan popularitas tidak berpengaruh terhadap tingkat pengendalian diri akuntan, tingkat kepercayaan terhadap situs jejaring sosial semakin tinggi justru akan menurunkan pengendalian diri akuntan, tingginya Self esteem pada diri akuntan akan meningkatkan pengendalian diri akuntan, tingkat pengendalian diri akuntan akan meningkatkan risiko persepsian ketika menggunakan jejaring sosial, dengan tingginya risiko persepsian secara tidak langsung tingkat kekhawatiran persepsian dalam menggunakan situs jejaring sosial juga akan tinggi. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukan hasil yang konsisten, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tema dengan judul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEN- DALIAN DIRI MAHASISWA DAN PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN MELALUI RESIKO PERSEPSIAN MAHASISWA DALAM SITUS JEJARING SOSIAL (Studi Empiris pada Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Shibrani, (2010). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Shibrani pada objek penelitian. Shibrani, (2010) melakukan penelitian pada akuntan internal, eksternal dan pendidik di Indonesia yang terdaftar sebagai

7 anggota facebook. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Program Studi Akuntansi pada tahun 2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang disampaikan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah tingkat kebutuhan akan popularitas mahasiswa program studi akuntansi berpengaruh terhadap tingkat pengendalian diri mahasiswa program studi akuntansi ketika menggunakan situs jejaring sosial? 2. Apakah tingkat kepercayaan mahasiswa program studi akuntansi terhadap situs jejaring sosial berpengaruh terhadap tingkat pengendalian diri mahasiswa program studi akuntansi ketika menggunakan situs jejaring sosial? 3. Apakah tingkat Self-esteem mahasiswa program studi akuntansi berpengaruh terhadap tingkat pengendalian diri mahasiswa program studi akuntansi ketika menggunakan situ jejaring sosial? 4. Apakah tingkat pengendalian diri mahasiswa program studi akuntansi berpengaruh terhadap tingkat resiko persepsian mahasiswa program studi akuntansi ketika menggunakan situs jejaring sosial? 5. Apakah resiko tingkat persepsian mahasiswa program studi akuntansi berpengaruh terhadap tingkat kekhawatiran persepsian diri mahasiswa program studi akuntansi ketika menggunakan situs jejaring sosial?

8 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh tingkat kebutuhan akan popularitas mahasiswa program studi akuntansi berpengaruh terhadap tingkat pengendalian diri mahasiswa program studi akuntansi ketika menggunakan situs jejaring sosial. 2. Menganalisis tingkat kepercayaan mahasiswa program studi akuntansi terhadap situs jejaring sosial berpengaruh terhadap tingkat pengendalian diri mahasiswa program studi akuntansi ketika menggunakan situs jejaring sosial. 3. Menganalisis tingkat Self-esteem mahasiswa program studi akuntansi berpengaruh terhadap tingkat pengendalian diri mahasiswa program studi akuntansi ketika menggunakan situ jejaring social. 4. Menganalisis tingkat pengendalian diri mahasiswa program studi akuntansi berpengaruh terhadap tingkat resiko persepsian mahasiswa program studi akuntansi ketika menggunakan situs jejaring sosial. 5. Menganalisis resiko tingkat persepsian mahasiswa program studi akuntansi berpengaruh terhadap tingkat kekhawatiran persepsian mahasiswa program studi akuntansi ketika menggunakan situs jejaring sosial? D. Manfaat Penelitian Penelitian yang baik harus mempunyai kontribusi atau manfaat kepada pengguna hasil penelitian. Pengguna hasil penelitiai ini antara lain adalah individu, akademisi, praktisi, perusahaan, sampai pemerintah. Kontribusi dapat

9 didefinisikan sebagai manfaat yang diteliti berupa kontribusi teori, kontribusi praktek dan kontribusi kebijakan dari isu yang diteliti kepada pemakai hasil penelitian. Secara spesifik manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis Secara Akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan teori di indonesia, kususnya mengenai masalah penggunaan situs jejaring sosial dengan media Facebook. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti dan dapat lebih mengetahui hubungan pengendalian diri dan keterkaitan yang mempengaruhi kehawatiran persepsian melalui resiko persepsian dalam situs jejaring sosial. 3. Bagi masyarakat Penelitian ini diharapkan mampu menambah keperdulian akan ketertiban dalam pengawasan dan pengendalian diri dalam menggunakan layanan jejaring sosial.

10 E. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian serta terdapat perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang Self Control Theory, Kebutuhan akan Popularitas, Tingkat Kepercayaan, Persepsi Resiko (Resiko Persepsian), Self-Esteem dan Resiko Persepsian dan Kekhawatiran Persepsian dan serta pengembangan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel, uji kualitas data dan teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi deskripsi objek penelitian, hasil analisis data, dan pembahasanya. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.