EFISIENSI PENURUNAN KADAR KALSIUM PADA AIR LAUT DENGAN METODA PENUKAR ION YANG MEMANFAATKAN TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata Kunci: Air laut, Pertukaran Ion, Tanah Lempung, Waktu Detensi dan Ukuran Tanah Lempung

Pengaruh Aktivasi dalam Penurunan Kandungan (Pb) dalam Air Laut Menggunakan Tanah Lempung Sebagai Penukar Ion

Efisiensi Penurunan Kadar Natrium (Na + ) dan Klorida (Cl - ) Pada Air Laut Menggunakan Tanah Lempung Dengan Metode Penukar Ion ABSTRACT

Pemanfaatan Tanah Lempung Untuk Menurunkan Konsentrasi Logam Pb Dan Cr Dari Limbah Cair Industri Percetakan Koran ABSTRACT

METODE PENUKAR ION DALAM PENYISIHAN AMMONIA AIR LINDI TPA MUARA FAJAR DENGAN VARIASI WAKTU KONTAK DAN UKURAN TANAH LEMPUNG

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

ION EXCHANGE DASAR TEORI

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

KAJIAN PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM PADA REDUKSI KADAR Pb dan Cd DALAM LIMBAH CAIR

SEMINAR TUGAS AKHIR PENYISIHAN KESADAHAN DENGAN PROSES KRISTALISASI DALAM REAKTOR TERFLUIDISASI DENGAN MEDIA PASIR OLEH: MYRNA CEICILLIA

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit

Pengurangan Kesadahan Ca, Mg dan Logam Berat Fe, Mn, Zn dalam Bahan Baku Air Minum dengan Menggunakan Zeolit Asal Cikalong, Tasikmalaya

KARAKTERISASI KAPASITAS TUKAR KATION ZEOLIT UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH B3 CAIR

PENURUNAN KADAR BESI OLEH MEDIA ZEOLIT ALAM PONOROGO SECARA KONTINYU IRON REMOVAL BY NATURAL ZEOLITE OF PONOROGO IN CONTINUOUS FLOW

Penyisihan Kadar Logam Fe dan Mn Pada Air Gambut Dengan Pemanfaatan Geopolimer Dari Kaolin Sebagai Adsorben

Uji Kinerja Alat Penjerap Warna dan ph Air Gambut Menggunakan Arang Aktif Tempurung Kelapa Suhendra a *, Winda Apriani a, Ellys Mei Sundari a

Penentuan Kesadahan Dalam Air

BAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

KAJIAN PENURUNAN Ca DAN Mg DALAM AIR LAUT MENGGUNAKAN RESIN (DOWEX)

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti industri kertas, tekstil, penyamakan kulit dan industri lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SENYAWA PENGOTOR Ca DAN Mg PADA EFISIENSI PENURUNAN KADAR U DALAM AIR LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih

Ion Exchange. Shinta Rosalia Dewi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na +

PROSES PELUNAKAN AIR SADAH MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG ABSTRAK

STUDI KEMAMPUAN LUMPUR ALUM UNTUK MENURUNKAN KONSENTRASI ION LOGAM Zn (II) PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI ELEKTROPLATING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang


Analisa Klorida Analisa Kesadahan

Studi Timbulan Komposisi Dan Karakteristik Sampah Domestik Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

PRODUKSI KOAGULAN CAIR DARI LEMPUNG ALAM DAN APLIKASINYA DALAM PENGOLAHAN AIR GAMBUT: KALSINASI 700 o C/2 JAM

PEMANFAATAN TANAH GAMBUT SEBAGAI ADSORBEN PENYISIHAN SENYAWA AMMONIA DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU ABSTRAK

ADSORPSI BERULANG DENGAN K ZEOLIT UNTUK KOMPONEN GULA REDUKSI DAN SUKROSA PADA TETES TEBU

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

Jurusan. Teknik Kimia Jawa Timur C.8-1. Abstrak. limbah industri. terlarut dalam tersuspensi dan. oxygen. COD dan BOD. biologi, (koagulasi/flokulasi).

II. TINJAUAN PUSTAKA

POTENSI ARANG AKTIF DARI TULANG SAPI SEBAGAI ADSORBEN ION BESI, TEMBAGA, SULFAT DAN SIANIDA DALAM LARUTAN

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Hafnida Hasni Harahap, Usman Malik, Rahmi Dewi

Cation Exchange Capacity of Zeolite X from Bagasse Ash against Magnesium(II)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

PEMURNIAN EUGENOL MINYAK DAUN CENGKEH DENGAN MENGGUNAKAN PROSES ADSORPSI HASIL PENELITIAN. Oleh: Ferdinand Mangundap

MODEL UNIT PENGOLAHAN AIR ASIN DENGAN METODE FILTRASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Resin sebagai media penukar ion mempunyai beberapa sifat dan keunggulan tertentu. Sifat-sifat resin yang baik adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. harus berkurang dikarenakan adanya sumber-sumber air yang tercemar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Gambar 3. Penampakan Limbah Sisa Analis is COD

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu industri yang terus berkembang pesat di Indonesia adalah industri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba untuk penentuan daya serap dari arang aktif. Sampel buatan adalah larutan

Bab III Metodologi Penelitian

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMISAHAN LOGAM BERAT (PB DAN CD) DALAM BIOSOLID DENGAN PROSES EKSTRAKSI (LEACHING) ASAM BASA PENELITIAN OLEH :

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

Penurunan Bod dan Cod Limbah Cair Industri Batik Menggunakan Karbon Aktif Melalui Proses Adsorpsi Secara Batch

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

STUDI KEMAMPUAN PERLIT SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENYISIHKAN BESI

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

KARAKTERISASI KADAR ZAT PADAT DALAM EFLUEN PADA PROSES SORBSI LIMBAH B3 CAIR MENGGUNAKAN ZEOLIT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. limbah organik dengan proses anaerobic digestion. Proses anaerobic digestion

I. PENDAHULUAN. Salah satu tantangan besar yang dihadapi secara global dewasa ini adalah krisis

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS

PROSES BLEACHING MINYAK SAWIT MENTAH DENGAN BENTONIT ASAL MUARA LEMBU

KAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN. = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam. AZT2.5 = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam +

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

Transkripsi:

EFISIENSI PENURUNAN KADAR KALSIUM PADA AIR LAUT DENGAN METODA PENUKAR ION YANG MEMANFAATKAN TANAH Roselyn Indah Kurniati 1), Shinta Elystia 2), Zultiniar 2) Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas Km 12,5, Pekanbaru Kode Pos 28293 E-mail : roselin_indah@yahoo.co.id ABSTRACT Source of water in Bengkalis is difficult. Sea water can be a source of water in there. Once of alternative can be process sea water be clean water use ion exchange with clay. This experiment use coloumn with diameter 2 inchi and high 1,2 meter. Media who used is clay. Ratention time and particle measure used variation of this experiment. Rate of retention time are 60, 120, 180 minute and particle measure are -3+5, -5+10, -10+15 mesh. Concentration Ca before process is 128 mg/l and after process is 58,4-8,8 mg/l of variation. Over all, clay can be cause of concentration Ca. Finally, retention time and particle measure give to effect to cause metal in seawater with efisiensi Ca are 54,38-93,12%, with a CEC of clay is 122,93 meq / 100g. Keywords : Seawater, Ion Exchange, Clay, Ratention Time, Particle Measure PENDAHULUAN Kabupaten Bengkalis adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Kabupaten Bengkalis memiliki luas 7.793,93 km². Bengkalis sendiri memiliki sumberdaya laut yang sangat melimpah. Namun ditengah limpahan air laut tersebut, masyarakat Kabupaten Bengkalis masih mengalami krisis air bersih. Sumber air bersih yang ada di Kabupaten Bengkalis sangat minim baik secara kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu air bersih menjadi barang langka dan ekslusif di Kabupaten Bengkalis. Air laut adalah air yang di dalamnya terlarut berbagai zat padat dan gas. Dalam 1000 gr akan berisi kurang lebih 35 gr senyawa-senyawa yang terlarut secara kolektif disebut garam. Dengan kata lain, 96,5% air laut berupa air murni dan 3,5% zat terlarut. Banyaknya zat terlarut disebut salinitas. Zat terlarut meliputi garam-garam anorganik. Fraksi terbesar dari bahan terlarut terdiri dari bahan-bahan anorganik padat. Ion-ion ini adalah klor, natrium, belerang, magnesium, kalsium, kalium dan timbal (Nybakken J.W, 1992). Maka dari itu perlu dilakukan pengolahan air laut menjadi air bersih. Salah satu pengolahan air laut menjadi air bersih yang digunakan adalah metode penukar ion. Dalam penelitian ini, Jom FTEKNIK Volume 1 No.2 Oktober 2014 Page 1

dicoba menggunakan metode penukar ion dengan tanah lempung sebagai media. Kelebihan dari metode ini adalah kemampuannya dalam menangkap logam berat dengan efisiensi yang tinggi. Kemampuan lempung sebagai penukar ion karena di dalam mineral lempung mengandung senyawa alumunium silikat (Sunardi, 2011). Media penukar ion menggunakan lempung sangat efisien dalam menurunkan kadar logam berat dalam air laut. Dari hasil penelitian sebelumnya Pujiastuti (2008) tentang penurunan kadar Ca dan Mg dalam air laut dengan menggunakan resin dowex. Pada penelitian ini menggunakan variabel bebas kecepatan aliran (5, 10, 15, 20, 25) liter/jam dan waktu pengaliran air laut (1, 2, 3, 4, 5) jam. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa penurunan kadar Ca 2+ yang relatif baik terjadi pada kecepatan aliran 5 liter/jam, jam ke-5 dengan persen penurunan sebesar 53,11%. Sedangkan penurunan kadar Mg 2+ terjadi pada kecepatan aliran 10 liter/jam, jam ke-5 diperoleh 43,69%. Waktu proses pengaliran berpengaruh pada hasil yang didapat, semakin lama waktu proses pengaliran akan semakin besar penurunan ion Ca 2+ dan Mg 2+ dalam air laut. PenelitianWalangare (2013) tentang rancangan bangun alat konversi air laut menjadi air minum dengan proses destilasi sederhana menggunakan pemanas elektrik. Pada penelitian ini menggunakan variabel bebas jarak pengambilan sampel yaitu 10 m, 20 m, 30 m, 40 m dan 50 m. Hasil penelitian ini di dapatkan bahwa penurunan kadar salinitas air laut mencapai 100 % pada jarak 50 m pengambilan sampel. Penelitian Kismolo (2012) tentang kapasitas tukar kation pada lempung pengolahan limbah cair.variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran tanah lempung.ukuran tanah lempung yang digunakan -60+80 dan -80+100 mesh. Efisiensi pemisahan terbaik didapat pada variasi ukuran -80+100 yaitu, 91,27%. Nilai kapasitas tukar kation yang di dapat pada efisiensi 91,27% adalah 1,92 meq/g. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar ukuran lempung maka semakin besar pula efisiensi penyisihannya. Dari hasil penelitian sebelumnya maka dilakukan pengolahan air laut dengan menggunakan metoda penukar ion. Pada penelitian kali ini digunakan tanah lempung sebagai penukar ion. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran tanah lempung dan waktu detensi. Ukuran tanah lempung yang digunakan dalam penelitian ini -3+5, -5+10, dan - 10+15 serta waktu detensi yang digunakan Jom FTEKNIK Volume 1 No.2 Oktober 2014 Page 2

adalah 60menit, 120menit, dan 180 menit. Jarak yang digunakan adalah 50 m sesuai dengan jarak yang terbaik dalam penelitian Walangare (2013). Pemilihan variabel bebas waktu detensi dan ukuran tanah lempung teraktivasi, agar kita mengetahui pengaruh efisiensi penurunan kadar kalsium dalam pengolahan air laut menjadi air bersih menggunakan metoda penukar ion. Kadar Ca yang diperbolehkan di air bersih adalah 75 mg/l. Diharapkan penelitian ini dapat menurunkan logam berat yang ada dilaut terutama Ca dan bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bengkalis. BAHAN DAN ALAT Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : air laut Kabupaten Bengkalis Kecamatan Bantan Desa Selat Baru, tanah lempung kulim, aquadest, HCl serta bahan-bahan kimia untuk analisis parameter logam Ca. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolom penukar ion yang terbuat dari PVC berdiameter 2 inchi dengan tinggi kolom 1,2 m, derigen 20 liter sebagai wadah sampel air laut, ph meter, Stopwatch, Erlenmeyer, statip. Berikut ini adalah gambar kolom penukar ion: Gambar 1.1 Kolom Penukar Ion METODELOGI Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu : Persiapan Percobaan Pada penelitian ini kolom penukar ion terbuat dari bahan PVC berjumlah 1 buah kolom, dengan ukuran diameternya 2 inci serta tinggi kolom 1,2 m. Tanah lempung Jom FTEKNIK Volume 1 No.2 Oktober 2014 Page 3

Efisiensi Penyisihan (%) yang digunakan berasal dari Kulim Kota Pekanbaru. Sebelum tanah lempung digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu dilakukan aktifasi secara fisika dan kimia (Masduqi, 2004). Teknik pengambilan sampel berdasarkan SNI 6989.59:2008. Sebelum melakukan percobaan utama, air laut terlebih dahulu di analisa agar kita mengetahui konsentrasi Ca. Percobaan Utama Air laut yang digunakan dalam penelitian ini adalah air laut Bengkalis. Air laut diambil pada jarak 50 meter dari bibir pantai. Pengaliran air dilakukan pada menit ke 60, 120 dan 180 menit sedangkan ukuran partikel tanah lempung -3+5, -5+10, dan - 10+15 mesh. Pengujian Ca dilakukan dengan titrasi EDTA dan menghitung KTK pada efisiensi tertinggi penyisihan Ca. PENGUJIAN Penentuan Konsentrasi Ca Untuk menentukan konsentrasi Ca dilakukan dengan cara titrasi EDTA. Efisiensi Penyisihan Parameter Olahan Air Laut Efisiensi unit ditunjukan dengan persentase reduksi pencemar setiap parameter pada air laut. Perhitungannya sebagai barikut : Efisiensi(%) = C in C ef C in 100% Analisis Kapasitas Tukar Kation (KTK) Analisis kapasitas tukar kation adalah analisis penentuan pertukaran kation dari lempung dengan kation lain. Penentuan KTK dapat menggunakan rumus sebagai berikut : KTK(meq/g) = 100 C NMB D HASIL DAN PEMBAHASAN Efisiensi Penyisihan Parameter Pencemar Logam Ca Hasil penelitian penyisihan konsentrasi Ca pada sampel air laut dengan metode pertukaran ion menggunakan tanah lempung dengan waktu detensi dan ukuran mesh adalah sebagai berikut. 100 50 54,37 59,37 61,87 70,93 73 75,62 86,87 90,62 93,12 0 waktu detensi (menit) ukuran partikel (mesh) Efisiensi Ca Gambar 1.2 Pengaruh Variasi Perlakuan Terhadap Efisiensi Penyisihan Ca Jom FTEKNIK Volume 1 No.2 Oktober 2014 Page 4

Berdasarkan Gambar 1.2 maka didapat bahwa efisiensi penyisihan konsentrasi Ca tertinggi adalah 93,12% dan terendah adalah 54,37%. Efisiensi tertinggi terjadi diwaktu 180 menit dan ukuran lempung -10+15 mesh. Sedangkan efisiensi terendah terjadi di waktu detensi 60 menit dan ukuran lempung -3+5 mesh. Kemampuan penurunan kadar Ca meningkat pada proses lamanya waktu detensi dan ukuran tanah lempung. Pada Penelitian Pujiastuti (2008) tentang penurunan kadar Mg dan Ca pada air laut dengan menggunakan resin. Pada penelitian ini menggunakan variasi waktu detensi 1, 2, 3, 4 dan 5 jam. Hasil terbaik yang di dapat pada penelitian ini adalah pada waktu 5 jam dengan efisiensi 53,17%. Hal ini membuktikan bahwa semakin lama waktu lempung dan air laut pada kolom penukar ion maka semakin banyak pula efisiensi penurunan kadar logam. Sama halnya dengan waktu detensi, ukuran mesh lempung sangat mempengaruhi kerja pertukaran ion. Pada penelitian Hadiwidodo (2008) tentang penggunaan abu sekam sebagai adsorben pada limbah Cu. Penelitian ini menggunakan variasi ukuran mesh yaitu -10+30 dan -30+50. Hasil yang di dapat, ukuran -30+50 mesh memiliki efisiensi tertinggi dengan 87,80%. Hal ini sesuai dengan Benefield dan Larry 1982 dalam Anastasia 2006, bahwa semakin kecil ukuran media yang digunakan maka akan semakin memperluas permukaan bidang kontak sehingga akan mempercepat proses adsorpsi yang terjadi. Dengan luas permukaan yang semakin besar maka kemungkinan terjadinya penjerapan Cu juga semakin besar. Dari hasil efisiensi penurunan Ca dalam pengolahan air laut menjadi air bersih menggunakan metoda penukar ion yang memanfaatkan tanah lempung jika dibandingkan dengan kadar Ca yang diperbolehkan pada air bersih yaitu, 75 mg/l tidak melewati baku mutu air bersih. Perbandingan Outlet Terhadap Baku Mutu Hasil air olahan atau efluen yang telah didapatkan dari penelitian ini dibandingkan dengan baku mutu Ca yaitu 75 mg/l tidak melewati baku mutu. Perbandingan efluen dengan waktu detensi dan ukuran tanah lempung dengan baku mutu Ca yang digunakan adalah sebagai berikut. Jom FTEKNIK Volume 1 No.2 Oktober 2014 Page 5

Tabel 1.1 Perbandingan efluan dengan baku mutu No td Ukuran Lempung Hasil Uji Efluen Baku Mutu (menit) (mesh) Ca (mg/l) Ca (mg/l) -3+5 58.4 75 1 60-5+10 52 75-10+15 48.8 75-3+5 37.2 75 2 120-5+10 34.56 75-10+15 31.2 75-3+5 16.8 75 3 180-5+10 12 75-10+15 8.8 75 Pengujian efluen pada variasi waktu detensi dan ukuran tanah lempung yang didapat memenuhi baku mutu. Pengolahan sampel menggunkan waktu 60 menit, 120 menit dan 180 menit. Sedangkan ukuran partikel yang digunakan -3+5 mesh, -5+10 mesh dan -10+15 mesh. Dari hasil di atas di dapatkan bahwa semakin lama waktu kontak air dengan lempung, maka semakin tinggi efisiensi yang didapatkan. Ukuran partikel lempung juga mempengaruhi kerja pertukaran ion, semakin besar ukuran mesh maka semakin banyak ion yang dipertukarkan. Pada penelitian ini dihitung nilai KTK dengan variasi waktu detensi 180 menit dan ukuran tanah lempung -10+15 mesh.nilai kapasitas kation yang didapat adalah 122,93 meq/100gr. KESIMPULAN Efisiensi penurunan kadar logam paling tinggi yaitu pada variasi waktu detensi 180 menit dan ukuran tanah lempung -10+15 mesh dengan penurunan Ca 93,12%. Nilai kapasitas tukar kation yang di dapat pada efisiensi penyisihan Ca 93,12% adalah 122, 93 meq/100gr. Pada semua variasi waktu detensi dan ukuran tanah lempung, kadar Ca yang terdapat pada air laut mengalami penurunan yang signifikan dan tidak melewati baku mutu Ca yaitu, 75 mg/l. SARAN Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi pada proses pertukaran ion, maka perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan berbagai variabel sehingga diperoleh gambaran yang lengkap untuk merumuskan suatu model. Perlu digunakan rentang uji yang cukup besar pada setiap variabel yang Jom FTEKNIK Volume 1 No.2 Oktober 2014 Page 6

digunakan pada penelitian selanjutnya, sehingga perbedaan hasil setiap variabel dapat terlihat lebih jelas. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, keluarga, Ibu Shinta Elystia, ST,MSi dan Ibu Dra. Yelmida, MSi, jurusan teknik kimia yang telah memberikan bantuan tenaga, semangat maupun pengetahuan dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Hadiwidodo, Mochtar. 2008. Penggunaan Abu Sekam Padi Sebagai Adsorben Dalam Pengolahan Air Limbah Yang Mengandung Logam Cu. Kismolo, 2012. Karakterisasi Kapasitas Tukar Kation Zeolit Untuk Pengolahan Limbah B3 Cair. Yogyakarta. Masduqi, Ali. 2004.Pengolahan Air Limbah Secara Biologi. Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Sipil dan Perencanaan. Surabaya. Nybakken, J. W, 1992. Biologi Laut Pt.Gramedia Pustaka Utama. Pujiastuti, C. 2008. Kajian Penurunan Ca Dan Mg Dalam Air Laut Menggunakan Resin (Dowex). Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Upn Veteran Jawa Timur. Walangare, K.B.A Dkk. 2013. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik Jurusan Teknikelektro-Ft. Unsrat. Jom FTEKNIK Volume 1 No.2 Oktober 2014 Page 7