Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

II. TINJAUAN PUSTAKA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

BAB I PENDAHULUAN. Pembangkit Listrik Tenaga Air Panglima Besar Soedirman. mempunyai tiga unit turbin air tipe Francis poros vertikal, yang

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai


DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

1. EMISI GAS BUANG EURO2

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kerusakan Mechanical Seal Pada Pompa 14P7 A Plan 21 Di PT. Pertamina RU 4 Cilacap. Bahrul Luthfi Nasution

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824

TUGAS AKHIR. Analisa Performansi dan Perancangan Ulang Radiator Sebagai Optimasi Cooling System pada Mesin Sinjai

BAB I PENDAHULUAN. pendinginan untuk mendinginkan mesin-mesin pada sistem. Proses pendinginan

BAB I PENDAHULUAN. Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara, dengan kata lain

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014

PEMELIHARAAN SISTEM HYDRAULIK

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

BAB II LANDASAN TEORI

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Session 11 Steam Turbine Protection

IDENTIFIKASI DAN SERVICE SISTEM PENDINGIN TOYOTA KIJANG INNOVA 1 TR-FE

BAB III TINJAUN PUSTAKA

BAB III. 3.1 Pemeliharan dan perawatan propeller

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Teknik Lingkungan S1 TERMODINAMIKA LINGKUNGAN

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam sektor industri, energi, transportasi, serta dibidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN


BAB I PENDAHULUAN. Kompressor udara (air compressor) merupakan peralatan yang sangat

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK MESIN 9 Meningkatkan Penelitian dan Inovasi di bidang Teknik Mesin Dalam menyongsong AFTA 2015

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR

TINJAUAN FAKTOR PENGOTORAN ( FOULING ) TERHADAP PRESTASI RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOBIL

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan adalah alat trasportasi yang di ciptakan oleh manusia untuk


ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN MITSUBISHI GALANT 2500 CC

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan

OPTIMASI DESAIN FAN PENDINGIN TERHADAP PENDINGINAN RADIATOR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. dengan globalisasi perdagangan dunia. Industri pembuatan Resin sebagai

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

Komponen Sistem Pneumatik

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI Sistem Pendingin. Sistem pendingin adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya overheating

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

KEGIATAN BELAJAR 1 PENGENALAN SISTEM HIDROLIK

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

Tabel 2.3 Daftar Faktor Pengotoran Normal ( Frank Kreit )

ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

PROSES PERENCANAAN PERAWATAN POMPA LEAN AMINE[STUDI KASUS DI HESS (INDONESIA- PANGKAH)LTD]

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB IV PROSES PENGUJIAN

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) VIII

BAB III. PERAWATAN SISTEM PENDINGIN (Radiator) MESIN BUS DI PT SAFARI DHARMA SAKTI

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul:

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan

Transkripsi:

Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur Syahril Ardi 1,a, Rudi Setiawan 1 1 Politeknik Manufaktur Astra, Komplek Astra International Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta 14330 a e-mail: syahril.ardi@polman.astra.ac.id Abstrak Penelitian ini didasarkan kenyataan bahwa banyaknya terjadi kerusakan silinder hidrolik pada mesin gravity casting di industri manufaktur. Berdasarkan pengamatan, kebocoran silinder hidrolik ini terjadi pada bagian seal hidrolik yang rusak. Dari analisa yang dilakukan ditemukanlah penyebab utama rusaknya seal hidrolik tersebuat yaitu kelebihan panas (over heat). Dari sini, kemudian dibuat suatu usaha penurunan panas pada mesin dan lingkungan kerja, yaitu dengan cara penambahan pendingin (cooler) pada bagian reservoir, penambahan exhaust fan, dan pemasangan system ventilasi di line casting. Di samping itu diusulkan perawatan khusus untuk reservoir. Kata kunci:silinder hidrolik, seal hidrolik, mesin gravity casting 1 Pendahuluan Silinder hidrolik adalah alat yang menggunakan fluida untuk mentransfer dan mengendalikan tekanan dan gerakan. Keuntungan menggunakan silinder hidrolik adalah dalam hal transfer tenaga yang besar hanya dengan menggunakan komponen kecil, dan mudah dalam hal pengendaliannya. Silinder hidrolik memiliki kegunaan yang sangat istimewa dan sangat penting dalam industri [1,2]. Gambar transfer energi pada peralatan hidrolik: Motor Listrik Pompa Reservoir Valve Gambar 1: Transfer energi pada peralatan hidrolik. Berkaitan dengan peralatan hidrolik, penulis melakukan penelitian terhadap kerusakan silinder hidrolik pada mesin gravity casting di industri manufaktur. Silinder hidrolik yang digunakan di mesin casting, sering terjadi kebocoran yang menyebabkan keadaan downtime yang mengganggu proses produksi di industri manufaktur. 2 Metodologi Metode penelitian dilakukan dengan cara observasi untuk mengumpulkan data kerusakan hidrolik pada mesin gravity casting. Data diperoleh dari survey langsung, dilakukan dengan cara mencatat lamanya waktu kerja, kategori down time atau non down time, nomor mesin, masalah yang timbul, penyebab Silinder Hidrolik

permasalahan, tindakan yang diambil, dan spare part yang rusak dan harus diganti. Pengambilan data ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan hidrolik, jumlahnya, dan waktu down time, untuk periode bulan Januari sampai dengan April. 2.1 Data Berdasarkan pengamatan dan penelitian didapatkan data kerusakan yang termasuk kategori hidrolik. Data ini diambil berdasarkan permintaan perbaikan yang diterima oleh bagian productive maintenance. Berdasarkan pemrosesan data bulan Januari diperoleh jumlah kerusakan yang termasuk kategori hidrolik sebanyak 9 kali, lihat Tabel 1 dan Gambar 2. Dari data kerusakan bulan Februari diperoleh sebanyak 4 kali, lihat Tabel 2. Tabel 2. Prosentase kerusakan hidrolik bulan Februari. 1 Neple 1 25 2:40:00 2 Hose 2 50 0:50:00 3 Solenoid 1 25 non down time Total 4 100 3:30:00 Tabel 1. Prosentase kerusakan hidrolik bulan Januari. 1 Hose 1 11.1 0:30:00 2 Oil seal 7 77.8 1:45:00 3 Solenoid 1 11.1 0:45:00 Total 9 100 3:00:00 Gambar 3: Prosentase kerusakan hidrolik bulan Februari Dari data kerusakan bulan Maret diperoleh sebanyak 5 kali, lihat Tabel 3. Tabel 3. Prosentase kerusakan hidrolik bulan Maret. Down No. Kerusakan Jumlah % Time Gambar 2: Prosentase kerusakan hidrolik bulan Januari 1 Hose 1 20 1:15:00 2 Oring 1 20 0:30:00

3 Solenoid 3 60 non down time Total 5 100 1:45:00 Gambar 4: Prosentase kerusakan hidrolik bulan Maret 3 Analisa dan Pembahasan Berdasarkan data yang didapatkan, diketahui bahwa kerusakan yang terjadi pada komponen silinder hidrolik paling dominan disebabkan karena kerusakan oil seal hidrolik. Sedangkan kerusakan yang sebabkan oleh rusaknya as hanya satu kali, kebocoran silinder hidrolik yang disebabkan karena system silinder hidrolik adalah kerusakan solenoid, oring, hose, dan neple. Gambar 6 memperlihatkan diagram tulang ikan yang menggambarkan penyebab kebocoran silinder hidrolik dari sisi komponennya. Dari data kerusakan bulan April diperoleh sebanyak 12 kali, lihat Tabel 4. Rumah seal Oil seal Tabel 4. Prosentase kerusakan hidrolik bulan April. fluida panas lingkungan karat kotor lingkungan panas fluida aus Bocor 1 Oil seal 6 50 2:40:00 kotor karat 2 Solenoid 4 33.3 5:20:00 as aus 3 Hose 2 16.7 1:35:00 Total 12 100 9:35:00 Gambar 6: Diagram tulang ikan penyebab kebocoran silinder hidrolik Gambar 5: Prosentase kerusakan hidrolik bulan April Dari Gambar 6, penyebab kebocoran silinder hidrolik yaitu: 1. Oil seal Kerusakan seal disebabkan oleh:, aus, dan panas. Tiga factor inilah yang menyebabkan seal rusak. Faktor merupakan factor utama karena semakin tua seal akan menyebabkan rapuh dan aus. Hal ini disebabkan

oleh fluida (oli hidrolik) maupun gesekan antara as dan seal. Kotoran yang ikut masuk ke dalam fluida (oli hidrolik) juga menjadi factor kerusakan seal. Sedangkan panas yang ditimbulkan oleh fluida (oli hidrolik), maupun oleh as yang panas juga sebagai factor penyebab rusaknya seal. 6 S6 130 0 C Termometer <125 0C 7 S7 131 0 C Termometer <125 0C 8 S8 133 0 C Termometer <125 0C 9 S9 131 0 C Termometer <125 0C 10 S10 129 0 C Termometer <125 0C 2. Rumah seal Kerusakan rumah seal disebabkan oleh:, karat, dan panas. Karat atau keropos yang terjadi disebabkan oleh fluida (oli hidrolik). Sedangkan panas yang terjadi ditimbulkan oleh fluida (oli hidrolik) dank arena lingkungan kerja yang dekat dengan sumber panas. 3. As (poros silinder hidrolik) Kerusakan as disebabkan oleh:, aus, karat, dan kotor. Karat disebabkan oleh fluida (oli hidrolik) ditambah panas dari fluida maupun dari lingkungan kerja. Kotoran dan debu yang menempel pada as juga menyebabkan karat. Data temperatur silinder pada mesin gravity casting Pengukuran temperatur silinder mesin gravity casting dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah. Tabel 5. Temperatur silinder No. Silinder Temperatur 0 C Standar Alat Ukur Oil Seal 1 S1 123 0 C Termometer <125 0 C 2 S2 127 0 C Termometer <125 0C 3 S3 143 0 C Termometer <125 0C 4 S4 129 0 C Termometer <125 0C 5 S5 128 0 C Termometer <125 0C Gambar 7: Temperatur silinder Dari data temperatur silinder didapatkan bahwa temperatur rata-ratanya adalah 130.4 0 C, nilainya lebih tinggi daripada temperatur maksimum yang diijinkan pada bahan oil seal, yaitu: 1. NR (Nitrile Rubber). Tahan sampai temperatur maksimum 100 0 C, tahan gesek, tahan solven, dan tahan air. 2. NBR (Nitrile Butadine Rubber). Tahan sampai temperatur maksimum 125 0 C, tahan terhadap solven, minyak, air, costic, dan soda. Temperatur ruangan rata-rata adalah 52 0 C, sedangkan temperatur reservoir rata-rata adalah 67 0 C, diukur menggunakan thermometer. Kerusakan system silinder hidrolik disebabkan oleh: kerusakan solenoid, kerusakan hose, dan kerusakan neple.

4 Kesimpulan Kerusakan yang sering terjadi pada komponen silinder hidrolik adalah kerusakan oil seal hidrolik, di mana faktor panas adalah penyebab dominan. Temperatur rata-ratanya adalah 130.4 0 C, sedangkan temperatur yang diijinkan pada bahan pembuat oil seal yaitu NR (Nitrile Rubber) dan NBR (Nitrile Butadine Rubber) maksimum adalah 100 0 C dan 125 0 C. Panas ini ditimbulkan oleh cairan aluminium, burner, fluida, dan lingkungan. Panas pada fluida disebabkan oleh: Gesekan fluida dengan tabung silinder atau pipa Lose power pada motor atau pompa Perpindahan panas langsung dari sumber panas ke silinder hidrolik Pengaruh sirkulasi udara pada lingkungan kerja yang kurang bagus. Oil seal rusak, rata-rat 50% (ditambah oring yang rusak rata-rata 2.6 %). As rusak, rata-rata 2.6 % Rumah seal rusak (kasus) Kerusakan yang disebabkan oleh kerusakan sistem silinder hidrolik: Solenoid, rata-rata 23.7 % Hose, rata-rata 18.4 % Neple, rata-rata 2.7% 5 Daftar Pustaka [1] Pippenger John, Tyler Hicks, Industrial Hydraulics, 1979, Singapore, McGraw-Hill Book Company [2] Vocational training course, Hydraulics, 1973, Berlin, Published by the Bundesinstitut fur Berufsbildungsforschung Berdasarkan pengamatan dan analisa, dapat disimpulkan ada 3 faktor penyebab kebocoran silinder hidrolik, yaitu: