PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Proses audit merupakan bagian dari assurance services, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (Weningtyas dkk, 2006). a. Mengurangi jumlah sampel dalam audit. b. Melakukan review dangkal terhadap dokumen klien

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

Taufik Qurrahman, Susfayetti, Andi Mirdah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya transparansi laporan keuangan terutama bagi perusahaan publik sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Profesi ini merupakan profesi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURES

BAB I PENDAHULUAN. keuangan umumnya adalah perusahaan yang punya kepentingan dengan

FAJAR DWI NUGROHO B

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

PENGARUH TEKANAN WAKTU, RISIKO AUDIT DAN PROSEDUR REVIEW & KONTROL KUALITAS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

PRAKTIK PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, RISIKO AUDIT, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

PEMENGARUH PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT PADA AUDITOR DI KAP SURABAYA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang. Teori ini mengacu pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektifuntuk menentukan tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2009:105) dalam

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini banyak dijumpai pemberian jasa penjaminan (assurance services) yang. perusahaan adalah jasa audit atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak

BAB I PENDAHULUAN. disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan berkembangnya

PENGARUH TEKANAN WAKTU, RISIKO AUDIT DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini

SKRIPSI. Pengaruh Time Pressure, Risiko Audit, Materialitas, Prosedur Review Dan Kontrol

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN

atas laporan keuangan yang diaudit (Rikarbo, 2012). Reckers et al. (1997)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR PROSEDUR AUDIT

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif

PENGARUH TEKANAN WAKTU, MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

PENGARUH TIME PRESSURE, RESIKO AUDIT, TINDAKAN SUPERVISI, KOMITMEN PROFESIONAL DAN MATERIALITAS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

SKRIPSI. Karlina Septiasari BR Barus

BAB V PENUTUP. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi termasuk laporan keuangan memang. (Husnan, 2000). Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika telah banyak

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BABI PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh manajemen kepada pemilik

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. sistematik mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif sehubungan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

ELY TOPHAN ANGGRAINI B

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit (Silaban, 2009). Pendapat auditor mengenai

BAB IV METODE PENELITIAN. mencapai tujuan penelitian. Pembahasan diawali dengan menjelaskan rancangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Studi Empiris pada KAP di Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar dalam semua hal

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diaudit didasarkan atas evaluasi terhadap bukti-bukti audit yang

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, LOCUS OF CONTROL TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI,TIME BUDGET PRESSURE DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT. (StudiEmpiris padakantor AkuntanPublik

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. standar yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Kata kunci : tekanan waktu, penghentian prematur atas prosedur audit

Skripsi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN, DAN PENGALAMAN, TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

DAFTAR PUSTAKA. Agus, Dharma Manajemen supervisi. Jakarta : Rajawali pers

SKRIPSI. DISUSUN OLEH: Yoan Wijaya

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. (Weningtyas dkk. 2006:2). Kasus Enron merupakan salah satu bukti kegagalan. pihak mengalami kerugian materi dalam jumlah besar.

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH TEKANAN WAKTU LOCUS OF CONTROL, TINDAKAN SUPERVISI DAN MATERIALITAS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

SKRIPSI. PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN TIME PRESSURE TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR PROSEDUR AUDIT (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Makassar)

Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B

PENGARUH FAKTOR SITUASIONAL AUDITOR TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

Abstrak. Kata Kunci: independensi, skeptisisme, gender, materialitas, opini.

KUESIONER Profil Responden KOMPETENSI Dimensi Pernyataan Alternatif Jawaban STS TS N S SS

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT. (Studi empiris pada KAP Surakarta dan Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki laporan keuangan yang

Pengaruh Risiko Audit, Materialitas, Prosedur Review Dan Kontrol Kualitas, Dan Komitmen Profesional Terhadap Prematur Sign Off

Transkripsi:

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: YOLANDA CLARACYNTHIA SRI SUNYOTO B 200 100 333 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul : PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) Yang ditulis oleh : YOLANDA CLARACYNTHIA SRI SUNYOTO B 200 100 333 Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi ini telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta, Juli 2014 Pembimbing Dr. Fatchan Achyani, SE, M.Si Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta (Dr. Triyono, S.E, M.Si)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) YOLANDA CLARACYNTHIA SRI SUNYOTO B200100333 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Email : yolandaclara303@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara variabel tekanan waktu, materialitas, prosedur review, lokus kendali (locus of control), dan komitmen professional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit pada Kantor Akuntan Publik kota Surakarta dan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode kuesioner yang diberikan langsung kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik kota Surakarta dan Yogyakarta. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji kualitas data yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas, uji hipotesis yang meliputi uji analisis regresi berganda, uji ketepatan model, uji statistik t, dan uji koefisien determinasi R 2. Dari penelitian 7 Kantor Akuntan Publik kota Surakarta dan Yogyakarta diperoleh jumlah sampel yang dapat diolah sebanyak 30 responden. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa variabel tekanan waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Sedangkan variabel materialitas, prosedur review, lokus kendali (locus of control), dan komitmen profesional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Kata Kunci : tekanan waktu, materialitas, prosedur review, lokus kendali, komitmen professional, penghentian prematur atas prosedur audit

PENDAHULUAN Proses audit merupakan bagian dari assurance services, yang melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil keputusan serta independensi dan kompetensi dari pihak yang melakukan audit, sehingga kesalahan yang terjadi dalam proses pengauditan akan berakibat berkurangnya kualitas informasi yang diterima oleh pengambil keputusan (Weningtyas dkk, 2006).Walaupun secara teori dinyatakan bahwa audit yang baik adalah audit yang dapat meningkatkan kualitas informasi, namun dalam kenyataannya banyak terjadi penyimpangan. Banyak skandal-skandal yang terjadi melibatkan akuntan publik seperti terdapat kasus keuangan dan manajerial perusahaan publik yang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang menyebabkan perusahaan didenda oleh BAPEPAM. Oleh karena itu, auditor bertanggung jawab merencanakan dan melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan agar terbebas dari kemungkinan kekeliruan dan kecurangan. Salah satu kemungkinan kekeliruan dan kecurangan yang sering terjadi adalah Penghentian prematur atas prosedur audit. Penghentian prematur atas prosedur audit merupakan salah satu bentuk perilaku pengurangan kualitas audit (Coram, Glovovic, Ng, & woodliff, 2008; Sososutiksno, 2005; Weningtyas, 2006; Wahyudi, 2011). Menurut Alderman dan Deitrick (1982); Raghunathan,1991 dalam Wahyudi, 2011, menyatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa auditor melakukan penghentian prematur atas prosedur audit, diantaranya adalah : 1. Terbatasnya jangka waktu pengauditan yang ditetapkan 2. Anggapan bahwa prosedur audit yang dilakukan tidak penting 3. Prosedur audit tidak material 4. Prosedur audit yang kurang dimengerti 5. Faktor kebosanan auditor Berdasar beberapa alasan tersebut, Weningtyas, dkk (2006) menyimpulkan bahwa penghentian prematur atas prosedur audit disebabkan oleh faktor karakteristik personal auditor, dimana faktor karakteristik tersebut merupakan faktor internal dan faktor situasional saat melakukan audit yang merupakan faktor

eksternal.peneliti mengambil judul PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR dengan mengambil sampel beberapa Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarta dan Yogyakarta. TINJAUAN PUSTAKA A. Reduced Audit Quality Behaviour (perilaku pengurangan kualitas audit) adalah tindakan yang diambil auditor untuk mengurangi efektivitas pengumpulan bukti (Sososutikno, 2005; Herbach, 2005; Herningsih, 2002; Weningtyas dkk, 2006). B. Prosedur Audit Prosedur audit meliputi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh auditor dalam melakukan audit. Adapun prosedur-prosedur audit tersebut adalah (Liantih, 2011) : 1. Pemahaman bisnis dan industri klien 2. Pertimbangan pengendalian internal 3. Pertimbangan auditor atas fungsi auditor intern klien 4. Informasi asersi manajemen 5. Prosedur analitik 6. Konfirmasi 7. Representasi manajemen 8. Pengujian pengendalian Teknik berbantuan komputer 9. Sampling audit 10. Perhitungan fisik C. Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit Penghentian prematur atas prosedur audit adalah dihentikannya langkah-langkah dalam audit program sehingga satu atau lebih dari prosedur audit tidak dilengkapi. D. Tekanan Waktu Tekanan waktu merupakan suatu keadaan dimana auditor mendapat tekanan dari Kantor Akuntan Publik tempatnya bekerja, untuk

menyelesaikan audit pada waktu dan anggaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya (Wahyudi, dkk; 2011). E. Materialitas Definisi materialitas menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA seksi 312 merupakan besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadi penghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut. F. Prosedur Review Prosedur review merupakan proses memeriksa/ meninjau ulang hal/pekerjaan untuk mengatasi terjadinya indikasi ketika staf auditor telah menyelesaikan tugasnya, padahal tugas yang disyaratkan tersebut gagal dilakukan (Lestari, 2010). Prosedur ini berperan dalam memastikan baha bukti pendukung telah lengkap dan juga melibatkan pertimbangan ketika terdapat sugesti bahwa penghentian prematur atas prosedur audit telah terjadi (Indarto, 2011). G. Locus Of Control (Lokus Kendali) Definisi Lokus kendali (Locus of control) menurut Rotter (2006) dalam Gustati (2012) adalah tingkatan dimana seseorang menerima tanggung jawab personal terhadap apa yang terjadi pada diri mereka. Lokus kendali dibagi menjadi dua, yaitu Lokus kendali internal dan Lokus kendali eksternal. Lokus kendali internal mengacu kepada persepsi bahwa kejadian baik positif maupun negatif, terjadi sebagai konsekuensi dari tindakan atau perbuatan diri sendiri dan dibawah pengendalian diri. H. Komitmen Profesional Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Trisnaningsih, 2003 ; Wahyudi, dkk; 2011). Dalam suatu organisasi

profesi seorang anggota organisasi dituntut untuk memiliki komitmen profesi. 2. Hipotesis Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah H1 : Tekanan Waktu berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit H2 : Materialitas berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit H3 : Prosedur Review berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit H4 : Locus of Control berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit H5 : Komitmen Profesional berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 2002 : 27; Liantih (2010). B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah Auditor yang bersedia menjadi responden dan telah mengisi kuesioner yang telah disebar. Teknik Sampling yang digunakan adalah Convinience Sampling yaitu penentuan sampel dengan kriteria dan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010 :122). Pertimbangan tersebut didasarkan pada kriteria yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Surakarta dan Yogyakarta beserta auditor yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner.

B. Jenis Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner terhadap responden yang diteliti dan mewakili populasi dengan perilaku auditor yang melakukan penghentian premature atas prosedur audit. Kuesioner tersebut dikirim ke beberapa kantor Akuntan Publik yang telah terdaftar di kota Surakarta dan Yogyakarta. C. Definisi Operasional dan Variabel 1. Variabel Dependen ( Penghentian Prematur atas Prosedur Audit) Menurut Raghunathan (1981) dalam Liantih (2010), penghentian premature atas prosedur audit adalah dihentikannya langkah-langkah dalam audit program sehingga satu atau lebih dari prosedur audit tidak dilengkapi. Pengukuran variabel ini menggunakan 10 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Heriningsih (2001) dan digunakan oleh Weningtyas, dkk (2006) dengan menggunakan skala Likert 5 poin dengan pilihan jawaban Tidak pernah (1), Kadang-kadang (2), Netral (3), Sering (4), Hampir selalu (5). 2. Variabel Independen a. Tekanan Waktu Time pressure (Tekanan Waktu) merupakan keadaan dimana auditor mendapat tekanan baik dari Kantor Akuntan Publik yang berupa tekanan untuk menyelesaikan tugas tepat pada waktunya untuk mengurangi anggaran waktu dan biaya, maupun dari perusahaan klien yang berupa sikap dan tindakan atasan yang cenderung membatasi ruang lingkup auditor untuk menjalankan tugasnya. Variabel tekanan waktu menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Weningtyas, dkk (2002). Instrument tersebut terdiri dari 5 item pertanyaan yang diukur menggunakan skala Likert 5 poin dengan pilihan jawaban Tidak pernah (1), Kadang-kadang (2), Netral (3), Sering (4), Hampir selalu (5).

b. Materialitas Tingkat materialitas yaitu besarnya salah saji dan informasi akuntansi yang dalam kondisi tertentu hal ini akan berpengaruh terhadap perubahan pengambilan keputusan yang diambil oleh orang yang memercayai informasi yang mengandung salah saji tersebut (Lestari,2010). Variabel ini diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Weningtas, dkk (2002) yang terdiri dari 3 item pertanyaan, diukur dengan skala Likert 5 poin dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju (1), Setuju (2), netral (3), tidak setuju (4), sangat tidak setuju (5). c. Prosedur Review Prosedur review merupakan proses memeriksa/meninjau ulang pekerjaan untuk mengawasi terjadinya indikasi ketika staf auditor telah menyelesaikan tugasnya, padahal tugas yang disyaratkan tersebut gagal dilakukan (Weningtyas,dkk,2007). Variabel ini menggunakan instrumen yang dikembangkan Malone and Roberts (1996) yang terdiri dari 5 item pertanyaan yang diukur dengan skala Likert 5 poin yang terdiri dari 5 pilihan jawaban, yaitu sangat setuju, setuju (1), Setuju (2), netral (3), tidak setuju (4), sangat tidak setuju (5). d. Locus Of Control (Lokus Kendali) Lokus kendali internal merupakan kondisi dimana individu meyakini bahwa mereka dapat menentukan nasibnya sendiri. Variabel ini menggunakan skala Likert 5 poin yang terdiri dari 16 item pertanyaan yang merupakan pengembangan dari penelitian Lestari (2010) dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju (1), Setuju (2), netral (3), tidak setuju (4), sangat tidak setuju (5). e. Komitmen Profesional Komitmen Profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Dalam suatu

organisasi profesi seorang anggota organisasi dituntut untuk memiliki komitmen profesi. Variabel ini menggunakan skala Likert 5 poin yang terdiri dari 10 item pertanyaan yang merupakan pengembangan dari penelitian Hermawati (2010) dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju (1), Setuju (2), netral (3), tidak setuju (4), sangat tidak setuju (5). D. Teknik Analisis Data 1. Uji Kualitas data Uji kualitas data dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolineritas, uji Heteroskedastisitas dan uji analisis regresi berganda. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan uji regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Pengaruh masing-masing variabel akan dilihat dari hasil uji t. Sebelum dilakukan uji t akan diuji terlebih dahulu fit model dengan uji F dan koefisien determinasi dengan adjusted R 2. HASIL PENELITIAN A. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda variabel Tabel 4.16 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Unstandarized Coefficients T Sig B (Constant) 47,603 3,001 0,006 Tekanan Waktu 1,426 2,871 0,008 Materialitas -0.605-0.825 0,418 Prosedur Review -0.684-1.328 0,197 Locus of control -0.327-1.674 0,107 Komitmen Profesional 0.104 0,258 0,798

Sumber : Data Primer Yang Diolah Dari hasil pengolahan data diatas dapat disusun sebuah persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: PPA = 47,603 + 1,426 TW 0,605 M 0,684 PR 0,327 LOC + 0,104 KP + e Dari persamaan diatas diperoleh hasil sebagai berikut : a. Variabel tekanan waktu (TW) memiliki koefisien bertanda positif. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar tekanan waktu yang diterima auditor, maka kemungkinan terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit akan semakin besar. b. Variabel materialitas (M) memiliki koefisien bertanda negatif. Hal ini menunjukan bahwa apabila tingkat materialitas pada suatu prosedur audit rendah, maka kemungkinan terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit semakin tinggi. c. Variabel prosedur review (PR) memiliki koefisien bertanda negatif. Hal ini menunjukan bahwa apabila suatu prosedur review yang diterapkan Kantor Akuntan Publik rendah, maka kemungkinan terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit semakin tinggi. d. Variabel Locus of control (LOC) memiliki koefisien bertanda negatif. Hal ini menunjukan bahwa apabila locus of control internal auditor rendah, maka kemungkinan terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit semakin tinggi. e. Variabel komitmen professional (KP) memiliki koefisien bertanda positif. Hal ini menunjukan bahwa apabila semakin besar tingkat komitmen professional dalam diri auditor, maka kemungkinan terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit semakin besar. B. Hasil Uji Hipotesis Tabel 4.17 Hasil Uji t Variabel T Signifikan Keterangan

(Constant) 3,001 0,006 Tekanan Waktu 2,871 0,008 Signifikan Materialitas -0,825 0,418 Tidak Signifikan Prosedur Review -1,328 0,197 Tidak Signifikan Locus Of Control -1,674 0,107 Tidak Signifikan Komitmen Profesional 0,258 0,798 Tidak Signifikan Sumber : Data Primer Yang Diolah Tabel hasil Uji t menunjukan bahwa hanya variabel tekanan waktu yang memiliki pengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit karena memiliki nilai signifikan diatas taraf signifikan sebesar 0,05. Sedangkan variabel materialitas, prosedur review, locus of control, dan komitmen professional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penghentian premature atas prosedur audit karena memiliki nilai signifikan diatas taraf signifikan sebesar 0,05. C. Pembahasan 1. Pengaruh tekanan waktu terhadap penghentian prematur atas prosedur audit Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa tingkat signifikansi variabel tekanan waktu sebesar 0,008. Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05 menujukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel tekanan waktu terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Sehingga H 1 yang menyatakan bahwa tekanan waktu berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit diterima. 2. Pengaruh materialitas terhadap penghentian prematur atas prosedur audit Hasil uji hipotesis menunjukan variabel materialitas memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,418 > α (0,05). Sehingga materialitas tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hal ini berarti bahwa H 2 = ditolak. 3. Pengaruh prosedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit

Hasil uji hipotesis variabel prosedur review menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,197. Nilai signifikansi yang berada diatas 0,05 menunjukan bahwa tidak ada pengaruh dari prosedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian berarti H 3 = ditolak. 4. Pengaruh lokus kendali (locus of control) terhadap penghentian prematur atas prosedur audit Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel lokus kendali (locus of control) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,107. Nilai signifikansi yang berada diatas 0,05 menunjukan bahwa tidak ada pengaruh pada variabel lokus kendali internal terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian H 4 = ditolak. 5. Pengaruh komitmen profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel komitmen profesional memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,798. Nilai signifikansi yang berada diatas 0,05 menunjukan bahwa tidak ada pengaruh pada variabel komitmen profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian H 5 = ditolak. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Pengaruh tekanan waktu terhadap penghentian prematur atas prosedur audit diperoleh nilai t hitung sebesar 2,871 (p = 0,008 < 0,05) sehingga H 1 diterima. Hal ini berarti tekanan waktu mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. 2. Pengaruh materialitas terhadap penghentian prematur atas prosedur audit diperoleh nilai t hitung sebesar -0,825 (p = 0,418 > 0,05) sehingga H 2 ditolak.

Hal ini berarti materialitas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. 3. Pengaruh prosedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit diperoleh t hitung sebesar -1,328 (p = 0,197 > 0,05) sehingga H 3 ditolak. 4. Pengaruh lokus kendali (locus of control) terhadap penghentian prematur atas prosedur audit diperoleh t hitung sebesar -1,674 (p= 0,107 > 0,05) sehingga H 4 ditolak. 5. Pengaruh komitmen professional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit diperoleh t hitung sebesar 0,258 (p = 0,798 > 0,05) sehingga H 5 diterima. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh serta adanya keterbatasan dalam penelitian, sehingga saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan metode wawancara langsung kepada responden agar mendapat jawaban yang serius dari responden 2. Penelitian selanjutnya agar memperluas wilayah sampel penelitian dengan menambah ke beberapa kota 3. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu membedakan secara rinci variabel tekanan waktu agar dapat memisahkan antara time budget pressure dan time deadline pressure untuk mengetahui faktor yang lebih dominan dalam mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gustati. 2012. Persepsi auditor Tentang Pengaruh Locus of Control Terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional audit : Survey pada Auditor BPKP Perwakilan Provinsi Sumatra Barat. Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol.7 No.2 Desember 2012 ISSN 1858-3687 hal 46-68. Universitas Politeknik Negeri Padang.

Heriningsih,Sucahyo. 2001. Penghentian Prematur Atas Prosedur audit : Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik. Tesis, Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Hermawati, Triana. 2010. Pengaruh Komitmen Auditor Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta Indarto,Stefany Lily. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penghentian Prematur atas Prosedur Audit. Dinamika Sosial Ekonomi Volume 7 No.2 Edisi November 2011. Universitas Katolik Soegijapranata. Liantih, Rahmah. 2010. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Puji,Ayu Lestari. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Auditor dalam Penghentian Prematur atas Prosedur Audit. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Wahyudi,Imam, Jurica dan Loekman. 2011. Praktik Penghentian Prematur atas Prosedur audit. Simposium Nasional Akuntansi (SNA). Weningtyas,Suryanita, Doddy dan Hanung. 2006. Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX-Padang.