PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian Videografy

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

Teknik Pengambilan Foto

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar

BAB III LANDASAN TEORI

Storyboard For Animation

Produksi Media PR AVI

BAB II LANDASAN TEORI

Produksi AUDIO VISUAL

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya

Aspect Ratio : Definisi, Format Umum Aspect Ratio Kamera : Pembingkaian Kamera, Sudut Kamera, Perpindahan Kamera

PENGATUP/SHUTTER. Shutter speed scale

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi acuan dibuatnya film drama yang berjudul Hidupku Impianku. Salah


BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

PRAKTIKUM II PENGAMBILAN GAMBAR & PENGENALAN ALAT

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 12FIKOM MELIPUT DAERAH KONFLIK. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

12/25/2011. JENIS-Jenis Kamera Video. Dikenal Dengan Sebutan Camcorder atau Handycam. 1. LENSA 2. FOKUS 3. F-STOP, DIAFRAGMA

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi


BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

Produksi Media PR AVI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. atau biasa disebut Celluloid, yaitu lembaran plastik yang dilapisi oleh lapisan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

ANALISIS SUDUT PANDANG KAMERA (Studi kasus: Film Jelangkung dan film The Ring 1)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya. Tabel 2.1 Perbandingan Indo Communities dengan Program Lain

DASAR VIDEO GRAFI. KONTINITI, KOMPOSISI, IMAGINER LINE, TIPE SHOT, PENCAHAYAAN ( Arif Ranu W, M.Kom SMK Muhammadiyah 1 Sleman)

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB II Landasan Teori

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

Film Dokumentar. Muhammad Faisal. Abstrak. Kata Kunci: Film dokumentar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

Sinematografi. Disampaikan Oleh : Ferry Suprianto

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Dasar-dasar Fotografi dan Kamera TV

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendukung pembuatan karya film pendek yang berjudul Pembuatan

terhadap pemulung dapat sedikit diubah melalui tayangan film dokumenter, dengan menunjukkan beberapa fakta yang terdapat di lapangan [3].

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Pertemuan 14 Fotografi EDFAT ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pendek Skizofrenia Bergenre Drama Sosial dengan Teknik Split Screen Berjudul

BAB III PROSES PENCIPTAAN

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

PERANCANGAN PROMOSI PESONA ALAM BUKIT LANGKISAU WEST SUMATERA MELALUI AUDIO VISUAL JURNAL

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

MATERI POKOK PEMBELAJARAN VIDEOGRAFI I

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Cuplikan Program Acara Televisi: Asli Enak Gambar 1.2 Cuplikan Program Acara Televisi: Benu Buloe..

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Program Sebelumnya

SILABUS MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

Hal tersebut dapat kita lihat dari bentuk daun telinga menyeeupai daun telinga dari binatang

Komposisi dalam Fotografi

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting )

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Contoh Cuplikan Film Pirates Of The Caribbean Gambar 2.2 Struktur Format Acara Televisi... 45

STORY BOART FILM BELENGGU SCENE Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya

VIDEOGRAFI: KAMERA DAN TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR

BAB III LANDASAN TEORI

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam pesan. Jika di lihat dari segi komunikasi, musik digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

Teknik Visualisasi & Menyusun Shooting Script

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

Transkripsi:

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran, angle kamera dan pergerakan kamera. 2.1. UKURAN GAMBAR Ukuran pengambilan gambar selalu dikaitkan dengan ukuran tubuh manusia. Penerapan ukuran ini juga berlaku pada benda lain. Terdapat sembilan shot size (ukuran gambar) : 2.1.1. Extreme Long Shot (ELS). Ukuran gambar ELS merupakan kekuatan yang ingin menetapkan suatu (peristiwa, pemandangan) yang sangat jauh, panjang dan luas berdimensi lebar. ELS biasa digunakan untuk komposisi gambar indah pada sebuah panorama. Extreme Long Shot 2.1.2. Very Long Shot (VLS) Gambar-gambar opening scene atau bridging scene dimana pemirsa divisualkan adegan kolosal, kota metropolitan dll. Posisi kamera diletakkan beragam seperti top angle dari helikopter, menggunakan crane atau jimmy jib. Hindarilah shooting VLS menggunakan hand held atau kamera di panggul bahu, karena akan kehilangan arah dan gambar akan goyang atau tidak fokus.

Very Long Shot 2.1.3. Long Shot (LS) Keseluruhan gambaran dari pokok materi dilihat dari kepala ke kaki atau gambar manusia seutuhnya. LS dikenal sebagai landscape format yang mengantarkan mata penonton kepada keluasan suatu suasana dan objek. Long shot 2.1.4. Medium Long Shot (MLS) Memotong pokok materi dari lutut sampai puncak kepala pokok materi. Medium long shot sering dipakai untuk memperkaya keindahan gambar.

Medium long shot 2.1.5. Medium Shot (MS) Gambar diambil dari pinggul pokok materi sampai kepala. Ukuran MS biasa digunakan sebagai komposisi gambar terbaik untuk wawancara. Dimana pemirsa dapat melihat dengan jelas ekspresi dan emosi dari wawancara yang sedang berlangsung. Medium shot

2.1.6. Middle Close Up (MCU) Dari dada pokok materi sampai puncak kepala. MCU dapat dikategorikan sebagai komposisi potret setengah badan dengan keleluasaan back ground yang masih bisa dinikmati. MCU memperdalam gambar dengan menunjukkan profil dari objek yang direkam. Middle close up 2.1.7. Close Up (CU) Meliput wajah secara keseluruhan dari pokok materi. Objek menjadi titik perhatian utama dalam pengambilan gambar dan latar belakang hanya terlihat sedikit. CU focus kepada wajah, digunakan sebagai komposisi yang paling baik untuk menggambarkan emosi atau reaksi seseorang. CU selalu bagus pada wajah marah, kesal, senang, sedih, kagum dll. Terhadap benda pun demikian, karena mampu mengeksplorasi daya tarik tersembunyi.

Close up 2.1.8. Big Close Up (BCU) Lebih tajam dari CU, yang mampu mengungkapkan kedalaman pandangan mata, kebencian raut muka, dan emosional wajah. Tanpa intonasi/narasi BCU sudah bisa mewujudkan arti reaksi spontanitas atau refleks seseorang. BCU juga dapat digunakan untuk objek berupa benda wayang, asap rokok, ataupun makanan. Big close up 2.1.9. Extreme Close Up (ECU) Kekuatan ECU pada kedekatan dan ketajaman yang hanya focus pada satu objek. Paling sering digunakan untuk memperhebat emosi dari suatu pertunjukan music atau situasi dramatis. Kelemahan ECU sulit menciptakan depth of field, karena jarak objek dan jangkauan lensa kamera terlalu dekat. Misalnya ketika focus pada mata, maka gambar di sekitarnya menjadi soft atau tidak focus.

Extreme close up 2.2. CAMERA ANGLE Camera angle merupkan cara meletakkan lensa kamera pada sudut pandang pengambilan gambar yang tepat. Camera angle bertujuan untuk membentuk kedalaman gambar/ dimensi dan menentukan titik pandang penonton dalam menyaksikan suatu adegan serta membangun kesan psikologis gambar. Beberapa camera angle diantaranya : 2.2.1. High angle (HA) Pengambilan gambar dengan meletakkan tinggi kamera di atas objek /garis mata orang. Kesan psikologis yang ingin disampaikan objek tampak seperti tertekan. High angle

2.2.2. Eye level (normal) Tinggi kamera sejajar dengan garis mata objek yang dituju. Kesan psikologis yang ingin disajikan adalah kewajaran, kesetaraan atau sederajat. Eye level 2.2.3. Low angle (LA) Pengambilan gambar dengan meletakkan tinggi kamera di bawah objek atau di bawah garis mata orang. Kesan psikologis yang ingin disajikan adalah objek tampak berwibawa. Tugas : Low angle Buatlah foto dengan berbagai ukuran dalam berbagai angle kamera!