BAB V PENUTUP. syariah Islam dan tata caranya berdasarkan kentuan-ketentuan Al-Quran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH BERDASARKAN PSAK NO. 106 PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH KCP BANGKALAN TRUNOJOYO MADURA

BAB I PENDAHULUAN. melalui jasa kredit yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam menjalankan

BAB V PENUTUP. praktik akuntansi pembiayaan murabahah pada Bank BRI Syariah telah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kesenjangan. Pengalaman dengan dominasi sistem bunga selama ratusan

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: AKUNTANSI BANK SYARIAH

BAB V PEMBAHASAN. A. Skema Pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah di Bank Muamalat. Indonesia Kantor Cabang Pembantu Ponorogo

BAB V PENUTUP. tanggal 28 oktober 2009 yang bertempat di Gedung Da wah Pimpinan Cabang

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

BAB V PENUTUP. berdasarkan prinsip syariah, di dalam bank syariah tidak menggunakan sistem

BAB II LANDASAN TEORITIS. seluruh perkiraan dilakukan berdasarkan prinsip akuntansi syariah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang

BAB V PENUTUP. adalah data primer dengan teknik pemgambilan data berupa wawancara, observasi

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

Konsep dan Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Tri Irawati 4)

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Saeed, (1996). Islamic Banking And Interest a Study of The Prohibition of

BAB V PENUTUP. prinsip-prinsip syariah yang terdiri dari persaudaraan, keadilan, kemaslahatan,

Analisis Tata Kelola Penyaluran Dana Berbasis Bagi Hasil pada Lembaga Keuangan Syariah

ANALISIS KESESUAIAN PERLAKUAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN PSAK 105 (STUDI KASUS DI BMT KHALIFA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

I. PENDAHULUAN. Rumah merupakan suatu kebutuhan primer dan hak dasar manusia untuk

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan banknote dengan kegiatan

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB V PENUTUP. pembiayaan mudharabah. Penelitian ini dilakukan di BNI Syariah Cabang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1) Bahwa dalam bank BRI Syariah cabang Surabaya dapat menggunakan akad

Oleh: EKA NURUL FAUZIAH NPM :

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Namun, dibalik peningkatan ini, terdapat beberapa permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan bagian dari sistem perbankan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh. pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap Non Performing

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di. yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

PROSEDUR PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PT BANK BRI SYARIAH CABANG GUBENG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Islam atau di Indonesia disebut perbankan syariah merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Mudharabah. Produk Deposito Mudharabah ini berdasarkan dari akad

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

IV.2. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 106 AKUNTANSI MUSYARAKAH

DAFTAR PUSTAKA. Ahmed, Salman. (2011). Analysis Of Mudharabah and A New Approach to Equity

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jatim Syariah sebagai objek penelitian laporan Tugas Akhir saya.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dijelaskan didalam babbab

PERLAKUAN AKUNTANSI PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. financing to deposit ratio dan non performing financing terhadap profitabilitas bank

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah

BAB IV ANALISA STUDI KOMPARASI TENTANG PEMBIAYAAN RUMAH HUNIAN DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP PONOROGO DAN BANK MUAMALAT INDONESIA KCP PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis bagi pendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang

Silabus. EKA 5356 Manajemen Bank Syariah. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah tidak mengenal pinjaman uang tetapi yang ada adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), 32

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian saat ini tidak lepas dengan dunia perbankan. Hampir

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. properti dapat pula dijadikan sebagai pentujuk mulai membaiknya atau. ekonomi secara umum yang sedang berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di Indonesia lembaga keuangan berkembang dengan begitu pesatnya.

Transkripsi:

150 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan di Bank BRISyariah KCP Trunojoyo Bangkalan Madura yang beralamatkan Jalan Trunojoyo No 39F Bangkalan-Madura. Bank merupakan bank yang beroperasi berdasarkan prinsipprinsip syariah Islam dan tata caranya berdasarkan kentuan-ketentuan Al-Quran dan Hadis, bank syariah tidak dijinkan menggunakan sistem bunga seperti yang digunakan oleh Bank Konvensional tetapi bank syariah menggunakan sistem bagi hasil yang dimana nisbah bagi hasil ditentukan didalam sebuah perjanjian atau akad, isi dari akad adalah perjanjian yang harus disepakati oleh pihak nasabah dan pihak bank sampai dengan berakhirnya masa periode yang telah ditentukan sebelumnya pada saat akad. Pada saat akad atau perjanjian diawal juga berisikan tentang nisbah bagi hasil yang sesuai kesepakatan antara pihak bank dan pihak nasabah. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui penerapan akuntansi atas salah satu produk bagi hasil pembiayaan musyarakah pada Pada Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura sesuai dengan PSAK nomor 106. Maka peneliti memperoleh kesimpulan bahwa : 1. Pada Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo perlakuan akuntansi atas Pembiayaan usyarakah berupa pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan sudah sesuai dengan PSAK nomor 106 tahun 2013 Pada penelitian ini peneliti menggunakan salah satu jenis pembiayaan yang ada di Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura yaitu prinsip bagi 150

151 hasil pembiayaan musyarakah yang dalam pelaksanaannya pihak bank selaku mitra pasif hanya menanggung sebagian modal dan sebagian lagi ditanggung oleh nasabah selaku mitra aktif. Hasil (pendapatan) yang diperoleh usaha tersebut akan dibagi menurut kesepakatan akad yang dituangkan dalam kontrak perjanjian, apabila dalam usaha tersebut mengalami kerugian maka kerugian tersebut ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian tersebut bukan dikarenakan kelalaian pengelola, sebaliknya jika karena kelalaian dikarenakan oleh pengelola maka pengelola yang akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi. Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura mengakui pembiayaan Musyarakah setelah pencairan dana kepada nasabah melalui rekening nasabah sesuai dengan ketentuan diawal. Biaya-biaya yang ditimbulkan pada saat Pembiayaan Musyarakah diakui sebagai biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah. 2. Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura telah menerapkan sistem pembiayaan yang operasionalnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 106) tentang akuntansi musyarakah. Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura seabagai penyedia dana (mitra pasif) pendanaan ini dilakukan pada usaha yang telah berjalan atau usaha yang baru, nasabah dapat mengembalikan dana tersebut untuk kepemilikan usaha sepenuhnya sesuai kesepakatan anatara pihak bank dan pihak nasabah.

152 3. Untuk mengakui pembiayaan musyarakah pada Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura mencatat pada saat pihak bank telah melakukan pencairan sejumlah dana yang diberikan bank pada rekening nasabah. Pencairan tersebut dapat dilakukan sekaligus atau bertahap sesuai dengan kesepakatan awal antara pihak bank dan pihak nasabah pada saat akad pembiayaan musyarakah. 4. Porsi jumlah pembagian keuntungan dan kerugian ditetapkan oleh kedua pihak yaitu pihak nasabah selaku mitra aktif dan pihak Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura selaku mitra pasif yaitu apabila usaha yang dijalankan mendapat keuntungan maka pembagiannya berdasarkan kesepakatan akad yang sudah ditanda tangani oleh kedua pihak, akan tetapi apabila terjadi kerugian pada saat usaha yang dijalankan maka pembagiannya berdasarakan dana masing-masing mitra. Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura sampai saat ini belum pernah mengalami kerugian dikarenakan Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura selau selektif dalam transaksi pembiayaan musyarakah. 5. Bagi hasil keuntungan antara Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura dengan pihak nasabah diakui serelah Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura menerima pembayaran pembiayaan musyarakah bagi hasil dari nasabah, dengan menggunaka metode Cash Basis. 6. Biaya-biaya yang terjadi akibat pencairan pembiayaan Musyarakah akan menjadi tanggungan nasabah dan dicatat pada rekening nasabah. Biaya-

153 biaya tersebut tidak termasuk dalam pokok pinjaman pembiayaan musyarakah karena biaya-biaya yang ditanggung nasabah akan mengurangi akun rekening nasabah yang bersangkutan dalam pembiayaan musyarakah, sehingga besarnya akun pembiayaan Musyarakah tidak terpengaruh oleh adanya biaya-biaya tersebut antara lain : biaya adminitrasi, biaya notaris, dan biaya-biaya lainnya. 7. Bila saat terjadi kerugian pada Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura ikut menanggung kerugian tersebut namun dalam prakteknya Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura akan melihat apa yang terjadi sebenarnya dari kerugian tersebut, jika kerugian tersebut dikarenakan beberapa faktor ekonomi atau kondisi global dan usaha itu masi bisa diselamatkan maka Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura akan menambahkan porsi modal dengan pembuatan perjanjian baru atau akad baru, tetapi apabila kerugian terjadi dikarenakan oleh pihak pengelola atau pihak nasabah itu sendiri maka Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura akan melakukan sita jaminan yang dimiliki oleh pihak nasabah sesuai dengan isi kontrak akad pembiayaan musyarakah. 5.2. Keterbatasan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti mengalami kesulitan dalam hal memperoleh data. Pihak PT. Bank BRISyariah Bangkalan Trunojoyo Madura memberikan data tidak sekaligus melainkan satu per satu. Data yang dimaksud yaitu data seperti prosedur dalam pembiayaan musyarakah, penerapan PSAK yang ada di PT. Bank

154 BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura.Peneliti menyadari bahwa penelitian tentang Perlakuan akuntansi atas pembiayaan Musyarakah pada Pt. Bank BRISyariah KCP Bangkalan ini terdapat beberapa keterbatasan yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian. Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah peneliti tidak dapat melihat langsung praktik pembiayaan musyarakah yang ada pada PT. Bank BRISyariah KCP Bangkalan Madura. 5.3. Saran Berdasarkan penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah dibahas sebelumnya maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Saran untuk Perusahaan Perlakukan Akuntansi pembiayaan musyarakah yang dilaksanakan Bank BRISyariah KCP Bangkalan Trunojoyo Madura telah sesuai dengan PSAK No.106, syariat Islam, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, oleh karena itu perlakuan akuntansi yang sudah dilaksanakan selama ini hendaknya dipertahankan dan lebih baik lagi kedepannya. 2. Saran untuk peneliti selanjutnya a. Peneliti selanjutnya sebelum memutuskan untuk mengambil penelitian tentang Perlakukan Akuntamsi Bank Syariah sebaiknya peneliti yang akan datang telah memiliki pandangan atau menguasi bagaimana teori yang sebenarnya yang mana akan digunakan sebagai objek penelitian yang akan mau diteliti, agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan mudah dalam menulis penelitian selanjutnya.

155 b. Pada awal wawancara penelit harus melakukan kordianasi terhadap narasumber atas pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sehingga tidak ada pertanyaan-pertanyaan yang dilompati atau diskip oleh narasumber yang dapat mengakibatkan penelitian yang berjalan mengalami kendala. c. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih banyak menyebarkan surat ijin penelitian ke beberapa bank untuk mengantisipasi adanya penolakan dan adanya audit pada bank tersebut.

156 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman Al Jaziriy. 1990. Kitab Al-Fiqih ala Madzahib Al Arba ah. Beirut: Dar El-Kutub. Ahmad Zuhdi Muhdhar. Kampus Kontemporer Arab Indonesia, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, Tt. Ananta, S. P. (2013). IMPLEMENTASI AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MUTANAQISAH BERDASARKAN PSAK NO. 106 DAN 107. Biro Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2001. Produk Perbankan Syariah, Jakarta: Bank Indonesia. Carera, S. R. D. (2013). ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Jember). Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 2007. PSAK No. 106. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia. Ismail. 2013. Perbankan Syariah, edisi ke dua Yogyakarta, Kencana Prenada Media group. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan No. 106. Akuntansi Musyarakah. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia.Jakarta. Triyuwono, Iwan. 2012. Akuntansi Syariah Perspektif Metodologi dan Teori. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Muhammad. 2002. Pengantar Akuntansi Syariah. Jakarta. PT. Salemba Empat. Muhammad. 2004. Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi kedua. Jakarta.PT. Salemba Empat. Nurhayati, Sri. 2012. Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi 2 Revisi.. Jakarta. Salemba empat. Kautsar RizaSalman. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah, Jakarta: Akademi Permata.

157 Ridwan, M. (2013). Implementasi Musyarakah Mutanaqisah sebagai Alternatif Pembiayaan Murabahah di Perbankan Syariah Indonesia. TSAQAFAH, 9(1), 101-122. Rahim, Faisal. (2014). Penerapan PSAK No. 106 Tentang Akuntansi Musyarakah Terhadap Produk Pembiayaan Musyarakah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Luwuk Robert K. Yin. 2009. Studi Kasus Desain Dan Metode. Jakarta. Partini. (2009). Implementasi Pembiayaan Musyarakah Terhadap Prinsip Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia ( Studi Kasus PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Surakarta. Santjen Bin Umar. 2004. Perlakuan Akuntansi Atas Produk Pembiayaan Musyarakah Pada Bank Mandiri Surabaya. Skripsi Sarjana Todak Diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya. Usman Rachmadi. 2012, Aspek Hukum Perbankan Syariah, Jakarta, Sinar Grafika. Wiroso. November 2010. Akuntansi Transaksi Syariah, Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia. http://www.iaiglobal.or.id, PSAK nomor 106 akuntansi musyrakah,,diakses Tanggal 01 Oktober 2015, 09.00 WIB. http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah. Diakses tanggal 28 November 2015, 07:29 WIB.