Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Perataan laba adalah cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

LABA DAN BUKAN PERATA LABA ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. Namun, selain itu manajer juga bertanggung jawab menyajikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan menyediakan informasimengenai laba sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu momen (peristiwa) penting bagi perusahaan adalah saat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang membutuhkan dana dapat memenuhinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. modalnya. Namun adanya praktik manajemen laba pada laporan keuangan. emiten dapat menurunkan kembali kepercayaan investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang. pihak, baik principal selaku pemegang saham maupun agent selaku

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat saat ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

SKRIPSI. Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Ekonomi Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui. informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejak 2008 hingga pada saat ini kinerja perekonomian Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Persaingan dunia yang semakin ketat dan perekonomian dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Informasi laba haruslah menggambarkan keadaan. laba untuk memaksimalkan kepuasan mereka sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan mempunyai fungsi utama sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawabannya kepada pihak penyedia dana. Dana dibutuhkan

1 BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan adalah informasi yang diperoleh dari laporan keuangan suatu

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. (Brigham Gapensi, 1996 dalam Natalia, 2010). Laporan keuangan merupakan. dan laporan arus kas (standar akuntansi keuangan no. 1).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi merupakan data dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari perusahaan yang dipimpinnya. Hal ini disebabkan karena baik buruknya

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder),

BAB I PENDAHULUAN. utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. haruslah menggambarkan keadaan ekonomi dan keuangan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pertumbuhan perekonomian perusahaan mengembangkan praktek perataan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien. Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2015 tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. dan industri sekuritas yang ada pada negara tersebut. Pasar modal merupakan UKDW

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama periode tertentu yang memuat informasi-informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat menyembunyikan dan mengubah metode informasi dengan. mempermainkan besar kecilnya angka-angka yang ada pada laporan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan laporan yang sesuai fakta ini sedikit dapat digerakkan (tuned) sehingga dapat mengubah angka laba yang dihasilkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan pengolahan atau manufaktur adalah perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau kinerja manager. Informasi tentang laba dapat digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bersangkutan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

BAB I PENDAHULUAN. yang efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanya alokasi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

Abstrak. Kata kunci: perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, manajemen laba

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk. menyampaikan informasi mengenai kondisi keuangan dan ukuran kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibedakan menjadi dua yaitu pihak eksternal dan pihak internal.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang sudah terdaftar (listed) di pasar modal ada kalanya

Transkripsi:

Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nita 05.60.0039 Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 2009

0 Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nita 05.60.0039 Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 2009

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya; karena baik buruknya performa perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan juga mempengaruhi minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah perusahaan. Selain bertanggung jawab untuk menampilkan performa terbaik perusahaan, manajemen juga bertanggung jawab untuk menyediakan laporan keuangan bagi semua pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi perusahaan. Menurut Baridwan ( 1997 ) Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Sedangkan menurut Dwiatmini dan Nurkholis ( 2001 )Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi keuangan dikomunikasikan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Untuk itu, laporan keuangan harus mampu menggambarkan posisi keuangan dan hasil-hasil usaha perusahaan pada saat tertentu secara wajar. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan adalah salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang sangat berguna untuk pengambilan keputusan yang tepat (Almilia dan Kristiaji, 2003). Selain itu laporan keuangan merupakan

2 Salah satu informasi kuantitatif yang dibuat oleh sebuah perusahaan, sebagai suatu target dalam proses penilaian prestasi usaha manajer dan perusahaan, serta mengurangi biaya agensi serta biaya kontrak. Dengan laporan keuangan inilah kinerja manajemen dapat dilihat. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah informasi-informasi yang berkaitan dengan laba perusahaan. Sebagaimana yang telah dicantumkan dalam Peraturan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 bahwa informasi laba pada umumnya merupakan perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen pada pemilik perusahaan atau kepercayaan yang telah diberikan padanya (biasanya pemilik atau pihak lain yang melakukan penaksiran atas Earning Power perusahaan dimasa yang akan datang). Dengan adanya laporan laba rugi maka kinerja perusahaan pun dapat dinilai. Sehingga terdapat kemungkinan bagi pihak manajemen perusahaan untuk melakukan perilaku menyimpang, salah satu bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan oleh pihak manajemen adalah manajemen laba. Untuk mencapai nilai laba perusahaan yang diinginkan maka pihak manajemen akan mengatur laba perusahaan. Pentingnya informasi laba ini disadari oleh manajemen, sehingga manajemen cenderung melakukan disfunctional behaviour (perilaku tidak semestinya), yaitu dengan melakukan perataan laba untuk mengatasi berbagai konflik yang timbul antara manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (Sugiarto, 2003). Disfunctional behaviour

3 tersebut dipengaruhi oleh adanya asimetri informasi (information asymetry) dalam konsep teori keagenan ( agency theory ). Menurut Scott ( 2003: 365 ) ada empat pola yang dilakukan oleh manajemen dalam melakukan praktik manajemen laba yaitu taking a bath, income minimization, income maximation, dan income smoothing. Dalam suatu perusahaan praktik manajemen laba dianggap sebagai suatu hal yang logis, karena praktik manajemen laba dianggap dapat membantu perusahaan dalam mengelola laba perusahaan selama periode waktu tertentu. Manajemen laba merupakan salah satu dampak dari adanya asimetri informasi. Asimetri informasi itu timbul ketika salah satu atau beberapa pihak yang terlibat dalam suatu proses transaksi memiliki informasi yang lebih baik atau lebih banyak dibandingkan dengan pihak lain yang juga terlibat dalam proses transaksi tersebut. Sehingga manajemen laba dituntut untuk lebih memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak eksternal perusahaan. Asimetri informasi terjadi ketika manajer memiliki informasi internal perusahaan relatif lebih banyak dan mengetahui informasi tersebut relatif lebih cepat dibandingkan dengan pihak eksternal. Dalam kondisi tersebut, manajer dapat menggunakan informasi yang diketahuinya untuk memanipulasi laporan keuangan sebagai usaha untuk memaksimalkan kemakmurannya (Salno dan Baridwan, 2000). Dengan adanya asimetri informasi tersebut, manajer dapat dengan leluasa melakukan Earning Management yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan dengan dasar akrual karena lebih rasional dan adil dalam mencerminkan

4 kondisi keuangan perusahaan secara riil. Namun disisi lain penggunaan dasar akrual dalam laporan keuangan memberikan kesempatan kepada manajer untuk memodifikasi laporan keuangan dengan tujuan menghasilkan laba ( earnings ) yang diinginkan apalagi didukung oleh SAK yang juga memberikan keleluasaan kepada manajer untuk memilih metode akuntansi dalam menyususn laporan keuangan. Adanya asimetri informasi, memungkinkan manajemen melakukan praktik manajemen laba demi kepentingan tertentu. Salah satu contoh kasus yang melakukan manajemen laba adalah PT Kimia Farma, Tbk yang pada tahun 2002 mengidentifikasikan adanya praktik manajemen laba dengan menaikkan laba sebesar Rp.32,7 milyar. Praktik tersebut akan mempengaruhi kepercayaan investor. Ketidakpercayaan investor akan tercermin dalam bid-ask spread, semakin tidak percaya investor maka bid-ask spread akan semakin tinggi. Ukuran bid-ask spread juga merupakan indikator dari adanya asimetri informasi. Terdapat beberapa kajian teori dan analitis telah menunjukkan bahwa fenomena manajemen laba terjadi ketika terdapat asimetri informasi, yaitu bahwa manajemen memiliki informasi privat mengenai kinerja dan prospek perusahaan yang lebih banyak dibandingkan pihak eksternal. Penelitian Richardson ( 1998 ) membuktikan bahwa semakin tinggi asimetri informasi, maka akan semakin tinggi manajemen laba. Healy ( 1985 ) menyatakan bahwa asimetri informasi antara investor dengan manajemen membuka kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan manajemen laba dengan tujuan untuk memaksimalkan utilitas mereka dalam program bonus atau untuk tujuan penundaan pergantian manajer ( De

5 Angelo, 1988; Pourceau, 1993 ) yang disebabkan oleh adanya perbedaan informasi antara pengguna laporan keuangan dengan pihak manajemen perusahaan. Dye ( 1988 ) dan Trueman dan Titman ( 1988 ) membuktikan bahwa penggunaan harga pasar sebelum tanggal akuisisi sebagai pedoman dalam proses negoisasi harga akuisisi menyebabkan manajemen perusahaan target memiliki peluang untuk mempengaruhi harga pasar tersebut dengan memanfaatkan asimetri informasi, dengan melakukan manajemen laba. Penelitian tentang manager yang melakukan manajemen laba juga banyak dilakukan diluar Indonesia, antara lain Watts dan Zimmerman ( 1986 ), Scoot ( 2000 ), Leuz et al. ( 2003 ), sedangkan penelitan yang dilakukan di Indonesia antara lain Gumanti ( 1996 ) dan Saiful ( 2002 ) yang menemukan bukti bahwa perusahaan di Indonesia yang terdaftar di BEJ telah melakukan manajemen laba pada saat IPO, sedangkan Hidayati ( 2003 ) dan Setyowati ( 2002 ) menemukan bukti bahwa perusahaan yang terdaftar di BEJ telah melakukan manajemen laba pada saat pemeriksaan pajak dengan tujuan untuk meminimalkan pajak. Penelitian yang akan dilakukan merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmawati dkk. (2006). Mereka melakukan penelitian mengenai pengaruh asimetri informasi terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan perbankan publik yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel independen asimetri informasi berpengaruh secara positif signifikan dan mampu menjelaskan variabel dependen manajemen laba. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada objek penelitian

6 yang digunakan. Peneliti sebelumnya menggunakan perusahaan perbankan publik yang terdaftar di BEJ dengan periode penelitian pada tahun 2000-2004 sebagai sampel sedangkan penulis menggunakan perusahaan manufaktur yang go public di BEJ dengan periode penelitian pada tahun 2004-2006 sebagai sampel. Alasan digunakannya perusahaan manufaktur adalah untuk menghindari industrial effect antar industri yang berbeda (Sulistyanto dan Wibisono, 2003). Selain itu karena karakteristik laporan keuangan perusahaan manufaktur yang berbeda karakteristiknya dengan industri lainnya. Penelitian ini menguji tentang Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah penelitian yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut: Apakah asimetri informasi berpengaruh terhadap praktik manajemen laba? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah asimetri informasi mempengaruhi manajemen dalam melakukan manajemen laba, terutama pada perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut :

7 1. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini dapat menambah literatur dan melengkapi penelitianpenelitian terdahulu mengenai pengaruh asimetri informasi terhadap praktik manajemen laba khususnya pada perusahaan manufaktur yang ada terdaftar di BEJ. 2. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat membantu investor untuk mengetahui seberapa besar perusahaan tersebut melakukan manajemen laba yang diakibatkan dari adanya asimetri informasi. 3. Bagi Pengambil Keputusan Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bahwa laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan telah diolah oleh manajemen untuk kepentingan privat. 1.4 Kerangka Pikir Penelitian Variabel Independen Asimetri Informasi Variabel Dependen Manajemen Laba Variabel Kontrol CFVAR GROWTH SIZE MKTBV Semua perusahaan-perusahaan public akan membuat laporan keuangan pada setiap akhir periode. Laporan keuangan tersebut terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas perusahaan. Laporan

8 laba-rugi merupakan salah satu laporan yang menjadi perhatian utama investor untuk mengetahui kinerja manajer serta perusahaan itu sendiri. Manajer harus mempunyai informasi internal perusahaan yang relatif lebih banyak dan relatif lebih cepat daripada pihak eksternal perusahaan, hal itulah yang disebut dengan asimetri informasi. Dengan adanya asimetri informasi, manajer dapat dengan leluasa melakukan manajemen laba dalam melakukan penyusunan laporan keuangan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab, sebagai berikut : Bab I, merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka pikir peneltian, serta sistematika pembahasan dalam penelitian ini. Bab II, merupakan tinjauan pustaka dan pengembangan hipotesis yang akan menguraikan berbagai teori, konsep, dan penelitian sebelumnya yang relevan sampai dengan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini. Bab III, merupakan metode penelitian yang berisi mengenai sumber dan jenis data yang akan digunakan, gambaran umum obyek penelitian, definisi dan pengukuran variabel yang diperlukan dalam penelitian ini, dan metode analisis data. Bab IV, merupakan hasil dan analisis data yang akan menguraikan berbagai perhitungan yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.

9 Bab V, merupakan kesimpulan, keterbatasan, dan implikasi dari analisis yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya.