ANALISA PENENTUAN AIR GAP TERHADAP PERFORMANCE MOTOR AC APLIKASI MARINE USE OLEH : AGUNG GINANJAR M ( )

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PENENTUAN AIR GAP TERHADAP PERFORMANCE MOTOR AC APLIKASI MARINE USE. AGUNG GINANJAR M*) *) Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang vibration vibration unbalance air gap

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

Mesin Arus Bolak Balik

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

BAB I PENDAHULUAN. tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar)

Mesin Arus Bolak Balik

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

1 BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan konsumsi energi tidak diimbangi dengan

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB IV ANALISA DATA. Kecepatan arus ( m/s) 0,6 1,2 1,6 1,8. Data kecepatan arus pada musim Barat di Bulan Desember dapt dilihat dari tabel di bawah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

BAB II LANDASAN TEORI

Mesin Arus Bolak Balik

Politeknik Negeri Sriwijaya. Laporan Akhir BAB I PENDAHULUAN

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Studi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

*Mohammad Renaldo Ercho. *Ir. Alam Baheramsyah, MSc. *Mahasiswa Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS

PENGEREMAN DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Abstrak

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

STUDI SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT MENGGUNAKAN HORIZONTAL AXIS TURBIN DENGAN METODE CFD

APLIKASI ELEKTROMAGNET

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau sebagai industri yang memiliki prospek yang tinggi. Hal ini

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

Desain Blade Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di Banyuwangi Berbasis CFD

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

Analisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI PEMAKAIAN SUPERKONDUKTOR PADA GENERATOR ARUS BOLAK- BALIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Oleh : ANTONIUS P. NAINGGOLAN NIM : DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Makalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

Mesin AC. Motor Induksi. Dian Retno Sawitri

PEMILIHAN MOTOR LISTRIK SEBAGAI PENGGERAK MULA RUMAH CRANE PADA FLOATING DOCK DI PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD GRESIK

KONSTRUKSI GENERATOR DC

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

PENGARUH ANGULAR DAN PARALLEL MISALIGNMENT TERHADAP KONSUMSI ENERGI PADA MOTOR LISTRIK

Universitas Medan Area

9/10/2015. Motor Induksi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memudahkan kegiatan pertanian di pedesaan.seiring bertambahnya

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

BAB I PENDAHULUAN. adanya tambahan sumber pembangkit energi listrik baru untuk memenuhi

Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino

PEMODELAN SISTEM GENERATOR INDUKSI TEREKSITASI SENDIRI (SELF-EXCITED INDUCTION GENERATOR (SEIG))

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

KONTROLLER MOTOR BLDC MENGGUNAKAN MICROCHIP Yohan Averian Bethaputra Loe 1

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

Transkripsi:

ANALISA PENENTUAN AIR GAP TERHADAP PERFORMANCE MOTOR AC APLIKASI MARINE USE P3 OLEH : AGUNG GINANJAR M (4205 100 031)

Motor induksi merupakan motor arus bolak balik atau AC, arus motor induksi didapatkan dari arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dan putaran medan putar pada stator. Pada penelitian kali ini, akan dibahas mengenai seberapa besar pengaruh celah udara yang terdapat antara stator dan rotor. Pada motor yang direpair bagaimana kondisi air gapnya, apa yang dapat dilakukan untuk mendekati efisiensi pada saat awal.

Motor AC lebih banyak digunakan daripada motor DC karena arus AC dapat dibangkitkan dan didistribusikan dengan biaya yang lebih murah daripada arus DC. Selain itu, motor AC memiliki keunggulan dalam hal biaya, ukuran, berat, dan membutuhkan lebih sedikit perawatan dibanding motor DC. Dalam banyak kasus kerusakan pada motor AC antara lain adalah terjadinya korsleting yang memicu terbakarnya motor, di samping itu juga ada beberapa kasus besarnya vibrasi pada motor AC itu sendiri. Vibrasi yang timbul disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : rotor unbalance (karena ketidakseimbangan statis maupun dinamis), ketidakseimbangan gaya magnit antara stator dan rotor (yang disebabkan karena celah udara/air gap yang tidak simetris).

Hal hal yang tersebut di atas sangat erat kaitannya dengan celah udara atau air gap antara rotor dan core pada stator. Celah ini memang harus ada, sehingga rotor dapat berputar tanpa bergesekan dengan core.

Kondisi sekarang Proses Kondisi ideal Penentuan Air Gap pada proses penyatuan rotor dengan stator masih dengan pendekatan asumsi. Masih belum menggunakan simulasi 3D untuk menunjang kinerja proses reparasi. Sering terjadi terbakarnya motor AC akibat tidak simetrisnya rotor terhadap stator. Dengan input data dari proses reparasi, dimana akan diambil data efisiensi terbaik atas kinerja motor AC setelah trial. Menganalisa system dengan simulasi CFD Menghitung Air Gap yang aman Telah dapat diketahuinya range efektif penentuan Air Gap. Mempercepat proses kinerja dari reparasi. Frekuensi terbakarnya motor dapat dikurangi.

PERUMUSAN MASALAH Permasalahan utama yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah analisa penentuan air gap terhadap performance motor ac marine use, setelah reparasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan dengan menjawab detail permasalahan sebagai berikut: Pemilihan motor AC tiga phase dengan range 15-20 KW spesifikasi Marine Use. Melakukan testing machine untuk mengetahui permasalahannya. Setelah menemukan sumber permasalahannya lalu mengamati proses reparasinya. Setelah melewati beberapa tahap hingga masuk pada tahap penyatuan rotor dengan stator, catat data Air Gap. Lalu pada saat proses trial, amati efektifitas kinerja motor. Buat kesimpulan atas data-data tersebut. Buat dalam model 3 D analisis.

Hanya dilakukan pada motor AC tiga phase dengan range 15-20 KW aplikasi Marine Use. Tidak melakukan analisa ekonomi. Semua data-data diambil dari sample motor AC yang direparasi di ABB Sakti Industri Surabaya dan project guide di internet. Akan dilakukan pemodelan serta analisa 3D. Permasalahan yang akan diselesaikan adalah bagaimana menentukan range Air Gap yang efektif untuk meningkatkan performance motor AC.

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk : Untuk mengetahui pengaruh besarnya kecilnya gap udara di antara rotor dengan core pada stator. Untuk menentukan range efektif air gap pada motor ac yang telah direparasi. Mengoptimalkan kinerja motor dengan membuat simulasi dari perhitungan range air gap.

Adapun manfaat dari penilitian ini adalah : Dapat mengetahui tentang motor AC lebih mendalam. Dapat menemukan permasalahan pada motor AC terutama yang berhubungan dengan Air Gap dan menyelesaikannya. Dapat menentukan range efektif Air Gap pada motor AC dengan pendekatan langsung ke lapangan maupun dengan simulasi 3D. Dapat mengoptimalkan kinerja dari motor AC Dapat mencegah terjadinya rotor unbalance akibat air gap yang tidak simetris.

Buku Tugas Akhir Internet Jurnal Wawancara START Studi literatur :Mempelajari Motor AC dan Mencari Rumus yang Relevan Dalam Penghitungan Air Gap, Mempelajari 3D & CFD Pembuatan Model 3D Motor AC Penghitungan Range Efektif dengan Input Data Pengumpulan Data Identifikasi perumusan masalah Ukuran/di mensi utama Data spek motor Suhu lingkungan Solver Visualise Apakah Iterasi Convergance? Tidak Ya Analisa Kesimpulan End

Konstruksi Motor Induksi Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting sebagai berikut. 1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya. 2. Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari stator ke rotor. 3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.

Diantara stator dan rotor terdapat celah udara yang merupakan ruangan antara stator dan rotor. Pada celah udara ini lewat fluks induksi stator yang memotong kumparan rotor sehingga meyebabkan rotor berputar. Celah udara yang terdapat antara stator dan rotor diatur sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil kerja motor yang optimum. Bila celah udara antara stator dan rotor terlalu besar akan mengakibatkan efisiensi motor induksi rendah, sebaliknya bila jarak antara celah terlalu kecil/sempit akan menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin.

Tahap ICEM

Tahap Pre Processor

Tahap Solver Program solver CFD ini bertujuan untuk melakukan proses pengolahan data (running progress) dengan perhitungan numerik komputer dari semua parameter-parameter yang telah ditentukan pada domain dan boundary condition di atas. Pada tahap ini, parameter yang digunakan adalah : Maximum iteration = 100 Timescale control = Automatic time scale Iterasi diatas digunakan untuk memperoleh konvergensi, yaitu kesesuaian (matching) antara input simulasi (boundary condition dan parameter lain) atau tebakan yang diberikan dengan hasil perhitungan yang diperoleh (kriteria output). Semakin kecil selisih konvergensi maka hasil yang diperoleh semakin akurat.

Tahap Post Processor (Visualise) Tahap post ini bertujuan untuk menampilkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada proses solver. Hasil yang diperolah dapat berupa data numerik maupun data visual. Data yang diperoleh akan digunakan sesuai dengan tujuan dari percobaan yang dilakukan dan sebagai validasi. Untuk proses validasi, data yang digunakan adalah Gaya lift yang diambil dari function calculator pada tahap post. Berikut ini adalah contoh data visual yang diambil dari tahap post berdasarkan proses simulasi.

Chiasson, John, (2005) Modeling and High Performance Control of Electric Machines, Institute of Electrical and Electronics Engineers,inc, New York. Gottlieb, Irving M, ( 1994 ). Electric Motors and Control Techniques 2 nd Edition, TAB Books Division of Mcgraw-Hill,inc. Gieras, Jacek F,& Piech, Zbigniew J, ( 2000 ). Linear Synchronous Motors-Transportation and Automation Systems, CRC. Sardono, Ir. MSc, (2002). Materi Kuliah Listrik Perkapalan, ITS Surabaya. Diktat Praktikum Listrik Perkapalan, ITS Surabaya, 2005 Zuhal, (1991). Dasar Tenaga Listrik, ITB Bandung

NO Jenis Kegiatan 1 Studi Literatur 2 Observasi dan Pengumpulan Data 3 Model Simulasi CFD 4 Analisa Data 5 Kesimpulan dan Saran Bulan Ke 1 2 3 4 5

BYE...BYE.!!!!!!!!