BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan Partai Politik tidak akan lepas dari kesadaran politik masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PILKADA KOTA PADANG PADA TAHUN Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ragam fungsi,platform (program partai) dan dasar pemikiran. Fungsi Partai

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, setiap Negara senantiasa

WERPEN WENDA NIM : Dosen Pembimbing : 1. Dr. Drs. M. Mamentu, MA 2. Drs. Burhan Niode, MA ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB II LANDASAN TEORETIS. memasyarakatkan adalah salah satu fungsi dari partai politik. Dalam usaha yang

Jakarta, 12 Juli 2007

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pembaruan Parpol Lewat UU

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI DAMAI SEJAHTERA DPR-RI TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PARTAI POLITIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang

NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan esensi dari sebuah pendidikan. Pendidikan

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kepedulian sebuah Negara terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut ( Dalam prakteknya secara teknis yang

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 54/PUU-X/2012 Tentang Parliamentary Threshold dan Electoral Threshold

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB I PENDAHULUAN. sistem politik-demokratik modern. Pemilu bahkan telah menjadi salah satu

Memilih Calon Anggota DPR RI yang Cermat (Cerdas dan Bermanfaat) (16/U)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk

PARTAI POLITIK OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-15 (IK-1,3,4,5)

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB I. PENDAHULUAN. wujud dari prinsip kedaulatan rakyat, dalam sistem penyelenggaraan negara yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Reformasi telah membawa perubahan terhadap aspek-aspek kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara demokrasi adalah negara yang kekuatan sejatinya bukan berada

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia memuat perubahan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

MAKALAH PENGARUH PARTAI POLITIK TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT MENGIKUTI PEMILU

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

II. TINJAUAN PUSTAKA

QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DAN PARTAI POLITIK LOKAL

TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar pada sistem ketatanegaraan Indonesia. Salah satu perubahan itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variable yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan

yang sangat prinsipiil, karena dalam pelaksanaan hak asasi merupakan suatu

ABSTRAK PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILU LEGISLATIF

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANCASILA DEMOKRASI PANCASILA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

Partai Politik dan Kelompok Penekan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 25 Desember 1912 dibentuk oleh Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo dan

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

proses perjalanan sejarah arah pembangunan demokrasi apakah penyelenggaranya berjalan sesuai dengan kehendak rakyat, atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN LEGISLATIF DPRD KOTA TOMOHON TAHUN 2014 (STUDI DI KECAMATAN TOMOHON UTARA)

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH

DAYA DUKUNG KOMUNIKASI POLITIK ANTAR FRAKSI DALAM PENCAPAIAN EFEKTIVITAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 T E N T A N G

KESADARAN POLITIK GURU PPKn DI KABUPATEN JOMBANG. Vety Ika Permatasari (Prodi SI PPKn, FIS, UNESA)

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup rakyat yang dipimpin oleh para pejabat yang terbukti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Materi Bahasan. n Definisi Partai Politik. n Fungsi Partai Politik. n Sistem Kepartaian. n Aspek Penting dalam Sistem Kepartaian.

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan Partai Politik tidak akan lepas dari kesadaran politik masyarakat (anggota) yang menjadi cikal bakal dari partisipasi politik. Dalam meningkatkan kesadaran politik, partai politik wajib melaksanakan sosialisasi untuk mengenalkan tentang perjuangan partainya (Platform, visi, misi, dll) seperti dijelaskan oleh Sudijono Sastroamodjo (1995:120) yang mengemukakan bahwa dengan sosialisasi politik diharapkan setiap anggota menjadi warga masyarakat yang sadar politik, yaitu sadar akan hak dan kewajiban dalam kehidupan bersama. Sosialisasi mesti dilakukan secara efektif guna menciptakan anggota yang sadar akan hak dan kewajiban yang dimilikinya dalam kehidupan bersama terutama kehidupan politik agar tercipta keselarasan dalam kehidupan kenegaraan yang multipartai. Namun anggota partai politik saat ini lebih terkonsentrasi dalam menangani urusan internal partai dan mengesampingkan kebersamaan. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya peristiwa bentrokan antara para pendukung partai politik (anggota dan simpatisan). Sosialisasi yang dialami anggota tidak membuka cakrawala tentang kehidupan politik yang di dasari oleh kesadaran untuk menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan. Namun hal ini merupakan konsekuensi dalam melaksanakan sistem politik yang demokratis dan terbuka, dengan beragam partai politik guna mewujudkan 1

kedaulatan yang berada di tangan rakyat, yang ditegaskan oleh GBHN 1999-2004 dalam arah dan kebijakan politik dalam negeri bahwa: Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat, demokratis, dan terbuka, mengembangkan kehidupan kepartaian yang menghormati keberagaman aspirasi politik, serta mengembangkan sistem dan penyelenggaraan pemilu yang demokratis, dengan menyempurnakan berbagai peraturan perundang-undangan dibidang politik. Agar sistem politik seperti ini dapat berjalan dan tidak terjadi ketimpangan dalam pelaksanaannya, diperlukan adanya kesadaran politik dari segenap komponen politik untuk turut serta secara aktif dan bermutu dalam proses politik. Kesadaran politik sendiri diartikan oleh Ramlan Surbakti (1999:144) sebagai: Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warganegara. Hal ini mengangkat pengetahuan seseorang tentang lingkungan masyarakat dan politik, dan mengangkat minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik tempat dia hidup. Kesadaran politik masyarakat untuk turut serta dalam aktivitas politik salah satunya termanifestasikan dalam kehidupan kepartaian yang merupakan prasyarat pemilu dan menjadi ciri dari negara demokratis, berkaitan dengan hal tersebut Ramlan Surbakti (1999:115) berpendapat bahwa: Gagasan bahwa rakyat harus diikutsertakan dalam proses politik itulah yang mendorong lahirnya partai politik sebagai penghubung antara rakyat dan pemerintah, bahkan partai politik dianggap sebagai perwujudan atau lambang negara dan modern. 2

Negara demokrasi dan modern disyaratkan memiliki partai politik yang dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan. Hal ini sesuai dengan definisi partai politik yang dikemukakan oleh Carl. J. Friedrich dalam Miriam Budiardjo (2000:161) sebagai berikut: Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisasi secara stabil dengan tujuan merekat atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idil dan materiil. Partai politik memiliki sejumlah fungsi dalam keberadaannya ditengah kehidupan politik dalam suatu negara. Menurut Macridis (Al Chaidar. 1993:31) partai politik memiliki berbagai fungsi yang salah satunya adalah integrasi yang termasuk didalamnya adalah sosialisasi (instrument of sosialization). Menurut Michael Rush dan Philip Althoff (2005:25) sosialisasi politik merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksireaksinya terhadap gejala-kejala politik. Ditambahkan oleh Miriam Budiardjo (2000:161) bahwa sosialisasi juga mencakup proses melalui mana masyarakat menyampaikan norma-norma dan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sosialisasi sebuah partai politik tidak mungkin dijauhkan dari asas partai, sedangkan partai politik di Indonesia tumbuh dan terwujud dalam berbagai bentuk dan klasifikasi, seperti yang diungkapkan oleh Miriam Budiardjo (2000:166) 3

bahwa klasifikasi partai politik dapat dilakukan dari segi sifat dan orientasi yaitu partai lindungan dan partai asas. Mengingat penduduk Indonesia mayoritas adalah umat Islam, maka kehidupan partai politik di Indonesia pun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan religius yang terwujud dalam partai yang berasaskan Islam yang turut serta dalam kancah kehidupan perpolitikan nasional. Seperti halnya Partai Bulan Bintang (PBB) yang merupakan partai Islam dan sekaligus termasuk kedalam salah satu partai Indonesia. Sebagai partai Islam, Partai Bulan Bintang melandaskan perjuangannya pada ajaran-ajaran Islam yang berlaku universal dan bersifat Rahmat Bagi Sekalian Alam sebagaimana dikatakan al-qur an. Dalam hal ini seluruh anggota Partai Bulan Bintang wajib menjunjung tinggi akhlak yang mulia, wajib menjunjung norma-norma etik Islam yang universal. Partai Bulan Bintang bukan hanya ingin agar umat Islam dapat dengan leluasa menjalankan ajaran agamanya, melainkan semua pemeluk agama dapat menjalankan ajaran agama mereka dengan leluasa, aman, dan sentosa. Sebagai partai yang moderat Partai Bulan Bintang sangat memperjuangkan cita-citanya dalam aturan yang sah menurut hukum yang berlaku. Selain itu Partai Bulan Bintang merupakan partai yang menjauhkan diri dari cara-cara kekerasan, kebrutalan, dan pemaksaan dalam berjuang sekaligus menolak dengan tegas segala bentuk politik uang dan black campaign. Keberadaan partai Islam telah hadir sejak masa proklamasi yang berhimpun dalam lingkungan keluarga besar Bulan Bintang dan sebagian kecil berhimpun dalam keluarga besar Nadhatul Ulama (NU), yang kemudian Bulan 4

Bintang tersebut berubah menjadi partai Masyumi yang pada masa Demokrasi Terpimpin mendapat jumlah kursi terbesar setelah PNI dan disusul NU. Hal ini menunjukkan bahwa partai politik Islam telah mendapatkan tempat tersendiri dalam kehidupan politik masyarakat Indonesia yang memang mayoritas beragama Islam. Namun kondisi tersebut terus mengalami penurunan terlebih setelah Orde Baru berkuasa hingga tumbangnya Orde Baru tersebut di tahun 1998. Dalam Pemilu tahun 1999 partai politik Islam kembali bergairah yang kemudian terlahir 10 partai politik Islam, dan salah satunya yaitu Partai Bulan Bintang (PBB). Dalam pemilu awal reformasi ini PBB memperoleh 13 kursi DPR, namun pada pemilu 2004 turun menjadi 1l kursi DPR. Hal tersebut bisa saja dikarenakan kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh partai terhadap para anggota, sehingga berakibat tingkat kredibilitas terhadap partai Islam menurun. Terlebih setelah para anggota partai politik Islam tersebut hanya aktif disaat menjelang pemilu saja, sedangkan didalam kesehariannya disibukkan dengan kepentingan individual. Hal tersebut menandakan betapa kurangnya kesadaran politik anggota partai dalam membangun citra partai di masyarakat. Seperti yang diketahui bahwa sosialisasi sangat erat hubungannya dengan sebuah sikap dan orientasi terhadap lingkungan sekitar terlebih dalam menerapkan nilai dan norma terhadap anggota partai. Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu kesadaran yang menyeluruh sebagai warga negara yang tidak hanya mementingkan kepentingan individu atau golongan saja melainkan kepentingan nasional yang meliputi hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dari hal tersebut kesadaran 5

politik anggota partai dapat menjadi ukuran yang sebenarnya, dan anggota dapat memiliki kesadaran politik yang baik. Maka dari hal tersebut, penulis mengambil penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Sosialisasi Partai Politik Islam Terhadap Kesadaran Politik Anggota (studi deskriptif terhadap anggota Partai Bulan Bintang kota Bandung). Dengan harapan para anggota partai politik akan memiliki kesadaran politik yang baik. 1.2 Rumusan Masalah Masalah umum penelitian ini adalah Seberapa besar pengaruh sosialisasi partai politik Islam terhadap kesadaran politik anggota?. Agar penelitian ini dapat memberikan jawaban yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian, maka masalah-masalah dapat dispesifikkan sebagai berikut: 1. Sejauh mana partai politik Islam menstransformasikan sikap dan orientasi politik kepada anggotanya? 2. Sejauh mana partai politik Islam menanamkan nilai dan norma politik kepada anggotanya? 3. Seberapa besar pengaruh sosialisasi partai politik Islam terhadap kesadaran politik anggotanya? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sosialisasi partai politik Islam terhadap kesadaran politik anggota? Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: 6

1. Dapat mengetahui sejauh mana partai politik Islam menstransformasikan sikap dan orientasi politik kepada anggotanya. 2. Dapat mengetahui sejauh mana partai politik Islam menanamkan nilai dan norma politik kepada anggotanya. 3. Dapat menganalisis seberapa besar pengaruh sosialisasi partai politik Islam terhadap kesadaran politik anggotanya. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengkajian ilmu politik khususnya sosiologi politik dan kesadaran politik. 1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Institusi/Lembaga Bagi partai politik Islam, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input guna mengevaluasi bagaimana cara untuk melaksanakan sosialisasi politik dan meningkatkan kesadaran politik anggota. 2. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain hasil penelitian ini dapat menjadi referensi maupun rujukan apabila akan meneliti aspek lain. 3. Bagi Penulis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan berpikir terutama memahami lingkungan dunia politik serta dapat 7

terjun secara langsung didalam politik melalui hubungan sosialisasi dengan anggota partai politik. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey. Menurut Sugiyono (2008:12) metode penelitian survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. Selain menggunakan metode survey, penelitian ini didalam pengumpulan datanya menggunakan pendekatan kuantitatif yakni metode penelitian yang berlandaskan pada pengumpulan data yang yang menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik (Sugiyono.2008:14). Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan suatu permasalahan penelitian yang sedang berlangsung atau terjadi saat sekarang, yang kemudian dapat dijelaskan hubungan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lainnya Adapun teknik pengumpulan datanya yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan: 1. Angket Angket atau kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2002:128) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. 8

2. Studi Kepustakaan Tekhnik ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajarai buku-buku, peraturan tertulis, dan bacaan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. 3. Studi Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya ialah barang-barang tertulis. Dalam penelitian ini digunakan dokumen-dokumen sebagai sumber data yang memiliki banyak kegunaan seperti yang dijelaskan oleh Lexi J. Moleong (2000:161) bahwa dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsir data, bahkan meramalkan. 1.6 Lokasi dan Sampel Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang Kota Bandung. Adapun alasan dalam pemilihan lokasi ini dikarenakan Partai Bulan Bintang merupakan salah satu partai politik Islam peserta pemilu yang telah lama berkecimpung didunia politik serta partai yang melandaskan perjuangannya pada ajaran-ajaran Islam. 1.6.2 Sampel Penelitian Dalam penelitian ini sampel yang digunakan yaitu simple random sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiono, 2008:120). Sampel dalam penelitian ini dihitung 9

berdasarkan ketentuan besaran sampel atas besaran populasi dengan menggunakan rumus penentuan besaran populasi sebagai berikut: n = N 2 1+Ne Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau diinginkan, misalnya 1%, 2%. 10