Peranan Biogas Limbah Ternak Sapi Bantuan PT. Petrochina Bagi Peternak Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi

dokumen-dokumen yang mirip
Darlim Darmawi 1. Intisari

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

I. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda

Ketua Tim : Ir. Salundik, M.Si

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI

ANALISIS POTENSI ENERGI TERBARUKAN LIMBAH KOTORAN DARI TERNAK SAPI DI KECAMATAN KUSAMBI KABUPATEN MUNA BARAT PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perantara jamu gendong (Muslimin dkk., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk industri dan transportasi. Untuk mengurangi ketergantungan

Sepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI

VI. METODE PENELITIAN

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi)

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di tengah krisis energi saat ini timbul pemikiran untuk keanekaragaman

Program Bio Energi Perdesaan (B E P)

TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Drs. Mamat Ruhimat, M.Pd. Drs. Dede Sugandi, M.Si. Drs. Wahyu Eridiana, M.Si. Ir. Yakub Malik Nanin Trianawati Sugito, ST., MT.

PENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

PENDAHULUAN. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT)

BAB I PENDAHULUAN. liternya. Sehingga 95% masyarakat beralih ke gas elpiji. Konsumsi elpiji pada

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi manusia dan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang

PROPOSAL LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS

APLIKASI TEKNOLOGI BIOGAS GUNA MENUNJANG KESEJAHTERAAN PETANI TERNAK. Dewi Hastuti Dosen Fakultas Pertanian Universitas wahid Hasyim

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI

PROPOSAL INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016

PEMBUATAN INSTALASI UNTUK BIOGAS DARI ENCENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES ) YANG EFISIEN UNTUK LAHAN KECIL

EXECUTIVE SUMMARY SURVEY PENDAHULUAN BIOGAS RUMAH TANGGA

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

Valuasi Ekosistem dalam Menentukan Potensi Nilai Manfaat Ekonomi Teknologi Biogas Bagi Rumah Tangga Peternak Sapi dan Daerah

UJI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN GAJAH DENGAN VARIASI PENAMBAHAN URINE GAJAH DAN AIR

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

Studi Potensi Pemanfaatan Biogas Sebagai Pembangkit Energi Listrik di Dusun Kaliurang Timur, Kelurahan Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. tanaman yang mengandung mono/disakarida (tetes tebu dan gula tebu), bahan

TEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA (Oleh: ERVAN TYAS WIDYANTO, SST.)

I. PENDAHULUAN. Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) yang dilaksanakan pada Mei 2010 penduduk

PROSPEK PENGEMBANGAN BIOGAS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT. Oleh:

Keberhasilan Pembangunan Peternakan di Kabupaten Bangka Barat. dalam arti yang luas dan melalui pendekatan yang menyeluruh dan integratif dengan

BAB V SUMBER DAYA ALAM

Manfaat DNS dalam Pengembangan Biogas sebagai Energi Alternatif Di KPSP SETIA KAWAN OLEH: HARIYANTO

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI DAN KOTORAN SAPI DALAM PEMBUATAN BIOGAS MENGGUNAKAN ALAT ANAEROBIC BIODIEGESTER

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

pelaku produksi tahu, sedangkan bagi warga bukan pengolah tahu, gas dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangganya

Analisa Hasil Penyimpanan Energi Biogas Ke Dalam Tabung Bekas

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh

JURNAL PENGEMBANGAN BIODIGESTER BERKAPASITAS 200 LITER UNTUK PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

Agustin Sukarsono *) Eddy Ernanto **)

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan

Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha

AGRIMETA: JURNAL PERTANIAN BERBASIS KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A PENGEMBANGAN PROSES DEGRADASI SAMPAH ORGANIK UNTUK PRODUKSI BIOGAS DAN PUPUK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bahan dasar campuran antara enceng gondok dan kotoran sapi serta air sebagai

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dimasa mendatang. Jumlah penduduk yang. sangat tinggi membuat kebutuhan bahan bakar fosil semakin

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

I. PENDAHULUAN. LPG. Tujuan diberlakukannya program ini adalah untuk mengurangi subsidi

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

SKRIPSI. Oleh : Desvionita Nasrul BP

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. ENERGI DAN JENISNYA LATIHAN SOAL BAB 11

IMPLEMENTASI SISTEM LEISA PADA BUDIDAYA SAPI KELOMPOK PETERNAK GADING TANI, DESA ARISAN GADING, KECAMATAN INDRALAYA SELATAN, KABUPATEN OGAN ILIR

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

Peranan Tenaga Kerja Keluarga Dalam Usaha Pemeliharaan Sapi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan bahan pangan berupa daging khususnya daging sapi

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan salah satu jenis ternak yang banyak dipelihara di. Berdasarkan data populasi ternak sapi perah di KSU

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK (Studi Kasus Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang)

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaa sampah dan penyediaan sumber daya alam adalah dua. membuat peningkatan konsumsi bahan bakar fosil dan membuat volume

PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS RENEWABLE ENERGY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

MODUL PENERAPAN TEKNOLOGI BIOGAS MELALUI DAUR ULANG LIMBAH TERNAK

POTENSI MODAL PETANI DALAM MELAKUKAN PEREMAJAAN KARET DI KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

Peranan Biogas Limbah Ternak Sapi Bantuan PT. Petrochina Bagi Peternak Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi Darlim Darmawi 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar produksi biogas dari limbah ternak sapi bantuan PT. Petrochina, dan peranannya bagi kebutuhan peternak di Tanjung Jabung Timur. Metode penelitian ini adalah metode survey dengan unit analisis para peternak sapi bantuan PT. Petrochina. Responden penelitian ini dipilih secara purposive sampling (Nasir M. 1983). Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptiv. Hasil analisa menunjukkan bahwa dari 33 KK (100%) peternak memiliki sapi total 65,5 UT dapat mengumpulkan limbah sebesar rata- rata 8952,72 Kg/ KK / Tahun dan menghasilkan biogas sebesar rata- rata 1253,39M 3 / KK/ Tahun. Sedangkan sebelum memanfaatkan biogas, peternak telah menghabiskan bahan bakar minyak tanah dan kayu masing- masing rata- rata 273,72/ Liter/ KK/ Tahun, dan 303,88 Ikat/ KK/ Tahun. Kesimpulan bahwa biogas yang dihasilkan dapat memberi peranan bagi peternak sebagai energi alternatif untuk pengganti/ subsitusi bahan bakar minyak tanah dan kayu, dan dapat meringankan biaya bahan bakar setara dengan penggunaan minyak tanah dan kayu masing- masing Rp. 1.177.125,-/ KK/ Tahun dan Rp. 1.311.237,-/ KK/ Tahun. Kata Kunci : Limbah, Biogas, Ternak Sapi, Peranan The Production of Biogas from Cow Dirt, Subsidized by PT Petrochina, and it s Role to Fulfill Veterinarian s Necessity at Tanjung Jabung Timur Regency Abstract The research is aimed to find out how much is the production of biogas from cow dirt, subsidized by PT Petrochina, and it s role to fulfill veterinarian s necessity at Tanjung Jabung Timur regency. The research s method is survey method by using analysis unit of cow veterinarians subsidized by PT Petrochina. The research s respondents are choosen purposively (Nasir M 1983). The analysis used here is descriptive analysis. The analysis result shows that from 33 people (100% of respondents), the total amount of veterinarian has got cow as much as 65,5 UT and could get cow s dirt as much as 8952,72 kg / KK / year and resulted biogas in average as much as 1253,39 M 3 /KK/year. While, before veterinarian used biogas, they have spent gasoline and wood as much as 273,72 litre/kk / year and 303,88 bounded of wood / KK/year. In conclusion, biogas has important role as alternative energy for veterinarian to sustitute gasoline and woods, and could ease energy cost so that veterinarian need only 1.177.125 litre gasoline/ KK / year and 1.311.237 bounded of wood / KK / year. Key Words : Dirt, Biogas, Cow, Role 1 Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Jambi Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi 191

Pendahuluan Biogas sebagai salah satu sumber energi dapat dimanfaatkan sebagai energi dalam kehidupan rumah tangga masyarakat umumnya dan petani dipedesaan khususnya. Sehingga biogas dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif untuk penerangan dan memasak didapur. Bahan yang dapat digunakan untuk menghasilkan biogas salah satunya adalah kotoran ternak terutama kotoran ternak ruminansia, diantaranya kotoran ternak sapi. Menurut Hambali, dkk (2007), bahwa biogas didefinisikan sebagai gas yang dilepaskan jika bahanbahan organik (seperti kotoran ternak, kotoran manusia, jerami, sekam dan daun- daun hasil sortiran, sayur) difermentasi atau mengalami proses metanisasi, biogas digunakan untuk memanaskan dan menghasilkan energi listrik. Energi yang digunakan masyarakat umumnya untuk penerangan, memasak, dan sebagainya adalah disamping energi listrik dan elpiji juga energi minyak tanah dan kayu bakar, namun lain halnya pada masyarakat dipedesaan, khususnya masyarakat petani peternak di Desa Kotabaru Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah menggunakan biogas sebagai subsitusi pengganti bahan bakar minyak tanah dan kayu bakar untuk memasak didapur. Biogas yang dihasilkan petani peternak tersebut menggunakan hasil kotoran sapi yang dipeliharanya. Peternak mengolah kotoran sapi menjadi biogas adalah dengan menggunakan alat instalasi biogas yang merupakan bantuan PT. Petrochina. Selama peternak mengolah kotoran sapi menjadi biogas telah banyak membawa peranan bagi petani peternak, namun sejauh mana peranan biogas dalam kehidupan bagi peternak belum diketahui, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, dengan objek penelitian adalah peternak yang memelihara ternak sapi bantuan PT. Petrochina di Desa Kotabaru Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Responden penelitian ini diperoleh secara perposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: ternak sapi yang dipelihara secara intensif dan memiliki instalansi biogas sehingga diperoleh responden sebanyak 33 KK Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara berdasarkan daftar pertanyaan meliputi: identitas peternak, jumlah ternak, jumlah limbah, jumlah produksi biogas, pemakaian minyak tanah dan kayu sebagai bahan bakar. Data skunder dihimpun dari lembaga/instansi yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan masalah dalam penelitian ini. Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriftif. Untuk mengetahui jumlah produksi biogas maka dilakukan pencatatan produksi biogas yang dihasilkan melalui instalasi biogas yang dimanfaatkan peternak, kemudian dilakukan perhitungan secara matematik dan persentase (%) dan rataan. Untuk mengetahui besar peranan energi biogas sebagai energi alternatif, maka dilakukan perhitungan kesetaraan dengan bahan bakar minyak tanah dan kayu yang telah dihabiskan dalam penggunaan memasak sebelum memanfaatkan biogas kemudian dihitung berdasarkan harga yang berlaku disaat itu. Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi 192

Hasil Dan Pembahasan Karakteristik Peternak Peternak dalam memelihara ternak sapinya dapat bekerja secara baik, hal ini didukung oleh kondisi peternak baik fisik maupun pemikiran berada dalam kondisi normal dan sehat. Faktor usia yang ratarata 42,88 Tahun masih berada pada kondisi usia produktif untuk lebih jelas nya dapat dilihat tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Karakteristik Peternak No Uraian Data Primer Keterangan 1. Umur (tahun) 26 54 Rata- rata 42,88 Usia produktif 2. Pendidikan SD 78,79% Bisa menulis dan SMP 18,18% membaca SMA 3,03% 3. Pengetahuan Turun temurun, belajar sendiri Tradisional, dapat menerima inovasi baru 4. Pengalaman (tahun) Cukup pengalaman 5. Keterampilan menggunakan instalasi biogas 33 KK 100% Trampil Produktifitas peternak dapat dilihat dalam mengelolah usahanya baik memelihara ternak sapi maupun mengelolah limbah menjadi biogas berjalan dengan semestinya, sehingga usahanya dapat mendatangkan hasil. Hal ini sebelumnya peternak telah mendapat bimbingan dan pelatihan mengolah limbah menjadi biogas dari pihak PT. Petrochina. Menurut Adiwilaga (1973) peternak yang berada pada usia produktif akan lebih efektif dalam mengelola usahanya bila dibandingkan dengan peternak yang lebih tua. Berdasarkan tingkat Pendidikan dibangku sekolah, memang sebagian besar peternak masih tingkat pendidikan rendah (SD 78,79%) tetapi peternak dapat menulis dan membaca. Walaupun demikian berkat pengetahuan dan pengalaman sangat memadai, baik yang diperoleh secara turun menuru, belajar sendiri, bimbingan/ penyuluhan serta keterampilan yang diperoleh dari pihak lain, maka peternak dapat mengelola usaha mereka dengan baik tanpa menemui kendala- kendala yang berarti. Menurut Combs dan Ahmad (1986), bahwa pendidikan akan mempengaruhi cara berpikir dalam penerimaan dan penerapan inovasi baru terutama pengetahuan yang bersifat praktis. Peranan Biogas Bagi Peternak Biogas yang dihasilkan dari limbah ternak sapi, walaupun masih dalam skala kecil, namun telah dapat memberikan peranan yang cukup berarti bagi peternak untuk memenuhi kebutuhan terutama untuk kebutuhan bahan bakar memasak dalam rumah tangga peternak seharihari. Hal ini dapat dilihat dari produksi biogas yang dihasilkan telah dapat dimanfaatkan peternak. Menurut Musanif, dkk (2006), bahwa sumber energi yang berasal dari biogas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi rumah tangga seperti elpiji untuk memasak, penerangan dan menggerakkan generator sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi 193

Tabel 2. Produksi dan Peranan Biogas Jumlah Kepala Uraian Keluarga Jumlah/ Satuan Rataan KK (%) Skala Ternak Sapi 33 100 65,5 UT (1-3,5 UT) 1,98 Ut/kk Limbah Ternak Sapi 33 100 295.440 kg/thn 8952,73 kg/kk/thn Produksi Biogas 33 100 41.362 M 3 /thn 1253,39 M 3 /kk/thn Peranan Biogas sebagai pengganti: Minyak tanah 11 33,33 3011,25 ltr/thn 273,75 ltr/kk/thn - Nilai M. Tanah 1 33,33 Rp. 12.948.375/thn Rp. 1.177.125/kk/thn - Harga M. Tanah Rp. 4300/ltr Kayu bakar 33 33,33 10.028 ikat/thn 303,88 ikat/kk/thn -Nilai kayu bakar 33 33,33 Rp. 43.270.820/thn Rp. 1.311.237/kk/thn -Harga kayu bakar Rp. 4315/ikat Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa peternak (100%) telah dapat mengelola limbah kotoran sapi menjadi biogas. Limbah yang digunakan adalah sebanyak 295.440 kg/thn yang berasal dari 65,5 UT telah menghasilkan biogas sebesar 41,362 m 3 /thn. Dengan demikian produksi biogas memperoleh rata-rata 1253,9 m 3 /kk/thn dari jumlah limbah ratarata 8952,73 kg/kk/thn atau rata-rata 19,44 m 3 /UT/kk/thn. Hasil produksi biogas ini masih relatif kecil bila dibandingkan dengan analisa PT. Lembu Jantan Perkasa yakni dengan teknologi prosesing mampu menghasilkan gas metan sekitar 5.425 m 3 /hari dari 1.500 sapi (Dinas Peternakan Provinsi Jambi, 2008). Relatif kecilnya biogas yang dihasilkan peternak hal ini diduga antara lain karna biogas bagi peternak diproduksi hanya sekedar memenuhi kebutuhan memasak setiap hari dimana sebelumnya menggunakan minyak tanah dan kayu bakar. Biogas yang dihasilkan para peternak telah dapat memberikan peranan antara lain sebagai energi alternatif untuk substansi yang pengganti bahan bakar seperti minya tanah dan kayu bakar untuk memasak. Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa besar peranan biogas tersebut dapat disetarakan dengan pemakaian minyak tanah dan kayu bakar yang dihabiskan sebelum pemanfaatan biogas adalah sebesar masing- masing, rata-rata 273,75 liter/kk/thn dan rata-rata 303,88 ikat/kk/thn. Disamping itu peranan biogas dapat meringankan biaya bahan bakar sebesar masing- masing ratarata Rp. 1.177.125/kk/thn dan Rp. 1.311.273/kk/thn. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan: 1. Limbah kotoran sapi bantuan PT. Petrochina dapat menghasilkan energi biogas sebesar rata-rata 1253,39 m 3 /kk/thn dari rata-rata 8952,73/kg /kk/thn limbah ternak sapi. 2. Biogas yang dihasilkan dapat memberikan peranan bagi peternak sebagai energi alternatif untuk penganti, subsitusi bahan bakar minyak tanah dan kayu bakar setara dengan 273,75 liter/kk/thn minyak tanah dan 303,888 ikat/kk/thn kayu api dan dapat meringankan biaya bahan bakar setara dengan Rp. Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi 194

1.177.125/kk/thn minyak tanah dan Rp.1.311.237/kk/thn kayu bakar. Daftar Pustaka Adiwilaga, A. 1973. Ilmu Usaha Tani. Penerbit Alumni. Bandung. Combs dan Ahmet. 1985. Mengurangi Kemiskinan di Pedesaan Melalui Pendidikan Nonformal. Rajawali. Jakarta. Dinas Peternakan Provinsi Jambi. 2008. Sr, Ekonomi Kreatif dan Energi Alternatif. Hambali, Eliza.,Dkk. 2007. Tehkonologi Bioenergi. Agromedia. Jakarta. Musanif, J. Ardisasmita, W.A dan Nababan, D.M. 2006. Biogas Skala Rumah Tangga. Diakses Pada Tanggal 13 Mei 2008. Nasir, M. 1983. Metode Penelitian. Ghalia Utama. Jakarata Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi 195