LAMPIRAN 2 ANALISA SWOT AIR LIMBAH KABUPATEN ACEH TENGGARA NO INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) ELEMEN SKOR (TINGKAT PENGARUH) 1 2 3 4 KEKUATAN (STRENGTH) 1 Adanya komitmen yang tinggi dari Pemerintah Daerah dan Pusat dalam Pengelolaan Air Limbah 25.00% 2 0 2 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW 25.00% 3 0.75 3 Adanya kelembagaan Pokja Sanitasi yang mengkoordinasi Program Sanitasi 20.00% 3 0.60 4 Ada SKPD yang menangani Air Limbah 20.00% 3 0.60 5 SKPD di luar BLHKP ikut berperan aktif 20.00% 3 0.60 90% 3.05 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Kondisi sarana dan prasarana Pengelolaan Air Limbah belum memadai 10.00% 4 0.40 2 IPLT belum berfungsi 10.00% 3 0.30 3 Perencanaan sektor Air Limbah belum terintegrasi 10.00% 4 0.40 4 Terbatasnya sumber pendanaan Pemerintah Daerah guna penyediaan sarana dan prasarana sistem pengelolaan Air Limbah 10.00% 3 0.30 5 Sumber daya manusia untuk pengelolaan Air Limbah masih sangat minim 10.00% 3 0.30 6 Outline Plan/Master Plan Air Limbah belum tersedia 10.00% 2 0.20 7 Kelembagaan teknis pengelolaan Air Limbah belum terbentuk 15.00% 3 0.45 8 Tidak adanya regulasi/perda/qanun pengelolaan Air Limbah domestik 15.00% 4 0.60 90% 2.95 Selisih Kekuatan dan Kelemahan 0.100 (X) EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1 Ketersediaan sumber dana dari provinsi dan pusat serta CSR 30.00% 4 1.2 2 Adanya pihak swatsa, BUMN atau CSR yang dapat diajak bekerja sama dalam pengelolaan Air Limbah 20.00% 3 0.6 3 Pengembangan teknologi pengolahan Air Limbah tinja semakin maju 20.00% 3 0.6 4 Adanya media cetak dan elektronika sebagai mitra promosi 10.00% 3 0.3 5 Pengelolaan Air Limbah dapat meningkatkan PAD dan kesehatan masyarakat 20.00% 4 0.8 100% 3.5 ANCAMAN (THREATH) 1 Kepedulian/kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan Air Limbah masih relatif rendah 30.00% 4 1.2 2 Pihak swasta/csr dan masyarakat tidak terlibat dalam pengelolaan Air Limbah domestik 20.00% 4 0.8 3 Masih terdapat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)/miskin yang tidak memiliki sarana dan prasarana sanitasi yang layak 30.00% 4 1.2 4 Peran serta jender dalam pengelolaan Air Limbah masih sangat rendah 20.00% 3 0.6 100% 3.8 Selisih Peluang dan Ancaman -0.300 (Y) BOBOT PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH KETERANGAN
POSISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH O Lingkungan Mendukung PELUANG Kuadran 3: Mendukung strategi Stabilisation (Stabil) 0.4 0.3 0.2 Kuadran 1: Mendukung strategi Growth (Pertumbuhan) 0.1 W KELEMAHAN - -0.4-0.3-0.2-0.1 0,00 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 KEKUATAN S -0,1-0.2 Kuadran 4: Mendukung strategi Survive (Bertahan) -0.3-0.4 Kuadran 2: Mendukung strategi Diversification (Pertukaran Usaha) - ANCAMAN Lingkungan Tidak Mendukung T
LAMPIRAN 2 ANALISA SWOT DRAINASE KABUPATEN ACEH TENGGARA SKOR (TINGKAT PENGARUH) NO ELEMEN BOBOT SKOR INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) 1 2 3 4 PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH KEKUATAN (STRENGTH) 1 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW 30.00% 4 4 1.2 2 Komitmen yang tinggi dari Pemerintah Daerah dan Pusat dalam pengelolaan drainase 25.00% 4 4 1 3 Adanya kelembagaan Pokja Sanitasi yang mengkoordinasi program sanitasi 25.00% 3 3 0.75 4 Ada SKPD yang menangani sektor Drainase 20.00% 3 3 0.6 100% 3.55 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Belum terintegrasinya sektor Pembangunan Jaringan Drainase 15.00% 4 4 0.6 2 Belum adanya peraturan terkait sistim pengelolaan fungsi drainase 20.00% 4 4 0.8 3 Lemahnya penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum terkait drainase 15.00% 4 4 0.6 4 Sosialisasinya ketentuan pengembangan fungsi drainase belum berjalan 15.00% 4 4 0.6 5 Sarana dan prasarana pelayanan drainase masih parsial dan sangat minim 15.00% 3 3 0.45 6 Terbatasnya ketersediaan pendanaan pada sektor sanitasi 20.00% 4 4 0.8 100% 3.9 Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0.300 (X) EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1 Adanya dukungan dana melalui program dari Provinsi dan Pusat 25.00% 4 4 1.0 2 Adanya media promosi dan sosialisasi 25.00% 3 3 0.8 3 Ada peningkatan taraf hidup masyarakat dan kesehatan masyarakat terkait dengan penanganan drainase 25.00% 4 4 1.0 4 Peran serta masyarakat dengan kerja bakti membersihkan saluran drainase lingkungan 25.00% 4 4 1.0 100% 3.75 ANCAMAN (THREATH) 1 Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, dunia usaha/swasta/pihak pengembang akan Sistim Drainase 20.00% 3 3 0.6 2 Masih adanya masyarakat membuang sampah ke drainase 20.00% 4 4 0.8 3 Peran CSR dan masyarakat belum terlibat dalam pengelolaan drainase 20.00% 3 3 0.6 4 Peran jender dalam pembangunan jaringan drainase masih sangat rendah 20.00% 3 3 0.6 5 Pembuangan air limbah domestik (grey water, black water) ke dalam saluran drainase 20.00% 4 4 0.8 100% 3.4 Selisih Peluang dan Ancaman 0.350 (Y) KETERANGAN
POSISI PENGELOLAAN DRAINASE O Lingkungan Mendukung PELUANG Kuadran 3: Mendukung strategi Stabilisation (Stabil) 0.3 0.2 Kuadran 1: Mendukung strategi Growth (Pertumbuhan) 0.1 W KELEMAHAN - -0.4-0.3-0.2-0.1 0,00 1.0 2.0 3.0 4.0-0,1 5.0 KEKUATAN S -0.2-0.3 Kuadran 2: Mendukung strategi Diversification (Pertukaran Usaha) -0.4 Kuadran 4: Mendukung strategi Survive (Bertahan) - ANCAMAN Lingkungan tidak Mendukung T
LAMPIRAN 2 ANALISA SWOT PERSAMPAHAN KABUPATEN ACEH TENGGARA SKOR (TINGKAT PENGARUH) NO ELEMEN BOBOT SKOR INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) 1 2 3 4 PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH KEKUATAN (STRENGTH) 1 Adanya komitmen yang tinggi dari Pemerintah Daerah dan Pusat dalam pengelolaan persampahan 20.00% 3 3 0.60 2 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW 20.00% 4 4 0.80 3 Tersedianya TPA Sanitary Landfill dengan sistim Control Landfill 20.00% 4 4 0.80 4 Adanya kelembagaan Pokja Sanitasi yang mengkoordinasi program sanitasi 20.00% 3 3 0.60 5 SKPD di luar BLHKP ikut berperan aktif 20.00% 3 3 0.60 100% 3.4 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Kapasitas pelayanan pengelolaan persampahan optimal (peningkatan timbulan sampah, keterbatasan jumlah prasarana dan sarana persampahan) 20.00% 4 4 0.80 2 Kemampuan kelembagaan masih belum optimal baik sistem manajemen, pengelolaan, dan SDM 15.00% 4 4 0.60 3 Fungsi TPA belum optimal dalam pengolahan sampah 15.00% 3 3 0.45 4 Perencanaan sektor persampahan belum terintegrasi 20.00% 3 3 0.60 5 Keterbatasan kemampuan Pemerintah Daerah dalam pembiayaan sektor persampahan 15.00% 4 4 0.60 6 Peraturan/qanun terkait pengelolaan persampahan belum tersedia 15.00% 4 4 0.60 100% 3.7 Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0.250 (X) EXTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY) 1 Adanya dukungan dana melalui program dari Provinsi dan Pusat 20.00% 4 4 0.80 2 Adanya media promosi persampahan 10.00% 3 3 0.30 3 Adanya dana CSR dari bank/perusahaan yang bisa dimanfaatkan 20.00% 4 4 0.80 4 Adanya UU No. 18 Thn 2008 tetang pengelolaan TPA dengan sistem Sanitary Landfill 10.00% 3 3 0.30 5 Kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah 20.00% 4 4 0.80 6 Ada peningkatan taraf hidup masyarakat dan kesehatan masyarakat terkait dengan penanganan persampahan 20.00% 4 4 0.80 100% 3.8 ANCAMAN (THREATH) 1 Rendahnya partisipasi pihak swasta/dunia usaha dan faktor sosial dan paradigma sosial dan kepedulian masyarakat 20.00% 4 4 0.80 2 Kurangnya pengetahuan masyarakat (SDM) dan kesadaran masyarakat akan pengelolaan persampahan 20.00% 4 4 0.80 3 Layanan persampahan di tempat usaha tidak diterapkan 20.00% 3 3 0.60 4 Belum maksimalnya keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan persampahan 20.00% 4 4 0.80 5 Peran jender dalam pengelolaan persampahan masih sangat rendah 20.00% 3 3 0.60 100% 3.6 Selisih Peluang dan Ancaman 0.200 (Y) KETERANGAN
POSISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN O Lingkungan mendukung PELUANG Kuadran 3: Mendukung strategi Stabilisation (Stabil) 0.3 0.2 Kuadran 1: Mendukung strategi Growth (Pertumbuhan) 0.1 W KELEMAHAN - -0.4-0.3-0.2-0.1 0,00 1.0 2.0 3.0 4.0-0,1 5.0 KEKUATAN S Kuadran 4: Mendukung strategi Survive (Bertahan) -0.2-0.3 Kuadran 2: Mendukung strategi Diversification (Pertukaran Usaha) -0.4 ANCAMAN Lingkungan tidak mendukung T