BAB 1 PENDAHULUAN. A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Amara Books, Jogjakarta, 2003, hlm

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut produsen BBM untuk menyediakan BBM ramah lingkungan. Produk

BAB I PENDAHULUAN. 2015, bahwa saat ini jumlah penduduk dunia mencapai 7,3 Milyar jiwa. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor saat ini

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB I PENDAHULUAN. berganti menjadi sepeda motor. Perubahan pola kehidupan yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia melakukan perbaikan dengan program SPBU Pasti Pas!.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan transportasi, baik untuk perjalanan pribadi, angkutan massal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Edisi satu, BPFE, Yogyakarta, 1986, hlm Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan melalui proses pengilangan minyak mentah. Saat ini BBM telah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di. sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. Ristiayanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Andi, Yogyakarta, 2005, hlm. 56.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II EKSPLORASI ISU BIS IS

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup manusia. Jika pada zaman dahulu manusia lebih terbiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai. konsumen untuk menggunakan suatu produk.

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

EVALUASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) JENIS PERTALITE DI KOTA DEPOK THERESIA DAMAYANTI

I. PENDAHULUAN. Namun demikian cadangan BBM tersebut dari waktu ke waktu menurun. semakin hari cadangan semakin menipis (Yunizurwan, 2007).

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis yang semakin ketat pada masa kini membuat perusahaan

2015 ANALISIS TATA LETAK DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UNTUK UMUM PERTAMINA CABANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 36 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan secara cermat, karena upaya peningkatan kualitas jasa

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang. peranan sangat vital dalam menggerakkan semua aktivitas ekonomi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor penting untuk mencapai sukses. Tujuannya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. produk bagi konsumen baik berupa barang ataupun jasa. Produsen seperti ingin

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. Pati. 2 Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SWALAYAN LUWES DI PATI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien. Didalam bidang transportasi khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi peluang bisnis di Indonesia sangat bagus. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi, BPFE, Yogyakarta, 2005, hlm Mas ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz, Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat dalam segala bidang usaha. Hal ini terlihat pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan usahanya dan untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan di prima swalayan nganjuk, hal: 3 2 Erlando, Analisis Pengaruh Pelayanan Prima (Service Excelence) Terhadap Kepuasan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kepadatan tersebut diimbangi dengan tingginya penggunaan kendaraan bermotor yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Very Very Important Person (VVIP).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

HARFI FAHRUDIAWAN NIM: A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peranan transportasi di dalam kehidupan merupakan hal yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Ghazali, Menuju Masyarakat Industri yang Madani, Asean Aceh Fertilizer, Jakarta, 1998, hlm

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh persaingan menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. telah dimulai pada tahun 2015 kemarin. Ketika ASEAN Summit ke-9 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. 2013, hal Nana herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, Pustaka Setia, Bandung,

SKRIPSI. Oleh: DIVO DHARMA SILALAHI NIM: J2E

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mobil tidak lebih efisien dibandingkan dengan sepeda motor. Hal

BAB I PENDAHULUAN. maupun udara merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif ini, strategi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wahibur Rahman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran. Salah satu jenis perubahan besar yang terjadi adalah

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dipasaran. Dalam pemasaran, loyalitas tercipta diawali saat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat. Sepeda motor kini merupakan salah satu alat transportasi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. hlm Rudi Prihantoro, Konsep Pengendalian Mutu, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup sebuah perusahaan sangat tergantung pada kepuasan para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. produk pelumas mesin kendaraan bermotor merek Mesran SAE. Pihak produsen

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

Pengaruh Kualitas Pelayanan SPBU Pasti Pas Terhadap Kepuasan Konsumen di Kota Malang (Studi Pada SPBU Pasti Pas Jalan Panglima Sudirman Kota Malang)

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kemudian memuaskan kebutuhan tersebut. dapat bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi persaingan dan perubahan yang sedang dan akan terjadi, perusahaan-perusahaan masa kini tidak boleh hanya mengupayakan perbaikan fraksional melainkan perbaikan multiplikatif yang merupakan perubahan radikal yang dibutuhkan untuk peningkatan kinerja bisnis harus mencakup bagaimana bisnis dipandang, distrukturkan maupun ditingkatkan.1 Dalam menjalankan sebuah bisnis, para eksekutif dituntut untuk memahami konsep-konsep dasar dalam ilmu pemasaran dan perilaku konsumen yaitu kebutuhan, keinginan dan permintaan. Ketepatan pemahaman atas konsep-konsep dasar ini akan memudahkan produsen menyiapkan konsep pemasaran yang tepat untuk menghadapi perilaku konsumen yang selalu berubah dari waktu ke waktu.2 Dalam hidup ini, manusia sering dihadapkan pada berbagai pilihan guna memenuhi kebutuhannya. Pilihan-pilihan ini terpaksa dilakukan karena kebutuhan manusia tidak terbatas. Banyak faktor dan alasan yang mendorong manusia untuk melakukan suatu pembelian. Pemahaman tentang perilaku mereka sangat penting karena dapat dijadikan modal penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sebuah prinsip pemasaran mengatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada seberapa mampu organisasi memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, dan memenuhinya secara efisien dan efektif dibanding pesaingnya.3 Tujuan mempelajari perilaku konsumen hamper sama dengan tujuan mempelajari perilaku manusia secara umum, baik perilaku individu secara perseorangan, perilaku individu dalam kelompok, maupun perilaku kelompok 1 A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Amara Books, Jogjakarta, 2003, hlm. 89. 2 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian, C.V ANDI OFFSET, Yogyakarta, 2013, hlm. 7. 3 Ibid, hlm. 8. 1

2 dalam suatu organisasi. Kehadiran disiplin ilmu perilaku konsumen bagi perusahaan sebenarnya untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan perilaku konsumen. Dengan memprediksi perilaku konsumen, perusahaan bisa merancang pola komunikasi yang tepat melalui kegiatan promosi dalam rangka memengaruhi konsumen sehingga mereka tertarik untuk membeli produk perusahaan, perusahaan dapat memprediksi selera konsumen sehingga dapat memproduksi barang atau jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Banyak sekali perusahaan yang tidak dapat memprediksi perilaku konsumen yang akhirnya gagal menguasai pasar.4 Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan dapat menjelaskan mengapa konsumen mau membeli suatu barang atau jasa, siap yang mempengaruhi seseorang untuk membeli, kapan orang itu akan membeli, jenis dan model barang seperti apa yang akan dibeli, atau mengapa konsumen tertentu selalu mengajukan banyak pertanyaan ketika melakukan pembelian, atau sebaliknya. Penjelasan-penjelasan seperti ini sangat penting diketahui agar para perancang pasar dan pemasaran dapat menjual produknya sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dengan prediksi dan penjelasan tentang perilaku konsumen, perusahaan dapat memahami dan mengendalikan konsumen agar mereka dapat memahami dan mengendalikan konsumen agar mereka dapat menjadi konsumen yang loyal. Oleh karena itu, ilmu perilaku konsumen sesungguhnya cukup dekat dengan disiplin ilmu perilaku organisasi, bahkan dengan ilmu psikologi, karena persoalan perilaku konsumen selalu berhubungan dengan interaksi dengan orang lain, persoalan siapa mempengaruhi siapa, atau apakah persoalan kejiwaan yang dikaitkan dengan pembeli itu rasional atau emosional. Dengan demikian, sumbangan dari sumbangan dari disiplin ilmu psikologi dan perilaku organisasi sangat banyak manfaatnya untuk memahami perilaku konsumen. Para ahli pemasaran menyatakan bahwa jika sebuah perusahaan hanya dapat memproduksi suatu barang atau jasa, tetapi tidak 4 Ibid, hlm. 3.

3 memahami secara tepat perilaku konsumen (disorientation of consumer), tunggu saja produk barang atau jasanya pasti akan menjadi sampah. Walaupun produk tersebut unggul dalam kualitas, konsumen tidak membutuhkannya. Dalam organisasi bisnis, tugas-tugas memprediksi dan menjelaskan perilaku konsumen biasanya dilakukan oleh departemen penelitian dan pengembangan (research and development department), sedangkan peran pengendalian konsumen dilakukan oleh eksekutif perusahaan dan departemen pemasaran (marketing department).5 Upaya-upaya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dilakukan oleh setiap perusahaan dengan berbagai strategi dan cara dengan harapan pelanggan merasa puas dan selanjutnya akan melakukan pembelian ulang. Apabila seorang pelanggan telah berubah menjadi pelanggan yang loyal karena kepuasannya terpenuhi, maka pelanggan tersebut tidak akan beralih ke produk/ jasa perusahaan lain yang sejenis.6 Salah satu produk yang dibutuhkan oleh sebagian besar konsumen adalah bahan bakar, karena bahan bakar merupakan salah satu bentuk energi yang cukup mendasar bagi manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, bahan bakar menjadi kebutuhan primer yang sangat dibutuhkan manusia dalam menunjang segala aktifitasnya. Bahan bakar digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti transportasi pada umumnya. Transportasi di Indonesia sudah sangat berkembang dengan baik transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi darat sendiri sudah berkembang dan menjadi kebutuhan vital, dapat dilihat dari jumlah pengendara kendaraan pribadi yang terus meningkat terutama kendaraan roda dua atau sepeda motor. Di Indonesia, salah satu perusahaan yang memproduksi serta menyediakan bahan bakar adalah PT. Pertamina (Persero). SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) merupakan pihak swasta yang bekerja sama dengan Pertamina sebagai sarana untuk menyalurkan produk-produk yang dihasilkan oleh Pertamina. Salah satunya 5 6 Ibid, hlm. 4. A. Usmara, Op. Cit, hlm. 88.

4 adalah SPBU 44.593.10 Payaman Kudus yang merupakan SPBU PASTI PAS!. SPBU PASTI PAS! adalah SPBU yang telah tersertifikasi dapat memberikan pelayanan terbaik yang memenuhi SOP (Standar Operasional Prosedur) PERTAMINA WAY. Sebagai SPBU PASTI PAS!, SPBU 44.593.10 Payaman Kudus memberikan jaminan kualitas dan kuantitas produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang baik, pelayanan yang ramah dengan memberikan pelayanan 24 jam untuk pelanggan SPBU agar kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi, seperti fasilitas yang nyaman dan bersih berupa mushola, toilet, pos pengisian air radiator dan pompa angin gratis, dengan pelayanan 24 jam. Dan yang terpenting bagi SPBU adalah tercapainya kepuasan pelanggan yang ditandai dengan berkurangnya keluhan dari pelanggan. Sebagai perusahaan penyedia jasa SPBU 44.593.10 Payaman Kudus haruslah memahami apa yang konsumen butuhkan dan inginkan, karena membuat konsumen menjadi puas tidaklah mudah apalagi membuat mereka loyal pada perusahaan jasa SPBU. Dimasa sekarang ini dimana semakin banyak perusahaan SPBU yang berdiri, semakin ketatlah persaingan antar pengusaha SPBU dalam menarik konsumen, berusaha membangun ikatan, kesetiaan dan jaringan kepada pelanggannya, maka sebuah perusahaan SPBU agar tidak kalah dalam persaingan perlu memahami perilaku konsumen tentang apa yang konsumen butuhkan dan inginkan, agar SPBU bisa memberikan apa yang dibutuhkan/diinginkan konsumen sehingga mereka bisa puas dan loyal terhadap SPBU. Dan hal terpenting dalam sebuah perusahaan jasa, SPBU haruslah mempertahankan loyalitas pelanggan karena loyalitas pelanggan mendorong keuntungan bagi perusahaan jasa yang berpengaruh juga pada keberlangsungan usaha SPBU tersebut. Pengusaha yang dapat menjaga pelanggan yang setia atau loyal pada perusahaan SPBU dari persaingan antar pengusaha SPBU berarti pengusaha itu sukses dalam menjalankan usahanya. Di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus ada banyak konsumen yang menjadi pelanggan tetap dalam melakukan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) produk pertalite, pertamax dan solar. Rata-rata penjualan Bahan Bakar

5 Minyak (BBM) solar lebih banyak daripada produk Bahan Bakar Minyak (BBM) lainnya. Rata-rata penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap tahunnya meningkat. Rata-rata penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar mencapai lebih dari 15.000 liter per hari, untuk produk pertalite lebih dari 9.000 liter perhari, dan untuk produk pertamax 2.500 liter sampai lebih dari 3.000 liter per hari. Ada sebanyak 102 pelanggan setiap harinya melakukan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) produk solar, mereka mempunyai surat rekomendasi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM untuk kebutuhan industri yang dijalankan, dan surat rekomendasi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan untuk para petani atau kelompok tani dalam usaha pertanian. Ijin pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM berkisar 15 liter sampai 80 liter per hari untuk usaha industri seperti usaha mikro industri tahu, kerajinan logam pisau, penggergajian kayu, dan anyaman rotan, sedangkan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berkisar 35 liter sampai 350 liter per hari tergantung besar kecilnya kebutuhan solar yang dibutuhkan untuk usaha pertanian sebagai penggerak diesel untuk selep padi dan pengairan pompanisasi. Selain para pengusaha industri dan petani, juga masih banyak lagi pelanggan solar yang menggunakan mobil, bus dan truk. Dan masih banyak pelanggan yang membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) produk pertalite dan pertamax terdiri dari pelanggan sepeda motor, mobil dan jerigen yang mayoritas masyarakat desa sekecamatan Mejobo, Undaan dan Jati. Ada 38 pelanggan tetap tersebut sudah bertahun-tahun berlangganan membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus, meskipun ada SPBU yang lebih dekat dari lokasi tempat tinggal mereka lebih memilih membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU 44.593.10 Payaman

6 Kudus. Mayoritas pelanggan berasal dari kecamatan Mejobo, Undaan dan Jati, dan pelanggan lainnya juga ada yang berasal dari Jekulo.7 Loyalitas para pelanggan tersebut sangat mendukung keberlangsungan dan tentunya memicu keuntungan besar SPBU 44.593.10 Payaman Kudus. Untuk mempertahankan loyalitas para pelanggan tersebut perlu adanya strategi-strategi pihak SPBU 44.593.10 Payaman Kudus agar para pelanggan benar-benar loyal dalam melakukan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus. Hal inilah yang menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk menganalisis lebih jauh dan lebih mendalam tentang loyalitas pelanggan dan strategi dalam mempertahankan loyalitas pelanggan di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus. Dari konsep tersebut peneliti melakukan penelitian dengan judul Analisis Strategi Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus. B. Fokus Penelitian Dalam mempertajam penelitian, peneliti menetapkan fokus. Fokus merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial.8 Fokus penelitian adalah sesuatu yang akan diteliti dengan menggunakan metode penelitian. Adapun fokus penelitian ini adalah meneliti tentang strategi dalam mempertahankan loyalitas pelanggan di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus. Dan obyek penelitian ini adalah di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat memaparkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 7 Hasil wawancara dengan Bu Ema Susiati selaku manajer SPBU 44.593.10 Payaman Kudus Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D) Alfabeta, Bandung, 2010, hlm. 208-209. 8

7 1. Bagaimana loyalitas pelanggan di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus? 2. Bagaimana strategi dalam mempertahankan loyalitas pelanggan di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus? 3. Apa saja kendala-kendala dalam menerapkan strategi untuk mempertahankan loyalitas pelanggan SPBU 44.593.10 Payaman Kudus? D. Tujuan Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian dipastikan penelitian tersebut memiliki beberapa tujuan yang dapat berguna bagi pihak- pihak terkait didalam penelitian tersebut. Maka tujuan dilakukannya penelitian ialah: 1. Menganalisis bagaimana loyalitas pelanggan di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus. 2. Menganalisis bagaimana strategi dalam mempertahankan loyalitas pelanggan di SPBU 44.593.10 Payaman Kudus. 3. Menganalisis apa saja kendala-kendala dalam menerapkan strategi untuk mempertahankan loyalitas pelanggan SPBU 44.593.10 Payaman Kudus E. Manfaat Penelitian Sebuah penelitian semestinya mempunyai manfaat yang berguna, adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu ekonomi Islam khususnya mengenai loyalitas pelanggan dan strategi-strategi dalam mempertahankan loyalitas pelanggan. b. Memberikan manfaat sebagai bahan dasar atau rujukan bagi peneliti selanjutnya untuk penelitian seterusnya dalam bidang Ekonomi Syari ah.

8 2. Manfaat Praktis Bagi Perusahaan. Dapat memberikan masukan kepada pengusaha jasa SPBU tentang loyalitas pelanggan dan strategi-strategi dalam mempertahankan loyalitas pelanggan. F. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan dalam memahami keseluruhan isi dari skripsi ini, penulis akan menyajikan sistematika penulisan skripsi yaitu uraian singkat mengenai hal-hal yang akan peneliti tulis secara sistematis dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagian Depan Skripsi memuat: a. Halaman sampul (cover) b. Halaman judul c. Halaman pernyataan d. Halaman motto dan persembahan e. Halaman persetujuan pembimbing f. Halaman pengesahan g. Halaman prakata h. Sari (Abstract) i. Halaman daftar isi j. Daftar lampiran 2. Bagian Isi Skripsi Terdiri dari: Bab I : Pendahuluan, yang memuat antara lain: a. Latar belakang masalah b. Fokus penelitian c. Rumusan masalah d. Tujuan penelitian e. Manfaat penelitian f. Sistematika penulisan skripsi

9 Bab II : Kajian Pustaka, yang memuat antara lain a. Teori-teori yang terkait dengan judul yang akan dibahas b. Penelitian terdahulu yang terkait dengan judul yang akan dibahas c. Kerangka berfikir Bab III : Metode Penelitian, yang memuat antara lain: a. Pendekatan penelitian b. Sumber data c. Lokasi penelitian d. Teknik pengumpulan data e. Uji keabsahan data f. Analisa data Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Gambaran objek penelitian b. Deskripsi data penelitian c. Analisis data penelitian Bab V : Penutup a. Kesimpulan b. Saran-saran 3. Bagian Pelengkap Skripsi Terdiri dari: a. Daftar pustaka b. Lampiran-lampiran c. Daftar riwayat hidup.