Pedologi. Gangguan Perilaku dan Perkembangan Perilaku Antisosial. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

dokumen-dokumen yang mirip
Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB II TINJAUAN TEORI. yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima secara sosial

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja dikenal dengan masa yang penuh dengan pergolakan emosi yang diiringi

Pedologi. Review Seluruh Materi. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

Memahami dan Mencegah Terjadinya Kekerasan di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2013:6).

BAB 1 PENDAHULUAN. perilaku agresi, terutama di kota-kota besar khususnya Jakarta. Fenomena agresi

Hubungan Remaja dengan Orangtua,Saudara kandung & Teman Sebaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014

ANAK ADHD PERSISTILAHAN DISORDER. DIOTAK KECIL. OTAK KECIL. 1. ADHD= ATTENSION DEFISIT AND HYPERACTIVITY 2. ADD= ATTENSION DEFISIT DISORDER.

KESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan tingkah laku dikenal dengan istilah-istilah lain seperti Conduct

GANGGUAN TINGKAH LAKU PADA ANAK

Pengembangan Agresi o Sejak usia prasekolah beberapa anak menunjukkan tingkat abnormalitas yang tinggi terhadap permusuhan atau perlawanan. o Anak mel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyakiti, mengancam atau membahayakan individu-individu atau objek-objek

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa perpindahan dari anak-anak ke remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses timbulnya perilaku tersebut ialah ketika seseorang dalam suatu titik. perilaku yang dinamakan perilaku agresif.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap orang lain, khususnya terhadap lawan jenis. Perasaan saling mencintai,

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA PELAKU TATO

BAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jenis Kelamin Tahun Agustus Agustus

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap hari kasus perilaku agresi remaja selalu ditemukan di media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai

Almost all psychopaths engage in criminal behavior as do those w antisocial PD

BAB 1 PENDAHULUAN. dilahirkan akan tumbuh menjadi anak yang menyenangkan, terampil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mengubah

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Menurut Sarwono (2011),

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual memiliki gejala gangguan yang lebih

Pedologi. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar. Yenny, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Keluaga mempunyai fungsi tidak hanya terbatas sebagai penerus keturunan

BAB II FAKTOR FAKTOR PENYEBAB PERILAKU ANTI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tercermin dalam perilaku yang dianggap menimbulkan masalah di sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

BAB I. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.

Gangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terancam atau dapat merugikan dirinya sendiri, hal itupun merupakan reaksi yang. (Bhave & Saini, 2009; Reilly & Shopshire, 2002).

BAB 2 LANDASAN TEORI. terjadi ketika seseorang atau organisme mencoba untuk mengubah cara

BAB XII PERILAKU MENYIMPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang sangat luar biasa, karena anak akan menjadi generasi penerus dalam keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. sosial seseorang, perkembangan anak akan tergantung pada keberfungsian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH PADA REMAJA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergabung dengan teman seusianya, mempelajari budaya masa kanakkanak,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurlaela Damayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti

BAB I PENDAHULUAN. mengindikasikan gangguan yang disebut dengan enuresis (Nevid, 2005).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penderita antisocial personality disorder (perilaku antisosial) adalah orangorang

I. PENDAHULUAN. masa sekarang dan yang akan datang. Namun kenyataan yang ada, kehidupan remaja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Sadar akan hakikatnya, setiap manusia Indonesia di muka bumi ini selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang. mengalami krisis moral para pelajar. Problematika siswa saat ini mencoreng dunia

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan perkembangan seseorang bisa dilihat sejak usia dini, khususnya pada usia

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting di dalam suatu kehidupan. manusia. Teori Erikson memberikan pandangan perkembangan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. apabila individu dihadapkan pada suatu masalah. Individu akan menghadapi masalah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan generasi penerus bangsa di masa depan, harapanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kasus gangguan perilaku eksternal sudah menjadi topik yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MIKRO (MICROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYMPANGAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. masa-masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah. Perkelahian tersebut sering kali menimbulkan

1. Disregulasi Neurologik

Kenakalan Remaja Ditinjau dari Tempat Tinggal Padat Penduduk. : Andri Sudjiyanto

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

AGRESI MODUL PSIKOLOGI SOSIAL I. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya yang semuanya menyebabkan tersingkirnya rasa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Perilaku Agresi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai macam hal yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Dalam proses belajar

LAPORAN PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA EGOSENTRISME DAN KECENDERUNGAN MENCARI SENSASI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil proyeksi sensus penduduk 2011, jumlah penduduk Indonesia

Transkripsi:

Modul ke: Pedologi Gangguan Perilaku dan Perkembangan Perilaku Antisosial Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id

GANGGUAN TINGKAH LAKU (Conduct Disorder)

DEFINISI Dalam DSM-IV-TR didefinisikan bahwa gangguan tingkah laku atau conduct disorder adalah pola prilaku yang berulang dan menetap yang melanggar hak-hak dasar orang lain dan norma sosial. Conduct disorder merupakan pola perilaku yang repetitive dan presisten yang ditandai dengan adanya hal-hal dasar. Setidaknya 3 dari hal-hal berikut muncul dari 12 bulan terakhir. Kriterianya sebagai Berikut :

KRITERIA DIAGNOSIS berdasarkan DSM-IV-TR 1. Aggression to people and animal (agresi terhadap orang dan hewan) sering melakukan bully, ancaman, mengintimidasi orang lain sering memulai pertengkaran fisik terhadap orang lain menggunakan senjata yang dapat menyebabkan bahaya fisik terhadap orang lain misalnya : (tongkat, botol pecah, pisau, pistol) melakukan kekejaman fisik terhadap orang lain melakukan kejahatan fisik terhadap hewan memaksa seseorang melakukan aktifitas seksual, atau melakukan pengerusakan barang mencuri sambil mengkonfrontasi korban contohnya: (pencopet, perampok bersenjata)

2. Destruction of people (menghancurkan kepemilikan) melakukan pembakaran secara sengaja dengan tujuan untuk menghasilkan kerusakan yang serius melakukan pengerusakan barang dan benda secara sengaja. Atau melakukan penipuan dan pencurian 3. Deceitfulness or theft (berbohong atau mencuri) masuk secara paksa ke dalam rumah, banguna atau mobil sering berbohong untuk memperoleh barang dan jasa atau untuk menghindari kewajiban mencuri tanpa konfrontasi atau melakukan pelanggaran yang serius

4. Serious violation of rules (pelanggaran aturan yang serius) sering keluar rumah pada malam hari walaupun dilarang yang di mulai pada usia 13 tahun melarikan diri dari rumah pada malam hari setidaknya 2 kali selama tinggal di rumah orang tua atau orang tua asuh (atau satu kali tanpa kembali ke rumah untuk jangka waktu yang lama) sering bolos dari sekolah yang dimulai dari usia 13 tahun

EPIDEMIOLOGI Prevalensi : <1% - >10%. Anak laki-laki > Anak perempuan Jika orang yang bersangkutan lebih dari usia 18 Tahun kriteria yang ada tidak memenuhi gangguan kepribadian antisosial. Laki-laki : mencuri, berkelahi, merusak, atau masalah disiplin di sekolah Perempuan : berbohong, membolos, lari dari rumah, penggunaan obat-obatan, dan pelacuran

Faktor Penyebab Conduct Faktor Biologis Disorder Tempramen merupakan penyebab biologis bagi terbentuknya conduct disorder. bahwa hal yang mempengaruhi berkembangnya prilaku yaitu adanya disfungsi neoropsikologi yang berhubungan dengan tempramen sulit yang memicu impulsivitas, perasaan mudah tersinggung dan aktifitas berlebihan pada anak. Anak akan mengalami stress apabila dituntut untuk beprilaku yang berkebalikan dengan temperament dasarnya Dalam studi terhadap 10 pasangan kembar, angka kriminalitas pada saat dewasa mencapai 50% untuk kembar monozigot, dan 20% untuk kembar dizigot.

Faktor Individual Faktor individual yang berperan dalam pembentukan conduct disorder pada anak yaitu regulasi diri (self regulation) yang kurang terbentuk sejak dini, regulasi emosi yang buruk sehingga anak tidak dapat mengembangkan starategi coping (strategi dalam mengatasi masalah) yang baik untuk mengatasi emosi negatifnya dan mengatur emosinya, kurang berkembangnya pemahaman moral dan empati, kognisi social anak yang berkembang dengan buruk, dan penggunaan obat-obatan terlarang. Masing-masing faktor adalah : Regulasi diri, Regulasi Emosi, Perkembangan prososial, Kognisi sosial dan penggunaan obat terlarang.

Faktor Keluarga Faktor keluarga yang mempengaruhi terbentuknya conduct disorder adalah kelekatan orang tua dan anaknya, masalah dalam rumah tangga, psikopatologi yang dialami orang tua, pola asuh kasar dan penurunan prilaku agresif antara gnerasi, adanya teori coercion, dan prosos transaksional dalam keluarga. Masing-masing faktor adalah : Attachment, masalah dalam rumah tangga, Psikopatologi orang tua, dan Pola Asuh Yang Keras Dan Penurunan Prilaku Agresif Antar Generasi

PENANGANAN Hal penting bagi keberhasilan dalam penanganan adalah upaya mempengaruhi banyak sistem dalam kehidupan seorang remaja (keluarga, teman-teman sebaya, sekolah, lingkungan tempat tinggal). 1) Intervensi Keluarga 2) Penanganan Multisistemik (PMS) 3) Intervensi ini memandang masalah tingkah laku sebagai suatu hal yang dipengaruhi oleh berbagai konteks dalam keluarga dan antara keluarga dan berbagai sistem sosial lainnya. Teknik yang dipergunakan bervariasai meliputi Cognitive Behavioural Therapy (CBT), home-based interventions/sistem keluarga, classroombased behaviour modifications, dan manajemen kasus.

Pendekatan kognitif Penanganan dengan terapi kognitif individual bagi anak-anak yang mengalami gangguan tingkah laku dapat memperbaiki tingkah laku mereka, meski tanpa melibatkan keluarga. Contoh: mengajarkan keterampilan kognitif pada anak-anak untuk mengendalikan kemarahan mereka menunjukan manfaat yang nyata dalam membantu mereka mengurangi perilaku agresif. Farmakologi Ritalin : mengurangi perilaku antisosial. Operant Conditioning, reward, punishment menempatkan dalam program penanganan residential yang menetapkan aturan-aturan eksplisit dan reward yang jelas. Belajar keterampilan menangani amarah

Gangguan Kepribadian Antisosial

Dissocial Personality Disorder ketidakmampuan untuk memenuhi norma sosial yang asalnya mengatur banyak aspek perilaku remaja dan dewasa seseorang (Saddock,Buku Ajar Psikiatri Klinik) Pola perilaku pengabaian dan pelanggaran pelbagai hak orang lain, bersifat pervasif, berawal sejak usia dewasa muda dan nyata dalam pelbagai konteks (Buku Ajar Psikiatri)

Epidemiologi 3% laki-laki, 1% perempuan Paling lazim di daerah perkotaan yang miskin Onset gangguan sebelum 15 tahun Perempuan sebelum pubertas, laki-laki lebih awal Biasanya dapat mengelabui pewawancara karena tampak tenang dan dapat dipercaya Pada EEG kadang menunjukkan minimal brain damage dalam masa kanak

Gambaran Klinis Seringkali tampak normal, menarik, bahkan memesona serta menyenangkan Riwayat membohong, menipu, melarikan diri dari rumah, membolos sekolah, mencuri, berkelahi, menggunakan narkoba, serta berperilaku melanggar hukum yang seringkali berawal sejak masa kanak Tidak mengalami waham dan pikiran tidak rasional Mudah menjebak orang, mudah mencari uang atau mencapai ketenaran Berganti pasangan, penganiayaan anak atau pasangan, menyetir sambil mabuk Tidak adanya penyesalan terhadap perbuatannya

Etiologi Faktor penyebab Keluarga lingkungan

KRITERIA DIAGNOSTIK GANGG.KEPR.ANTISOSIAL DALAM DSM IV A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia 15 tahun,seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut: (1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna menghormati perilaku sesuai hukum seperti yang ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan yang menjadi dasar penahanan (2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang kali berbohong, menggunakan nama samaran, atau menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan atau kesenangan pribadi (3).impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan (4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh perkelahian fisik atau penyerangan yang berulang (5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain

(6).terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti ditunjukkan oleh kegagalan berulang kali untuk mempertahankan perilaku kerja atau menghormati kewajiban finansial (7).tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh acuh tak acuh terhadap atau mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya atau dicuri oleh orang lain B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama perjalanan skizofrenia atau suatu episode manik

Terapi PSIKOTERAPI FARMAKOTERAPI Dibuat tidak kemana-mana Hidup dengan sebayanya Kelompok self help Obat anti ansietas dan atau anti depresan Metilfenidat -> gg. Pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas Karbamazepin atau valproate -> bila ditemukan gel.abnormal pada EEG