BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rifki Galang Hadi Permana, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISA KUALITAS MATERIAL BEBERAPA PRODUK CRANK SHAFT SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara, dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada suatu

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan adalah alat trasportasi yang di ciptakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat

BAB I. Pendahuluan. Daihatsu Charade pada generasi pertama yaitu Daihatsu Charade G10

TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan sehari-hari, baik itu transportasi darat, laut, maupun udara.

PENGARUH PERUBAHAN NA DAN VOOR ONSTEKING TERHADAP KERJA MESIN

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

BAB II LANDASAN TEORI

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB I PENDAHULUAN. transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar

JOB SHEET TEKNIK KENDARAAN RINGAN PEKERJAAN DASAR OTOMOTIF

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS TERHADAP PERFORMA SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER CHASSIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Fungsi katup Katup masuk Katup buang


BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB I PENDAHULUAN. Pembangkit Listrik Tenaga Air Panglima Besar Soedirman. mempunyai tiga unit turbin air tipe Francis poros vertikal, yang

BAB I PENDAHULUAN. yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun

Presentasi Tugas Akhir

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB I PENDAHULUAN. satunya didapat dari seringnya melakukan praktikum di lapangan dan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC

BAB I PENDAHULUAN. pun dengan teknologi yang masih sederhana. Kendaraan kendaraan dijaman dahulu cara menghidupkan engine

PENGARUH VARIASI SUDU KIPAS RADIATOR TERHADAP PERFORMASI MESIN PENDINGIN PADA MOBIL TOYOTA K3-VI, 1300 CC. Mastur 1, Nugroho Aji

ANALISIS KERUSAKAN KATUP KETIKA OVERHAUL MESIN BULLDOZER CATERPILLAR D8R DIATAS JAM

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

!"#$%&$'()*& LAMPIRAN

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

PENANGGULANGAN KONTAMINASI DAN DEGRADASI MINYAK PELUMAS PADA MESIN ABSTRAK

LAPOR. Program JURUSA MEDAN

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS KASUS

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi otomotif. Inovasi di bidang tranportasi saat ini semakin

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

contoh makalah teknik mesin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (SATUAN ACUAN PERKULIAHAN) : Teknologi Bahan Bakar dan Pelumasan Kode MK/SKS : TM 333/2

BAB I PENDAHULUAN. salah satu pasar yang sangat potensial dalam dunia otomotif. Berbicara tentang

TUGAS AKHIR REKALKULASI MESIN DIESEL 4-TAK MULTI SILINDER

BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERBANDINGAN KOMPRESI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan dan kemajuan dibidang industri terutama dalam

TUGAS AKHIR MODIFIKASI MOTOR 4 LANGKAH YAMAHA JUPITER Z 110 CC MENJADI 200 CC. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia otomotif khususnya pada engine gasoline terdapat beberapa sistem yang mendukung satu sama lain, jika sistem yang ada pada sebuah kendaraan tidak bisa bekerja dengan baik maka sistem yang lain tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sistem yang ada pada engine kendaraan ini meliputi sistem bahan bakar, sistem pengapian, sistem pengisian, sistem pendinginan, dan sistem pelumasan. Setiap permukaan benda yang bersentuhan dengan permukaan benda yang lain akan menimbulkan gaya gesek. Akibat dari gaya gesek yang timbul tadi akan menimbulkan kerugian yang bisa menurunkan out put dari kerja suatu sistem. Pada engine pun terjadi gaya gesek yang cukup besar. Saat engine beroperasi, komponen-komponen engine akan bertumbukan atau bergesekan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya, hal tersebut tentunya akan menurunkan out put dari engine tersebut. Maka, usaha untuk meminimalkan kerugian akibat dari adanya gesekan tadi, dibuatlah suatu sistem pelumasan pada engine, di mana sistem pelumasan ini di desain sebaik dan sesempurna mungkin sesuai dengan kebutuhan engine. Meskipun dari semua sistem pelumasan yang diciptakan belum mencapai 100 menghilangkan kerugian akibat gesekan, namun dengan adanya sistem pelumasan ini, sebuah engine sudah dapat beroperasi dengan baik dan mempunyai umur operasi yang cukup lama. Pada pelaksanaan Tugas Akhir ini, penulis bersama rekan-rekan melakukan restorasi pada sebuah kendaraan Daihatsu Gran Max 1.5 Pick Up. Pada proses restorasi kendaraan ini, engine yang dalam kondisi tidak sempurna menjadi salah satu perhatian utama. Engine dapat bekerja dengan baik apabila ada keterkaitan yang sesuai antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya. Sistem pengapian, sistem pengisian, sistem bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pendinginan, sistem pemasukan dan pembuangan, o / o

2 merupakan satu keterkaitan sistem dari sebuah engine, dengan kata lain apabila satu sistem saja yang bermasalah, maka akan menyebabkan engine tidak bekerja secara optimal dan mengganggu kinerja dari suatu sistem yang lainnya. Sistem pelumasan ini sangat berperan penting dalam kinerja sebuah engine. Sistem pelumasan yang bermasalah akan menyebabkan engine tidak bekerja dengan baik dan dalam waktu yang tertentu akan mempengaruhi performa engine yang secara otomatis akan mengurangi umur kerja engine. Berdasarkan uraian latar belakang yang penulis buat pada laporan Tugas Akhir ini, penulis menjadikan sistem pelumasan ini sebagai bahan untuk menganalisa kasus yang terjadi pada sistem pelumasan. Oleh karena itu, mengingat betapa pentingnya sistem pelumasan dalam suatu kendaraan, penulis membuat permasalahan pada laporan ini dengan judul ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE PADA DAIHATSU GRAN MAX 1.5 PICK UP. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka penulis akan merumuskan masalah yang tertuang dalam laporan ini, sebagai berikut: 1. Bagaimana cara over haul sistem pelumasan? 2. Berapa besar gaya gesek dan daya gesek yang terjadi pada komponen engine yang bergesekan, antara: a. Poros engkol dengan bantalan? b. Poros kam dengan bantalan? c. Torak dengan silinder? 3. Bagaimana cara memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem pelumasan engine? 4. Bagaimana cara pemeliharaan dan perawatan sistem pelumasan?

3 C. Batasan Masalah Mengingat keterbatasan yang dimiliki penulis dan agar pembahasannya tidak melebar dan hanya tertuju dalam sistem pelumasan, maka penulis akan membuat batasan masalah, sebagai berikut: 1. Pembahasan mengenai sistem pelumasan, komponen, cara kerja dan kerusakan yang terjadi pada sistem pelumasan engine Daihatsu Gran Max. 2. Pembahasan mengenai perhitungan gaya gesek dan daya gesek yang terjadi pada komponen engine yang bergesekan, seperti: a. Poros engkol dengan bantalan. b. Poros kam dengan bantalan. c. Torak dengan silinder. 3. Pembahasan mengenai pemeliharaan dan perawatan sistem pelumasan. D. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui komponen sistem pelumasan pada engine Daihatsu Gran Max. 2. Mengetahui cara over haul pada sistem pelumasan. 3. Mengetahui perhitungan gaya gesek dan daya gesek yang terjadi antara komponen engine yang bergesekan seperti pada poros engkol dengan bantalan, poros kam dengan bantalan, dan torak dengan silinder. 4. Mengetahui cara pemeliharaan dan perawatan sistem pelumasan engine. E. Manfaat Penulisan 1. Memahami komponen, cara kerja, dan gangguan pada sistem pelumasan engine. 2. Memberikan wawasan tentang sistem pelumasan pada kendaraan. 3. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya kepada pengguna kendaraan Daihatsu Gran Max, untuk selalu merawat sistem pelumasannya dengan baik agar kinerja engine selalu bekerja secara maksimal.

4 F. Metode Pengumpulan Data Pada rangka penulisan dan pembuatan laporan ini, data yang diperlukan diperoleh dengan cara sebagai berikut: 1. Metode Dokumentasi Pada metode ini data yang telah diperoleh dengan cara mempelajari dokumen dan literatur yang ada kaitannya dengan topik laporan ini. 2. Metode Tanya Jawab Untuk melengkapi data-data yang diperlukan maka penulis juga melengkapi dengan sistem tanya jawab pada sumber-sumber yang relevan seperti : a. Dosen Pembimbing. b. Instruktur pada saat praktek di lapangan. 3. Kajian literatur yaitu data yang diperoleh berdasarkan literatur, seperti : a. Buku Manual b. Modul dan buku yang berkaitan dengan otomotif G. Sistematika Penulisan Laporan Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari empat bab, di mana masing-masing bab menguraikan tentang hal-hal yang dipelajari yang dituangkan dalam bentuk laporan yang mana antara bab yang satu dengan bab yang lainnya terdapat keterkaitan yang sangat erat. BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum sistem pelumasan yang diantaranya, cara kerja sistem pelumasan, komponen, macam-macam sistem pelumasan, dan minyak pelumas.

5 BAB III : ANALISIS KASUS Bab ini berisi tentang pemeliharaan, perawatan, dan pengukuran pada komponen engine yang bergesekan sesuai dengan spesifikasi standar limit yang diijinkan, masalah yang terjadi pada sistem pelumasan engine serta cara perbaikan sistem pelumasan engine. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang di mana akan mengemukakan hal-hal yang telah dibahas sebelumnya.